Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pengelolaan Zakat Infak Dan Shodaqoh Lokasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kasihan Sukardi, Sukardi; Ismanto, Deny
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.392 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v4i1.9835

Abstract

Teritorial masyarakat Kasihan merupakan pinggiran perkotaan, pekerjaan penduduk sudah banyak diluar bidang pertanian. Kendaraan motor dan mobil menjadi kendaraan harian masyarakat Kasihan, pertokoan dan usaha bisnis lain telah menghiasi berbagai sudut jalan di daerah Kasihan. Hotel mulai banyak berdiri di Kasihan, perumahan banyak bertebaran, rumah kos kosan dan usaha bisnis lainnya banyak bermunculan di Kasihan. Satu kecamatan Kasihan yang terdiri dari 4 desa, terdapat satu Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), satu pimpinan Cabang Aisyiyah, 12 Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan 12 Pimpinan Ranting Aisyiyah, ratusan masjid wakaf Muhammadiyah dan ratusan jamaah pengajian binaan Muhammadiyah, 8 Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah, dua SMP/MTS Muhammadiyah dan dua SMA/SMK Muhammadiyah. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat secara keseluruhan dapat dilihat berdasarkan beberapa komponen. Pertama, target peserta pelatihan sebanyak 25 relawan Pimpinan Cabang Muhammaddiyah, Kasihan, Bantul. Dalam pelaksanaan diikuti oleh 25 relawan. Kedua, ketercapaian tujuan pelatihan dapat dinilai cukup baik. Dalam waktu 3 bulan tersusunnya pengelolaan ZIS yang profesional.
Pelatihan Manajemen Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKAL) Catur Sejahtera Berbasis Technopreneurship Menuju Ekonomi Kreatif Ismanto, Deny; Mudayana, Ahmad Ahid; Diana, Purwati Zisca; Erviana, Vera Yuli; Suwartini, Iis
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1428.247 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v6i2.20783

Abstract

Desa Caturharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Provinsi DI Yogyakarta merupakan salah satu penyumbang sampah di TPST Piyungan. TPST tersebut kerap dilakukan penutupan dikarenakan volume sampah yang terus meningkat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah Kota Bantul membentuk Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKAL) yang bergerak dibidang usaha sampah. Salah satu BUMKAL yang sudah terbentuk yaitu BUMKAL Catur Sejahtera yang beranggotakan masyarakat Desa Caturharjo. Usia BUMKAL masih terbilang muda yaitu satu bulan. BUMKAL Caturharjo kedepannya akan mengembangkan berbagai usaha sampah untuk menunjang program Bantul Bersama (Bersih Sampah 2025). Bumkal Caturharjo berupaya mengelola sampah yang ada di Desa Caturharjo untuk menekan volume sampah dan menjadikannya usaha kreatif. BUMKAL terdiri dari 11 Pengurus dimana Lurah sebagai penasihat dan Ade Encup sebagai direktur. Pengembangan usaha berbahan dasar sampah dilatarbelakangi oleh kondisi di Desa Caturharjo dimana terdapat beberapa tempat wisata, ternak lele, kuliner tradisional (terdapat 14 warung bakmi) dan penduduk desa mayoritas bertani. Berangkat dari kondisi tersebut maka sebisa mungkin Desa Caturharjo dapat mencukupi pasokan kerajinan untuk tempat wisata, ulat magot untuk ternak lele, briket untuk memasak kuliner tradisional, dan pupuk untuk pertanian. Persoalan yang dihadapi Bumkal Caturharjo diantaranya: belum memiliki peta jalan dalam pengelolaan sampah berbasis technopreneurship, (2) kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan sampah masih rendah, (3) belum memiliki akses infromasi terkait pengelolaan sampah, (3) belum adanya produk yang dihasilkan dari bahan baku sampah, dan (4) belum dapat memasarkan produk daur ulang sampah, (5) belum adanya marketplace untuk penjualan produk, (5) belum adanya wadah untuk memfasilitasi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dalaam mengolah sampah menjadi aneka kerajinan, pupuk briket dan budidaya maggot, (6) belum adanya pengelolaan sampah berbasis digital. Tujuan dari kegiatan meningkatkan peran BUMKAL sebagai pionir menuju ekonomi kreatif dan pusat studi pengelolaan sampah berbasis technopreneurship. Solusi permasalahan diantaranya: (1) penyuluhan wirausahan sampah berbasis digital, (2) pembuatan aplikasi (sistem informasi dan penerpan website pemasaran produk daur ulang yang terintegrasi ), (3) pelatihan pembuatan pupuk, (4) pelatihan budidaya ulat maggot untuk pakan ternak, (5) pelatihan aneka kerajinan daur ulang sampah, (6) pelatihan pembuatan briket dari sampah organik, (7) pelatihan penggunaaan aplikasi keuangan, (8) pelatihan pemasaran, (9) legalitas produk, (10) pagelaran produk, (11) terciptanya balai edukasi pengolahan sampah, (12) lokakarya hasil, dan (13) keberlanjutan program.
Engineering Loyalty in the Digital Age: The Dual Impact of E-Service and Promotion in Banking Sukardi, Sukardi; Asakdiyah, Salamatun; Ismanto, Deny; Salampessy, Andy Passyada
Jurnal Minds: Manajemen Ide dan Inspirasi Vol 11 No 2 (2024): December
Publisher : Management Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/minds.v11i2.47428

