Claim Missing Document
Check
Articles

PENGEMBANGAN MOTIF BATIK MARUNDA UNTUK PRODUK ANAK DENGAN INSPIRASI BURUNG ELANG BONDOL Hamida, Aqilah Audiva; Rosandini, Morinta; Fardhani, Ahda Yunia Sekar
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batik Marunda merupakan salah satu UMKM batik dari Jakarta Utara yang berdiri sejak tahun 2014. Batik Marunda memiliki kebutuhan pengembangan motif dan produk batik yang diperuntukan untuk anak-anak. Produk Batik Marunda banyak menggunakan teknik motif non repetisi dan sedikit yang menggunakan motif repetisi serta menggunakan inspirasi fauna, budaya Betawi, arsitektural dan sebagaianya yang berada di kota Jakarta. Melalui analisa referensi produk batik untuk anak, salah satu inspirasinya diambil dari binatang dan banyak menggunakan teknik motif repetisi brick repeat. Kedua hasil analisa tersebut menggunakan inspirasi binatang, maka disesuaikan binatang yang identik dengan kota Jakarta yaitu burung Elang Bondol yang dikenal sebagai maskot kota Jakarta. Pengembangan motif juga dibuat menggunakan teknik repetisi brick repeat karena sesuai dengan hasil analisa referensi produk untuk anak sekaligus mengembangkan motif Batik Marunda yang masih sedikit menggunakan teknik repetisi. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan cara observasi, wawancara, dan studi literatur. Pembuatan rancangan motif dilakukan melalui studi visual, pembuatan patterboard, stilasi, eksplorasi awal, dan eksplorasi lanjutan. Rancangan desain motif dibuat dengan menyesuaikan karakter anak-anak dengan tetap mempertahankan karakter Batik Marunda. Hasil akhir dari penelitian ini berupa motif pada kain panjang berukuran 250x115 cm yang kemudian diaplikasikan pada produk untuk anak-anak berupa kemeja umur 6-8 tahun. Kata Kunci : Pengembangan Motif, Batik Marunda, Produk Anak, Inspirasi Burung Elang Bondol
PENGEMBANGAN MOTIF MENGGUNAKAN TEKNIK TILING DENGAN INSPIRASI RAGAM HIAS DALAM MUSHAF PURA PAKUALAMAN Adzania, Farizka Shobrina; Rosandini, Morinta; Oetari, Jeng
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terdapat berbagai macam teknik yang dapat digunakan untuk menciptakan motif repetisi, salah satunya dengan teknik tiling. Teknik tiling berpotensi dalam menghasilkan inovasi dan variasi motif. Bentuk tile dalam teknik tiling yang berupa poligon identik menghasilkan motif yang berbentuk geometris sederhana yang kaku, monoton, dan tidak bervariasi. Beberapa brand lokal telah mengaplikasikan teknik quadrilateral tiling dengan bentuk tile persegi dan unsur flora yang organis pada produknya, tetapi repetisi motif yang dihasilkan terlihat seperti repetisi motif pada umumnya dan tidak mencerminkan karakteristik teknik tiling. Berdasarkan hal tersebut, ditemukan peluang untuk mengembangkan motif dengan teknik tiling menggunakan tile selain persegi serta unsur bentuk organis. Bentuk-bentuk organis flora juga dapat ditemukan dalam ragam hias pada Mushaf Pura Pakualaman, yang menjadi inspirasi utama penelitian. Selain itu, terdapat persamaan karakter dari ragam hias Mushaf Pura Pakualaman dengan teknik tiling, yaitu adanya prinsip keseimbangan serta sifatnya yang membingkai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan motif dengan teknik tiling dengan memanfaatkan bentuk organis sehingga menghasilkan inovasi motif yang bervariasi. Metode penelitian yang digunakan, yaitu kualitatif yang berfokus pada teori berdasarkan studi literatur serta eksplorasi teknik repetisi motif secara digital. Hasil akhir eksplorasi komposisi motif kemudian diaplikasikan dengan teknik digital printing dan diterapkan ke busana modest wanita. Kata kunci: geometris, motif, pura pakualaman, ragam hias mushaf, teknik tiling
PENGOLAHAN LIMBAH TUTUP BOTOL PLASTIK (HDPE) DENGAN TEKNIK HOT TEXTILE SEBAGAI EMBELLISHMENT PADA BUSANA Almira, Alya Zahra; Putri, Liandra Khansa Utami; Rosandini, Morinta
