Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Masker Clay Ekstrak Daun Kapuk Randu (Ceiba pentandra(l.)Gaertn) Pradana, Reinaldo; Mahfud, Ahmad; Pertiwi, Ratih Dyah; Ghozaly, Muchammad Reza
Archives Pharmacia Vol 7, No 1 (2025): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/ap.v7i1.9114

Abstract

Penggunaan kosmetik saat ini bukan hanya untuk meningkatkan estetika saja tetapi juga untuk menjaga kesehatan kulit. Masker clay adalah salah satu kosmetik yang memiliki sifat pembersihan dan pengontrol minyaknya serta dapat dikombinasikan dengan bahan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan masker clay yang mengandung ekstrak daun Kapuk Randu (Ceiba pentandra (L) Gaertn.) dan mengevaluasi stabilitas fisiknya. Masker clay diformulasikan dengan ekstrak etanol daun Kapuk Randu  pada konsentrasi yang berbeda mulai dari 3%, 6%, dan 9%, serta eksipien seperti bentonit, kaolin, xanthan gum, gliserin, titanium dioksida, nipagin, dan natrium lauril sulfat. Karakterisasi masker clay dinilai melalui pengujian organoleptik, pengukuran viskositas, pengujian pH, pengujian homogenitas, pengujian daya sebar, evaluasi waktu pengeringan, dan pengujian stabilitas (uji cycling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun Kapuk Randu pada konsentrasi 3%, 6%, dan 9% dapat berhasil diformulasikan menjadi masker clay. Uji stabilitas fisik menunjukkan bahwa formulasi masker clay menunjukkan stabilitas yang baik. Tidak ada perubahan signifikan dalam hal sifat organoleptik, pH, homogenitas, waktu pengeringan, daya sebar, dan viskositas
Mengintegrasikan AI dalam Pembelajaran Al-Qur'an: Analisis Potensi, Tantangan dan Solusi Mahfud, Ahmad; Hamidah, Nurul; Mahmud, Surya Saputra; Kholid, Abd.
Tadabbur: Jurnal Integrasi Keilmuan Vol 4, No 1 (2025): Tadabbur: Jurnal Integrasi Keilmuan
Publisher : Mahad Al Jamiah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/tadabbur.v4i1.46178

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi, tantangan, dan solusi dalam mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam pembelajaran Al-Qur'an. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi pustaka dan studi eksploratif, yang meliputi studi kasus aplikasi pembelajaran Al-Qur'an berbasis AI seperti Ngaji.ai dan Tarteel, serta kajian literatur dari berbagai sumber ilmiah. Temuan penelitian menunjukkan bahwa integrasi AI menawarkan potensi besar dalam personalisasi pembelajaran, aksesibilitas global, koreksi bacaan real-time, modul interaktif, dan analisis data pembelajaran. Namun, terdapat tantangan signifikan seperti literasi digital guru yang terbatas, infrastruktur yang belum memadai, isu etika dan teologis, serta potensi reduksi interaksi insani. Penelitian ini merekomendasikan program pelatihan guru, pengembangan infrastruktur, kerangka etika AI syariah, model pembelajaran hybrid, dan penelitian berkelanjutan untuk mengoptimalkan integrasi AI dalam pembelajaran Al-Qur'an.
Mazahib Al-Tafsir: An Axiological And Ontological-Epistemological Investigation In The Context Of Qur'anic Interpretation Mahfud, Ahmad; Kholid, Abd
Jurnal Ushuluddin Vol 33, No 1 (2025): June
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jush.v33i1.36105

Abstract

The diversity of Qur'ānic interpretations often leads to disputes among Muslims. Therefore, critical evaluation and tolerance are essential to avoid exclusive truth claims and subjective biases, as well as to promote a moderate understanding of the Qur'an. The purpose of this study is to examine the ontological, epistemological, and axiological aspects of mazahib al-Tafsir. It is hoped that common ground and consensus can be established in understanding the teachings of the Qur'an, thereby strengthening ukhuwah Islamiyah and preventing divisions among Muslims. This research employs a descriptive-analytical method to explore the development of mazahib al-Tafsir from classical to contemporary times. Data were collected through a literature review of Tafsir texts and related scholarly works. The findings indicate that, ontologically, mazahib al-Tafsir are schools of Qur'anic interpretation that emerge from the differing backgrounds, understandings, and methodologies of mufassirs. Epistemologically, the evolution of mazahib al-Tafsir is influenced by both internal factors (such as language, politics, and theology) and external factors (including other civilizations and scientific advancements). This has led to the emergence of various styles of tafsir (bil Ma'tsur, bir Ra'yi, and scientific) as efforts to understand and apply the Qur'an in a dynamic context. The axiology of mazahib al-Tafsir aims to avoid the sacralization of religious thought, to comprehend the evolution of Qur'anic interpretation, and to appreciate the plurality of interpretations. Reason: Improved clarity, vocabulary, and technical accuracy while maintaining the original meaning
Analisis Kualitatif Terhadap Pandangan Kumaila Tentang Konsumsi Daging Babi dalam Diskursus Islam Perspektif Ulama Tradisional Mahfud, Ahmad; Hamidah, Nurul; Mahmud, Surya Saputra; Yardho, Moh.
Abdurrauf Law and Sharia Vol. 2 No. 1 (2025): Abdurrauf Law and Sharia
Publisher : Yayasan Abdurrauf Cendekia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70742/arlash.v2i1.193

