Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA TERAPI PENYAKIT HIPERTENSI DENGAN PERBANDINGAN TERAPI OBAT AMLODIPIN DAN CAPTOPRIL DI RUMAH SAKIT WIRABUANA PALU Wirawan, Wayan
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol. 5 No. 1 (2020): Volume 5 Nomor 1 Maret 2020
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v5i1.98

Abstract

Hipertensi adalah suatu kondisi medis yang kronis dimana tekanan darah meningkat di atas tekanan darah yang disepakati normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas biaya terapi penyakit hipertensi dengan perbandingan terapi obat amlodipin dan captopril di Rumah Sakit Wirabuana Palu periode April – Juni 2018. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional dengan rancangan cross sectional. Untuk pengambilan data sekunder prospektif yang diambil dari data rekam medis pasien dan data biaya pasien selama rawat inap ada 57 pasien yang menjadi objek dalam penelitian ini, 12 pasien menerima terapi captopril dan 45 pasien menerima terapi amlodipin. Berdasarkan lama perawatan pasien, maka didapat nilai ACER untuk captopril adalah Rp 42.258,57 per hari, sedangkan amlodipin nilai ACER nya bernilai Rp 32.938,28 per hari. Karena nilai ACER amlodipin lebih kecil dari captopril dapat disimpulkan bahwa amlodipin lebih efektif biaya dari pada captopril.
POLA PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN FARMASI PADA PASIEN HYPERTROPY PROSTAT DI RSUD UNDATA PROVINSI SULAWESI TENGAH Wirawan, Wayan; Kariasa, Wayan
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol. 5 No. 2 (2020): Volume 5 Nomor 2 September 2020
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v5i2.136

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui menentukan obat apa saja yang digunakan dan berapa lama pasien yang dirawat sesuai keluhan yang ada di rawat inap diRSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah.Mengklasifikasikan kelompok umur yang rentan terkena hypertropy prostat dan atibiotik yang paling sering digunakan selama menjalani rawat inap diRSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah.Penelitian ini merupakan penelitian observasi deskriptif yang dilakukan secara prospektif.Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa : (1) Untuk pemberian obat golongan antibiotik yang paling banyak digunakan yaitu golongan antibiotika sefalosporin sebanyak 71.42%.Pemberian obat nyeri yang paling sering atau banyak digunakan adalah golongan Anti Inflamasi Non – Steroid Mencapai 91.31%, (2) Klasifikasi penyakit Hypertropy Prostat berdasarkan umur adalah pasien terbanyak pada rentan usia 60 – 70 tahun sebanyak 9 orang dengan persentase 45%. Sedangkan lama terapi pada pasien Hypertropy Prostat yang paling banyak yaitu 6-10 hari dengan persentase sebesar 50%.
Increasing Parental Participation in Preventing Stunting in Toddlers in Powelua Village, Donggala Regency: Peningkatan Partisipasi Orang Tua dalam Pencegahan Stunting pada Balita di Desa Powelua Kabupaten Donggala Puspita Dewi, Niluh; Aril, Moh; Tedy, I Wayan; Wirawan, Wayan; Kasim, Athia Kurnia
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i2.498

Abstract

Permasalahan prioritas saat ini yang dialami masyarakat Desa Powelua yaitu tingginya angka stunting dengan jumlah adalah 58 anak. Hal ini menjadi salah satu upaya yang dilakukan sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam meningkatkan partisipasi orang tua dalam pencegahan stunting pada anak balita, sehingga angka stunting dapat mengalami penurunan. Kegiatan PkM ini bekerjasama dengan aparat desa dan juga kelompok posyandu Desa Powelua, melalui beberapa pendekatan pemecahan masalah. Tujuan pelaksanaan pengabdiaan ini untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada masyarakat Desa Powelua tentang partisipasi Masyarakat terutama orang tua dalam pencegahan stunting pada balita. Penyuluhan diberikan dengan metode ceramah interaktif melalui pembagian leaflet, buku pencegahan stunting dan bakti sosial. Efektifitas penyuluhan diuji dengan pemberian kuisioner kepuasan masyarakat terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Evaluasi ketercapaian dilaksanakan dengan memberikan Pre-test dan Post-test kepada masyarakat khususnya para orang tua terhadap materi yang disampaikan dengan indikator keberhasilan menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan para orang tua sebesar 90% dengan kategori sangat baik. Dengan dilaksanakannya penyuluhan stunting dengan metode yang berbeda ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai apa itu stunting, penyebab stunting, bahaya stunting untuk jangka panjang serta cara menanggulangi dampak dari stunting sehingga dengan begitu dapat meminimalisir terjadinya stunting pada anak.
ANALISIS DAN PENERAPAN DAUN UNGU SEBAGAI ANTIOKSIDAN, ANALGETIK DAN ANTIINFLAMASI PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN LAMBARA, KECAMATAN TAWAELI Dewi, Niluh Puspita; Toding, Ficanata A.; Kasim, Athia Kurnia; Liska, Iluh; Wirawan, Wayan
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 4 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i4.2435

