Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Perbandingan Tiga Sudut Wall Squats Terhadap Aktivasi Otot Quadriceps Nasirudin, Yusuf; Sudarsono, Ari; Kurniawan, Ganesa Puput Dinda
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 7 No. 1 (2024): Physiotherapy & Health Science (PhysioHS) - June 2024
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v7i1.32890

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan tiga sudut wall squats terhadap aktivasi otot quadriceps. Metode pengambilan sampel dengan metode random sampling populasi pada penelitian ini adalah 50 yaitu seluruh mahasiswa yang aktif dalam olahraga yang masuk dalam UKM Olahraga Poltekkes Jakarta III yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel adalah seluruh populasi yang sesuai karakteristik penelitian. Sampel yang diambil yang lolos masuk ke dalam kriteria inklusi, eksklusi yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini, pengukuran sudut squats dilakukan dengan goniometer dengan sudut 40, 90 dan 100 derajat dan Surface Electromyograpy sebagai alat ukut aktivasi otot. Uji normalitas data diuji menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dan hasilnya menunjukkan distribusi normal pada seluruh nilai normal. Statistik hubungan antara variabel dikonfirmasi menggunakan Uji hipotesis yang digunakan adalah uji komparasi dengan ANOVA. Nilai p <0,05 dianggap signifikan secara statistik. Hasil uji statistic menunjukan terdapat perbedaan kerja pada otot quadriceps saat wall squats pada sudut 40, 90 dan 100 derajat baik pada otot Vastus Medial, Rektus Femoris dan Vastus Medialis.
Hubungan antara Q angle knee dengan kinerja otot quadriceps saat bejalan pada mahasiswa Nasirudin, Yusuf; Achwan, Achwan
Journal Physical Therapy UNISA Vol. 2 No. 2 (2022): November
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.054 KB) | DOI: 10.31101/jitu.2843

Abstract

Latar Belakang: Ada lebih dari 100.000 kunjungan perawatan primer sehari di Inggris (UK) untuk gangguan nyeri muskuloskeletal (MSK). Nyeri lutut adalah kondisi paling umum kedua, dengan nyeri patellofemoral (PFP) dianggap sebagai salah satu bentuk nyeri lutut yang paling umum Q Angle memiliki pengaruh penting dalam mengevaluasi sendi lutut dan keadaan mekanik sendi lutut pada mahasiswa dalam menjalankan aktifitasnya, Q Angle  merupakan indikator keselarasan gerak yang normal pada ekstremitas bawah serta fungsi biomekanik pada lutut terutama saat berjalan, secara bersamaan memberikan data penting tentang kemampuan kinerja otot  ekstremitas bawah yaitu otot quadriceps. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara Q Angle knee dengan kinerja otot quadriceps saat bejalan pada mahasiswa. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi merupakan Mahasiswa di lingkungan Poltekees Kemenkes Jakarta III. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode random sampling. Penelitian ini tentang korelasi  kondisi derajat Q Angle dengan kinerja otot saat berjalan. Dalam penelitian ini, pengukuran Q Angle  dilakukan dengan goniometer, dan Surface Electromyograpy sebagai alat ukut kinerja otot. Hasil: penelitian menunjukkan tidak ada korelasi hubungan antara sudut Q Angle dan kinerja otot saat berjalan.
PENGARUH TRUNK BALANCE EXERCISE DALAM MENINGKATKAN KESEIMBANGAN KINERJA OTOT ERECTOR SPINE PADA PENGHOBI FUTSAL Nasirudin, Yusuf; Yudistira, Efraldo; Khasanah, Al Um Aniswatun
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 1 No. 1 (2022): JANUARY
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.953 KB) | DOI: 10.24127/fisioterapi.v1i1.1715

