Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perancangan Mikrogrid di Pulau Tunda Menggunakan Aplikasi HOMER Pro Wibowo, Arie; Triwiyatno, Aris; Soetrisno, Yosua Alvin Adi
Jurnal Profesi Insinyur Indonesia Vol 2, No 4 (2024): JPII
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpii.2024.24583

Abstract

Sumber energi terbarukan, khususnya energi matahari, memiliki potensi besar untuk memenuhi permintaan energi di daerah terpencil yang jauh dari jaringan listrik yang ada. Artikel ini menyajikan penggunaan optimal energi matahari yang ditangkap oleh panel photovoltaic (PV), dikombinasikan dengan sistem penyimpanan baterai, konverter dan generator diesel untuk menyediakan listrik di Pulau Tunda, Banten, Indonesia. Simulasi sistem Mikrogrid dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak HOMER Pro. Hasil optimal HOMER diurutkan berdasarkan Net Present Cost (NPC) terendah. Hasil simulasi HOMER menunjukkan bahwa konfigurasi sistem paling optimal terdiri dari generator diesel 130 kW, panel PV 500 kW, 75 rangkaian penyimpanan baterai dan konverter sistem 125 kW. Kata kunci: Mikrogrid, PV, energi terbarukan, HOMER
Porous Calcium Carbonate-Poly-2-Acrylamido-2-Methylpropanesulfonic Acid Microspheres Embedded with Silver-Based Nanoparticles as Potential Antibacterial Carriers for Bone Infections Rini, Novi Dwi Widya; Asmoro, Adinda; Rachmawati, Systi Adi; Ardy, Husaini; Aimon, Akfiny Hasdi; Kishimura, Akihiro; Katayama, Yoshiki; wibowo, arie
Makara Journal of Science
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implant-associated infections (IAIs) are a significant complication following orthopedic surgeries and are mainly caused by Staphylococcus aureus. In this study, microspheres based on hybrid calcium carbonate–poly-2-acrylamido-2-methylpropane sulfonic acid (CaCO3-PAMPS) embedded with silver-based nanoparticles (AgNPs) were developed as potential antibacterial drug carriers for IAIs. AgNPs were prepared via a green synthesis approach, which employed Indonesian wild honey as a reducing and capping agent. PAMPS concentrations (0.025%, 0.050%, and 0.075% w/v) and silver ion (Ag+) concentrations in solution (0%, 2.5%, and 4% w/v) were varied. Scanning electron microscopy images showed that samples with 0.050% w/v PAMPS and 2.5% w/v Ag+ exhibited remarkable stability against recrystallization and aggregation. The sample exhibited more homogeneous, free-standing vaterite particles. Moreover, the particles obtained displayed a porous structure, promising for loading active ingredients. In addition, the X-ray diffraction results confirmed that the Ag-based particles embedded were not only AgNPs but were also predominantly composed of AgCl. AgNPs and AgCl in this sample demonstrated antibacterial activity against Staphylococcus aureus (zone of inhibition of 7.2 ± 0.6 mm). The development of stable, homogeneous microspheres with antibacterial properties and drug-loading potential offers a promising solution for the prevention and treatment of IAIs, addressing a critical challenge in orthopedic surgery.
RESTORASI MANGROVE BERBASIS KOMUNITAS PESISIR: PENYEMAIAN, MONITORING, DAN TANTANGAN EKOLOGI Rieuwpassa, Frets; Wibowo, Indra; Choesin, Devi Nandita; Gansalangi, Ferdinand; Tomasoa, Aprelia Martina; Sambeka, Yana; Nursatya, Safira Meidina; Wibowo, Arie; Balansa, Walter; Barlian, Anggraini
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v8i2.665

Abstract

As a collaborative effort between the School of Life Sciences (SITH) Institute Technology Bandung (ITB), Polnustar, and the people of Salurang, this community service aimed to restore the coastal area of Salurang village, Sangihe Islands, North Sulawesi, through various initiatives, including mangrove rehabilitation and sponge cultivation. This report specifically focuses on the propagation of 1,500 Rhizophora apiculata propagules to combat severe sedimentation from local mining and reclamation, which degraded the coastal area and reduced fish populations. Initial monitoring showed a 95.20% success rate for R. apiculata, later dropping to 78.87% due to plastic waste, animal disturbances, and tidal conditions. While the primary focus was on R. apiculata, the article also touched on the potential use of Calophyllum inophyllum, which successfully grew on different media for future restoration efforts. The monitoring process involved Polnustar and local residents tracking growth and survival every 30 days, with SITH ITB conducting more thorough checks 60 days after propagation. These activities, including guest lectures and hands-on training, significantly enhanced local conservation knowledge and environmental stewardship. The findings highlight the potential of mangrove restoration in Salurang village, demonstrating that coastal restoration is achievable with proper management, adaptive strategies, and active community engagement. Sebagai bagian dari kolaborasi antara Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB), Polnustar, dan masyarakat Salurang, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memulihkan wilayah pesisir desa Salurang, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, melalui berbagai inisiatif, termasuk rehabilitasi mangrove dan budidaya spons. Artikel ini secara khusus berfokus pada propagasi 1.500 propagul Rhizophora apiculata untuk mengatasi sedimentasi berat akibat penambangan lokal dan reklamasi, yang telah merusak wilayah pesisir dan mengurangi populasi ikan. Pemantauan awal menunjukkan tingkat keberhasilan R. apiculata sebesar 95,20%, yang kemudian menurun menjadi 78,87% akibat sampah plastik, gangguan hewan, dan kondisi pasang surut. Meskipun fokus utama adalah pada R. apiculata, artikel ini juga menyinggung potensi penggunaan Calophyllum inophyllum yang berhasil tumbuh pada media yang berbeda untuk upaya restorasi di masa depan. Proses pemantauan melibatkan Polnustar dan warga setempat dalam memantau pertumbuhan dan kelangsungan hidup propagul setiap 30 hari, dengan SITH ITB melakukan pemeriksaan lebih mendalam 60 hari setelah propagasi. Kegiatan ini, termasuk kuliah tamu dan pelatihan langsung, secara signifikan meningkatkan pengetahuan konservasi lokal dan pengelolaan lingkungan. Hasil pengabdian masyarakat ini mengindikasikan potensi restorasi mangrove di desa Salurang, menunjukkan bahwa pemulihan pesisir berpotensi dicapai dengan manajemen yang tepat, strategi adaptif, dan keterlibatan aktif masyarakat