Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

REKONSTRUKSI TAFSÎR MAWDÛ‘Î: Asumsi, Paradigma, dan Implementasi Yardho, Moh.
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v6i1.2274

Abstract

The current of modernization has an impact on almost every joint of human life. The problems that are generated are increasingly developing and complex, which requires the Qur’an to provide a solution. This point is closely related to the Qur’anic interpretation methodology that is appropriate for responding and providing solutions in accordance with the problems that occur. The methodology of thematic interpretation (tafsîr mawdû‘î) is one of the choices. Tafsîr mawdû‘î is one of the interpretation methodologies needed in the modern era. The advantage is that besides being able to frame various verses of the Koran into a whole unit, it can also focus on verses that discuss a theme substantially and comprehensively to answer one problem. This article descriptively-analytically reconstructs tafsîr mawdû‘î, both assumptions, paradigms, their implementation. This article reveals the narrative of the solution of tafsîr mawdû‘î for contemporary problems in a more structured, comprehensive and objective perspective in the Qur’an, so that the reconstruction of the tafsîr mawdû‘î method is more targeted.[Arus modernisasi berdampak pada hampir di setiap sendi kehidupan manusia. Problematika yang ditimbulkan kian berkembang dan kompleks, yang menuntut Alquran dapat memberikan solusinya. Poin ini terkait erat dengan metodologi interpretasi Alquran yang tepat untuk merespons dan memberikan solusi sesuai dengan problematika yang terjadi. Metodologi tafsir tematik (tafsîr mawdû‘î) menjadi salah satu pilihannya. Tafsîr mawdû‘î merupakan salah satu metodologi tafsir yang diperlukan di era modern saat ini. Kelebihannya adalah selain mampu membingkai pelbagai ayat Alquran menjadi satu-kesatuan yang utuh juga dapat memfokuskan ayat yang membahas suatu tema secara substansial dan komprehensif untuk menjawab satu persoalan. Artikel ini secara deskriptis-analitis merekonstruksi tafsîr mawdû‘î, baik asumsi, paradigma, implementasinya. Artikel ini menguak narasi solusi dari tafsîr mawdû‘î atas problematika kekinian secara lebih terstruktur, komprehensif, dan objektif dalam perspektif Alquran, sehingga rekonstruksi metode tafsîr mawdû‘î lebih tepat sasaran]
REKONSTRUKSI TAFSÎR MAWDÛ‘Î: Asumsi, Paradigma, dan Implementasi Moh. Yardho
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol. 6 No. 1 (2019)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v6i1.2274

Abstract

The current of modernization has an impact on almost every joint of human life. The problems that are generated are increasingly developing and complex, which requires the Qur’an to provide a solution. This point is closely related to the Qur’anic interpretation methodology that is appropriate for responding and providing solutions in accordance with the problems that occur. The methodology of thematic interpretation (tafsîr mawdû‘î) is one of the choices. Tafsîr mawdû‘î is one of the interpretation methodologies needed in the modern era. The advantage is that besides being able to frame various verses of the Koran into a whole unit, it can also focus on verses that discuss a theme substantially and comprehensively to answer one problem. This article descriptively-analytically reconstructs tafsîr mawdû‘î, both assumptions, paradigms, their implementation. This article reveals the narrative of the solution of tafsîr mawdû‘î for contemporary problems in a more structured, comprehensive and objective perspective in the Qur’an, so that the reconstruction of the tafsîr mawdû‘î method is more targeted.[Arus modernisasi berdampak pada hampir di setiap sendi kehidupan manusia. Problematika yang ditimbulkan kian berkembang dan kompleks, yang menuntut Alquran dapat memberikan solusinya. Poin ini terkait erat dengan metodologi interpretasi Alquran yang tepat untuk merespons dan memberikan solusi sesuai dengan problematika yang terjadi. Metodologi tafsir tematik (tafsîr mawdû‘î) menjadi salah satu pilihannya. Tafsîr mawdû‘î merupakan salah satu metodologi tafsir yang diperlukan di era modern saat ini. Kelebihannya adalah selain mampu membingkai pelbagai ayat Alquran menjadi satu-kesatuan yang utuh juga dapat memfokuskan ayat yang membahas suatu tema secara substansial dan komprehensif untuk menjawab satu persoalan. Artikel ini secara deskriptis-analitis merekonstruksi tafsîr mawdû‘î, baik asumsi, paradigma, implementasinya. Artikel ini menguak narasi solusi dari tafsîr mawdû‘î atas problematika kekinian secara lebih terstruktur, komprehensif, dan objektif dalam perspektif Alquran, sehingga rekonstruksi metode tafsîr mawdû‘î lebih tepat sasaran]
Kekalahan Keberagaman Di Ruang Publik Atas Fatwa Sesat MUI: Pendekatan Semantik Terhadap Term Dalal Dalam Alquran Moh. Yardho
Mutawatir : Jurnal Keilmuan Tafsir Hadith Vol. 8 No. 2 (2018): DESEMBER
Publisher : Jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/mutawatir.2018.8.2.298-316