Abstract

Di dalam permainan futsal, keseimbangan kinerja otot postural dibutuhkan untuk menjaga kestabilan tubuh untuk menerima operan dan memasukkan bola ke gawang tim lain pada saat menyerang, mengubah arah gerakan dengan cepat ketika kembali ke posisi masing–masing serta menghindari gangguan pada punggung..Penelitian ini adalah bentuk penelitian eksperimental yang akan menguji efektifitas dari pemberian trunk balance exercise dalam meningkatkan keseimbangan kinerja otot erector spine pada pemain futsal pemula, pada penelitian ini sampel akan diberikan trunk balance exercise untuk meningkatkan keseimbangan kinerja otot erector spine pada pemain futsal pemula. Penelitian ini dilakukan selama 6 minggu dan intervensi dilakukan sebanyak 18 kali selama periode penelitian. Sampel diukur dengan surface electromyography dengan mengukur kerja dari otot erector spine kanan dan kiri dengan menghitung proporsi kerja pada otot tersebut , di ukur pada sebelum intervensi kemudian dilakukan intervensi kemudian setelah dilakukan intervensi, sampel di ukur kembali untuk mendapatkan nilai hasil intervensi.Hasil dari pemberian trunk balance exercise menunjukkan nilai rerata pada sebelum perlakuan dengan nilai (83,82±2,94) % dan nilai rerata pada setelah perlakuan sebesar (96,74 ±2,39) %, dengan nilai probailitas pada sampel adalah 0,000 (p<0,05) dan dinyatakan ada perbedaan yang signifikan pada penelitian tersebut. dan dapat dinyatakan secara analisis statistik ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan yang dilakukan dan artinya pemberian trunk balance exercise dapat meningkatkan keseimbangan kinerja otot erector spine pada pengghobi futsal.
HUBUNGAN ALIGNMENT KNEE JOINT TERHADAP AGILITY PADA PEMAIN SEPAK BOLA AMATIR SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) USIA 11-14 TAHUN Rakhel Artania, Corry; Nasirudin, Yusuf; Sudarsono, Ari
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 2 No. 1 (2023): JANUARY
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/fisioterapi.v2i1.3289

Abstract

Latar Belakang: Alignment knee joint (bentuk sendi lutut) mempunyai hubungan yang negatif dengan tingkat kelincahan. Yang artinya semakin tinggi jarak bentuk sendi lutut maka akan semakin rendah skor dari kemampuan kelincahan. Dan kemampuan kelincahan merupakan salah satu keterampilan paling penting yang harus dimiliki oleh seorang pemain sepak bola sedari usia dini. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian “cross sectional” yang dilakukan sekali dalam satu waktu untuk mencari hubungan alignment knee joint terhadap agility pada pemain sepakbola amatir sekolah sepak bola (ssb) usia 11-14 tahun yang berlokasi di jakarta dan depok.Hasil : uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji spearman dengan hasil nilai sig(2-tailed) untuk hubungan antara alignment knee joint dengan agility T test P=0,044 untuk hubungan antara alignment knee joint dengan pengukuran shuttle run test terdapat nilai sig(2-tailed) sebesar P=0,035. Simpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara alignment knee joint terhadap agility pada pemain sepakbola amatir sekolah sepak bola (ssb) usia 11-14 tahun.
PERBEDAAN PENGARUH CONTINUOUS RUNNING DAN HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN CARDIORESPIRATORY FITNESS PADA SISWA SMAN 83 JAKARTA DENGAN AKTIVITAS FISIK RENDAH Nasirudin, Yusuf; Humaira, Inayah; Abida, Liza Laela
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 2 No. 2 (2023): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/fisioterapi.v2i2.4261

