Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Eksplorasi Pengunjung Taman Merdeka Kota Metro dalam Pengidentifikasian Fungsi Sosial di Ruang Terbuka Publik I Wayan Suherman; Haris Murwadi
JURNAL ARSITEKTUR Vol 11, No 2 (2021): Juli
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v11i2.2066

Abstract

Keberadaan taman kota sebagai ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan dapat menjadi salah satu sarana dalam membentuk interaksi sosial masyarakat perkotaan. Pemanfaatan taman kota umumnya dilakukan masyarakat dalam ragam alasan, ragam latar belakang, dan ragam waktunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fungsi Taman Merdeka bagi masyarakat di Kota Metro. Metode kualitatif (grounded theory) digunakan sebagai eksplorasi pendahuluan dalam pengidentifikasi fungsi taman. Pengumpulan data dilakukan secara terbuka melalui kuesioner luring terhadap responden yang mengunjungi Taman Merdeka Kota Metro. Content Analysis dilakukan untuk menemukan kata kunci yang berkaitan dengan ativitas sosial masyarakat. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa alasan masyarakat dalam pemanfaatan taman yaitu karena tujuan aktivitas, suasanan, dan kenyamanan. Aktivitas dominan yang dilakukan masyarakat meliputi aktivitas liburan (refreshing), nongkrong, dan istirahat. Sedangkan, alasan suasana dan kenyamanan yang dominan meliputi alasan keindahan (asri) dan nyaman.
Evaluasi Kepuasan Penghuni pada Fasilitas Hunian Perusahaan Industri Perkebunan Haris Murwadi; Boedi Darma Sidi; Hanson E. Kusuma
JURNAL ARSITEKTUR Vol 3, No 2 (2013): Juni
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.769 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v3i2.32

Abstract

Evaluation of the occupant satisfaction in the residential facilities of plantation industry wa a spesific research. The specific of research was caused its occupancy status was the royalty. The status of the royalty only owned for occupant still working in the company. The propose of this research was to find out the most important residential factors and the occupant satisfaction. The research also aimed at determining the relationship between occupant characteristic and its occupancy factors. The method of this research was a combination method between qualitative abd quantitative and it was conducted sequentially. Method of data collection and data analysis were carried out in accordingly. Analysis in qualitative data was content analysis while quantitative data used statistical methods such as frequency analysis, factor analysis, and correlation analysis. This research found that the quality and condition of building were the most important residential factors but the occupants did not feel satisfied. Education and income were the occupancy characteristics which correlated with the occupancy factor such as bathroom and the relationship of space front yard area. Another correlation wa indicated by the education characteristic and the flexibility factors modified the function and form. ---Evaluasi Kepuasan penghuni pada fasilitas hunian industri perkebunan merupakan penelitian yang khas. Kekhasan kajian ini disebabkan status huniannya yang bersifat hak pakai. Status hak pakai hanya dimiliki selama penghuni masih bekerja di perkebunan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor hunian paling yang dianggap penting dan dirasakan puas oleh penghuni. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik penghuni dan faktor-faktor huniannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode gabungan antara kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan secara berurutan. Metode pengumpulan dan analisis data dilakukan sesuai tahap penelitiannya. Analysis yang digunakan pada data kualitatif berupa content analysis sedangan pada data kuantitatif menggunakan metode statistik berupa analisis frekuensi analisis faktor, dan analisis korelasi. Penelitian ini menemukan bahwa kondisi dan kualitas bangunan merupakan faktor hunian yang paling dianggap penting namun tidak dirasakan paling puas oleh penghuni. Pendidikan dan penghasilan merupakan karakteristik penghuni yang berkorelasi dengan faktor-faktor hunian berupa KM/WC dan hubungan ruang serta luas halaman depan. Korelasi lainnya ditunjukkan oleh karakteristik pendidikan dan faktor keleluasaan mengubah fungsi dan bentuk.
Identifikasi Area Berpotensi Macet di Kawasan Pendidikan Jl. Z.A. Pagar Alam Bandarlampung Satrio Agung Perwira; Haris Murwadi; Ai Siti Munawaroh; Shofia Islamia Ishar
JURNAL ARSITEKTUR Vol 9, No 2 (2019): Juli
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1638.233 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v9i2.1260