Abstract

This study examines how electronic service quality and promotional strategies influence customer satisfaction and loyalty in the Indonesian banking digital ecosystem. Moving beyond linear service models, it introduces a dual-pathway framework in which both functional (e-service) and persuasive (promotion) mechanisms shape satisfaction and loyalty concurrently. Based on a purposive sample of 173 Bank Rakyat Indonesia’s digital users, findings indicate that electronic services and promotions significantly enhance satisfaction, and all three constructs—e-service, promotion, and satisfaction—positively affect customer loyalty. These results reaffirm the satisfaction–loyalty nexus, while highlighting the role of digitally mediated trust and perceived value in sustaining customer commitment. For practitioners, the study urges banks—particularly those with extensive rural reach—to modernize service infrastructures while delivering clear, customer-centered promotions. In an era where customer patience is measured in seconds, loyalty is no longer given—it must be engineered.
How Effective is Experiental Learning in Entrepreneurship Education? A Review of The Concept and Its Application Ismanto, Deny; Rini, Poppy Laksita; Jatmiko, Bambang; Gumelar, Bagus; Rahmi, Mustika; Solihudin, Ahmad Rizal
Journal of Vocational Education Studies Vol. 8 No. 2 (2025): Vol 8 No 2 (In Press)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/joves.v8i2.9457

Abstract

The challenge of effectively teaching entrepreneurship and fostering students' entrepreneurial skills and business initiation has drawn significant attention. As the solution for this issue, experiential learning system (ELS), a pedagogical strategy in which students learn by doing, becomes more prevalent technique of teaching entrepreneurship. Therefore, this research uses the literature review method to analyze the effectiveness of using ELS in implementing entrepreneurship development programs. This research was carried out by collecting relevant literature sources, analyzing the content of the literature, and compiling the findings in the literature into a comprehensive understanding framework. The systematic literature review approach used in this study can provide identification and construct what further research needs to be done in the future including determining the characteristics of the variables that influence the phenomenon being studied. In conclusion, The findings demonstrate that experiential learning positively impacts the development of entrepreneurial competencies and skills. Nevertheless, while various experiential activities offer distinct advantages for entrepreneurship education, they also pose challenges that need to be addressed. Thus, the recommendations given through this paper are the implementation of Experiential Learning in Entrepreneurship Education could be developed with the interdisciplinary integration (engineering, health, art, and science) practice, implement the usage of technology and AI, and drive the business mission into social entrepreneurship.