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu sampah plastik yang menghasilkan limbah paling banyak adalah botol plastik. Limbah botol plastik biasanya diambil oleh pengepul untuk didaur ulang. Namun, pendauran ulang hanya fokus pada badan botol, sedangkan tutup botolnya sering diabaikan. Brand yang aktif terlibat dalam pengolahan limbah tutup botol ini, yaitu brand Olah Plastic. Melalui inovasi yang dilakukan oleh Olah Plastic, limbah tersebut dapat menjadi berbagai macam produk seperti furniture, coaster, dan cutlery. Namun, karena produksi yang terus dilakukan sisa potongan yang dihasilkan hanya dibiarkan menumpuk tanpa penanganan lebih lanjut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah studi literatur, observasi, dan wawancara, untuk memperoleh data mengenai pengolahan limbah sisa potongan produksi. Selain itu, penelitian ini juga didasari pada eksplorasi terkait teknik hot textile jika diterapkan pada limbah plastik sisa potongan produksi yang berasal dari tutup botol, yang akan menghasilkan sebuah bentuk embellishment. Kemudian, embellishment akan diaplikasikan kedalam sebuah lembaran elemen dekoratif. Hasil akhir eksplorasi berupa lembaran elemen dekoratif yang dapat diterapkan kedalam produk fashion berupa busana ready to wear. Kata kunci: tutup botol, felting, limbah, embellishment, busana, fashion.
PENGOLAHAN MOTIF BATIK MARUNDA UNTUK BATIK ANAK DENGAN INSPIRASI ORNAMEN RUMAH SI PITUNG Azzahrah, Karamina; Rosandini, Morinta; Fardhani, Ahda Yunia Sekar
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batik merupakan warisan budaya tak benda Indonesia, banyak UMKM yang bergerak dibidang batik salah satunya Batik Marunda, Jakarta Utara. Batik Marunda memiliki kebutuhan untuk produksi motif batik serta pakaian batik untuk anak. Batik Marunda memiliki karakteristik motif batik dengan komposisi motif tunggal serta penggabungan antara penggunaan warna gelap untuk dasar kain dan warna cerah untuk objeknya. Berdasarkan observasi produk batik pembanding untuk anak ditemukannya penggayaan motif repetisi, penggayaan ilustrasi sederhana dengan sudut yang tumpul, penggunaan warna yang beragam dan inspirasi yang digunakan merupakan flora, fauna, transportasi dan lain sebagainya. Batik Marunda juga mengangkat flora, fauna, kebudayaan, serta arsitektural sebagai inspirasi motif. Batik Marunda pernah mengangkat arsitektur rumah si Pitung sebagai inspirasi motif. Rumah si Pitung merupakan tempat cagar budaya yang berada di Marunda, Jakarta Utara. Rumah si Pitung beserta ornamennya berpotensi untuk diangkat menjadi inspirasi motif dengan tujuan untuk mengedukasi anak-anak tentang ragam kebudayaan serta ornamen yang ada didalamnya. Metode penelitian yang dilakukan adalah problem based yang dilakukan dengan cara memecahkan masalah dengan cara mennciptakan inovasi motif baru dengan inspirasi ornamen rumah si Pitung dengan penggayaan ilustrasi sederhana dan penggunaan warna dasar gelap dan warna objek yang cerah seperti ciri khas Batik Marunda. Kata kunci: Batik anak, Batik Marunda, Rumah si Pitung
PERANCANGAN BUSANA KEBAYA DENGAN PENERAPAN MOTIF BATIK TUTUR DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BORDIR Meiyevi, Nadia Mutiara; Yuningsih, Sari; Rosandini, Morinta
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebaya sebagai pakaian tradisional Indonesia kini menjadi tren di kalangan anak muda, yang menunjukkan kreativitas dalam penggunaannya. Selain kebaya, batik juga merupakan warisan budaya asli indonesia yang diterima luas di masyarakat dunia. Salah satu motif batik, yakni batik tutur yang berasal dari Blitar, memiliki keunikan dengan bentuk binatang yang berbeda dari bentuk aslinya. Motif batik tutur selama ini hanya dikembangkan dengan teknik batik tulis, batik cap, dan digital printing tanpa eksplorasi lebih lanjut seperti teknik bordir. Ini membuka peluang untuk menerapkan motif batik tutur pada busana kebaya menggunakan teknik bordir. Berdasarkan hasil observasi, busana kebaya didesain tanpa adanya modifikasi yang bertujuan untuk mempertahankan bentuk asli kebaya. Disamping itu, pada eksplorasi motif batik tutur Awu Nanas dilakukan tanpa adanya perubahan yang signifikan untuk mempertahankan ciri khasnya. Penerapan motif batik tutur menggunakan teknik bordir manual melalui beberapa tahapan hingga menemukan hasil bordir yang optimal. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengolah komposisi motif batik tutur untuk diterapkan pada bidang busana kebaya dengan mengaplikasikan teknik bordir. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi literatur, observasi, wawancara, dan eksplorasi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah koleksi dari busana kebaya dengan berbagai penempatan komposisi motif batik tutur pada busana menggunakan teknik bordir. Kata Kunci: kebaya, teknik bordir, Batik Tutur
PERANCANGAN BUSANA KERJA BATIK SEMI FORMAL DENGAN PENGAPLIKASIAN KAIN BATIK PEKALONGAN DAN PERENCANAAN BISNISNYA Febrianti, Evalina Permata; Febriani, Rima; Rosandini, Morinta
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kampanye #BerkainGembira merupakan upaya dalam memperkenalkan dan mempromosikan wastra khas Indonesia. Wastra Indonesia saat ini penggunaannya sudah beragam, mulai dari lembaran kain hingga dalam bentuk busana, yang dapat dikenakan seharihari seperti dalam situasi sebuah acara ataupun bekerja. Di Indonesia terdapat peraturan dalam penggunaan busana batik dalam bekerja. Batik Pekalongan merupakan salah satu batik yang memiliki ranah warna dan motif yang beragam. Berdasarkan fenomena tersebut dan adanya kebutuhan dalam penggunaan busana kerja batik, maka perancangan busana kerja batik semi formal dengan pengaplikasian batik Pekalongan merupakan solusi. Perancangan dari penelitian ini menggunakan material yang cocok untuk busana kerja seperti tidak menerawang dan cukup ringan, serta siluet longgar untuk dapat memudahkan wanita karir dalam bermobilisasi ketika bekerja. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penggunaan teknik pengumpulan data seperti studi literatur, observasi, wawancara dan juga kuisioner. Hasil akhir dari penelitian ini ialah produk busana kerja batik semi formal dengan pengaplikasian batik Pekalongan menggunakan teknik mix-material dan juga perencanaan bisnisnya. Perencanaan bisnis untuk produk yang dibuat disusun menggunakan Business Model Canvas (BMC) dengan penyesuaian value dan juga kebutuhan target market. Kata kunci: Batik Pekalongan, busana kerja, perencanaan bisnis, wanita karir.
PERANCANGAN BUSANA LEISURE WEAR DENGAN PENGAPLIKASIAN KAIN ENDEK BALI DAN PERENCANAAN BISNISNYA Alfandy, Zahra Deffi; Febriani, Rima; Rosandini, Morinta
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wastra kini semakin populer di dunia mode dan sering digunakan dalam desain busana modern yang mengintegrasikan elemen tradisional dengan tren kontemporer. Generasi muda menunjukkan kreativitas tinggi dalam membuat kreasi padu padan wastra, menciptakan gaya busana sehari-hari yang unik dan menarik. Beberapa brand lokal mendukung gaya berpakaian santai di waktu luang (leisure) dengan sentuhan wastra atau muatan lokal. Namun, penggunaan wastra nusantara asli dalam busana masih belum optimal, sehingga perlu adanya pengembangan dan inovasi desain, seperti menggunakan teknik mix-material. Dalam perancangan ini, material Kain Endek Bali (ATBM) dipilih karena karakter materialnya yang mudah diatur dan memiliki potensi bisnis yang menguntungkan karena eksistensinya yang semakin meningkat. Terdapat potensi besar untuk menciptakan busana leisure wear dengan sentuhan kain Endek Bali yang dapat diintegrasikan dalam gaya berpakaian modern generasi muda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode purposive sampling dari target pasar potensial. Hasil akhir dari penelitian ini adalah merancang busana leisure wear dengan pengaplikasian kain Endek Bali yang lebih ekspresif dan modern. Perencanaan bisnis dari produk yang dihasilkan disusun menggunakan Business Model Canvas (BMC) yang sesuai dengan nilai brand dan kebutuhan target market. Kata kunci : Endek Bali, generasi muda, leisure wear, perancangan busana, perencanaan bisnis, wastra.