Abstract

Jalan raya merupakan jalan utama yang dapat menghubungkan satu kawasan ke kawasan lainnya. Salah satu jalan raya di Bandarlampung yang memiliki peran sangat penting yaitu Jl. Z.A. Pagar Alam. Jalan ini menghubungkan kawasan-kawasan penting di Kota Bandarlampung. Beberapa titik pada jalanan ini selalu terdapat kemacetan, khususnya pada jam-jam sibuk. Salah satu indikasi kemacetan yang terjadi adalah kendaraan yang ada saat ini sudah sangat banyak namun luasan jalan raya belum menyesuaikannya. Penyebab lainnya juga adalah perilaku pengguna jalan raya yang memarkirkan kendaraan mereka yang illegal. Identifikasi ini bertujuan untuk menganalisa kemacetan yang ada di kawasan pendidikan di Jl. Z.A. Pagar Alam. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan membandingkan keadaan dengan peraturan yang berlaku. Hasil penelitian menunjukan 1) area parkir illegal pada kawasan ini merupakan tindakan yang didasari oleh tidak tersedianya lahan parkir yang cukup; 2) parkir ilegal di area ini juga dikarenakan bangunan pendukung seperti warung makan, tempat print dan photocopy yang tidak memiliki lahan parkir sehingga menggunakan bagian jalan raya untuk parkir illegal; 3) Kemacetan yang terjadi pada beberapa titik ini didasari oleh fenomena yang disebut bottleneck atau penyempitan jalur yang pada akhirnya membuat pengendara harus mengambil jalur tengah atau tindakan bergeser atau zig zag; 4) Parkir illegal pada beberapa titik di kawasan ini merupakan area yang tidak seharusnya ada tempat parkir illegal dikarenakan beberapa titik seperti pada titik A, C, D, dan E merupakan area dengan pertemuan jalan penghubung lainnya yang menjadikan area ini cukup terhambat pergerakan kendaraannya. Solusi untuk mengatasi permasalahan kemacetan yaitu: dilakukan pelebaran jalan, diberikan kantung parkir, merelokasi pedagang pinggir jalan ke jalan gang, dan memberikan ruang pada area kendaraan yang akan berbalik arah.
Analisis Ekspektasi Mahasiswa terhadap Kota B. Chrysvania Artemisia; Ai Siti Munawaroh; Haris Murwadi
JURNAL ARSITEKTUR Vol 10, No 1 (2020): Januari
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.597 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v10i1.1338

