Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Gambaran Pengetahuan Masyarakat Dan Peran Petugas Kesehatan Terhadap Sanitasi Lingkungan Di Wilayah Pesisir Kecamatan Manganitu Kasaluhe, Meityn Disye; Hinonaung, Jelita Siska Herlina; Mahihody, Astri Juwita; Gansalangi, Ferdinand; Patras, Mareike Doherty; Wuaten, Grace Angel
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 4 No 1 (2025): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jkj.Vol4.Iss1.1412

Abstract

Sanitasi dasar merupakan usaha upaya dasar dalam meningkatkan kesehatan manusia melalui penyediaan lingkungan yang sehat dan memenuhi standar kesehatan. World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa dari 4,2 miliar penduduk masih terdapat keluarga yang memiliki sanitasi yang buruk. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2022, sebanyak 8,95% masyarakat Indonesia belum memiliki akses terhadap sumber air minum yang layak dan 8,7% masyarakat belum memiliki fasilitas jamban yang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan masyarakat dan sikap petugas kesehatan terkait sanitasi lingkungan di Wilayah Pesisir Kecamatan Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif. Pemilihan sampel menggunakan metode proportional sampling dengan jumlah sampel 123 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sebagian besar responden adalah perempuan 108 (87,8%), kategori usia 19-59 tahun 104 (84,6%), tingkat pendidikan rendah 63 (51,2%) dan memiliki penghasilan rendah 109 (88,6%). Responden dengan kategori pengetahuan baik yaitu 70 (56,9%) dan sikap petugas kesehatan termasuk pada kategori baik 72 (58,5%). Masyarakat telah memiliki pengetahuan yang baik tentang sanitasi lingkungan serta menilai bahwa petugas kesehatan telah memiliki sikap yang baik dalam hal memberikan informasi tentang sanitasi kepada masyarakat di wilayah pesisir. Perlu diadakan monitoring dan evaluasi secara rutin terhadap kodisi sanitasi lingkungan serta penilaian terhadap konsistensi sikap petugas kesehatan dalam menyampaikan informasi tentang sanitasi lingkungan di wilayah pesisir Kecamatan Manganitu.
Pemeriksaan Golongan Darah Pada Siswa SMP Negeri 2 Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe Kasaluhe, Meityn Disye; Hinonaung, Jelita Siska Herlina; Mahihody, Astri Juwita; Gansalangi, Ferdinand; Wuaten, Grace Angel; Patras, Mareike Doherty; Hapsari, Destu Ayu; Kakambong, Ardhia Regita Cahyani; Sutono, Privyandini Citra Dwi; Medellu, Shania Jovanca Michelle
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jompaabdi.v4i2.1592

Abstract

Remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini, remaja perlu mengenal dan memahami kondisi kesehatan dirinya termasuk informasi tentang golongan darah. Informasi terkait golongan darah termasuk informasi dasar yang berguna dalam situasi darurat seperti kecelakaan maupun untuk kebutuhan transfusi darah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melakukan upaya promosi kesehatan lewat edukasi kepada siswa tentang pentingnya informasi golongan darah serta memfasilitasi siswa untuk dapat melakukan pemeriksaan golongan darah. Kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan yaitu perencanaan dan identifikasi masalah, koordinasi dan perizinan, pelaksanaan serta evaluasi. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menujukkan bahwa terdapat 86 siswa yang melakukan pemeriksaan golongan darah. Dilihat berdasarkan jenis kelamin sebagian besar peserta berjenis kelamin laki-laki (51,2%). Pada kategori Usia, sebagian besar peserta berusia 13 tahun (36,05%). Berdasarkan hasil pemeriksaan golongan darah mayoritas peserta memiliki golongan darah O (51,16%), golongan darah B (22,09%), golongan darah A (20,93%) serta golongan darah AB (5,18%). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan pemeriksaan golongan darah pada siswa SMP Negeri 2 Manganitu telah memberikan kontribusi yang positif dalam penyediaan data kesehatan dasar. Selain itu edukasi kesehatan yang dilakukan memberi manfaat bagi para siswa mengenai pentingnya golongan darah masing-masing.
PENERAPAN HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA TUNA (Thunnus sp.) UTUH BEKU Karimela, Ely John; Laleno, Jeinita Fernanda; Ansar, Novalina Maya Sari; Gansalangi, Ferdinand
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 11 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jit.v11i1.701

Abstract

Tuna merupakan salah satu kelompok ikan yang banyak diminati oleh konsumen dalam negeri maupun luar negeri karena memiliki kualitas daging yang sangat baik dan gizi yang tinggi. Salah satu cara yang dapat memberikan jaminan keamanan produk yang akan dipasarkan yaitu dengan menggunakan sistem pengendalian kualitas keamanan pangan yaitu Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan HACCP pada tuna (Thunnus sp.) utuh beku di PT. Golden Tuna Bali. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu metode partisipatif dan observasi dengan data yang diperoleh adalah data primer dan sekunder. Berdasarkan 12 langkah penerapan HACCP di PT. Golden Tuna Bali meliputi pembentukan tim HACCP, deskripsi produk, tujuan penggunaan produk, penyusunan bagan alir produksi, konfirmasi diagram alir di lapangan, identifikasi bahaya, penentuan CCP, penentuan batas kritis tiap CCP, prosedur pemantauan, penetapan tindakan koreksi, penetapan prosedur verifikasi, dokumentasi dan pencatatan sudah diterapkan. Penerapan HACCP di PT. Golden Tuna Bali menunjukkan adanya CCP yaitu pada penerimaan bahan baku.
PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG PEMANFAATAN WADAH PLASTIK DI KAMPUNG LAPANGO KECAMATAN MANGANITU SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Bajak, Chatrina Maria Agustina; Gansalangi, Ferdinand; Rambi, Christien Anggreini; Kasengke, Suniaty
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i1.356

