Claim Missing Document
Check
Articles

PEMANFAATAN LIMBAH MEMBRAN CANGKANG TELUR MENJADI MATERIAL TEKSTIL Antik Larasati; Morinta Rosandini
Fesyen Perspektif Vol 8, No 2 (2017): Fesyen Perspektif
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The egg is a familiar thing to us. Eggs can be used for foods ingredients, beauty, and many things in our daily life. The study was backed by the lack of utilization of eggshells waste to increase the economic and aesthetic value, this is because until recently part of the eggshells are mainly part of the membrane is only considered garbage that is no longer useful. The purpose of this research is the processing waste membrane eggshells to become a textile material. This research uses qualitative research methods by doing research directly in the field. The research was conducted in two stages. First stage related to the separation part of the eggshell with eggshells membrane. Second stage was to research how to make eggshells membrane using as a new textile material. The results of the first stage research related to the discovery of the most effective ways of separating parts of the eggshells with the membrane of eggshells,  the way is soaking eggshells in 25% concentration of vinegar. The results of the research second stages, founding a way how to make an eggshells membrane so it can be used as a new textile material. The most effective way is by the coating process with silicon oil, soaking with a solution of salt and soaking with softener clothes.
PENGEMBANGAN MOTIF KEMBANG TURI DAN KOI UNTUK INOVASI BATIK KEMBANG TURI BLITAR Morinta Rosandini; Jeng Oetari; Nofita Sari
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 39, No 1 (2022): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v39i1.6822

Abstract

Batik Kembang Turi dari Kampung Wisata Kembang Turi Blitar menjadi salah satu produk unggulan wisata Kota Blitar sejak diresmikan tahun 2018. Motif kembang turi, ikan koi, serta kendang menjadi ciri khas batik Kembang Turi. Proses kreasi stilasi dan komposisi motif batik di Kelurahan Turi terbilang masih sederhana dengan menggunakan teknik pola motif satu langkah dan karakter warna belum memiliki konsep warna yang dapat mempresentasikan ciri khas motif batik dari Kampung Batik Kembang Turi. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui observasi lapangan dan wawancara dengan pengrajin di Kampung Batik Turi. Selanjutnya, dilakukan eksperimen berupa eksplorasi pengolahan stilasi, pengolahan motif setengah Langkah, dan eksplorasi warna. Hasil dari penelitian ini adalah dua baru dengan kreasi motif dan warna yang lebih dinamis dengan stilasi dan komposisi baru pada Batik Kembang Turi Blitar, Komposisi pola motif setengah langkah dan pola satu langkah refleksi simetri, serta konsep warna baru, sehingga terciptanya karakter motif dan warna yang dimiliki Kampung Batik Kembang Turi. Pengolahan motif ini berpotensi dalam upaya pengembangan Kampung Batik Kembang Turi serta menambah estetika dalam pengembangan pola motif batik Blitar khususnya di Kelurahan Turi.
DARI HIP HOP KE POP: MENELISIK ESTETIKA DALAM VIDEO KLIP BANGTAN BOYS (BTS) Lingga Agung; Morinta Rosandini; Shyavira Prasetya
Narada : Jurnal Desain dan Seni Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/narada.2022.v9.i1.004

Abstract

This research aims to see how the aesthetic changes in the two music video of Bangtan Boys (BTS), “No More Dream” (2013) and “Permission to Dance” (2021). Aesthetic changes are always releted to the cultural changes, and therefore it is interesting to investigate more deeply. This research collects qualitative data from books, journals, and especially from the two music video above. To see the aesthetic changes, we use the post-colonial theory of Homi K. Bhabha which is relevant dor this research. From the research that has been done, the two BTS music video take the aesthetic idioms of Western (United States) pop culture. Changes in aesthetics actually only follow global trends (United States). We don't find a solid South Korean cultural 'visual cue' in the two music video. However, 'Korean Style', 'K-Pop Aesthetics', 'BTS looks', and so on were born because the two music video are mimicry and hybrids that have succeeded in integrating and hegemonizing Western (United States) pop culture idioms into K-Pop culture idiom.
Pengolahan Motif dengan Teknik Pola Repetisi Simetri Menggunakan Bentuk Aksara Jawa Ade Ayu Dwicahyani; Morinta Rosandini
Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya Vol 5, No 2 (2023): Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/vh.v5i2.4811

