This research is in the background of the problem found at the Pagar Alam Integrated Aisyiyah First Secondary School, namely that there are still teachers who do not understand the right learning strategy because of the changes in the independent curriculum that have just been implemented. This study aims to find out the teaching module of Islamic Religious Education in determining learning strategies at aisyiyah Integrated Junior High School Pagar Alam. This study uses a descriptive qualitative method with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The results of the study show that teachers design learning strategies by adjusting to the material to be taught and looking at the conditions and needs of students during the learning process. Therefore, teachers use different methods at each meeting by adjusting to the conditions that have been described. However, teachers also face several obstacles, such as limited time due to the workload they have, lack of infrastructure, and lack of training for teachers in developing learning tools. Despite the obstacles, determining the right learning strategy not only makes it easier for teachers to deliver material, but can also make students active and understand learning. In addition, appropriate learning strategies can create a pleasant learning atmosphere, increase student participation in the learning process so that the expected goals are achieved. However, the obstacles that occur require optimal support from related parties so that the learning process can run well. ABSTRAKPenelitian ini di latar belakangi masalah yang di temukan di SMP Aisyiyah Terpadu Pagar Alam yaitu masih adanya guru yang belum terlalu memahami dalam penentuan strategi pembelajaran tepat karena perubahan kurikulum merdeka yang baru diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui modul ajar Pendidikan Agama Islam dalam penentuan strategi pembelajaran di SMP Aisyiyah Terpadu Pagar Alam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru merancang strategi pembelajaran dengan menyesuaikan pada materi yang akan diajarkan serta melihat kondisi dan kebutuhan siswa pada saat proses pembelajaran. Maka dari itu guru menggunakan metode yang berbeda-beda pada setiap pertemuan dengan menyesuaikan pada kondisi yang telah dijelaskan. Namun guru juga menghadapi beberapa hambatan, seperti keterbatasan waktu karena beban tugas yang dimiliki, minimnya sarana prasarana, serta kurangnya pelatihan bagi guru dalam menyusun perangkat pembelajaran. Meskipun terdapat hambatan, penentuan strategi pembelajaran yang tepat tidak hanya memudahkan guru dalam menyampaikan materi, tetapi juga dapat membuat siswa aktif dan memahami pembelajaran. Selain itu, strategi pembelajaran yang sesuai dapat membuat suasana belajar yang menyenangkan, meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran sehingga tujuan yang diharapkan tercapai. Akan tetapi hambatan yang terjadi memerlukan dukungan yang optimal dari pihak terkait agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.