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Aktivitas fisik merupakan setiap gerakan yang dihasilkan oleh otot rangka serta memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik rendah akan mengakibatkan cardiorespiratory fitness yang buruk sehingga mudah lelah saat menjalankan aktivitas. Aktivitas fisik yang rendah yaitu ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi pedoman aktivitas fisik perminggu. Cardiorespiratory fitness adalah kemampuan tubuh melakukan tugas dan pekerjaan sehari hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Cardiorespiratoy Fitness dapat berperan dalam menunjang prestasi siswa di sekolah. Latihan yang dapat meningkatkan Cardiorespiratory fitness adalah Continuous running dan High intensity interval training. Metode: Penelitian ini bersifat quasi eksperimental dengan pendekatan two group pre dan post test. Sampel terdiri dari 21 orang siswa di SMAN 83 Jakarta yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil: Uji statistik dengan menggunakan program SPSS pada uji Paired sample t-test pada kelompok continuous running dengan p value sebesar 0,001 yang dimana p<0,05 dan pada kelompok High intensity interval training dengan p value sebesar 0,000 yang dimana p<0,05. Hasil uji Independent sample t-test diperoleh nilai p value sebesar 0,011 yang dimana p<0,05. Simpulan: Terdapat perbedaan pengaruh continuous running dan high intensity interval training terhadap cardiorespiratory fitness dimana high intensity interval training lebih dapat meningkatkan cardiorespiratory fitness pada siswa SMAN 83 Jakarta dengan aktivitas fisik rendah.
PERBANDINGAN PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE DAN ISOMETRIC EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA DISMENORE PRIMER Pratiwi, Aurizha Rahma; Nasirudin, Yusuf; Trioclarise, Rovika
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 3 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/fisioterapi.v3i1.5354

Abstract

Pendahuluan: Sekitar 70-90% kasus nyeri haid terjadi pada masa remaja, dan sekitar 10% remaja yang mengalami nyeri haid menganggu kemampuan akademik dan sosial mereka. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimental, dengan desain penelitian Two Group Pretest-Posttest. Penelitian ini dilaksanakan di SMA AL Khairiyah dengan memberikan latihan Abdominal Stretching Exercise dan Isometric Exercise selama 15 menit sebanyak 3x seminggu dalam 8 minggu. Sampel adalah siswi SMA dengan keluhan dismenore primer sebanyak 32 orang yang diperoleh dengan cara purposive sampling. Analisa data menggunakan Shapiro-Wilk Test, Paired Sampel T-Test, dan Independent T-Test. Hasil: Paired Sampel T-Test pada kelompok 1 didapatkan nilai p value sebesar 0,000 (p0,05). Simpulan: Tidak ada perbedaan antara abdominal stretching exercise dan isometric exercise, sehingga kedua kelompok sama-sama berpengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri pada dismenore
The Effect Of Aerobic Exercise On Fasting Blood Sugar As A Stroke Risk Factor: Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Gula Darah Puasa Sebagai Faktor Risiko Stroke Indah Cahyani; Kurniawan, Ganesa Puput Dinda; Nasirudin, Yusuf
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 3 No. 2 (2024): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/fisioterapi.v3i2.6403

Abstract

Introduction: A lifestyle that frequently consumes foods high in sugar and lack of physical activity can cause high blood sugar in the body, which can increase the risk factors for stroke. The physiotherapy intervention method that can be given to prevent the risk of stroke and reduce blood sugar is aerobic exercise. Method: This research is quasi-experimental with a two-group pretest-posttest with a control group design. The sample was selected using a purposive sampling method, and the number of samples for each group was 13 people in the aerobic exercise group and control group. The independent variable is fasting blood sugar as a risk factor for stroke, and the dependent variable is aerobic exercise. Blood sugar measurements were carried out using POCT at the beginning and end of the meeting session. Result: Testing with a paired sample t-test in the aerobic exercise group obtained a p-value of 0.000 (p<0.05), and then in the control group, a p-value of 0.537 (p>0.05) was obtained. The independent t-test showed that the p-value after the intervention was 0.000 (p<0.05). Conclusion: Providing aerobic exercise intervention is effective in reducing fasting blood sugar as a risk factor for stroke. Keyword: Aerobic exercise; Fasting blood sugar; Stroke risk factors.
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT QUADICEPS DENGAN KELISTRIKAN OTOT Kurniawan, Ganesa Puput Dinda; Nasirudin, Yusuf; Ali, Mohammad; Pambudi, Restu Arya
Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 4 No 01 (2024): Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Ikatan Fisioterapi Indonesia cabang kota bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jfki.2024.286