Abstract

Perkembangan teknik pengolahan desain motif saat ini sangat beragam, teknik pola motif repetisi simetri, memiliki potensi untuk menghasilkan suatu inovasi pola motif. Penggunaan aksara latin sebagai modul pada pola simetri sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, menghasilkan ragam motif variatif dikarenakan bentuk aksara latin yang asimetris. Penelitian ini memanfaatkan potensi tersebut dengan mengambil bentuk aksara tradisional, yaitu aksara Jawa yang juga memiliki unsur asimetris pada bentuknya, sebagai modul dasar pengolahan motif. Upaya ini dilakukan untuk menciptakan keberagaman bentuk motif yang tercipta dengan teknik pola repetisi simteri dengan mengadaptasi bentuk tradisional. Metode penelitian yang digunakan adalah yaitu metode kualitatif dengan melakukan studi pustaka mengenai teori teknik repetisi simetri dan aksara jawa dan observasi perkembangan penggunaan teknik repetisi simetri, serta eksplorasi bentuk dan pola repetisi simetri menggunakan visual aksara Jawa secara digital. Berdasarkan hasil eskplorasi yang telah dilakukan, pengolahan motif simetri pada penelitian ini menghasilkan bentuk motif dan metamotif yang beragam dengan karakter gaya art deco yang elegan. Luaran penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi desainer untuk menciptakan inovasi motif yang dapat diaplikasikan kedalam produk fashion.
PENGOLAHAN MOTIF MENGGUNAKAN TEKNIK ROTATION ESCHER DENGAN INSPIRASI RAGAM HIAS KAIN BATIK MADURA Rania Nurul Latifah; Morinta Rosandini
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 19 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/dim.v19i2.10028

Abstract

Developments in making motifs are very diverse in form and technique; in processing motifs, repetition techniques are needed, one of which is the tessellation repetition technique. Tessellation is creating a two-dimensional plane using geometric elements that are repeated without gaps and overlaps. Dutch graphic artist Maurits Cornelis successfully created tessellation using non-geometric shapes. It has four techniques in its manufacture: translation, reflection, rotation, and glide reflection. Previous studies have carried out the development of the rotation Escher technique with the inspiration of Indonesian fabrics. Still, the results of processing the motifs have not been optimal. So that further research is needed with proper processing to be able to produce more diverse motifs. The Escher rotation technique has special mathematical calculations and uses a different basic form. This study aims to create variations of non-geometric plane motif modules with tessellation compositions using the Escher rotation technique. This study brings Madura batik motifs that also have organic visual similarities and are geometric patterns with the Escher tessellation technique to provide more aesthetic value to the motif work. This study uses a qualitative method by conducting a literature study on the theory of rotation Escher, visual observation of objects in the rotation Escher technique, and Madura Batik fabrics. The next step is to process the motifs digitally using the Escher rotation technique with the inspiration of Madura Batik cloth. The final result is a variation in the shape of the motif in the form of a modification of the Escher rotation technique with visual details of the flora of chickens, peacocks, birds, fish, and flowers to have local content. This variety of motif creations can be used as a visual reference for designers to make motif applications on clothing.Keywords: Batik, Escher, Geometric, Madura, Motive, Tessellation.  
PEMBEKALAN KETERAMPILAN PEWARNAAN KAIN MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI BAGI ETHICAL FASHION ENTHUSIAST DI KOMUNITAS BIKIN LINGKARAN - BANDUNG Citra Puspitasari; Morinta Rosandini; Widia Nur Utami Bastaman
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.77 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v2i2.18675