Abstract

Secara konsitusional, Indonesia menjamin hak kebebasan beragama seluruh warga negaranya. Namun pada dataran realitas, aturan tersebut berbenturan dengan fakta bahwa aksi vandalisme terhadap kelompok keagamaan tertentu, terutama dalam lingkup agama atau aliran minoritas, masih kerap menjadi fenomena. Perilaku kekerasan terjadi antara lain karena terdapat satu kelompok yang memiliki acuan dasar tentang apa dan bagaimana seharusnya beragama dijalankan dalam ruang publik. Dengan kata lain, narasi-narasi eksklusif masih menjadi acuan kelompok tertentu. Dalam hal ini, MUI merumuskan 10 kriteria aliran sesat, yang pada satu sisi dapat menjadi rumusan tentang batasan beragama secara “benar”, namun pada sisi lain menyimpan ide eksklusif. Berlatar fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pandangan Alquran tentang isu kebebasan beragama, melalui pendekatan semantik terhadap term dalal. Lebih lanjut, wacana Alquran tersebut akan disintesakan dengan diskursus negara bangsa dan social capital. Pada gilirannya kedua sintesa tersebut menghadirkan simpulan bahwa kebebasan beragama menemukan referensial Alquran dan relevan dalam ruang publik Indonesia.
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KEDISIPLINAN ANAK SELAMA PANDEMI COVID 19 DI DUSUN SALAMREJO KABUPATEN TULUNGAGUNG Dennis Mutiara; Nafisa' Alam; Muhammad Yardho
Jurnal Konseling Pendidikan Islam Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Konseling Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAI Al Khairat Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32806/jkpi.v3i2.153

Abstract

Pandemi memberi banyak dampak pada segala sektor dan membawa pengaruh pada perubahan tingkat disiplin anak. Terlebih anak- anak yang masih butuh pengawasan orang tua dalam kegiatannya. Penerapan pola asuh oleh orang tua merupakan sebuah admisi dalam penanaman kedisiplinan pada anak. Terdapat dua teori mengenai pola asuh orang tua yakni pola asuh positif dan demokratif. Teori- teori yang diterapkan oleh orang tua akan membentuk tingkat disiplin anak yang berbeda- beda. Tingkat disiplin anak juga tergantung pada beberapa faktor lain, seperti lingkungan tempat mereka berkembang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola asuh orang tua di Dusun Salamrejo dalam membentuk disiplin anak pada masa pandemi covid- 19. Sedangkan, metode yang digunakan adalah kualiltatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Seluruh data yang diperoleh pada penelitian ini mencakup observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasilnya, tipe pola asuh yang diterapkan oleh para orang tua di Dusun Salamrejo adalah pola demokratif dan otoriter tergantung dengan kondisi anak- anak mereka untuk membentuk kedisiplinan anak selama pandemic
The Interconnection of Traditional and Modern Approaches in Wahbah al-Zuḥailī’s al-Tafsīr al-Munīr Muhammad Naufal Hakim; Imroatul Azizah; Moh. Yardho; Tri Febriandi Amrulloh
Jurnal Ulunnuha Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/ju.v13i1.8461