Abstract

Pembangunan kota Bandarlampung merupakan rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitumasa depan yang lebih baik. Dalam rangka menetapkan tujuan pembangunan kota Bandarlampung, diperlukanvisi yang mengarahkan pandangan ke depan mengenai cita-cita kota yang disepakati bersama dan sebagaipedoman seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan kota, baik pemerintah kota, swasta, dan masyarakat(seluruh stakeholders) dalam memantapkan peran masing-masing dalam membangun kota Bandarlampung.Infrastruktur, sarana, dan prasarana yang dibangun harus memenuhi standar dan sesuai dengan kebutuhanmasyarakat serta tidak mengganggu sekitarnya. Pembangunan kota membuat masyarakat yang tinggal didalamnya merasa aman, damai, tentram, dan sejahtera. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kota sepertiapa yang diimpikan oleh masyarakat Bandarlampung dan mengetahui apakah masih banyak infrastruktur, sarana,dan prasarana yang kurang dan perlu disediakan oleh pemerintah di kota Bandarlampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui kuisioner terbukayang diberikan kepada responden. Data yang didapat dari pertanyaan terbuka dijadikan satu dan kemudian diolah.Karena data-data yang didapat memiliki cara penyampaian yang berbeda namun dengan makna sama, makadata-data tersebut dicarikan kata kunci. Kata kunci membuat data dapat dikelompokkan secara umum.Pengelompokkan dilakukan sebanyak dua kali dan hasil dari pengelompokkan disajikan dalam bentuk tabel dangrafik. Hasilnya adalah kriteria seperti apa kota impian yang diinginkan oleh mahasiswa arsitektur UniversitasBandar Lampung (UBL). Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1). Masyarakat kota Bandarlampung sebagianbesar memilih situasi dan kondisi kota sebagai faktor kota impiannya. Elemen-elemen yang mendukung faktorsituasi dan kondisi kota menurut masyarakat yaitu kebersihan, kerapihan, kenyamanan dan ketertiban. 2).Infrastruktur sarana dan prasarana yang kurang menurut masyarakat Bandarlampung yaitu transportasi umum,ketersediaan jalur sepeda, penggunaan teknologi terbarukan, bangunan ramah lingkungan, fasilitas kelengkapankota, fasilitas koneksi jaringan internet dan arsitektur kotanya.
Studi Komparatif Ornamen Rumah Adat Lampung Studi Kasus: Rumah Adat Lampung Saibatin Lampung Barat Endang Setiawati; Haris Murwadi
JURNAL ARSITEKTUR Vol 9, No 1 (2019): Januari
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v9i1.1531

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan material yang ada pada rumah adat Lampung Saibatin, mengetahui perbedaan bentuk ornamen yang ada pada rumah adat Lampung Saibatin dan untuk mengetahui perbedaan tata ruang yang digunakan pada rumah adat Lampung Saibatin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data, yaitu: studi literatur, pengamatan atau observasi, dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan Analisis komperatif, yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan membandingkan setiap rumah yang telah diteliti. Cara membandikan penelitian yang di dapat yaitu dengan cara mengurutkan usia rumah, lalu membuat keterangan gambar analisis yang di bandingkan. Hasil penelitian menemukan bahwa ornamen rumah adat Lampung Barat memiliki bentuk fauna, flora, perlambangan, wajik dan terdapat juga kaligrafi. Ornamen bentuk fauna biasanya digunakan pada bagian tangga dan penutup balok lantai, hewan yang digunakan berbentuk seperti kadal yang berjumlah dua ekor. Ornamen bentuk flora yang paling sering di gunakan setiap rumah, bentuknya seperti kembang teratai dan jenis kembang yang lain, jenis ornamen ini digunakan pada Lamban Gedung Dalom, Lamban Pesagi dan Lamban kejayaan. Ornamen perlambangan digunakan pada Lamban Gedung Dalom bentuknya melamangkan mahkota kerajaan, ornamen ini digunakan baik pada bagian atau maupun pada bagian interior dan alat-alat musik yang digunakan. Bentuk ornamen wajik ditemukan pada Lamban Dalom dan Lamban Pesagi, namun pada Lamban Dalom perwujudannya masih seperti motif tumbuhan namun bentukya wajik dan pada Lamban Pesagi menggunakan bentuk wajik pada bagian ornamen ujung ander. Ornamen bentuk kaligrafi ditemukan pada Lamban Gedung Dalom, lamban ini juga di temulan motif matahari dan bintang.
The Importance of Education Facility as Sustainable Urban Generation Tool Fritz Akhmad Nuzir; Haris Murwadi; Bart Julien Dewancker
International Conference on Engineering and Technology Development (ICETD) 2013: 2nd ICETD 2013
Publisher : Bandar Lampung University (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.17 KB)

