Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Assessment of Nutritional Status Using SGA (Subjective Global Assessment) and MIS (Malnutrition Inflammation Score) Tools in Hemodialysis Patients Lestari, Pina; Rustandi, Budi; Istianah, Istianah; Pahlawan, Rizky Gumilang
Critical Medical and Surgical Nursing Journal Vol. 12 No. 2 (2023): OCTOBER 2023
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/cmsnj.v12i2.49641

Abstract

Introduction: One of the problems often found in patients undergoing hemodialysis is changes in their nutritional status. Patients with hemodialysis who are malnourished have a higher risk of disease and death. This nutritional disorder can be overcome by assessing nutritional status. Apart from using the SGA (Subjective Global Assessment) method, the MIS (Malnutrition Inflammation Score) method can also be used. The aim of this study was to compare differences in nutritional status of patients on hemodialysis using the SGA and MIS instruments.   Methods: This research was a quantitative research with a cross-sectional design. The research sample consisted of 75 patient with hemodialysis at one of military hospital, who were selected using non-probability techniques with a total sampling approach. The statistical test used is the Mann-Whitney test with level of significance 0.05 to compare differences between variables.   Results: Using the SGA tool, it was found that more than half of respondents (66.7%) were in the moderate nutrition category, while only 9.3% were in the malnutrition category. In contrast, with MIS tools, it was found that 34.7% were in the mild malnutrition and not malnourished category, while 65.3% were in the moderate to severe malnutrition category. Furthermore, statistical analysis shows that there is a significant difference (p = 0.001) between the use of SGA and MIS in assessing nutritional status in patients with hemodialysis.   Conclusion: It can be concluded that there is a difference between the use of SGA and MIS in assessing nutritional status in patients with hemodialysis. Further research, could explore more for the advantages and disadvantages of each instrument, including the level of accuracy and sensitivity.
The Experience of Nursing Care Patient with ECG Letal in Intensive Care Unit Sekarwangi Hospital Rustandi, Budi; Rizky Gumilang Pahlawan; Reni Yuliana
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 8 No. Special Edition (2022): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aims: Nurses are required to provide assistance to patients with an accurate Lethal ECG description and maintain their professionalism as a nursing care provider. In carrying out nursing care in the ICU room for patients with lethal ECG, there are many factors that influence the quality of care. Objective: Toexplore the experience of nurses care patients with lethal EKG in the ICU,SekarwangiHospital. Method: This research is a qualitative research with a phenomenological design. The participants selection used purposive sampling technique with 6 nurse. Data obtained through in- depth interviews and analyzed using the Colaizy technique. Results: This studyresulted in 5 themes, namely 1) Nursing Soft Skill , 2) Primary care for Lethal'sECGPatient,3)CollaborationNursingsTeam.4).Hemodynamicstatus,5)Psychological nusring respons. Conclusion: Nurses need to understand their roleas providers of nursing care. Nurses' knowledge needs to be improved so that theimplementation of nursing care can be more optimal. Suggestion This study isexpected to provide an overview and strategy incarrying out nursing care topatients with a lethal ECG description for nurses in the ICU so that nursing carecanbecarried outoptimally.
Hidroterapi Air Hangat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Senjarawi Bandung: HIDROTERAPI AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI Rianta, Meili; Rustandi, Budi; Kusumawati, R
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.816 KB) | DOI: 10.33867/jka.v5i1.62

