Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

SOSIALISASI DAMPAK BULLYING TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL PADA KALANGAN REMAJA DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 KABUPATEN BIREUEN tt, agustina; Raudhati, Sri; hanum, Zulfa; Hilwa, Zaitun; Nova
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Rafflesia Vol. 6 No. 3 (2023): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v6i3.5705

Abstract

Dinas Sosial Aceh memaparkan terdapat 32 kasus penganiayaan pada tahun 2016, mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA di Aceh diantaranya 21 kasus penganiayaan di sekolah berasrama kota Banda Aceh. Remaja pada jenjang SMA berada pada posisi tertinggi kasus penganiayaan yaitu sebesar 84,4%, tingkat SMP sebesar 6,2% dan tingkat SD sebesar 9,4%. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui dampak bullying terhadap perkembangan psikososial anak di MTsN Negeri 2 Kabupaten Bireuen. Sasaran kegiatan ini adalah remaja pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Metode yang digunakan adalah dengan membekali siswa tentang pengetahuan bullying, dampak dan upaya menghindari praktik bullying di MTsN 2 Kabupaten Bireuen. Tahapan sosialisasi program oleh Tim pengabdian dimulai dari persiapan awal (survey pendahuluan), menetapkan waktu pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan program, serta monitoring dan evaluasi program. Hasilnya dapat diketahui bahwa dampak negatif yang sering dirasakan akibat bullying adalah rasa marah, dendam, tertekan, mau, dan merasa sedih. Dampak psikososial akibat bullying yang berbahaya adalah munculnya gangguan psikologis, seperti cemas berlebihan, takut, depresi, bunuh diri, dan PTSD. Kesimpulannya adalah sasaran mendapatkan pembekalan pengetahuan yang baik tentang bahaya perilaku bullying di kalangan pelajar. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap isu-isu yang disampaikan dan dibahas pada saat diskusis dan tanya jawab.   Kata Kunci: dampak, bullying, psikososial
Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Pemakaian Gurita Pada Ibu Nifas Silvia, Silvia; Hanum, Zulfa; Raudhati, Sri
JURNAL KEBIDANAN, KEPERAWATAN DAN KESEHATAN (BIKES) Vol 5, No 1 (2025): J-BIKES JULI
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-bikes.v5i1.118

Abstract

Kepercayaan dan keyakinan budaya terhadap ibu post partum, masih banyak dijumpai lingkungan masyarakat. Mereka meyakini budaya perawatan ibu setelah melahirkan dapat memberikan dampak yang positif dan menguntungkan bagi mereka. Saat ini masyarakat beranggapan dan mempraktikan budaya yang dilakukan nenek moyang, seperti menggunakan gurita pada masa nifas yang kembali diminati dan dianggap memiliki manfaat untuk mempercepat proses pengembalian kondisi rahim. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku pemakaian gurita pada ibu nifas yang melahirkan di PMB Nuraida. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang melahirkan di PMB Nuraida Desa Pante Baro Kumbang Kecamatan Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling sebanyak 30 responden. Dari hasil uji Chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) hasil perhitungan menunjukkan nilai p (0,001) α (0,05) berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian didapatkan ada hubungan pengetahuan ibu dengan pemakaian gurita di PMB Nuraida Desa Pante Baro Kumbang Kecamatan Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen. Penelitian ini disarankan agar responden tidak menggunakan gurita pada saat masa nifas, karena uterus akan kembali seperti semula seiring lamanya masa nifas
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja dengan Perilaku Seks Bebas di SMAN 3 Takengon Kabupaten Aceh Tengah Yuliana; Fitria, Irma; Hanum, Zulfa
JUBIDA- Jurnal Kebidanan Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jubida.v4i2.1569