PERANCANGAN BUSANA MODEST WEAR MENGGUNAKAN TEKNIK BLOCK PRINTING DENGAN INSPIRASI MOTIF BATIK TUTUR BLITAR Haniah, Salma; Yuningsih, Sari; Rosandini, Morinta
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tren modest wear global terus berkembang, dan Indonesia kini menempati peringkat ketiga dalam belanja modest fashion dunia. Untuk mendukung tren ini, berbagai acara modest fashion digelar, seperti fashion show, bazar, dan pameran, yang menampilkan karya desainer dan brand dengan sentuhan wastra Indonesia, termasuk batik, songket, tenun, dan kain ikat. Batik Tutur Blitar, dengan motif visual khasnya, memiliki potensi besar untuk diterapkan dalam modest wear. Namun, hanya sedikit desainer yang menggunakannya, dan teknik yang dipakai masih terbatas pada batik tulis, cap, dan digital printing. Penelitian ini bertujuan mengembangkan busana modest wear dengan motif Batik Tutur Blitar menggunakan teknik block printing, yang dipilih karena kemiripannya dengan batik dalam seni cetak tinggi dan kemampuannya menghasilkan kain unik melalui proses manual. Penelitian kualitatif ini melibatkan studi literatur, observasi, wawancara, dan eksplorasi media, jenis pewarna, material, desain busana, dan komposisi motif. Hasilnya menunjukkan bahwa motif Batik Tutur Blitar dapat diadaptasi menggunakan teknik block printing untuk menciptakan busana modest wear yang inovatif, berbudaya, dan sesuai tren terkini. Kata kunci: Batik Tutur Blitar, Block printing, Modest wear
KAJIAN KEBUTUHAN PRODUK DESAIN PADA MUSEUM PRABU GEUSAN ULUN SEBAGAI TEMPAT WISATA EDUKASI SEJARAH Attorik, Amalia Rachma; Rosandini, Morinta
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 13 No. 1 (2024): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v13i01.53160

Abstract

 The Prabu Geusan Ulun Museum, which is located in Sumedang Regency, has the potential to be an educational tourism destination. However, the Prabu Geusan Ulun Museum has had obstacles in expanding its existence to the wider community. The lack of artistic and design touches on supporting assets hampers the progress of the museum organization. The aim of this research is to present a design product as a solution to the process of strengthening and introducing the Prabu Geusan Ulun Museum to create the image and character of the museum. Based on practical design theory in Indonesia, it is divided into 3 groups, namely industrial design, graphic design and interior design. This research uses qualitative methods with data collection techniques namely literature study, observation and interviews. The results of this research are based on practical theory in Indonesia, namely, industrial design produces merchandise, creates supporting designs for public facilities, and creates designs for outdoor stages or system exhibitions, while graphic design produces sign systems, short films in the form of documentation of activities or attractions held at the Prabu Museum Geusan Ulun, and Instagram post template design. Providing design products that suit the image and needs of the Prabu Gesuan Ulun Museum by utilizing and developing potential by implementing it in design products is expected to help introduce the existence of the Prabu Geusan Ulun Museum to the wider community.Keywords: Museum Prabu Geusan Ulun, Design Products.AbstrakMuseum Prabu Geusan Ulun yang terletak di Kabupaten Sumedang mempunyai potensi sebagai destinasi wisata edukasi, pada keberjalanan museum Prabu Geusan Ulun memiliki kendala dalam memperluas eksistensinya kepada masyarakat luas. Minimnya sentuhan seni dan desain pada aset pendukung membuat terhambatnya perkembangan kemajuan organisasi museum. Tujuan penelitian ini yaitu menghadirkan produk desain sebagai solusi pada proses penguatan dan pengenalan Museum Prabu Geusan Ulun untuk menciptakan citra dan karakter museum. Berdasarkan teori desain praktis di Indonesia dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu desain industri, desain grafis, dan desain interior. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data ialah studi literatur, observasi, dan wawancara. Hasil dari penelitian ini berdasarkan teori praktis di Indonesia yaitu, desain industri menghasilkan merchandise, membuat desain penunjang sarana umum, dan membuat desain panggung luar atau pameran bersistem, sedangkan desain grafis menghasilkan sign system, film pendek berupa dokumentasi kegiatan atau atraksi yang dilaksanakan di Museum Prabu Geusan Ulun, dan desain template postingan Instagram. Mengadakannya produk desain yang sesuai dengan citra dan kebutuhan Museum Prabu Gesuan Ulun dengan memanfaatkan serta mengembangkan potensi dengan mengimplementasikannya pada produk desain diharapkan dapat membantu memperkenalkan keberadaan Museum Prabu Geusan Ulun kepada masyarakat luas.Kata Kunci: konseptualisasi, desain interior, rumah tinggalAuthors:Amalia Rachma Attorik : Universitas TelkomMorinta Rosandini : Universitas Telkom References:Angeline, W., Nurusholih, S., & Syafikarani, A. (2023). Perancangan Strategi Promosi Koleksi      Museum Prabu Geusan Ulun Melalui Pameran Augmented Reality. e-Proceedings of                 Art & Design, 10(5).Fadli, M. R. (2021). Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif. Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 21(1), 33-54. 10.21831/hum.v21i1.Faradita, N. C., Martono, S., Yurisma, D. Y. (2023). Perancangan Destination Branding Kawasan Pantai Pucanglaban Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 12(2), 374-379. https://doi.org/10.24114/gr.v12i2.49570Gantina, D., Boediman, S. F., Nurbaeti, N., & Gunawijaya, J. (2021).Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang Sebagai Daya Tarik Wisata Kabupaten Sumedang. Jurnal Pariwisata Trisakti, 26(3), 233-242. https://doi.org/10.30647/jip.v26i3.1583Meisari, Y., Cardiah, T., & Raja, M. T. M. (2021). Redesain Interior Museum Prabu Geusan Ulun. eProceedings of Art & Design, 8(2).Mendayun, A. I. (2020). E-Book Profile Museum Prabu Geusan Ulun. Sumedang: Yayasan Nazhir Wakaf Pangeran Sumedang.Mendayun, A. I. (2023), œKebutuhan Museum Prabu Geusan Ulun.Hasil Wawancara Pribadi: 3 April 2023, Museum Prabu Geusan Ulun.Mendayun, A. I. (2023), œKebutuhan Museum Prabu Geusan Ulun. Hasil Wawancara Pribadi: 7 Juni 2023, Museum Prabu Geusan Ulun.Mudawamah, N. S. (2021). Pengelolaan Koleksi di Museum Musik Indonesia sebagai Upaya Pelestarian Warisan Budaya. Fihris: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 16(1), 1-20.  https://doi.org/10.14421/fhrs.2021.162.1-20Oetari, J., Ciptandi, F., & Rosandini, M. (2023). Analisis Visual Artefak Budaya Makuta Binokasih Sang Hyang Pake. Jurnal Rupa, 8(1), 6-7. https://doi.org/10.25124/rupa.v8i1.5592Prihatin, P., Sunarmi., & Soerwalan, S. (2024) Menglobalisasikan Bendawi Kriya Di Museum Prabu Geusan Ulun Di Sumedang, Jawa Barat. Gorga: Junal Seni Rupa, 13(1), 118-126. https://doi.org/10.24114/gr.v13i01.55528Sachari, A., & Sunarya, Y. Y. (2000). Tinjauan Desain. Penerbit Institut Teknologi Bandung. Tanpa Tahu
Exploration of motif patterns using the space-time-plane system and flat design stylization with La Galigo epic inspiration Muslikhani, Aghnia Fauzul; Rosandini, Morinta; Takao, Gina Shobiro
Gelar: Jurnal Seni Budaya Vol. 21 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/glr.v21i2.5472

Abstract

The development of storytelling motifs is enhanced through the Space-Time-Plane (STP) system, a drawing technique that integrates Image Way and Grammar principles. This system adeptly represents spatial and temporal dimensions, facilitating the creation of illustrative storytelling. Its application extends to translating images into meaning and vice versa, showcasing its impact on the textile sector. Notably, it drives the evolution of non-repetitive motif compositions embodying story concepts presented with flat design styling. Despite its successes, applying the STP system to motif development poses challenges, particularly when incorporating motifs into product patterns, leading to story truncation. Conversely, the non-repetitive motif composition using the STP system ensures the entire narrative is encapsulated in a single image, preventing any intersection of motifs. Motif development with the STP system draws inspiration mainly from modern sources despite its closer connection to traditional Indonesian art, particularly heroic stories like the epic La Galigo. While developments inspired by heroic narratives, including La Galigo, exist, their visualization remains confined to single-image models. The primary aim of this research is to generate an inspirational motif rooted in Indonesian traditional art, specifically the La Galigo epic. This is achieved through the utilization of the STP system, flat design styling, and repetitive composition or repeated illustration models. Employing an exploratory method, the research culminates in a repetitive motif composition, providing an alternative resolution to the issue of truncated motifs in non-repetitive composition models. The study aspires to contribute significantly to research focused on enriching the application of the STP system in visualizing stories through the manipulation of textile motif compositions.