Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Desain Ergonomi Kursi Roda Listrik Dengan Lumbar Support Dan Penggerak Joystick Sebagai Teknologi Asistif Eko Nurmianto; Mashuri Mashuri; Muhammad Hilman Fatoni; Achmad Arifin
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Bina Darma Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bina Darma
Publisher : DRPM-UBD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.562 KB) | DOI: 10.33557/pengabdian.v1i2.1495

Abstract

Kursi roda listrik digunakan untuk membantu mobilitas penderita kelumpuhan lebih mandiri. Pada studi sebelumnya mengenai kursi roda listrik dengan myoelectric, pada bagian punggung belum menggunakan lumbar support, LS (sandaran lumbar). Dalam penelitian ini merancang lumbar support, selanjutnya membandingkan kursi roda tanpa lumbar support dengan kursi roda yang menggunakan lumbar support. Pengendalian naik turun lumbar support yang digunakan dalam penelitian ini yaitu membuat beberapa alternatif Lumbar Support. Penelitian ini bertujuan untuk menjaga pengendalian lumbar support pada kursi roda listrik. Dalam penelitian ini didapatkan kesesuaian hasil antara antropometri punggung dengan kursi roda listrik. Metode pengukuran kenyamanan lumbar support dengan menggunakan Nordic Body Map, Tingkat kepentingan dan kepuasan, dan Tingkat kelelahan (Nordic Body Map).
Pengembangan Instrumentasi Surface Electromyogram untuk Pemanfaatan Sistem Kendali Kursi Roda Elektrik Novia Anantya Nugroho; Achmad Arifin; Muhammad Hilman Fatoni
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i2.85943

Abstract

Kelumpuhan otot atau paralisis merupakan fenomena yang sering terjadi di masyarakat khususnya pada pasien pasca stroke dan spinal cord injury (SCI). Penderita kelumpuhan akan mengalami kesulitan saat berkegiatan, sehingga dibutuhkan alat untuk membantu menunjang mobilitas sehari-hari yaitu kursi roda. Dalam penelitian kali ini akan dilakukan pengembangan rangkaian instrumentasi surface electromyogram. Penggunaan metode ini akan mengolah sinyal myoelectric dari otot flexor carpi radialis dan palmaris longus. Instrumentasi EMG digunakan untuk membaca dan merekam sinyal EMG. Pada pengujian instrumentasi didapatkan tiap blok rangkaian hasilnya sesuai dengan nilai cut-off yang telah ditentukan masing-masing filter, sebesar HPF 20 Hz, BSF 50 Hz, LPF 500 Hz dan LPF 2 Hz. Hasil dari pengujian yang telah dilakukan diketahui bahwa amplitudo tertinggi rangkaian EMG ini berada pada angka 65 mV. Nilai amplitudo maksimum dan minimum dari pengujian pada 5 subjek yang terekam oleh instrumentasi EMG masing-masing adalah sebesar 65 mV dan 0 mV, dengan rata-rata amplitudo maksimal sebesar 64±1,00 mV. Perlu dilakukannya pengembangan rangkaian surface electromyogram lebih lanjut agar dapat menghasilkan nilai amplitudo yang lebih besar dan stabil.
Sistem Karakterisasi dan Perencanaan Pengendali PID sebagai Kontrol Kecepatan Motor Brushless DC untuk Kursi Roda Tricycle Dzikrur Rohmani Zuhkrufur Rifqi Muwafiqul Hilmi; Achmad Arifin; Andhika Estiyono
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i2.85505

Abstract

Kursi roda merupakan salah satu alat bantu yang paling sering digunakan penyandang disabilitas untuk meningkatkan mobilitas pribadi mereka. Seiring berkembangnya teknologi, inovasi kursi roda mulai bermunculan. Seperti kursi roda yang dikombinasikan dengan tricycle. Karena ditujukan untuk penggunaan jarak menengah hingga jarak jauh, inovasi ini memerlukan kecepatan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, motor brushless DC (BLDC) hadir sebagai pengganti motor DC konvensional yang selama ini telah banyak diimplementasikan karena memiliki karakteristik torsi yang lebih baik, respons dinamis tinggi, efisiensi tinggi, umur operasi yang panjang, rentang kecepatan tinggi, serta biaya perawatan rendah. Kendati demikian, motor brushless DC memiliki kekurangan pada mekanisme pengendaliannya yang cukup sulit dan rumit karena tidak memiliki brush (sikat) yang menunjang proses komutasi. Oleh karena itu, pada penelitian ini dirancang sebuah instrumen yang dapat digunakan untuk karakterisasi motor brushless DC sekaligus perancangan dan implementasi pengendali PID sebagai kontrol kecepatan kursi roda tricycle untuk memenuhi kebutuhan tingkat keamanan yang tinggi pada teknologi asistif tersebut. Dari penelitian yang dilaksanakan, instrumen yang dirancang berhasil digunakan untuk melakukan pengambilan data. Selain itu, instrumen melakukan karakterisasi terhadap motor listrik brushless DC dari kursi roda tricycle yang diteliti dengan baik. Lebih lanjut, pengendali PID yang dirancang berdasarkan data yang diperoleh saat karakterisasi dapat dijalankan oleh instrumen. Dari percobaan didapatkan parameter K_p, K_i, dan K_d yang terbaik adalah 0,2, 0,00012, dan 0,0035 dibandingkan parameter yang lain dengan RMSE dari hasil step response sebesar 294,09. Setelah diimplementasikan, pengendali PID yang dirancang mampu mengendalikan kecepatan motor. Meskipun memiliki performa yang kurang baik, nilai aktual yang dibaca oleh sensor ditunjukkan perlahan-lahan mendekati nilai referensi yang diberikan.
Pemanfaatan Kursi Roda Elektrik dengan Kendali Joystick Guna Meningkatkan Kemandirian Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa D Yayasan Pembinaan Anak Cacat Surabaya Muhammad Hilman Fatoni; Eko Agus Suprayitno; Achmad Arifin; Nada Fitrieyatul Hikmah; Tri Arief Sardjono; Mohammad Nuh
Sewagati Vol 7 No 2 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5909.514 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v7i2.446