Abstract

Pengetahuan tentang perilaku seks bebas harus dimiliki oleh setiap remaja. Pengetahuan yang baik diharapkan dapat menjadikan dasar untuk bertindak kepada hal-hal yang positif dalam menghindari perilaku seks bebas. Selain itu pihak sekolah dan orang tua perlu selalu memberikan pemahaman kepada siswa/siswi tentang seks bebas sehingga dapat menunjukkan sikap yang baik dalam menyikapi seks bebas tersebut. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja dengan perilaku seks bebas di SMA N 3 Takengon, Kabupaten Aceh Tengah tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan tipe analitik, menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi perempuan kelas XI di SMA N 3 Takengon, Kabupaten Aceh Tengah tahun 2024 berjumlah 36 orang, penagambilan sampel dilakukan secara total populasi (semua populasi dijadikan sampel). Analisis hasil penelitian dilakukan menggunakan uji chi square. Hasil analisa hubungan sikap remaja dengan perilaku seks bebas didapatkan nilai ρ = 0,001 (ρ < 0,05), maka dapat diartikan H0 ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat pengaruh antara kedua variabel. Dari hasil analisa tersebut dapat diketahui bahwa ada hubungan antara sikap remaja dengan perilaku seks bebas di SMA N 3 Takengon Kabupaten Aceh Tengah pada tahun 2024. Menurut peneliti sikap yang positif terhadap seks bebas harus ditanamkan pada remaja, dengan memiliki sikap yang positif tentang seksualitas, maka remaja dapat berperilaku baik dalam hal seksual yang sesuai dengan norma, moral agama, sosial budaya dan kesusilaan sehingga dapat mengendalikan diri dari perilaku seks bebas.
The Relationship Between Education And Employment Status And High-Risk Pregnancies Ramadhani, Karina; Fitria, Irma; Hanum, Zulfa
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 8 (2025): Volume 11 Nomor 8 Agustus 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i8.21455

Abstract

Latar Belakang: Kehamilan risiko tinggi merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap tingginya angka kesakitan dan kematian ibu. Faktor pendidikan dan status pekerjaan ibu hamil diduga memiliki pengaruh terhadap terjadinya kehamilan risiko tinggi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan status pekerjaan dengan kejadian kehamilan risiko tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Cot Ie Jue, Kabupaten Bireuen.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 48 ibu hamil yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat signifikansi 0,05.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pendidikan menengah ke atas (72,9%) dan sebagian besar tidak memiliki pekerjaan (62,5%). Uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kejadian kehamilan risiko tinggi (p = 0,001). Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara status pekerjaan dengan kehamilan risiko tinggi (p = 0,493).Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara tingkat pendidikan ibu hamil dengan kehamilan risiko tinggi, namun tidak terdapat hubungan antara status pekerjaan dengan kehamilan risiko tinggi.Saran agar tenaga kesehatan meningkatkan edukasi kepada ibu hamil, khususnya yang berpendidikan rendah, untuk mengurangi risiko kehamilan Kata Kunci : Pendidikan, Pekerjaan, Kehamilan Risiko Tinggi ABSTRACT Background: High-risk pregnancies contribute to high rates of maternal morbidity and mortality. The educational level and employment status of pregnant women are suspected to influence the occurrence of high-risk pregnancies.Objective: This study aims to determine the relationship between educational level, employment status, and the occurrence of high-risk pregnancies in the Cot Ie Jue Community Health Center working area in the Bireuen district.Methods: This study employed a quantitative, cross-sectional design. The sample consisted of 48 pregnant women who were selected using purposive sampling. Data were collected via questionnaires and analyzed using the chi-square test at a 0.05 significance level.Results: Most respondents had a secondary education or higher (72.9%), and most were unemployed (62.5%). Statistical analysis revealed a significant association between educational level and high-risk pregnancy (p = 0.001). However, no significant association was found between employment status and high-risk pregnancy (p = 0.493).Conclusion: There is a significant relationship between the educational level of pregnant women and high-risk pregnancies. However, there is no relationship between employment status and high-risk pregnancies.Suggestion that healthcare workers provide additional education to pregnant women, especially those with low educational levels, to reduce the risk of high-risk pregnancies. Keywords: Education, Employment, High-Risk Pregnancy 
PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP DAMPAK KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) BAGI KESEHATAN MENTAL ANAK Yuswita, Yuswita; Liananiar, Liananiar; Nuraina, Nuaraina; Hanum, Zulfa; Saskia, Putri Wildatul; Ernida, Yulia
RAMBIDEUN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2024): Rambideun: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Al Muslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/pkm.v7i2.2766

Abstract

This community service activity examined the impact of domestic violence on children's mental health. The background includes an increase in the incidence of domestic violence and it is important for families to understand the impact on children's mental health. Domestic violence is an action committed by a person or several individuals against another person. These actions result in physical, sexual and psychological pain, risk of exclusion, coercion, and even death in the household. This community service activity aimed to identify the effects of domestic violence on children's mental health. The method of implementing activities was through seminars and discussions held in Blang Asan Village and attended by the local community. The results of implementing this PKM activity showed that domestic violence can cause trauma, fear and insecurity, lack of self-confidence, behavioral problems, difficulty forming relationships, and can imitate violent behavior. Therefore, love in the form of protection and attention must be given to children affected by domestic violence to support children's mental health.
Pengaruh Jus Bit Merah (Beta Vulgaris L.) Terhadap Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil di Desa Paya Cut Kecamatan Peusangan Hanum, Zulfa; Rahmah, Siti
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.3348