Abstract

This article aims to examine the construction of the methodology of al-Tafsīr al-Munīr by Wahbah al-Zuḥailī in both technical and hermeneutical aspects, and subsequently evaluate its position within the discourse of contemporary Quranic interpretation. To achieve this objective, the research employs an exegesis approach with Islah Gusmian theory of Quranic interpretation methodology and Abdul Mustaqim theory of typology of contemporary Quranic interpretation as analytical tools. The study concludes that the construction of the methodology of al-Tafsīr al-Munīr, whether viewed from technical or hermeneutical aspects, involves efforts to balance textual analysis and contextual exploration through consistent and scientific systematization, authoritative reference sources, integration of naql (textual sources) and ‘aql (reason), interdisciplinary and intertextual thinking methods, diverse nuances, and textual-reflective approaches. Based on these findings, it can be assessed that Wahbah al-Zuḥailī has succeeded in bridging traditional text-oriented approaches with modern context-oriented approaches, making al-Tafsīr al-Munīr typologically categorized as a moderate interpretation within the discourse of contemporary Quranic interpretation. 
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KEDISIPLINAN ANAK SELAMA PANDEMI COVID 19 DI DUSUN SALAMREJO KABUPATEN TULUNGAGUNG Mutiara, Dennis; ‘Alam, Nafisa; Yardho , Mohammad
Jurnal Konseling Pendidikan Islam Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Konseling Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAI Al-Khairat Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32806/jkpi.v3i2.33

Abstract

Pandemi memberi banyak dampak pada segala sektor dan membawa pengaruh pada perubahan tingkat disiplin anak. Terlebih anak- anak yang masih butuh pengawasan orang tua dalam kegiatannya. Penerapan pola asuh oleh orang tua merupakan sebuah admisi dalam penanaman kedisiplinan pada anak. Terdapat dua teori mengenai pola asuh orang tua yakni pola asuh positif dan demokratif. Teori- teori yang diterapkan oleh orang tua akan membentuk tingkat disiplin anak yang berbeda- beda. Tingkat disiplin anak juga tergantung pada beberapa faktor lain, seperti lingkungan tempat mereka berkembang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola asuh orang tua di Dusun Salamrejo dalam membentuk disiplin anak pada masa pandemi covid- 19. Sedangkan, metode yang digunakan adalah kualiltatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Seluruh data yang diperoleh pada penelitian ini mencakup observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasilnya, tipe pola asuh yang diterapkan oleh para orang tua di Dusun Salamrejo adalah pola demokratif dan otoriter tergantung dengan kondisi anak- anak mereka untuk membentuk kedisiplinan anak selama pandemic.
Resonasi Leksikal dalam Terjemahan al-Qur’an Berbahasa Inggris: Analisis Alih Bahasa Surah aṭ-Ṭāriq Shawkat M. Toorawa Wafiudin, M. Afif; Yardho, Moh.; Hakim, Muhammad Naufal
JOURNAL OF QUR'AN AND HADITH STUDIES Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Qur'an and Hadith Academic Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/quhas.v13i2.41712

Abstract

This study examines the translation method proposed by Shawkat M. Toorawa, with an emphasis on efforts to preserve lexical resonance. The focus of this research is on Toorawa’s approach in translating Surah aṭ-Ṭāriq into English. This research employs a qualitative descriptive-analytical model and is a form of library research. The findings reveal that Toorawa’s translation process involves three steps: 1) Cataloging hapax; 2) Pay attention to lexical echoes; 3) Translate it in English. Specifically, Toorawa’s approach to translating Surah aṭ-Ṭāriq involves rendering and interpolating meanings to achieve a translation that resonates in both tone and meaning.
Inovasi Pemahaman Pendekatan Tafsir Perspektif Aksin Wijaya: Apresiatif-Kritis Dalam Mengungkap Aspek Keterbaruan Tafsir Maqasidi Firdaus, Nadya Fitri Firdaus; Firdaus, Nadya Fitri; Fahma, Nuzila Addina; Yardho, Moh.
Al-Misykah: Jurnal Studi Al-qur'an dan Tafsir Vol. 5 No. 2 (2024): Al-Misykah: Jurnal Studi Al-qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al quran dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/almisykah.v5i2.25032