Abstract

Daun ungu (Graptophyllum pictum L. Griff) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat, karena mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti flavonoid, tanin, dan alkaloid. Penggunaan obat herbal kembali diminati masyarakat seiring tren "Back to Nature" terutama setelah adanya wabah pandemi COVID-19. Pemanfaatan daun ungu sebagai antioksidan, analgetik, dan antiinflamasi masih belum diketahui sepenuhnya oleh warga masyarakat Kelurahan Lambara, Kecamatan Tawaeli, sehingga diperlukan edukasi mengenai potensi pemanfaatannya dalam pengobatan. Tujuan pengabdian ini adalah untuk menganalisis kandungan pada daun ungu, menerapkan manfaat daun ungu bagi masyarakat, serta menghimpun data dan informasi dari berbagai sumber literatur sebagai rujukan bagi masyarakat mengenai berbagai manfaat daun ungu agar diketahui oleh masyarakat. Metode yang digunakan adalah persiapan dengan melakukan studi literatur, mengumpulkan dan menganalisis data dari beberapa tulisan yang membahas manfaat daun ungu yang ditinjau berdasarkan zat fitokimia dan aktivitas farmakologisnya serta memberikan informasi kepada masyarakat, dan pendampingan langsung kepada masyarakat. Pengabdian yang telah dilakukan menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 85% dengan kategori sangat baik. Kegiatan penyuluhan diikuti oleh 20 warga di Huntara Kelurahan Lambara melalui metode ceramah dan pembagian leaflet informasi. Pemeriksaan kesehatan gratis berupa pengecekan gula darah, kolesterol, dan asam urat telah diberikan kepada peserta, disertai konsultasi kesehatan dengan apoteker. Pemberian sembako juga dilaksanakan kepada 80 kepala keluarga di daerah tersebut sebagai bentuk dukungan sosial. Masyarakat menunjukkan antusiasme tinggi dalam memanfaatkan daun ungu sebagai alternatif pengobatan dan pewarna alami. Kegiatan pendampingan berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan daun ungu sebagai antioksidan, analgetik, dan antiinflamasi.
UJI TOKSISITAS SUB KRONIS EKSTRAK DAUN UNGU TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN Dipayana, I Made; Dewi, Niluh Puspita; Magfira; Tandi, Joni; Wirawan, Wayan; Rachmawati, Meike; Azizah, Nur
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 8 (2024): August
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i8.8312

Abstract

Traditional herbal medicine has become increasingly popular as an alternative to conventional medical treatments. Although the plant offers numerous health benefits, caution should be exercised regarding its long-term use. Long-term use of traditional herbal remedies can have detrimental effects on the kidneys. This study was designed to assess the histological changes in the kidneys of male rats following 28 days of purple sage leaf extract administration and to identify potential harmful effects. The study utilized 20 male Wistar rats and utilized a randomized group design for the experimental methodology. Rats were categorized into four distinct groups, consisting of one control group and three treatment groups. The control group received solely sodium chloride, whereas the treatment group 1 (P1) received 500 mg/kg BB of purple sage ethanol extract. Treatment group 2 received up to 2000 mg/kg BB of purple sage ethanol extract, while treatment group 3 received up to 5000 mg/kg BB. The oral examination was conducted for a duration of 28 days. The treatment groups showed an increase in weight and organ index of the right kidney. The findings suggest a potential for toxicity resulting from the administration of purple sage leaf extract over a duration of 28 days.
SOSIALISASI DAN EDUKASI DAGUSIBU OBAT DENGAN BENAR PADA MASYARAKAT KELURAHAN TATURA UTARA, PALU SELATAN Dewi, Niluh Puspita; Wirawan, Wayan; Rakanita, Yasinta; Polontalo, Nani Astria; Insani, Fadillah
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 10 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i10.2873

Abstract

Various health problems, particularly those related to drugs, persist in the community. This can be caused by a lack of public understanding of the proper use and handling of drugs. The DAGUSIBU program is one method for proper drug management. The goal of DAGUSIBU outreach is to increase public understanding of drugs and how to manage and monitor their proper use. The methods used include public education through counseling and practical training. The effectiveness of the outreach was tested using pre- and post-tests, as well as a community satisfaction questionnaire. The results showed an increase in public knowledge and understanding after the DAGUSIBU outreach and education activities. Overall, the average increase in knowledge and understanding of DAGUSIBU among participants was 84%. This can help the government provide better health services. By improving participants' understanding of proper drug management, this outreach is expected to enable them to utilize the knowledge they gain within their families and communities.