Abstract

World Health Organization (WHO) mendefinisikan anemia kehamilan sebagai kadar hemoglobin kurang dari 11gr atau kurang dari 33% pada setiap waktu pada kehamilan yang mempertimbangkan hemodilusi yang normal terjadi dalam kehamilan dimana kadar hemoglobin kurang dari 11 gr pada trimester pertama. Di Indonesia diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus anemia, dan 20 perempuan meninggal dunia karena kondisi tersebut. Tingginya angka ini disebabkan oleh rendah pengetahuan dan kesadaran akan bahaya anemia dalam kehamilan cenderung muncul pada kehamilan Trimester 1 dan III. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini bermaksud untuk mengeksplorasi secara mendalam pengetahuan ibu tentang manfaat buah bit merah untuk mencegah anemia pada ibu hamil. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk deskriptif naratif. Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu hamil yang diwawancarai (sehat) dan bersedia menjadi partisipan. Pemilihan partisipan dilakukan secara total sampling. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah minimal 14 partisipan. Peneliti menggunakan pedoman wawancara. Dari hasil temuan Hb pada ibu, didapatkan semua ibu hamil mengalami anemia ringan dengan nilai rata-rata yaitu 10,6 gram/dl. Selanjutnya peneliti langsung memberikan ibu hamil jus bit merah selama 7 hari berturutturut. Setelah pemaparan selesai dilakukan, peneliti melakukan cek ulang Hb pada ibu hamil tersebut, dan rata-rata kenaikan Hb pada ibu hamil setelah diberikan paparan yaitu: 11,8 gram/dl.Kata Kunci: Anemia pada ibu, Jus Bit Merah (Beta Vulgaris L.)The World Health Organization (WHO) defines anemia of pregnancy as a hemoglobin level of less than 11 grams or less than 33% at any time in pregnancy which takes into account hemodilution which normally occurs in pregnancy where the hemoglobin level is less than 11 grams in the first trimester. In Indonesia, it is estimated that every day there are 41 cases of anemia, and 20 women die because of this condition. This high figure is caused by low knowledge and awareness of the dangers of anemia in pregnancy which tends to appear in the 1st and 3rd trimesters of pregnancy. The research design used is qualitative research with a case study approach. This research intends to explore in depth mothers' knowledge about the benefits of red beets for preventing anemia in pregnant women. The results of this research are presented in descriptive narrative form. Participants in this research were pregnant women who were interviewed (healthy) and willing to become participants. The selection of participants was carried out by total sampling. The minimum number of participants in this research was 14 participants. Researchers used interview guidelines. From the results of Hb findings in mothers, it was found that all pregnant women experienced mild anemia with an average value of 10.6 grams/dl. Next, the researchers immediately gave pregnant women red beet juice for 7 consecutive days. After the exposure was completed, the researchers re-checked the Hb in the pregnant women, and the average increase in Hb in pregnant women after the exposure was: 11.8 grams/dl.Keywords: Maternal anemia, Red Beet Juice (Beta Vulgaris L.)
Hubungan Penggunaan Smartphone Terhadap Waktu Tidur dan Ketajaman Penglihatan Mata Pada Anak Usia 8 Sampai Dengan 9 Tahun di SDN 27 Peusangan Kabupaten Bireuen Saleha, Siti; Hanum, Zulfa
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i1.1969