Abstract

The background of this study is to explore the relationship between quadriceps muscle strength and electromyographic muscle activity (EMG Surface), often assumed to correlate in physiological literature. Utilizing Spearman's rho statistical test and involving 53 participants, the study reveals a correlation value of 0.074 and a p-value of 0.600. These results indicate no significant relationship between the two variables. The findings provide important insights into the complexity of the interaction between muscle strength and EMG activity, highlighting the necessity of a holistic approach in muscle physiological research.
Perbedaan Pengaruh Dual-Task Training dengan Permainan Tradisional Engklek Terhadap Keseimbangan Dinamis Anak Flat Foot Usia Sekolah di SDN Jatimekar II Hairan Nisa; Nasirudin, Yusuf
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 7 No. 2 (2024): Physiotherapy & Health Science (PhysioHS) - December 2024
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v7i2.37719

Abstract

Latar Belakang: Anak usia sekolah ditandai dengan gerak dan aktivitas motorik yang lincah sehingga dibutuhkan keterampilan motorik. Salah satu aspek keterampilan motorik adalah keseimbangan dinamis. Dampak flat foot pada anak yaitu anak dapat memiliki keseimbangan yang buruk, anak lebih cenderung mudah terjatuh saat berjalan maupun berlari. Hambatan berjalan pada anak di masa pertumbuhan dan perkembangan akan berdampak pada penurunan produktivitas anak. Tujuan: untuk mengetahui perbedaan pengaruh dual-task training dan permainan tradisional engklek terhadap keseimbangan dinamis pada anak flat foot. Metode: penelitian ini menggunakan metode quasi-eksperimental dengan pendekatan two group pre-posttest design. Total 30 orang sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, 15 orang pada kelompok I intervensi dual-task training dan 15 orang orang pada kelompok II intervensi permainan tradisional engklek. Alat ukur yang digunakan Pediatric Balance Scale untuk mengukur keseimbangan dinamis pada anak. Intervensi dilakukan 3 kali seminggu selama 4 minggu. Hasil: analisis paired sample t-test sebelum dan sesudah pada kelompok dual-task training dan kelompok permainan tradisional engklek didapatkan nilai p adalah 0,001 (p<0,05). Hasil independent sample t-test rerata sebelum dan sesudah pada kelompok didapatkan p value 0,029 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh latihan dual-task training dan latihan permainan tradisional engklek terhadap keseimbangan dinamis. Terdapat perbedaan pengaruh antara latihan dual-task training dan latihan permainan tradisional engklek dalam meningkatkan keseimbangan dinamis.
EFFECTIVENESS OF EXTRACORPOREAL SHOCK WAVE THERAPY ON FOOT FUNCTIONAL ABILITY WITH PLANTAR FASCIITIS Dewi, Navita Sekarsari; Agustina, Dwi; Nasirudin, Yusuf; Aminoto, Toto
JURNAL DIMENSI Vol 12, No 3 (2023): JURNAL DIMENSI (NOVEMBER 2023)
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/dms.v12i3.5855

Abstract

Background: Plantar fasciitis is a fascia inflammation characterized by symptoms of severe pain in the heel caused by microtrauma to the plantar fascia. Extracorporeal shock wave therapy (ESWT) and plantar stretching exercise (PSE) are two physiotherapy intervention strategies that can be used to treat plantar fasciitis. Method: This study was conducted at Poltekkes Jakarta 3 in March-May 2023 using a quasi-experimental method with two groups pre-posttest with a control group design. The sample size was 28 persons, divided into two groups of 14 people each, the intervention and control groups, and chosen using the purposive sampling method. The dependent variable was the foot functional ability of the as measured by the Foot Function Index (FFI). The independent variables were ESWT and PSE intervention in the intervention group and PSE in the control group. Data analysis consisted of univariate and bivariate with paired sample t-test and independent t-test. Results: The mean FFI values in the intervention and control groups before and after intervention were 44.44, 18.17, 47.80, and 32,13, respectively. The probability value of the paired sample t-test results in the intervention and control groups was 0.000, while the independent t-test results before the intervention were 0.606 after 0.002. Conclusion: The provision of ESWT intervention plus PSE was more effective than PSE alone in improving the functional ability of the feet in plantar fasciitis sufferers.