Abstract

Education value has always been a part of urban development since the age of ancient Greece, Rome, India, and China. It is recognized as the changing factor into a civilization society. Every society in the world has at least the simplest form of education which is at home. Meanwhile many others have been utilizing this value to a greater purpose of the community through the development of education facilities. One of the education facilities that contribute substantially to the development of an urban area is higher education institute or university.According the Brundtland Commission, sustainable development is development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs. Therefore a sustainable urban generation tool is a feature that is expected to generate the development of an urban area inorder to meet the definition above. Sustainable development has many criteria such as economy (growth of annual income), social (growth of public participation and awareness),and the most important, environment (growth of facility/infrastructure and ecological management). Japan as a country which has limited natural resources, has been experiencing aging population and declining on birthrate. Therefore in order to maintain its economic growth, Japan is using its science and technology advantages as its main generator. Meanwhile, it is acknowledged that science and technology are the outcomes of education process. So at the end of the day, education in Japan plays important roles in the development of the economy and the society. This paper aims to acknowledge the importance of education facility as sustainable urban generation tool by studying thedevelopment of the economy, social, and environment of the case study area which is the Kitakyushu Science Research and Park in Kitakyushu (Japan).
Evaluation of Pedestrian Way’s Comfort Case Study: Jl. Z. A. Pagar Alam, Bandar Lampung Haris Murwadi; Fritz Akhmad Nuzir
International Conference on Engineering and Technology Development (ICETD) 2014: 3rd ICETD 2014
Publisher : Bandar Lampung University (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.325 KB)

Abstract

The phenomenon of many pedestrians, especially students who use the road into the background of this research. Allegations that the walkers feel comfortable with walking on the body road and many similar case that found. This study was aimed to evaluate and determine the factors that influence the comfort of the pedestrian way users on Jalan Zainal Abidin Pagar Alam (hereinafter referred as the ZAPA Street) as well as to know the expectations of the convenience factors from the respondents. This study used qualitative methods which were content analysis and comparative analysis.This study found that discomfort occurs due to physical, non-physical, and obstacle factors. Discomfort on physical factors such as the design aspect (width, continuous, flatness, modernity, aesthetic, and not slippery) and treatment aspect (damaged, holes, and drainage holes). Discomfort on non-physical factors such as safety aspect (hazards, advertisements, roof spans, and curves) and aspect sensory responses aspect (heat/rain, smell, vegetation, and dirty). While discomfort on the obstacles such as permanent aspect and non-permanent aspect. The dominant physical discomforts were shown by the damages, holes which were found in the walkway, height of elevation, surface flatness, slope, and un-finished parts. Meanwhile the dominant non-physical discomforts were shown by the dirtiness of the walkway and the span of billboards and roof structures.
The Importance of Education Facility as Sustainable Urban Generation Tool Fritz Akhmad Nuzir; Haris Murwadi; Bart Julien Dewancker
International Journal of Engineering Science and Technology Development (IJEST) Vol 1, No 2 (2013): August
Publisher : University of Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.88 KB)

Abstract

Education value has always been a part of urban development since the age of ancient Greece, Rome, India, and China. It is recognized as the changing factor into a civilization society. Every society in the world has at least the simplest form of education which is at home. Meanwhile many others have been utilizing this value to a greater purpose of the community through the development of education facilities. One of the education facilities that contribute substantially to the development of an urban area is higher education institute or university.According the Brundtland Commission, sustainable development is development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs. Therefore a sustainable urban generation tool is a feature that is expected to generate the development of an urban area in order to meet the definition above. Sustainable development has many criteria such as economy (growth of annual income), social (growth of public participation and awareness), and the most important, environment (growth of facility/infrastructure and ecological management). Japan as a country which has limited natural resources, has been experiencing aging population and declining on birthrate. Therefore in order to maintain its economic growth, Japan is using its science and technology advantages as its main generator. Meanwhile, it is acknowledged that science and technology are the outcomes of education process. So at the end of the day, education in Japan plays important roles in the development of the economy and the society. This paper aims to acknowledge the importance of education facility as sustainable urban generation tool by studying the development of the economy, social, and environment of the case study area which is the Kitakyushu Science Research and Park in Kitakyushu (Japan).
ANALISIS TINGKAT HARAPAN MASYARAKAT TERHADAP MOBILITAS BERKELANJUTAN DI BANDARLAMPUNG B.Chrysvania Artemisia; Mahendra Eka Perkasa; Haris Murwadi
Jurnal Arsitektur Archicentre Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal Arsitektur Archicentre
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknik (F-INTEN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.717 KB)