Abstract

Terhitung sejak 2019 yang lalu, tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Kriya, Telkom University telah bermitra dengan Komunitas Bikin Lingkaran yang beralamat di Jl. Bahagia Permai III No.38, Margasari, Kec. Buah Batu Kota Bandung Jawa Barat. Program yang diberikan meliputi keterampilan yang berhubungan dengan teknik Kriya Tekstil dan materi Pengembangan Diri. Pada awal tahun 2022, sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS Citarum serta isu global yang berhubungan dengan dampak pencemaran lingkungan, komunitas Bikin Lingkaran merasa perlu untuk lebih berperan serta mendukung program tersebut. Adanya kecenderungan untuk membahas fashion ramah lingkungan pada tataran anggota Komunitas Bikin Lingkaran khususnya yang memiliki ketertarikan di bidang fashion, menghasilkan kesepakatan untuk menyelenggarakan kegiatan pembekalan keterampilan dengan topik bahasan spesifik yaitu pewarnaan kain menggunakan pewarna alam. Teknik pewarnaan kain meliputi teknik celup dan lukis. Pada akhir kegiatan pembekalan, para peserta menghasilkan lembaran kain berukuran 1 x 1 m² yang memuat dekorasi hasil dari aplikasi teknik ikat celup dan lukis kain.Kata Kunci: Pewarna Alam, Fashion Etis, Ikat Celup
PENGEMBANGAN MOTIF ILUSTRASI BAHASA RUPA (RWD) DENGAN PENGGAYAN FLAT DESIGN MENGGUNAKAN INSPIRASI BATIK GENDONGAN LASEM POHON HAYAT DAN SATWA Shafiradita Farhani; Morinta Rosandini; Prafitra Viniani
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karya  seni  dalam  seni  tradisi  Indonesia menggunakan  ilustrasi  Bahasa  rupa Ruang  Waktu  Datar  (RWD),  ini merupakan  sebuah  cara  tata  ungkap  yang  dituangkan dalam sebuah  gambar dengan  cara  terdahulu,  seni  tradisi  Indonesia  juga berpengaruh terhadap  penggayaan  desain  yang  sedang  populer  saat  ini  yaitu  flat  design.  Adanya keterkaitan antara RWD dengan flat design, hal ini berpotensi digabungkan untuk inovasi motif, dalam upaya menciptakan suatu  teknik menggambar yang  lebih  inovatif dengan menggabungkan  tata  ungkap  sebuah  cerita  dari  salah  satu  seni  tradisi  Indonesia  yang menjadi  inspirasi  utamnya  yaitu  batik  gendongan  Lasem  Pohon  Hayat  dan  Satwa. Penelitian  ini menggunakan metode  penelitian  kualitatif  dengan  teknik  pengumpulan data berupa studi pustaka mencari buku dan jurnal terkait dengan penelitian, observasi mencari data dengan studi brand secara online, wawancara dengan ilustrator Diani Apsari mengenai penggayaan ilustrasi yang sedang tren saat ini, studi visual mengenai gambar RWD  dengan  flat  design,  serta melakukan  eksplorasi  pengembangan motif  kain  batik gendongan lasem pohon hayat dan satwa. Penelitian ini bertujuan menghasilkan inovasi motif dengan menggabungkan sistem RWD dan flat design dengan menggunakan inspirasi batik gendongan Lasem Pohon Hayat dan Satwa, serta mengaplikasikan hasil  lembaran kain pada produk fashion. Kata kunci: fashion, flat design, lasem, ruang waktu datar (rwd)
PENGOLAHAN MOTIF MENGGUNAKAN TEKNIK SYMMETRY PATTERN DENGAN INSPIRASI TENUN LAWO BUTU FLORES PADA PRODUK FASHION Amanda Raniaputri Djoehara; Morinta Rosandini; Prafitra Viniani
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Repetisi merupakan salah satu teknik yang paling sering digunakan dalampembuatan motif. Symmetry pattern merupakan salah satu teknik pengolahan motifrepetisi yang memiliki dua jenis pengulangan atau repetisi yaitu linear dan planar. Selainitu, teknik ini terdiri dari empat operasi dasar yaitu rotation, reflection, translation danglide reflection. Di sisi lain Indonesia memiliki banyak ragam bentuk motif yang memilikiteknik yang serupa dalam pembuatan motifnya. Salah satunya adalah tenun Lawo Butuasal Flores yang memiliki kesamaan visual yaitu terdapat teknik repetisi simetri sederhanadan jenis pengulangan linear pada motif tenunnya. Penelitian ini memiliki tujuan untukmenghasilkan inovasi olah motif menggunakan teknik symmetry pattern dengan inspirasimotif tenun lawo butu yang kemudian diaplikasikan pada lembaran kain dan produkfashion. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan metodepengumpulan data melalui studi pustaka, observasi, dan eksplorasi. Eksplorasi yangdilakukan termasuk eksplorasi stilasi, eksplorasi motif dan meta-motif serta eksplorasirepetisi linear. Hasil akhir dari penelitian ini yaitu inovasi motif menggunakan empatoperasi dasar simetri dengan jenis pengulangan linear dengan inspirasi motif lawo butu.Motif yang dihasilkan diaplikasikan pada lembaran kain dan busana ready to wearmenggunakan teknik digital printing dan beading.Kata Kunci: fashion, motif, simetri linear, symmetry pattern, tenun lawo butu
