Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Dielektrika : Jurnal Ilmiah Kajian Teori dan Aplikasi Teknik Elektro

PEMODELAN DAN SIMULASI HARMONIK DALAM JARINGAN TENAGA LISTRIK SEBELUM DAN SETELAH PEMASANGAN KAPASITOR Sabar Nababan; Abdul Natsir; Supriyatna Supriyatna
DIELEKTRIKA Vol 4 No 1 (2017): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114 KB)

Abstract

Distorsi bentuk gelombang sinusoidal tegangan dan arus listrik oleh harmonik, yang disebabkan beban taklinear, merupakan satu masalah utama kualitas daya dalam industri daya listrik. Banyak kerugian yang ditimbulkan oleh distorsi harmonik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tegangan harmonik di masing-masing bus; sebagai akibat pemakaian beban taklinear pada suatu jaringan distribusi tenaga listrik. Penelitian ini akan menggunakan software Matlab dalam m-file.
ANALISIS SOFT STARTING MENGGUNAKAN ANTI PARALEL SCR UNTUK MOTOR INDUKSI 3 FASA 15 kW Ananda Ghufran; I Made Ari Nrartha; Sabar Nababan
DIELEKTRIKA Vol 7 No 2 (2020): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/dielektrika.v7i2.247

Abstract

ABSTRAK Motor induksi banyak digunakan dalam aplikasi di lingkungan rumah tangga sampai di industri-industri besar. Arus starting motor induksi mencapai 5 sampai 7 kali dari arus beban penuh yang mengakibatkan jatuh tegangan yang akan mengganggu peralatan lain yang dihubungkan pada saluran yang sama. Arus starting pada motor induksi dapat dikurangi dengan soft starting menggunakan anti parallel SCR. Tegangan masukan motor induksi diatur dengan memberikan sinyal Trigger pada anti parallel SCR dengan sudut penyalaan tertentu yang diatur oleh model Firing Angle. Arus starting RMS maksimal pada metoda DOL sebesar 299.7 A dapat dikurangi hingga 92.53 A dengan soft starting anti parallel SCR 20 tahap pada waktu soft starting 20 detik. Pengukuran %THD menunjukkan semakin besar waktu operasi maka %THD arus akan semakin besar dan %THD tegangan rata-rata akan tetap bernilai di bawah 5% sesuai dengan standar IEEE 519-1992. Kata Kunci: Soft starting, Anti Parallel SCR, %THD, Starting Motor Induksi 3 Fasa.
KONTROL DAYA DENGAN VARIASI KECEPATAN PADA DOUBLE-FED INDUCTION GENERATOR UNTUK TURBIN ANGIN Abdul Natsir; Supryatna .; Sabar Nababan
DIELEKTRIKA Vol 3 No 1 (2016): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.188 KB)

Abstract

Salah satu kelemahan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) adalah kecepatan angin yang terjadi tidak konstan, sehingga menimbulkan ketidakstabilan pada daya listrik yang dibangkitkan. Apabila penetrasi daya PLTB cukup besar dengan perubahan yang cepat, maka sangat kesulitan dalam pengaturan daya keluarannya. Dengan karakteristik penjejakan titik daya maksimum (MPPT) pada Double-Fed Induction Generator (DFIG), dapat diperoleh daya keluaran mekanis maksimum pada setiap kecepatan angin yang berbeda. Daya keluaran dari DFIG akan selalu mengikuti perubahan kecepatan angin, sehingga DFIG dapat langsung terhubung dan disinkronkan dengan grid PLN. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimen dan analisis dengan melakukan kontrol daya pada DFIG untuk kondisi operasi sub-sinkron dan operasi super-sinkron. Penelitian ini menggunakan modul DFIG di Laboratorium energi baru dan terbarukan. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah daya DFIG yang disuplai besarnya sama dengan penjumlahan daya yang diberikan ke grid dan LSC baik pada kondisi operasi sub-sinkron maupun operasi super-sinkron. Demikian juga dengan variasi kecepatan untuk daya DFIG konstan, penjumlahan daya grid dengan LSC sama dengan daya yang disuplai DFIG. Artinya perubahan kecepatan pada DFIG tidak mempengaruhi frekuensi sistem (frekuensi konstan). Kata kunci: PLTB, DFIG, kontrol daya, dan kecepatan variabel
ANALISIS SOFT STARTING METODA PWM UNTUK MOTOR INDUKSI 3 FASE 37 KW Andi Akbar Hidayat; I Made Ari Nrartha; Sabar Nababan
DIELEKTRIKA Vol 7 No 2 (2020): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/dielektrika.v7i2.241

Abstract

Motor induksi banyak digunakan dalam aplikasi di lingkungan rumah tangga sampai di industri-industri besar. Arus starting motor induksi mencapai 5 sampai 7 kali dari arus beban penuh yang mengakibatkan jatuh tegangan yang akan mengganggu peralatan lain yang dihubungkan pada saluran yang sama. Arus starting pada motor induksi dapat dikurangi dengan soft starting metoda PWM. Soft starting metoda PWM dilakukan menggunakan komponen elektronika daya yaitu IGBT. Tegangan masukan motor induksi diatur dengan memberikan sinyal PWM pada IGBT dengan waktu dan tahapan duty cycle tertentu dengan frekuensi PWM tertentu yang diatur oleh model PWM. Arus starting RMS maksimal pada metoda DOL sebesar 619.45 A dapat dikurangi hingga 109.6 A dengan soft starting metoda PWM dengan frekuensi PWM 200 Hz pada waktu soft starting 25 detik. Pengukuran %THD menunjukkan semakin besar frekuensi PWM maka %THD arus duty cycle 55% akan semakin kecil dan %THD tegangan duty cycle 55% akan tetap bernilai 90.45%.
PRINSIP KEADILAN PADA METODE ALOKASI RUGI DAYA DAN HARGA ENERGI DI SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK: Fairness Principles on Power Loss Allocation Methods and Energy Price in Power Distribution System ., Supriyatna; Natsir, Abdul; Nababan, Sabar
DIELEKTRIKA Vol 5 No 1 (2018): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.004 KB) | DOI: 10.29303/dielektrika.v5i1.127

Abstract

ABSTRAK Perkembangan sistem distribusi tenaga listrik berdasarkan deregulasi sistem kelistrikan. Salah satu hal yang penting adalah letak konsumen pada jaringan distribusi tenaga listrik. Semakin jauh titik konsumen maka diperlukan biaya investasi saluran lebih besar, biaya pemeliharan tambahan dan terutama adanya rugi daya sepanjang saluran. Penelitian ini menggunakan metode ; prorate, injeksi arus; impedansi [Z] dan penelusuran hilir ke hulu, untuk melakukan analisis dan pengujian terhadap perubahan beban di titik konsumen. Berdasarkan prinsip keadilan titik komsumen yang mengalami perubahan akan mengalami perubahan harga energy sedangkan titik beban tetap akan cenderung berharga energy tetap. Dari keempat metode alokasi rugi daya, metode hilir ke hulu adalah metode alokasi rugi daya lebih berkeadilan. Kata kunci: alokasi rugi daya; harga energi; jaringan distribusi radial; prinsip keadilan.