Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN PEDAGANG KUE MELALUI NETWORKING DI KAMPUNG KUE RUNGKUT LOR, KECAMATAN RUNGKUT, SURABAYA Widyastuti, Maria; Andreas, Andreas; Aldo, Aldo; Alfredo, Alfredo
Abdimas Galuh Vol 2, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v2i2.3775

Abstract

Surabaya memiliki sebuah komunitas yang dinamakan “Pedagang Kue” di Kampung Kue. Hadirnya komunitas pedagang kue tersebut berawal dari keinginan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian yang lebih baik dengan menjadikan Kampung Kue sebagai kegiatan ekonomi. Terdapat 65 pedagang kue yang pada umumnya para ibu yang sudah menjajakan berbagai macam kue tradisional di depan rumahnya masing-masing. Namun, usaha mereka masih dilakukan sendiri-sendiri dan belum terorganisir dengan baik, sehingga dampaknya belum terlihat secara signifikan. Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Katolik DarMA Cendika, membuat program yang untuk saat ini dibutuhkan antara lain: pembuatan SOP agar pekerjaan lebih efisien, konsisten dan meminimalisir kesalahan, pembukuan sederhana yang selain diperlukan untuk mengetahui perkembangan usaha, juga perlu ditanamkan pemahaman keharusan adanya pemisahan keuangan untuk usaha dan biaya keperluan pribadi. Dan membuat brosur dan katolok yang tujuannya untuk mendukung sarana promosi yang sudah ada sebelumnya. Program terakhir sebagai bentuk kepedulian terhadap situasi yang sedang terjadi yaitu adanya wabah virus corona maka tim dan warga Kampung Kue membangun Rangkaian Sprinkle Spray Desinfektan  agar warga  tidak ada yang terkena virus tersebut.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS LAMA WAKTU RENDAM KAKI AIR HANGAT CAMPUR SERAI DAN GARAM PADA LANSIA HIPERTENSI Aldo, Aldo; E.M. Gaghauna, Eirene; Santoso, Bagus Rahmat
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 12 No 2 (2024): April 2024
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2024.v12.i02.p08

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah, yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Upaya nonfarmakologis dapat dilakukan dengan rendam kaki air hangat yang dapat memberikan efek relaksasi dan melebarkan pembuluh darah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membandingan rendam kaki dengan air hangat campur serai dan garam selama 10 dan 15 menit pada lansia hipertensi di Puskesmas Cempaka Putih. Metode penelitian menggunakan eksperimen two group pretest posttest design. Pengambilan sampel purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Masing-masing kelompok terdiri 19 responden, diuji menggunakan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan pre rerata sistolik kelompok 10 menit 147,37 mmHg, dan diastolik 92,37 mmHg. Rerata pre sistolik kelompok eksperimen 15 menit 150,53 mmHg, dengan diastolik 88,42 mmHg. Hasil post rerata sistolik kelompok 10 menit 129,47 mmHg dengan diastolik 83,16 mmHg. Pada kelompok eksperimen 15 menit post rerata sistolik 123,68 mmHg dan diastolik 81,58 mmHg. Uji Mann Whitney menunjukkan ada perbedaan rerata penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan p-value 0,049 pada sistolik dan 0,000 pada diastolik. Nilai mean rank menunjukkan adanya penurunan pre dan post sistolik pada waktu 10 menit sebesar 22,87, sedangkan pada waktu 15 menit sebesar 16,13. Hasil penurunan rerata diastolik kelompok 15 menit (11,23 mmHg) lebih kecil dibandingkan kelompok 10 menit (17,66 mmHg). Terlihat dari rerata sistolik dan diastolik pada kelompok 15 menit lebih kecil dibanding 10 menit, maka disimpulkan rendam kaki dengan air hangat campur serai dan garam lebih efektif pada waktu 15 menit untuk menurunkan tekanan darah baik sistolik dan diastole pada lansia hipertensi di Puskesmas Cempaka Putih.
MENGGERAKKAN PARTISIPASI MASYARAKAT MELALUI PROMOSI WISATA PANTAI PADAS DESA PADANG PULAU Dailami, Dailami; Rahmayanti, Sri; Zulia, Cik; Gustianty, Lanna Reni; Aldo, Aldo
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2025): Volume 6 No 4 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i4.48832

Abstract

Pantai Padas termasuk potensi Desa Padang Pulau Kecamatan Bandar Pulau Kabupaten Asahan. Pantai Padas merupakan objek wisata yang  merupakan bekas pertambangan batu padas. Bekas galian  padas  itu  membentuk  undakan  air  terjun  dan  jatuh  dari  ketinggian  sekitar  5  meter. Undakan air terjun bekas pecahan padas tersebut menjadi daya tarik lokasi wisata ini. Objek  wisata ini  dikelola oleh  Perorangan  dan    masyarakat  sekitar,  namun  pengelolaan  yang dilakukan masyarakat masih jauh dari profesional. Selain itu, pengelolaan wisatanya belum menerapkan konsep manajemen modern, sehingga objek wisata Pantai Padas ini belum banyak dikunjungi bahkan diketahui oleh masyarakat luas. Upaya yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kekurangan tersebut yaitu dengan menggerakkan serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi wisata di daerahnya, meningkatkan kemampuan kesadaran warga dalam mengelola destinasi wisata sekitar, serta meningkatkan akses informasi data wisata di Desa Padang Pulau dengan pemanfaatan aplikasi modern saat ini. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini meliputi peninjauan dan pemetaan lokasi dengan cara Demonstrasi Lansung. Dalam demonstrai dijelaskan secara singkat tentang penyampaian informasi wisata dengan menggunakan teknologi informasi, seperti media online serta pemahaman tentang ilmu komunikasi bisnis dalam pengelolaan wisata. Kegiatan akan dilakukan di Pantai Padas Desa Padang Pulau dengan sasaran khususnya warga sekitar objek wisata, kemudian dari mereka akan disebarkan kepada masyarakat luar objek wisata dan pengunjung. Hasil akhir yang dari kegiatan PKM ini daerah objek wisata, minimnya pemberitahuan dalam bentuk media komunikasi langsung ataupun tidak langsung. Salah satu informasi yang minim yaitu pesan layanan masyarakat seperti papan informasi di lokasi ataupun daerah menuju lokasi wisata. Sehingga daerah wisata ini tidak begitu dikenal masyarakat luar desa.