Abstract

Pengaruh teknologi informasi dan komunikasi sudah semakin berkembang tanpa disadari sangat mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia. Indonesia adalah Negara pengguna internet terbesar di Asia Tenggara. Internet di Indonesia saat ini sudah menjadi kebutuhan primer untuk para penggunanya, perkembangan sosial media juga menjadi salah satu faktor penting. Usia anak merupakan masa pertumbuhan, jika terlalu lama menggunakan gadget bisa berpengaruh pada penglihatan. Dampak penggunaan gadget yang berlebihan menyebabkan mata lelah. Selain itu, efek radiasi gadget juga berpengaruh besar pada saraf mata kalau sudah terkena retina berbahaya. Metode penelitian adalah survey deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui jawaban kuisioner yang di berikan oleh responden dan hasil dari pemeriksaan visus mata. Hasil penelitian adalah menunjukkan hubungan pengguna smartphone dengan jam tidur <8 jam sebanyak  17 orang (94.4%) dan hubungan penggunaan smartphone dengan Ketajaman penglihatan sebanyak  11 orang (100%). Kesimpulan adalah berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan simpulan bahwa siswa-siswi yang menggunakan smartphone menunjukkan bahwa jenis kelamin yang paling dominan adalah perempuan (68%) sedangkan laki-laki (32%). Dan persentase yang menggunakan smartphone adalah sebesar (96%) dan yang tidak menggunakan hanya (4%). Berdasarkan tabel diatas terdapat hasil yang menunjukkan jam tidur anak <8 jam sebanyak 60% dan jam tidur ≥8 jam sebanyak 40%. Hubungan pengguna smartphone dengan jam tidur <8 jam sebanyak  17 orang (94.4%). Hal ini berarti ada hubungan antara penggunaan smartphone dengan jam tidur anak dimana P value (0.001) < α (0.05).  Hasil yang didapatkan tentang hubungan penggunaan smartphone dengan Ketajaman penglihatan sebanyak  11 orang (100%). Hal ini berarti ada hubungan antara penggunaan smartphone dengan Ketajaman penglihatan dimana P value (0.013) < α (0.05).Kata Kunci : smartphone, waktu tidur, ketajaman penglihatanThe influence of information and communication technology has been growing without realizing it greatly affects every aspect of human life. Indonesia is the largest internet user country in Southeast Asia. The internet in Indonesia has now become a primary need for its users, the development of social media is also an important factor. Children's age is a period of growth, if you use gadgets for too long it can affect your eyesight. The impact of excessive use of gadgets causes eye fatigue. In addition, the radiation effect of gadgets also has a major effect on the nerves of the eye if it is exposed to dangerous retinas. The research method is a descriptive survey with a cross sectional approach. The data obtained from this study are primary data, namely data obtained directly from respondents through the answers to questionnaires given by respondents and the results of eye vision examinations. The results showed the relationship between smartphone users and sleep hours <8 hours was 17 people (94.4%) and the relationship between smartphone use and visual acuity was 11 people (100%). The conclusion is based on the results of research that has been carried out, it is concluded that students who use smartphones indicate that the most dominant gender is female (68%) while male (32%). And the percentage who use smartphones is (96%) and those who don't use only (4%). Based on the table above, there are results that show that 60% of children's sleep hours <8 hours are 8 hours and 40% are 8 hours. The relationship between smartphone users and sleeping hours < 8 hours was 17 people (94.4%). This means that there is a relationship between smartphone use and children's sleep hours where P value (0.001) < (0.05). The results obtained regarding the relationship between smartphone use and visual acuity were 11 people (100%). This means that there is a relationship between smartphone use and visual acuity where P value (0.013) < (0.05).Keywords: smartphone, sleep time, visual acuity
Pengalaman Ibu Nifas Tentang Personal Hygiene dan Adap Menyusui dalam Perspektif Islami Saleha, Siti; Hanum, Zulfa
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2363

