Ginanjar, Rubi
Universitas Ibn Khaldun

Published : 68 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN RISIKO ERGONOMI DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA INFORMAL BENGKEL LAS DI KELURAHAN SAWANGAN BARU DAN KELURAHAN PASIR PUTIH KOTA DEPOK TAHUN 2019 Dwi Suryanto; Rubi Ginanjar; Anissatul Fathimah
PROMOTOR Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i1.3143

Abstract

Gangguan musculoskeletal merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja dan kecacatan pekerja di negara-negara maju dan berkembang. Menurut International Labour Organization (ILO), setiap tahun terjadi 2,3 juta kematian yang disebabkan oleh kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara risiko ergonomi dengan keluhan musculoskeletal disorders pada pekerja bengkel las. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik Non Random Sampling dengan metode Sampling Jenuh. Populasi pada penelitian ini berjumlah 40 responden dan sampel yang terpilih 30 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara risiko ergonomi (p=0,009) dan usia (p=0,001) dengan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs). Sedangkan variabel indeks masa tubuh (p=0,492), kesegaran jasmani (p=0,708), masa kerja (p=0,461) dan kebiasaan merokok (p=1,000) tidak ada hubungan dengan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs). Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara risiko ergonomi dan usia dengan keluhan MSDs.
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU TERHADAP KEJADIAN SICK BUILDING SYNDROME PADA KARYAWAN DI GEDUNG PERKANTORAN X KOTA BOGOR TAHUN 2019 Robbiyani ilma; Anissatul Fathimah; Rubi Ginanjar
PROMOTOR Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i3.4178

Abstract

Polusi Udara Dalam Ruangan Berada Di Urutan Ketiga Faktor Lingkungan Yang Beresiko Terhadap Kesehatan Manusia, Kualitas Udara Dalam Ruangan 2-5 Kali Lebih Buruk Dibanding Udara Di Luar Ruangan .Tujuan Penelitian Mengetahui Faktor Risiko Sick Building Syndrome Pada karyawan Perkantoran PT X kota Bogor Antara Lingkungan Kerja, Faktor Individu dan Faktor Pekerjaan (Suhu, Kelembaban, Pencahayaan,Umur, Jenis Kelamin, Kebiasaan Merokok, Riwayat Alergi dan lama Penggunaan Komputer .Penelitian Ini menggunakan Analisis Deskriptif Analitik Dengan Desain Cross Sectional dengan Teknik pengambilan Sampel seluruh Total Sampling populasi dengan Pengambilan sampel dilakukan 74 orang.Data Penelitian yang diperoleh adalah data primer dan sekunder yang dianalisis menggunakan Uji Chi-Square. Hasil Penelitian jumlah karyawan 74 terdapat lebih besar karyawan yang berisiko SBS 71,6 % dibandingkan karyawan tidak berisiko SBS 28,4% .variabel hubungan signifikan adalah Jenis kelamin (p= 0,027), Riwayat Alergi (p =0,000)dan Lama penggunaan komputer ( p= 0,000) sedangkan variabel tidak ada hubungan yang signifikan adalah Suhu (p= 0,078),Kelmbaban (p= 0,078), pencahayaan (p= 0,529), usia (p= 0,876)dan kebiasaan merokok (p= 0,325) disarankan kepada PT X kota Bogor untuk Melakukan Pemeriksaan berkala minimal 1 tahun sekali untuk mengatahui gangguan kesehatan awal sedini mungkin untuk pencegahan dan mengetahui kapasitas kerja dengan menilai kondisi kesehatan waktu tertentu pada karyawan yang telah bekerja dan melakukan Pemeriksaan Khusus untuk penilaian kelayakan lingkungan.
HUBUNGAN LAMA PAPARAN RADIASI SINAR LAS DENGAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA BENGKEL LAS SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN SAWANGAN BARU DAN PASIR PUTIH KOTA DEPOK TAHUN 2019 Erwin Sundawa; Rubi Ginanjar; Rahma Listyandini
PROMOTOR Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i2.4169