PERANCANGAN CRAFT KIT STRUCTURE TECHNIQUE (TENUN) DENGAN BAHAN TEKSTIL SEBAGAI MEDIA AJAR ANAK USIA DINI Aprillia Indah Permatasari; Morinta Rosandini; Prafitra Viniani
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem  pendidikan  literasi  di  Indonesia  berfokus pada membaca menulis  dan berhitung,  hal  ini  karena  salah  satu  aspek  literasi  dasar  yaitu  perceiving  and  drawing kurang diperhatikan. Kemampuan  literasi perceiving and drawing dapat dilatih melalui media belajar menggunakan craft dengan menstimulasi kemampuan motorik halus dan kognitif  anak.  Sehingga  adanya  peluang  pengembangan  media  ajar  berupa  craft  kit menggunakan  bahan  tekstil  melalui  structure  technique  jenis  teknik  tenun  (woven) dengan menerapkan  konten  lokal. Metode  penelitian menggunakan metode  kualitatif yaitu, melalui studi  literatur untuk mendapatkan data  – data terkait penelitian, melalui wawancara kepada narasumber terkait dengan penelitian yang menghasilkan data bahwa masih jarang produk yang menggunakan bahan tekstil, konten lokal dan kebutuhan media pembelajaran  selain  printable  dan  activity  book, melalui  observasi  dibeberapa  tempat untuk  mengetahui  perkembangan  produk  craft  kit,  serta  melalui  eksplorasi  untuk mendapatkan data mengenai material alat, bahan  tekstil dan visual yang tepat. Tujuan dari  penelitian  ini  adalah  mengembangkan  media  ajar  anak  berupa  craft  kit  melalui pemerkayaan  variasi  teknik,  material  dan  visual.  Hasil  dari  penelitian  ini  adalah menghasilkan produk  craft  kit dengan  structure  techniques  jenis  teknik  tenun  (woven) serta menerapkan konten lokal melalui yaitu pola anyaman polos (plain weave). Kata kunci: anak usia dini, craft kit, literasi, perceiving and drawing, structure technique
PERANCANGAN CRAFT KIT DENGAN MENGAPLIKASIKAN TEKNIK BATIK PADA MEDIA TEKSTIL UNTUK ANAK USIA DINI Vathya Dzannurazkia; Morinta Rosandini; Prafitra Viniani
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia memiliki  kemampuan  literasi  sangat  rendah  dibandingkan  dengan negara  lain,  sehingga  negara  ini  berada  pada  posisi  10  negara  terbawah  di  dunia. Rendahnya kemampuan literasi disebabkan oleh salah satu literasi yang belum diterapkan dengan  baik,  yaitu  perceiving  and  drawing  yang  dapat  dikembangkan melalui  media belajar  craft  sejak  usia  dini.  Tujuan  penelitian  untuk  mengembangkan  media pembelajaran dalam upaya meningkatkan literasi perceiving and drawing melalui craft kit. Penelitian dikaji dengan metode penelitian  kualitatif dengan  teknik pengumpulan data melalui  studi  literatur  yang  berkaitan  dengan  teori  kebutuhan  penelitian.  Kemudian melakukan  observasi  pada  beberapa  brand  craft kit baik  secara  online maupun onsite. Berikutnya dilakukan wawancara dengan beberapa ahli dan terakhir melakukan eksplorasi dalam  beberapa  tahap.  Hasil  dari  penelitian  ini  adalah  sebuah  craft  kit  yang mengaplikasikan teknik batik malam dingin pada media tekstil untuk anak usia dini. Craft kit terdiri dari alat dan bahan seperti malam dingin, cat, bingkai dengan kain primisima, dan  alat  cetak  berbahan  kayu  dimana  seluruh  kit  telah  melewati  tahap  eksplorasi, prototyping, uji validasi, dan evaluasi produk. Maka dari itu, media pembelajaran berupa craft kit ini dapat menghasilkan teknik, material, dan visual yang baru.  Kata kunci: batik, craft kit, literasi, perceiving and drawing, malam dingin