Abstract

Data menunjukkan penurunan pada indikator AKI (per 100.000 kelahiran hidup) dari 390 pada tahun 1991 menjadi 230 pada tahun 2020 (turun -1,80 % per tahun). Angka tersebut belum mencapai target MDGS tahun 2015, yaitu 102 dan SDGs tahun 2030, yaitu kurang dari 70 per 100.000 KH. Pada indikator AKB, data menunjukkan AKB menurun dari 68 pada tahun 1991 menjadi 24 pada tahun 2017 (turun -3,93 % per tahun). Sama halnya dengan AKI, angka penurunan AKB belum mencapai target MDGs tahun 2015 yaitu 23 dan target SDGs Tahun 2030 yaitu 12. Penelitian ini bersifat  kualitatif  dengan  pendekatan  studi kasus. Penelitian ini bermaksud untuk  mengeksplorasi  secara  mendalam  pengalaman  ibu  nifas  terhadap  budaya  dalam  perawatan masa nifas. Pemilihan  partisipan  dilakukan  secara  snow ball sampling. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah yaitu sebanyak 13 partisipan. Hasil: Pengetahuan Partisipan terhadap Personal hygiene Masa Nifas mayoritas tidak mencari informasi tentang persiapan dirinya dalam menghadapi masa nifas. Mereka hanya menerima informasi yang didapatkan dari tenaga kesehatan setelah melahirkan pada saat pulang kerumah. Pengetahuan Partisipan tentang adap menyusui dalam perspektif islami masih kurang, dikarenakan ibu tidak pernah mendapatkan informasi tentang adap menyusui secara islami. Kata Kunci: Masa nifas, Personal Hygiene dan Adap menyusui  The data shows a decline in the MMR indicator (per 100,000 live births) from 390 in 1991 to 230 in 2020 (down -1.80% per year). This figure has not yet reached the 2015 MDG target, which is 102 and the 2030 SDGs, which is less than 70 per 100,000 KH. In the IMR indicator, data shows IMR decreased from 68 in 1991 to 24 in 2017 (down -3.93% per year). Similar to MMR, the rate of decline in IMR has not yet reached the 2015 MDGs target of 23 and the 2030 SDGs target of 12. This research is qualitative with a case study approach. This study intends to explore in depth the experiences of postpartum mothers on culture in postpartum care. The selection of participants was done by snow ball sampling. The number of participants in this study was as many as 13 participants. Results: The majority of participants' knowledge of personal hygiene during the postpartum period did not seek information about their preparation for the postpartum period. They only receive information they get from health workers after giving birth when they return home. Participant's knowledge about the adap of breastfeeding in an Islamic perspective is still lacking, because the mother has never received information about the adap of breastfeeding in an Islamic.Keywords: postpartum period, personal hygiene and breastfeeding adaptation
Pengaruh Ekstrak Etanol Bit Merah (Beta vulgaris L.) terhadap Jumlah Arteriole Endometrium pada Tikus (Rattus norvegicus) yang dipapar Asap Rokok Hanum, Zulfa; Saleha, Siti
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2810