Abstract

Latar Belakang: Pekerja las pada sektor informal memiliki risiko terkena keluhan subjektif fotokeratitis karena terpapar radiasi sinar ultraviolet (UV) yang dihasilkan dari proses pengelasan. Di Indonesia yang membahas mengenai keluhan kelelahan mata pada pekerja bengkel las salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Nur Najmi (2017) pada pekerja las sektor informal di Kelurahan Cirendeu dan Ciputat yang menyebutkan 20 dari 32 pekerja mengalami keluhan subjektif fotokeratitis. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara lama paparan radiasi sinar las dengan kelelahan mata pada pekerja bengkel las sektor informal di Keluraharan Sawangan Baru dan Pasir Putih Kota Depok Tahun 2019. Metode: Penelitian ini dilakukan secara analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebannyak 35 pekerja dengan kriteria inklusi yang ditetapkan. Data pada penelitian ini diperoleh melalui kuesioner dan uji analisis menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan lama paparan (p=0,003), usia (p=0,002), Masa Kerja (p=0,027), dan pemakaian alat pelindung diri (p=0,003). Kesimpulan: dari hasil penelitian terdapat hubungan lama paparan radiasi sinar las dengan kelalahan mata pada pekerja bengkel las sektor informal di Kelurahan Sawangan Baru dan Pasir Putih Kota Depok tahun 2019. Kata Kunci: Lama Paparan, Kelelahan Mata, Bengkel Las
GAMBARAN KEPATUHAN PETUGAS LABORATORIUM TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUMAH SAKIT SALAK BOGOR TAHUN 2017 Rizka Afrilyani; Supriyanto .; Rubi Ginanjar
PROMOTOR Vol 2, No 4 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v2i4.2244

Abstract

Laboratorium klinik di rumah sakit merupakan salah satu fasilitas medik yang disediakan sebagai penunjang diagnosis penyakit. Petugas laboratorium mempunyai risiko terpajan bahaya biologiseperti virus dan bakteri. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengendalian untuk melindungi pekerja dari risiko tertular penyakit. Salah satu caranya dengan menggunakan alat pelindung diri. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi Gambaran Tingkat Kepatuhan Petugas LaboratoriumTerhadap Pengunaan Alat Pelindung Diri di RS Salak Bogor. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskiriptif dengan metode wawancara terstruktur, observasi dan telaah dokumen langsung di lapangan untuk menganalisis Gambaran Kepatuhan petugas laboratorium, pengetahuan, sikap,ketersediaan Alat pelindung diri, pelatihan, pengawasan serta peraturan mengenai Alat Pelindung Diri di Rumah Sakit dengan jumlah informan sebanyak 10 informan . Kepatuhan ini diukur dari hasil observasi terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri, petugas dikatakan patuh apabila sudahlengkap memakai Alat Pelindung Diri yang diwajibkan saat bekerja dan tidak patuh apabila tidak lengkap memakai Alat Pelindung Diri yang diwajibkan saat bekerja. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada semua informan didapatkan hasil bahwa terdapat beberapa sebagian informan yangmasih tidak patuh dalam menggunakan Alat Pelindung Diri pada saat bekerja, ketersediaan alat pelindung diri kurang lengkap, tidak adanya pelatihan mengenai alat pelindung diri serta pengawasan yang kurang optimal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kepatuhan petugas dalampenggunaan alat pelindung diri kurang baik dikarenakan tidak adanya pelatihan khusus penggunaan alat pelindung diri, ketersediaan alat pelindung diri kurang lengkap serta pengawasan yang kurangoptimal.
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA TERHADAP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KOMPARASI ANTARA HUKUM ISLAM DAN PERUNDANG - UNDANGAN) DI PT UNITEX TBK TAHUN 2019 Qori Marzullanenti; Rubi Ginanjar; Rahma Listyandini
PROMOTOR Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i1.3148

Abstract

Latar Belakang: Banyak perusahaan yang tidak memasukan pasal-pasal terkait kesehatan dan keselamatan kerja di dalam buku Perjanjian Kerja Bersama dan ternyata banyak sekali didalam Al-Quran beserta Hadist yang membahas mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam aspek lingkungan kerja, aspek manajemen, aspek tenaga kerja. Tujuan: Untuk mengetahui keselarasan antara hukum islam dan peraturan perundangan dalam aspek lingkungan kerja, aspek manajermen dan aspek tenaga kerja yang tertuang dalam Buku Perjanjian Kerja Bersama (PKB) di PT.Unitex Tbk tahun 2019. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan studi Gap Analisis yaitu perencanaan kegiatan di masa depan pada suatu perusahaan dan dekstop study yaitu melihat dokumen internal maupun eksternal milik perusahaan kemudian pengisian lembar checklist dalam melakukan pengambilan data serta wawancara mendalam dengan ahli agama, ahli hukum, HRD perusahaan, serikat pekerja, dinas tenaga kerja. Hasil: Penelitian ini menunjukan bahwa dari ketiga aspek didalam buku Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT Unitex pada umumnya sudah selaras dengan hukum perundangan dan hukum islam. Kesimpulan: Adanya keselarasan 100% dalam aspek lingkungan kerja dengan hukum perundangan dan hukum islam, adapun dalam aspek manajemen pada umumnya 80% sudah selaras dengan hukum perundangan dan hukum islam, serta dalam aspek tenaga kerja kurang selaras dengan hukum islam dan hukum perundang-undangan karena presentase keselarasannya hanya 40% (rendah). Saran: Maka PT Unitex Tbk perlu lebih banyak lagi memasukan pasal terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja di dalam buku Perjanjian Kerja Bersama dan lebih memperhatikan tenaga kerjanya terutama tenaga kerja wanita.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PEKERJA DENGAN PERILAKU MENCEGAH PENULARAN COVID-19 DI PT. ARGATAMA MULTI AGUNG KECAMATAN CITEUREUP KABUPATEN BOGOR TAHUN 2021 Rita Sukmawati; Rubi Ginanjar; Ratih Fathimah
PROMOTOR Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v5i2.6153