Abstract

Saat ini ada 7 (tujuh) jenis wadah plastik yang beredar di masyarakat. Masing-masing diberi simbol pada setiap kemasannya. Beberapa bahaya yang dapat di timbulkan karena penggunaan plastik bagi kesehatan tubuh antara lain dapat menyebabkan kanker, gangguan sistem saraf, depresi, pembekakan hati, gangguan reproduksi, dan radang paru – paru. Selain menganggu kesehatan tubuh, plastik juga dapat menggangu ekosistem lingkungan, yaitu mengakibatkan banjir, menurunkan kesuburan tanah, menjerat hewan, meracuni makhluk hidup, pencemaraan air, dan polusi udara. Tujuan dilaksanakannya PKMS adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pemanfaatan wadah plastik yang benar. Jumlah partisipan yang bersedia menjadi responden dalam pengambilan data saat pengabdian berjumlah 27 orang. Materi penyuluhan yang diberikan berupa pengetahuan tentang jenis-jenis plastik yang aman dan tidak aman untuk dipakai berulang, bagaimana mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan setiap hari, serta bagaimana mendaur ulang sampah plastik sekali pakai. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman responden sebelum penyuluhan 96 persen berada pada kategori cukup. Setelah penyuluhan hasil evaluasi menunjukkan 100 persen responden berada pada tingkat pemahaman kategori baik. There are 7 (seven) types of plastic containers circulating in society today which their symbols are on each packaging. The dangers posed by plastic to the health of the body are causing cancer, disrupting the nervous system, depression, liver tearing, reproductive disorders, and pneumonia. In addition to disrupting the health of the body, plastic also disrupts environmental ecosystems, resulting in flooding, lowering soil fertility, ensnaring animals, poisoning living things, water pollution, and air pollution.The purpose of the implementation of the program was to improve the public's understanding about the right utilization of plastic containers. The number of respondents who were in the data collection at the time was 27 people. Materials provided by the team were about the types of plastics those were safe and unsafe to use repeatedly and how to reduce the use of plastic and recycle plastic waste. The evaluation results showed that 96 percent increase in respondents' level of understanding prior to counseling. The evaluation results showed 100 percent of respondents were at a good category level of understanding.
RESTORASI MANGROVE BERBASIS KOMUNITAS PESISIR: PENYEMAIAN, MONITORING, DAN TANTANGAN EKOLOGI Rieuwpassa, Frets; Wibowo, Indra; Choesin, Devi Nandita; Gansalangi, Ferdinand; Tomasoa, Aprelia Martina; Sambeka, Yana; Nursatya, Safira Meidina; Wibowo, Arie; Balansa, Walter; Barlian, Anggraini
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v8i2.665

Abstract

As a collaborative effort between the School of Life Sciences (SITH) Institute Technology Bandung (ITB), Polnustar, and the people of Salurang, this community service aimed to restore the coastal area of Salurang village, Sangihe Islands, North Sulawesi, through various initiatives, including mangrove rehabilitation and sponge cultivation. This report specifically focuses on the propagation of 1,500 Rhizophora apiculata propagules to combat severe sedimentation from local mining and reclamation, which degraded the coastal area and reduced fish populations. Initial monitoring showed a 95.20% success rate for R. apiculata, later dropping to 78.87% due to plastic waste, animal disturbances, and tidal conditions. While the primary focus was on R. apiculata, the article also touched on the potential use of Calophyllum inophyllum, which successfully grew on different media for future restoration efforts. The monitoring process involved Polnustar and local residents tracking growth and survival every 30 days, with SITH ITB conducting more thorough checks 60 days after propagation. These activities, including guest lectures and hands-on training, significantly enhanced local conservation knowledge and environmental stewardship. The findings highlight the potential of mangrove restoration in Salurang village, demonstrating that coastal restoration is achievable with proper management, adaptive strategies, and active community engagement. Sebagai bagian dari kolaborasi antara Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB), Polnustar, dan masyarakat Salurang, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memulihkan wilayah pesisir desa Salurang, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, melalui berbagai inisiatif, termasuk rehabilitasi mangrove dan budidaya spons. Artikel ini secara khusus berfokus pada propagasi 1.500 propagul Rhizophora apiculata untuk mengatasi sedimentasi berat akibat penambangan lokal dan reklamasi, yang telah merusak wilayah pesisir dan mengurangi populasi ikan. Pemantauan awal menunjukkan tingkat keberhasilan R. apiculata sebesar 95,20%, yang kemudian menurun menjadi 78,87% akibat sampah plastik, gangguan hewan, dan kondisi pasang surut. Meskipun fokus utama adalah pada R. apiculata, artikel ini juga menyinggung potensi penggunaan Calophyllum inophyllum yang berhasil tumbuh pada media yang berbeda untuk upaya restorasi di masa depan. Proses pemantauan melibatkan Polnustar dan warga setempat dalam memantau pertumbuhan dan kelangsungan hidup propagul setiap 30 hari, dengan SITH ITB melakukan pemeriksaan lebih mendalam 60 hari setelah propagasi. Kegiatan ini, termasuk kuliah tamu dan pelatihan langsung, secara signifikan meningkatkan pengetahuan konservasi lokal dan pengelolaan lingkungan. Hasil pengabdian masyarakat ini mengindikasikan potensi restorasi mangrove di desa Salurang, menunjukkan bahwa pemulihan pesisir berpotensi dicapai dengan manajemen yang tepat, strategi adaptif, dan keterlibatan aktif masyarakat