Abstract

HIDROTERAPI AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA SENJARAWI BANDUNG Kusumawati R, Meilirianta. Rustandi B. Program Studi S1 Keperawatan Rajawali Bandung meili_sbyg@rocketmail.com Abstrak Latar belakang. Lansia mengalami berbagai penurunan fungsi tubuh diantaranya pada sistem kardiovaskuler lansia dapat terjadi peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi seperti stroke, gagal ginjal dan gagal jantung. Salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah yaitu hidroterapi. Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan hidroterapi air hangat pada lansia penderita hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Senjarawi Bandung. Metode. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian pre-eksperimental (one group pra-post test design) dengan jumlah sampel 35 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dan analisa yang digunakan yaitu uji wilcoxon. Pengukuran tekanan darah menggunakan spigmomanometer air raksa dan stetoskop. Hasil. Terdapat pengaruh hidroterapi air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi dengan nilai signifikansi p=0,000 (p<0,05). Simpulan. Hidroterapi air hangat dapat menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi, metode ini dapat digunakan sebagai terapi alternatif komplementer dalam menurunkan tekanan darah. Kata kunci: lansia. hipertensi, hidroterapi air hangat HIDROTERAPI AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA SENJARAWI BANDUNG Kusumawati R, Meilirianta. Rustandi B. Program Studi S1 Keperawatan Rajawali Bandung meili_sbyg@rocketmail.com Abstrak Latar belakang. Lansia mengalami berbagai penurunan fungsi tubuh diantaranya pada sistem kardiovaskuler lansia dapat terjadi peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi seperti stroke, gagal ginjal dan gagal jantung. Salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah yaitu hidroterapi. Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan hidroterapi air hangat pada lansia penderita hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Senjarawi Bandung. Metode. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian pre-eksperimental (one group pra-post test design) dengan jumlah sampel 35 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dan analisa yang digunakan yaitu uji wilcoxon. Pengukuran tekanan darah menggunakan spigmomanometer air raksa dan stetoskop. Hasil. Terdapat pengaruh hidroterapi air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi dengan nilai signifikansi p=0,000 (p<0,05). Simpulan. Hidroterapi air hangat dapat menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi, metode ini dapat digunakan sebagai terapi alternatif komplementer dalam menurunkan tekanan darah. Kata kunci: lansia. hipertensi, hidroterapi air hangat HIDROTERAPI AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA SENJARAWI BANDUNG Kusumawati R, Meilirianta. Rustandi B. Program Studi S1 Keperawatan Rajawali Bandung meili_sbyg@rocketmail.com Abstrak Latar belakang. Lansia mengalami berbagai penurunan fungsi tubuh diantaranya pada sistem kardiovaskuler lansia dapat terjadi peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi seperti stroke, gagal ginjal dan gagal jantung. Salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah yaitu hidroterapi. Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan hidroterapi air hangat pada lansia penderita hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Senjarawi Bandung. Metode. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian pre-eksperimental (one group pra-post test design) dengan jumlah sampel 35 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dan analisa yang digunakan yaitu uji wilcoxon. Pengukuran tekanan darah menggunakan spigmomanometer air raksa dan stetoskop. Hasil. Terdapat pengaruh hidroterapi air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi dengan nilai signifikansi p=0,000 (p<0,05). Simpulan. Hidroterapi air hangat dapat menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi, metode ini dapat digunakan sebagai terapi alternatif komplementer dalam menurunkan tekanan darah. Kata kunci: lansia. hipertensi, hidroterapi air hangat Kepustakaan: 34 (buku dan jurnal 2001-2015)
Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap Nilai Kecemasan Pada Pasien Ca Paru Yang Sedang Menjalani Kemoterapi di RS. Dr. H.A Rotinsulu Kota Bandung: PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP NILAI KECEMASAN PADA PASIEN CA PARU YANG SEDANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RS. Dr. H.A ROTINSULU KOTA BANDUNG Rustandi, Budi
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.879 KB) | DOI: 10.33867/jka.v5i1.63

Abstract

ABSTRAK Kemoterapi merupakan salah satu terapi pilihan untuk pasien kanker, tetapi memiliki banyak efek samping yang sering membuat pasien cemas. efek samping dari kecemasan pada pasien kemoterapi adalah agresif, depresi, keletihan, gugup, peningkatan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, sehingga proses pemberian kemoterapi tidak bisa dilakukan. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh PMR terhadap kecemasan pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Dr. H.A. Rotinsulu Kota Bandung. Dengan desain penelitian adalah quasi eksperimental dengan desain pre and post without control ini melibatkan 42 responden yang menjalani kemoterapi di Ruang Dahlia Rumah Sakit Dr. H.A Rotinsulu. Dengan mengggunakan Tehnik Consecutive sampling. Kuesioner penelitian menggunakan Kuesioner Kecemasan SRAS yang dirancang oleh Wiliam WK Zung. Data dianalisis menggunakan analisis dengan uji Paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor kecemasan pada pengukuran sebelum diberikan intervensi sebesar 66,97 dengan standar deviasi 3,57 sementara skor kecemasan setelah diberikan intervensi sebesar 47,78 dengan standar deviasi 4,98. Hasil analisis lanjutan menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan skor kecemasan sebelum dan setelah diberikan intervensi PMR (p-value < 0,001). Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi PMR terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi. Kata kunci : Kemoterapi, Kecemasan dan PMR