Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETHYL ASETAT DAUN RANTI (Solanum nigrum L.) MENGGUNAKAN METODE REDUKSI RADIKAL BEBAS DPPH Nurmaulawati, Rina; Natawaskita, Kuncoro; Susilowati, Arikha Ayu
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 2 No. 5 (2023): Volume 2, Nomor 5, Oktober 2023
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v2i5.310

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode Perkolasi degan pelarut ethyl asetat. Daun ranti (Solanum nigrum L.) merupakan salah satu tumbuhan di Indonesia yang mempunyai potensi mengobati berbagai macam penyakit, diantaranya berefek sebagai antioksidan. Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang mampu menunda, memperlambat, atau menghambat reaksi oksidasi. Antioksidan alami merupakan jenis antioksidan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar antioksidan ekstrak daun ranti (Solanum nigrum L.) dengan menggunakan pelarut ethyl asetat dengan metode DPPH secara spektrofotometri dengan panjang gelombang 516 nm. Hasil rendemen yang didapat dari ekstraksi perkolasi ethyl asetat yaitu 6,4%. Analisis kandungan senyawa menunjukkan bahwa pada daun ranti (Solanum nigrum L.) mempunyai kandungan senyawa alkaloid, saponin, dan steroid. Untuk hasil antioksidan didapatkan nilai IC50 pada ekstrak etanol sebesar 54,801. Dan untuk hasil antioksidan vitamin C didapat nilai IC50 sebesar 2,782
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS GEL EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (Bryophyllum pinnatum L.) TERHADAP LUKA BAKAR PADA KELINCI Susilowati, Arikha Ayu; Mar`ah, Nurul Hidayatul; Hayati, Diana
Enfermeria Ciencia Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Enfermeria Ciencia, Volume 2, Nomor 1, Februari 2024
Publisher : Yayasan Abdi Amanah Masyarakat Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/ec.v2i1.17

Abstract

Luka bakar merupakan bentuk kerusakan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Daun cocor bebek (Bryophyllum pinnatum L.) merupakan tanaman yang biasa digunakan dalam pengobatan luka bakar. Daun cocor bebek mengandung flavonoid. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian gel ekstrak daun cocor bebek terhadap luka bakar pada kelinci derajat II dangkal. Ekstraksi daun cocor bebek dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Rendemen yang dihasilkan pada daun cocor bebek yaitu 11,3%. Gel dievaluasi sifat fisik berupa uji organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, dan uji stabilitas fisik gel selama 4 minggu. Hasil dari uji stabilitas fisik yang baik yaitu pada formulasi 2, diujikan kepada hewan uji kelinci. Pada uji aktivitas penyembuhan luka bakar derajat II dibagai menjadi 3 kelompok yaitu kontrol negatif (basis gel), kontrol positif (bioplacenton), dan formulasi 2 (50%:50%). Pembuatan luka bakar derajat II dangkal dengan menggunakan lempeng berukuran 2 cm, dengan menggunakan anastesi etil klorid dan pengamatan penyembuh luka dilakukan selama 7 hari. Hasil perbandingan konsentrasi menunjukkan pada ekstrak daun cocor bebek mempengaruhi mutu fisik dan stabilitas fisik sediaan gel yang paling baik yaitu pada pada formulasi 2 dengan konsentrasi 50%. Efek penyembuhan luka bakar pada formulasi 2 selama 7 hari dengan rata-rata presentase kesembuhan luka sebesar 95,0%±7,071. Hasil analisis statistik dengan One Way Anova, dilanjut dengan uji beda rata-rata Tukey menunjukkan bahwa sediaan gel formula 2(50%) memberikan efek penyembuhan luka bakar yang tidak berbeda nyata dengan kontrol positif (bioplacenton).
UJI MUTU FISIK DAN STABILITAS SEDIAAN TRANSDERMAL ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN DADAP SEREP (Erythrina Subumbrans (Hassk.) Merr) Priolaningsih, Dhela Rahma; Susilowati, Arikha Ayu; Wulandari, Raden Roro Sri
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 3 No. 6 (2024): Volume 3, Nomor 6, Desember 2024
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v3i6.411

Abstract

Naiknya temperatur tubuh (febris) merupakan salah satu gejala dari suatu penyakit, yang dapat diobati secara farmakologi dan non farmakologi, sebagian lebih memilih secara non farmakologi karena untuk menghindari gangguan penyerapan obat di saluran pencernaan. Daun dadap serep (Erythrina subumbrans (Hassk.) Merr) dengan kandungan saponin, flavonoid, tanin, dan alkaloid berpotensi untuk menurunkan temperatur tubuh. Tujuan penelitian ini membuat formulasi sediaan transdermal Ekstrak Etanol Daun Dadap Serep (EEDDS) ekstraksi sokletasi dengan hasil konsentrasi 10%, 20%, dan 40%. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium, evaluasi sediaan menggunakan uji mutu fisik dan uji stabilitas dengan metode freeze-thaw. Hasil penelitian menunjukkan uji mutu fisik dan stabilitas keseragaman bobot rata-rata %CV 2,50 dan 3,25, ketebalan 0,0867 dan 0,0967, ketahanan lipat ≥300 dan ≥300, pH 6,8 dan 6,9. Evaluasi sediaan transdermal EEDDS menunjukkan kestabilan yang baik bahkan setelah dilakukan uji stabilitas mutu fisik dengan metode freeze-thaw. Disimpulkan formulasi sediaan transdermal EEDDS yang paling baik pada konsentrasi 40%
Uji Efektivitas Transdermal Patch Antipiretik Ekstrak Daun Dadap Serep (Erythrina Subumbrans (Hassk.) Merr) terhadap Mencit Putih (Mus Musculus) Model Hipertermia Priolaningsih, Dhela Rahma; Susilowati, Arikha Ayu; Cahyaningrum, Yanuar As’hari
Berkala Ilmiah Kimia Farmasi Vol. 12 No. 1 (2025): June
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bikfar.v12i1.61759