Abstract

Ditemukannya kasus positif COVID-19 pada klaster perkantoran dan industri/perusahaan harus diwaspadai peningkatannya karena berpotensi memberikan dampak secara luas, untuk itu perlu penerapan protokol kesehatan dengan baik agar mencegah timbulnya kasus COVID-19 pada klaster industri/perusahaan. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan pekerja dengan perilaku mencegah penularan COVID-19 menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 55 responden menggunakan teknik accidental sampling. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dan dianalisis dengan analisis data univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan secara statistik antara umur pekerja dengan perilaku mencegah penularan COVID-19 dengan p-value= 0,257. Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik untuk variabel pengetahuan (p-value=0,003), sikap (p-value=0,005), dan variabel ketersediaan sarana prasarana (p-value=0,011) dengan perilaku mencegah penularan COVID-19 di PT. Argatama Multi Agung. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara umur dengan perilaku mencegah COVID-19 dan terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, ketersediaan sarana prasarana dengan perilaku mencegah penularan COVID-19 di PT. Argatama Multi Agung.
ANALISIS RISIKO ERGONOMI TERHADAP KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA KONVEKSI DI KELURAHAN KEBON PEDES KOTA BOGOR TAHUN 2018 Rubi Ginanjar; Anissatul Fathimah; Resti Aulia
PROMOTOR Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v1i2.1598

Abstract

Ergonomi merupakan aspek penting untuk menunjang produktivitas pekerja. Berbagai masalah akan timbul ketika ergonomi tidak diterapkan dengan benar yang akan berdampak pada keluhan muskuloskeletal (MSDs). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis ergonomi terhadap keluhan MSDs pada pekerja konveksi di Kelurahan Kebon Pedes Kota Bogor tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi analitik dengan desain cross sectional study. Populasi penelitian berjumlah 98 pekerja konveksi dengan pengambilan sampel jenuh sebanyak total populasi yaitu sebesar 98 responden. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner dan pengukuran risiko ergonomi menggunakan lembar kerja RULA dan REBA, sedangkan untukkeluhan MSDs menggunakan Nordic Body Map (NBM). Analisis data menggunakan perangkat lunak aplikasi statistik (SPSS 23.0) dengan menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara tingkat risiko ergonomi (p=0,001)OR CI, kebiasaan olahraga (p=0,012) OR CI dengan keluhan MSDs. Sedangka untuk variabel lainnya tidak adanya hubunganantara usia (p=1,000), masa kerja (p=0,202), jenis kelamin (p=0,608) dengan keluhan MSDs. Kesimpulan penelitian ini adalah pekerja yang memiliki tingkat risiko ergonomi tinggi dan tidak terbiasa berolahraga memiliki berisiko terhadap keluhan MSDs. Disarankan kepada pemilik UMKM dan pekerja untuk menerapkan tata cara bekerja yang ergonomis dan rutin melakukan pereganganotot agar tidak menimbulkan risiko terjadinya keluhan MSDs.
ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM TANGGAP DARUTAT DI SEKOLAH AT TAUFIQ KOTA BOGOR TAHUN 2019 Suminta .; Rubi Ginanjar; Andi Asnifatima
PROMOTOR Vol 3, No 6 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i6.5568