Abstract

Paparan  asap  rokok  sering  terjadi  dikalangan  masyarakat,  ini  dapat menyebabkan terjadinya peningkatan ROS sehingga antioksidan dalam tubuh menurun. ROS  yang  meningkat  akan  menyebabkan  gangguan  pada  organ  reproduksi  seperti endometrium dan ovarium. Akibat gangguan ini maka akan berpengaruh pada tingkat kesuburan (infertilitas) pada wanita. Bit merah mengandung senyawa betalain yang tinggi akan antioksidan  yang dapat menetralisir ROS  yang ada didalam tubuh yang dapat mengganggu  organ  reproduksi  wanita  yang  dapat  menyebabkan  salah  penyebab ketidaksuburan pada wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol bit merah (Beta vulgaris L.) dengan berbagai dosis terhadap jumlah arteriole pada endometrium  tikus  yang  dipapar  asap  rokok.  Jenis  penelitian  ini  adalah true experiments dengan rancangan post test only control group design. Menggunakan 25 ekor tikus betina yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (tanpa perlakuan), kelompok kontrol positif (tikus yang dipapar asap rokok 2 batang/hari) selama 56 hari, kelompok perlakuan I (dipapar asap rokok 2 batang/hari dan diberi ekstrak etanol bit merah dengan dosis 125 mg/kgBB/hari) selama 56 hari, perlakuan II (dipapar asap rokok 2 batang/hari dan diberi ekstrak etanol bit merah dengan dosis 250 mg/kgBB/hari) selama 56 hari dan perlakuan III (dipapar asap rokok 2 batang/hari dan diberi ekstrak etanol  bit  merah  dengan  dosis  500  mg/kgBB/hari)  selama  56  hari.  Metode  yang digunakan untuk melihat jumlah arteriole pada endometrium tikus dengan menggunakan pewarnaan Haematoksilin Eosin. Kemudian masing-masing slide diamati dibawah mikroskop Manual Dot Slide Olympus XC 10 yang dilihat per lapang pandang. Data dianalisis dengan menggunakan One Way Anova, hasil nilai p-value jumlah arteriole (p=0.000). Hasil penelitian membuktikan bahwa pemberian ekstrak etanol bit merah dengan dosis 500 mg/kgBB/hari dapat meningkatkan jumlah arteriole pada endometrium tikus yang dipapar asap rokok. Penelitian  ini  membuktikan  bahwa  pemberian  ekstrak  etanol  bit  merah  dapat meningkatkan jumlah arteriole pada endometrium tikus yang dipapar asap rokok. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terjadi peningkatan jumlah arteriole pada kelompok yang diberi ekstrak etanol bit merah dengan berbagai dosis. Tetapi dosis ekstrak etanol bit merah yang dianggap paling cepat meningkatkan jumlah arteriole adalah kelompok perlakuan III dengan dosis 500 mg/kgBB/hari.Kata Kunci: Jumlah Arteriole, Rattus norvegicus, Bit Merah (Beta vulgaris L.)Exposure to cigarette smoke often occurs among the community, this can cause an increase in ROS so that antioxidants in the body decrease. Increased ROS will cause disturbances in reproductive organs such as the endometrium and ovaries. As a result of this disorder it will affect the level of fertility (infertility) in women. Red beets contain betalain compounds which are high in antioxidants which can neutralize ROS in the body which can interfere with the female reproductive organs which can cause one of the causes of infertility in women. This study aims to determine the effect of red beet (Beta vulgaris L.) ethanol extract with various doses on the number of arterioles in the endometrium of rats exposed to cigarette smoke. This type of research is true experiments with a post test only control group design. Using 25 female rats divided into 5 groups namely negative control group (no treatment), positive control group (rats exposed to cigarette smoke 2 cigarettes/day) for 56 days, treatment group I (exposed to cigarette smoke 2 cigarettes/day and given red beet ethanol extract at a dose of 125 mg/kgBW/day) for 56 days, II treatment (exposed to cigarette smoke 2 sticks/day and given red beet ethanol extract at a dose of 250 mg/kgBW/day) for 56 days and treatment III (exposed to cigarette smoke 2 sticks/day and given red beet ethanol extract at a dose of 500 mg/kg/day) for 56 days. The method used to see the number of arterioles in the rat endometrium using Haematoxylin Eosin staining. Then each slide was observed under a Manual Dot Slide Olympus XC 10 microscope which was viewed per field of view. Data were analyzed using One Way Anova, the results of the p-value of the number of arterioles (p=0.000). The results of the study proved that administration of red beetroot ethanol extract at a dose of 500 mg/kgBW/day could increase the number of arterioles in the endometrium of rats exposed to cigarette smoke. This study proves that administration of red beetroot ethanol extract can increase the number of arterioles in the endometrium of rats exposed to cigarette smoke. The conclusion in this study was that there was an increase in the number of arterioles in the group given red beet ethanol extract at various doses. But the dose of red beet ethanol extract that was considered the fastest to increase the number of arterioles was the treatment group III at a dose of 500 mg/kg/day.Keywords: Number of Arterioles, Rattus norvegicus, Red Beet (Beta vulgaris L.)
IDENTIFICATION OF EFFECTIVENESS OF CENTELLA ASIATICA LEAVES AS AN ALTERNATIVE APPROACH TO MANAGING PHYSIOLOGICAL AND PSYCHOLOGICAL CHANGES IN MENOPAUSE : DESCRIPTIVE INITIAL STUDY Fitria, Irma; Agustina, Agustina; Hanum, Zulfa
Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal Vol. 9 No. 4 (2025): Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal, October 2025
Publisher : UNIVERSITAS AIRLANGGA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/imhsj.v9i4.2025.472-479

Abstract

Background: Menopause represents a significant health issue affecting millions of women globally, with 75-85% experiencing disruptive symptoms such as hot flashes, sleep disturbances, mood changes, and increased risks of osteoporosis and cardiovascular disease. Centella asiatica contains phytoestrogens and antioxidants that may substitute for estrogen function in the body and help reduce physiological and psychological symptoms during menopause. This study aims to evaluate the effectiveness of Centella asiatica in reducing physiological and psychological symptoms during menopause. Method: This study employed a descriptive design. Data were collected cross-sectionally from 85 respondents experiencing physiological and psychological changes associated with menopause, residing in Bireuen District and distributed across 18 community health center service areas. Data collection was conducted from July to September 2025, through random sampling. Data were collected by distributing questionnaires to determine menopausal women understanding of centella asiatica and its effectiveness in reducing menopausal symptoms. Results: Centella asiatica was found to be effective in alleviating both physiological and psychological changes in menopause. Centella asiatica was found to be effective in alleviating various physiological changes associated with menopause. Specifically, it improved skin health and reduced aging-related problems (64.7%), enhanced blood circulation (62.3%), supported cognitive function (51.7%), alleviated bone-related problems (88.2%), and reduced sleep disturbances or insomnia (73.0%). In addition to alleviating physiological changes during menopause, Centella asiatica was also effective in reducing psychological symptoms, particularly by decreasing anxiety and stress (68.2%) commonly experienced by women during this transitional period. Conclusion: Centella asiatica demonstrates effectiveness in mitigating physiological and psychological changes during menopause, and thus may serve as an alternative solution to reduce menopausal symptoms.