Abstract

Kemacetan disebabkan banyaknya pengguna kendaraan pribadi dan mulai berkurangnya pengguna transportasi umum serta berjalan kaki. Kota perlu menerapkan konsep green mobility dan liveable city agar kemacetan berkurang dan kualitas lingkungan menjadi lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat harapan masyarakat terhadap mobilitas berkelanjutan di kota, membandingkan tingkat harapan pada variabel-variabel mobilitas berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik hierarchical clustering dan Analysis of Variance (Anova). Temuan yang didapat adalah kelancaran lalu lintas memiliki tingkat harapan paling tinggi dibanding transportasi umum yang memadai, jalur pedestrian yang nyaman, dan ketersediaan jalur sepeda. Berdasarkan latar belakang, responden perempuan dan responden yang berumur 16-20tahun, 21-25tahun, 26-30tahun memiliki tingkat harapan yang tinggi terhadap mobilitas berkelanjutan di kota saat ini.
ANALISIS ALASAN MASYARAKAT DALAM MENGGUNAKAN JALUR PEDESTRIAN DI KOTA BANDARLAMPUNG Mahendra Eka Perkasa; B. Chrysvania Artemisia; Haris Murwadi
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i1.729

Abstract

Abstract: A good city is a city that is able to make it easier for people to carry out various activities in the city while still paying attention to its environmental conditions, such as the availability of pedestrian paths. The pedestrian path is a facility that functions as a space for pedestrians to carry out various activities in a city so that they can walk comfortably and safely. With pedestrian paths, a city can become a city that is more environmentally friendly, because it can reduce emissions from using motorized vehicles that can cause air pollution in an urban environment, such as cycling and walking. The purpose of this research is to find out what reasons make the people of Bandarlampung City use the pedestrian path and to find out what types of activities make people use the pedestrian path. The method used in this study is a qualitative method, data collection was carried out by distributing online questionnaires that were distributed to some of the people of Bandarlampung City. This study found the reasons for the community in using the pedestrian path which were then grouped into two groups of reasons, namely the groups of reasons which were Activity and Non-Activity in nature. The reason group that is Activity consists of the reasons for Accessibility and Kind of Activity. The non-activity group of reasons consists of Lane Comfort and Pushers. Abstrak: Sebuah kota yang baik adalah kota yang mampu memudahkan masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas di dalam kota dengan tetap memperhatikan kondisi lingkungannya, seperti tersedianya jalur pedestrian. Jalur pedestrian merupakan sebuah fasilitas yang berfungsi sebagai ruang bagi pejalan kaki dalam melakukan berbagai aktivitas di suatu kota agar dapat berjalan dengan nyaman dan aman. Adanya jalur pedestrian, suatu kota dapat menjadi kota yang lebih ramah lingkungan, karena dapat mengurasi emisi dari penggunaan kendaraan bermesin yang dapat mengakibatkan pencemaran udara pada suatu lingkungan perkotaan, seperti bersepeda dan berjalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan apa saja yang membuat masyarakat Kota Bandarlampung mengunakan jalur pedestrian dan  mengetahui jenis kegiatan apa saja yang membuat masyarakat menggunakan jalur pedestrian. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner online yang dibagikan kepada sebagian masyarakat Kota Bandarlampung. Penelitian ini menemukan alasan masyarakat dalam menggunakan jalur pedestrian yang kemudian dikelompokkan menjadi dua kelompok alasan, yaitu kelompok alasan yang bersifat Activity dan Non-Activity. Kelompok alasan yang bersifat Activity terdiri dari kelompok alasan Accesibility dan Kind of Activity. Kelompok alasan yang bersifat Non-Activity terdiri dari Lane Comfort dan Pushers.