Abstract

Disadari sistem tanggap darurat di sekolah merupakan sesuatu yang penting sebagai upaya mengurangi risiko bencana. Penelitian dengan judul “Analisis Kebutuhan Sistem Tanggap Darurat di Sekolah At Taufiq Kota Bogor Tahun 2019” bertujuan untuk menganalisis kebutuhan organisasi, prosedur, dan alat atau sarana dan prasarana sistem tanggap darurat di sekolah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan membandingkan data yang ada di lapangan dengan peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 48 Pasal 14 Tahun 2016, Emergency Action Plan/ Rencana Tindakan Darurat (CDC 2001), dan Emergency Response Plan/ Rencana Tanggap Darurat (OSHA 2004). Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan inti dan informan kunci, dilengkapi dengan pengisian kuesioner sebagai penunjang data wawancara yang bersifat kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah belum terbentuknya struktur organisasi dan program kerja tanggap darurat, namun memiliki SDM untuk mengelola organisasi tersebut. Adanya beberapa prosedur yang telah dilaksanakan meskipun belum sesuai dengan peraturan. Adanya beberapa alat atau sarana dan prasarana, namun perlu peningkatan dalam upaya perawatan. Kesimpulan dan saran yaitu sekolah At Taufiq membutuhkan pembentukan struktur organisasi dan program kerja sistem tanggap darurat, dibutuhkan adanya perapihan administrasi prosedur yang sudah berjalan, serta perlunya meningkatkan pemeliharaan dan menyediakan alat atau sarana dan prasarana lain yang dibutuhkan dalam sistem tanggap darurat.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK ATAU BENDA TAJAM LAINNYA PADA PERAWAT DI RSUD LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR TAHUN 2018 Sylvia Puspitasari; Supriyanto .; Rubi Ginanjar
PROMOTOR Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v2i2.1803

Abstract

Petugas kesehatan berisiko tertular penyakit dari darah/cairan tubuh (bloodborne pathogen) melalui berbagai cara, salah satunya melalui luka tusuk jarum atau yang dikenal dengan istilah Needle Stick Injury (NSI). Risiko yang dapat terjadi jika tertusuk jarum dapat menimbulkan infeksi HBV(Hepatitis B Virus), HCV (Hepatitis C Virus) dan HIV (Human Immunodeficiency Virus). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecelakaan kerja tertusuk jarum suntik atau benda tajam lainnya pada Perawat di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah responden sebanyak 71 orang. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan menganalisis data dengan uji statistik chisquaremenggunakan perangkat lunak aplikasi statistic (SPSS 16). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tindakan tidak aman (p-value = 0,461), kondisi tidak aman (p-value = 0,301, masa kerja (p-value = 0,757), pengetahuan (p-value = 0,190), pengawasan (p-value = 0,090)dengan kecelakaan kerja tertusuk jarum suntik atau benda tajam lainnya. Sedangkan untuk variabel lainnya, ada hubungan antara keterampilan (p-value = 0,010) OR = 0,237 (95% CI: 0,085-0,662), pelatihan (p value = 0,022) OR = 3,566 (95% CI: 1,313-9,688) dengan kecelakaan kerja tertusukjarum suntik atau benda tajam lainnya. Kesimpulan penelitian ini adalah kurangnya keterampilan dan pelatihan mempengaruhi perawat dalam kecelakaan kerja, karena keterampilan dan pelatihan dibutuhkan seseorang dalam setiap pekerjaan untuk meningkatkan kemampuan dan keahliannyasehingga mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan dapat terhindar dari risiko kecelakaan kerja
AUDIT SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT BUANA CENTRA SWAKARSA DI KABUPATEN BOGOR Aryo Gagat Rakasiwi; Rubi Ginanjar; Rahma Listyandini
PROMOTOR Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v5i1.6128

Abstract

Sistem Manajemen K3 (SMK3) menurut Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Tujuan penelitian yaitu sebagai evaluasi pada penerapan SMK3 di PT Buana Centra Swakarsa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan melakukan pendekatan Action Research, Pengambilan data dilakukan menggunakan lembar pedoman checklist dengan proses observasi secara langsung, dan wawancara menggunakan pedoman wawancara kepada informan kunci sebagai objek penelitian. Analisa yang digunakan berupa analisis statistik deskriptif. Dari penelitian ini menunjukan penerapan Sistem Manajemen K3 yang telah diterapkan PT Buana Centra Swakarsa dengan kriteria tingkat lanjutan dengan penilaian sebanyak 12 elemen dan 166 poin kriteria penilaian, setelah dilakukan penilaian SMK3 telah terpenuhi sebanyak 153 poin dari 166 poin kriteria penilaian bila dipersentasekan sebesar 92,1% dengan kategori yang memuaskan, meskipun dalam penerapannya masih ada beberapa kekurangan sebanyak 13 poin kriteria bila dipresentasikan sebesar 7,83%. Berdasarkan PP No.50 Tahun 2012 kategori sebesar (80-100%) merupakan kategori yang memuaskan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dalam penerapan SMK3 di perusahaan PT Buana Centra Swakarsa terbilang sudah memuaskan, akan tetapi di lapangan masih harus melakukan beberapa upaya peningkatan terutama dalam penyediaan APD sesuai dengan kebutuhan dibidangnya terutama bagian workshop guna mengurangi potensi kecelakaan kerja maupun mencegah PAK (Penyakit Akibat Kerja) akibat dari proses kerja.