Abstract

Nowadays, the study of tafseer is increasingly in the spotlight of various researchers/academics. Among the objects of tafseer studies that are widely discussed is the maqasidi interpretation approach. One of the researchers/academics who pay special attention to maqasidi interpretation is Aksin Wijaya. According to him, maqasidi interpretation is classified as a relatively new approach is in the study of the Qur’an. This is because this approach is in the “process of becoming”. In other words, maqasidi interpretations does not yet have its own strength/characteristics that distinguish it from other types of tafseer. Therefore, maqasidi has advantages and disadvantages. For Aksin, the advantages shold be appreciated, while the shortcoming need to be criticized. This appreciative-critical step is intended to strengthen the footing of maqasidi interpretation so that it is able to contest with various other variants of tafseer. The purpose of this research is to determine Aksin Wijaya’s paradigm in studying maqasidi interpretation. This research is qualitative and uses library research analysis. The results show that the adventage of maqasidi interpretation is that it is a moderate alternative that is able to mediate between textual-scriptualist and liberal-substansialist interpretations. The shortcomings are seen in the fact that maqasidi interpretation is in the process of “becoming”, so it is not yet established in terms of theology, epistemology and hermeneutics, especially in terms of its probability in revealing God’s intentions objectively.
Konsep Kejujuran Dan Relevansinya Di Kehidupan Sehari-Hari: Telaah Pemikiran Al-Alusi Dalam Tafsir Ruh Al- Ma’ani Shellen, Shellen Salsabilla Amilya Firdaus; Aini, Nurul; Yardho, Moh.
Jurnal Tafsere Vol 12 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jt.v12i2.53214

Abstract

Tafsir Maqashidi dalam Tafsir Nazm Al-Durar Fi Tanasub Al-Ayat Wa Al-Suwar Karya Burhanuddin Al-Biqa’i Kharisma, Siti Nur Lutfiyatul; Firdaus, Shellen Salsabilla Amilya; Yardho, Moh.
AL-KAINAH: Journal of Islamic Studies Vol. 3 No. 2 (2024): Al-Kainah: Journal of Islamic Studies
Publisher : Institute for Research and Community Services (P3M), The Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Miftahul Huda in Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69698/jis.v3i2.752

Abstract

Al-Biqa’i merupakan seorang mufasir abad pertengahan yang banyak berkontribusi dalam dunia intelektual dan telah menghasilkan sebuah karya fenomenal yakni kitab Nazm al-Durar fi Tanasub al-Ayat wa al-Suwar. Tafsir maqashidi seiring berjalannya waktu terus mengalami perkembangan pada setiap masanya, dan dalam perkembangannya tidak luput dari peran para mufasir yang telah berperan aktif memberikan pemikirannya dalam menggali kandungan dan tujuan-tujuan dalam al-Qur’an Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui lebih lanjut mengenai corak yang digunakan oleh al-Biqa’i, artikel ini membahas bagaimana corak maqashidi dalam tafsir Nazm al-Durar fi Tanasub al-Ayat wa al-Suwar karya al-Biqa’i. Penelitian menggunakan jenis penelitian pustaka atau library research. Penelitian pustaka adalah tenik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan. Library research juga merupakan kategori dari bentuk pendekatan kualitatif, yakni sebuah penelitian yang lebih menggunakan analisis secara mendalam berdasarkan data-data yang telah diperoleh. Pendekatan ini memberi kemungkinan kepada penulis untuk mengkaji secara mendalam dan mampu menjabarkan topik yang diteliti berdasarkan data yang telah dikumpulkan.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Kitab tafsir karya Burhan al-Din al-Biqa’i yang diberi judul Nazm al-Durar fi Tanasub al-Ayat wa al-Suwar menitikberatkan terkait aspek munasabah dalam al-Qur’an. Munasabah yaitu hubungan keterkaitan antar isi suatu surah dan penempatan urutannya dalam al-Qur’an. Al-Biqa’i juga menggunakan pendekatan maqashidi dalam kitab tafsirnya untuk menjelaskan munasabah dari tiap-tiap surah dalam al-Qur’an. Al-Biqa’i menemukan maqashid dari setiap surah dengan memahami isi surah tersebut kemudian menggunakannya untuk menjelaskan munasabah surah tersebut. Adapun pendekatan maqashidi dalam kitab tafsirnya yakni menggunakan maqashid surah-surah al-Qur’an