Abstract

This research discusses issues related to the controversy over the law of consuming pork in Islam, triggered by Kumaila's views in a YouTube video, which has caused debate among the public and necessitates an in-depth analysis to understand Kumaila's arguments. The purpose of this research is to criticize scientific arguments related to the law of consuming pork in Islam and analyze Kumaila's views on pork through the video "The Influence of Environment on Cultural Formation". The research uses a descriptive qualitative approach with the content analysis method, where analysis steps are carried out objectively and systematically to identify specific characteristics of Kumaila's views. The results show that Kumaila argues the reason for the prohibition of pork is not solely due to health issues, but rather because of the geographical conditions in the Middle East that are dry and water-scarce. Kumaila also criticizes the views of scholars who forbid pork for health reasons and argues that the law of consuming pork needs to be considered in the historical, cultural, and religious context of the modern era. The implications of this research are to provide a more comprehensive understanding of Kumaila's arguments regarding the law of consuming pork and open a discussion on the reinterpretation of religious law in the modern context, serving as a reference for the public and scholars to understand this controversial issue from various perspectives. Abstrak: Penelitian ini membahas permasalahan terkait kontroversi hukum mengonsumsi daging babi dalam Islam, yang dipicu oleh pandangan Kumaila dalam video YouTube. Pandangan ini menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat, sehingga perlu dilakukan analisis mendalam untuk memahami argumentasi Kumaila. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkritisi argumen ilmiah terkait hukum mengonsumsi daging babi dalam Islam dan menganalisis pandangan Kumaila tentang babi melalui video "Pengaruh Lingkungan Terhadap Pembentukan Budaya". Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode analisis konten. Langkah-langkah analisis dilakukan secara objektif dan sistematik untuk mengidentifikasi karakteristik khusus dari pandangan Kumaila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kumaila berpendapat bahwa alasan diharamkannya daging babi bukan semata-mata karena masalah kesehatan, melainkan karena kondisi geografis di Timur Tengah yang kering dan langka air. Kumaila juga mengkritisi pandangan ulama yang mengharamkan daging babi karena alasan kesehatan dan berargumentasi bahwa hukum mengonsumsi daging babi perlu dipertimbangkan dalam konteks historis, budaya, dan agama di era modern. Implikasi penelitian ini adalah memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang argumentasi Kumaila terkait hukum mengonsumsi daging babi dan membuka diskusi tentang reinterpretasi hukum agama dalam konteks modern. Penelitian ini juga dapat menjadi referensi bagi masyarakat dan ulama untuk memahami isu kontroversial ini dari berbagai perspektif. Kata kunci: daging babi; argumen ilmiah; hukum Islam.
MENGUNGKAP MAKNA DI BALIK SAB’ATU AHRUF Mahfud, Ahmad
JURNAL CERDAS HUKUM Vol. 3 No. 2 (2025): Mei 2025
Publisher : LPPM-IAI BATAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep Sab'atu Ahruf (Tujuh Huruf) merupakan salah satu aspek penting dalam kajian Al-Qur'an, yang memunculkan diskusi panjang di kalangan ulama terkait penafsiran, qiraat (cara baca), dan implementasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna di balik Sab'atu Ahruf dengan menelaah berbagai pendapat ulama mengenai definisi dan pemaknaannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Data dikumpulkan dari berbagai sumber pustaka, termasuk kitab-kitab tafsir, hadis, dan literatur terkait Ulumul Qur'an Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beragam penafsiran mengenai Sab'atu Ahruf, mulai dari perbedaan dialek bahasa Arab, aspek isi Al-Qur'an, hingga jenis-jenis perubahan dalam bacaan. Perbedaan ini memunculkan variasi qiraat yang menyuburkan khazanah intelektual Islam. Pemahaman yang mendalam tentang Sab'atu Ahruf krusial bagi para sarjana, praktisi, dan pencinta Al-Qur'an untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran dan pengamalan ajaran Islam.