Abstract

Sekolah Luar Biasa Yayasan Pembinaan Anak Cacat (SLB YPAC) Surabaya merupakan yayasan pendidikan yang dirintis dan ditujukan untuk anak-anak yang mengalami cacat atau berkebutuhan khusus. SLB YPAC Surabaya berdiri dikhususkan untuk anak-anak penyandang disabilitas fisik atau tunadaksa. Anak Tunadaksa (ATD) mengalami hambatan dalam hal mobilitas dan gerak, baik pada bagian tangan, kaki, atau anggota tubuh lain yang berkaitan dengan motorik. Oleh karena itu mereka membutuhkan alat bantu seperti kursi roda, tongkat, brace, dan teknologi asistif lain untuk menggantikan fungsi anggota tubuh yang hilang. Meski dengan bantuan alat, kenyataannya mereka masih membutuhkan bantuan orang lain misalnya bagi pengguna kursi roda. Dengan kursi roda konvensional, setiap siswa akan membutuhkan pendampingan secara khusus untuk bergerak dan berpindah. Terlebih lagi, ketika siswa melewati permukaan miring atau medan yang sulit maka guru harus berperan secara langsung. Harga kursi roda elektrik yang mahal juga menjadi alasan kursi roda konvensional masih digunakan. Dengan masalah ini, tim telah mengembangkan kursi roda elektrik dengan kendali berupa joystick. Pada bulan Agustus 2021 telah dilaksanakan sosialisasi penggunaan kursi roda elektrik dengan joystick di SLB YPAC. Dan pada awal bulan November 2021 tim telah melakukan serah terima kursi roda elektrik kepada SLB YPAC. Dengan produk kursi roda elektrik yang dikendalikan menggunakan joystick, dapat dilipat, memiliki fitur sabuk dan meja diharapkan dapat meningkatkan kemandirian siswa SLB YPAC Surabaya dalam melakukan aktivitas mobilisasi.
Rehabilitation for Gait Restoration Using Functional Electrical Stimulation Rika Wahyuni Arsianti; Achmad Arifin
Fidelity : Jurnal Teknik Elektro Vol 5 No 2 (2023): Edisi Mei 2023
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/fidelity.v5i2.154

Abstract

Functional Electrical Stimulation (FES) is used to assist paralyzed patients in restoring their ability to move due to damage to the central nervous system, spinal cord injury or stroke. FES delivers electrical pulses to nerve or muscle tissue to activate the muscles to move. The human musculoskeletal system has different responses between subjects and changes in muscle characteristics from time to time during electrical stimulation. Fuzzy controller is used to overcome the problem of nonlinearity of the muscle system. The purpose of this study is to restore the ability to knee joint extension movement using FES. The results show that achieving the target extension angle can be achieved and is able to cope with different subject responses.
Desain Sistem Pengukuran Lower Limb Joint Angles pada Kondisi Dinamik untuk FES Rachmad Setiawan; Achmad Arifin; Fajar Budiman; Adi Soeprijanto
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 7 No 1: Februari 2018
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1848.987 KB)

Abstract

There are two gait parameters on FES used as feedback, namely gait phase and lower limb joint angles. Problems arise when the patient's motion is limited and the psychological factors of the patient are impaired due to the installation of sensors and the complicated wiring connected between the patient and the computer. This can hamper the rehabilitation process, thus a wearable and comfortable sensor system is required. This paper develops a measurement system of two gait parameters that are wearable and comfortable. The system is capable of accurately measuring two gait parameters, which are the lower limb joint angles of hip, knee, and ankle, using inertial sensors: accelerometers and gyroscopes, and gait phase parameter using Force Sensing Resistors (FSRs). The equations of the lower limb joint angles are also derived based on the acceleration vector of the accelerometer. Kalman filters are used to estimate the tilt angle of each lower limb segment based on the inertial sensor output. All processes are performed in real time by a 16-bit microcontroller, dsPIC4013. Measurement data is sent to the PC as a viewer and data storage wirelessly via Bluetooth module. In the test of dynamic subject, the gait parameters have been measured accurately. The required time to process and send all filtered sensor data is only 4.7 ms out of 10ms in maximum time sampling. This system can be further developed into wearable FES closed-loop system for gait restoration, with the addition of stimulus generator circuit and algorithm.