Abstract

Dadap serep leaves (Erythrina subumbrans (Hassk.) Merr) contained saponins, flavonoids, tannins, and alkaloids which had the potential to lower body temperature. This research aimed to formulate a stable transdermal patch of Dadap Serep Leaf Extract (EDDS) and evaluate this transdermal patch based on temperature changes in white mice (Mus musculus) hyperthermia models at 17, 20, and 40%. This research was an experimental laboratory with a pre- and post-test control group design to test the effectiveness of the EDDS transdermal patch. Evaluation of the patch used physical quality stability tests using the freeze-thaw method including organoleptic, weight uniformity, thickness, folding resistance, and pH. Then the effectiveness test of this EDDS transdermal patch was tested on a white mouse hyperthermia model. The treatment group consisted of positive control (marketed compress product), negative control (peptone induction), and transdermal patch with EDDS extract at 17, 20, and 40% for 2 hours with monitoring every 30 minutes. The results showed that the transdermal patch preparation had good stability after physical quality stability testing using the freeze-thaw method. It was concluded that the most effective EDDS transdermal patch formulation in reducing temperature in white mice was a concentration of 40% with a temperature reduction percentage of 84.5%.   Keywords:  Transdermal Patch, Hipertermia, Dadap Serep Leaves, Soxhletation, Freeze-thaw
UJI EFEKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L. ) YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL MENCIT PUTIH (Mus musculus ) Maisaroh, Khusnul; Susilowati, Arikha Ayu; Widiarini, Retno
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2024: SIKesNas 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.3900

Abstract

Nyeri merupakan alasan yang paling umum bagi seseorang untuk mencari perawatan kesehatan. Daun pepaya mengandung senyawa alkaloid karpain, karikaksantin, violaksantin, papain, saponin, flavonoid, dan tannin. Kandungan  Flavonoid pada daun papaya berperan sebagai analgesik karena mekanisme kerjannya menghambat kerja enzim siklooksigenenase. Dengan demikian akan menggurangi produksi prostaglandin oleh asam arakidinat sehingga menggurangi rasa nyeri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana efektivitas analgesik ekstrak etanol daun pepaya (carica papaya L.) Yang Diinduksi Asam Asetat Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Mencit Putih (Mus musculus). Desain penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorium. Metode yang digunakan untuk mengekstraksi kandungan kimia dalam daun pepaya adalah dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Penelitian ini menggunakan mencit Jantan yang diberikan perlakuan kontrol positif asam mefenamat, kontrol negative Na-CMC dan Ekstrak Etanol Daun Pepaya dosis 200mg/KgBB, 400mg/KgBB, dan 800mg/KgBB. Dari hasil penelitian ini pada kelompok perlakuan ekstrak etanol daun pepaya dengan dosis 800 mg/KgBB menunjukkan hasil frekuensi geliat lebih efektif menyembuhkan daripada kelompok perlakuan Asam Mefenamat. Hasil analisis penelitian dengan menggunakan Uji One Way Anova didapatkan p < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna.
EKSTRAK KOLAGEN KULIT IKAN TUNA (Thunnus obesus) PADA LUKA SAYAT KULIT MENCIT Musyarrofah, Inayatul Lailil; Cahyaningrum, Yanuar As’hari; Susilowati, Arikha Ayu
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2024: SIKesNas 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.3906

Abstract

Luka sayat merupakan suatu keadaan hilangnya atau kerusakan jaringan tubuh akibat dari benda tajam. Kolagen merupakan komponen penting dari proses penyembuhan luka berguna untuk perancah struktural alami atau substrat untuk pertumbuhan jaringan baru dan terlibat dalam semua tahap penyembuhan luka, termasuk hemostasis, peradangan, proliferasi, dan remodelling. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak kolagen kulit ikan tuna (EKKIT) terhadap penyembuhan luka sayat. Rancangan penelitian ini yaitu simple random sampling dengan uji ninhidrin, uji Hopkins-Cole dan penyembuhan luka sayat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorium. Metode yang digunakan EKKIT yaitu metode ekstraksi ASC (Acid Soluble Collagen) dengan asam asetat. Uji karakteristik dilakukan dengan uji ninhidrin dan uji Hopkins-Cole pada EKKIT. Sampel yang dipakai adalah kulit ikan tuna (Thunnus obesus). Hewan uji mencit putih jantan (Mus musculus) dengan berat 20-30 gram sebanyak 25 ekor. Dianalisis dengan SPSS secara One Way of Variance (ANOVA). Uji ninhidrin menunjukkan terjadinya perubahan warna ungu dan uji Hopkins-Cole pembentukan cincin pada pisahan dua lapisan. Dari hasil prosentase penyembuhan luka sayat menunjukkan bahwa EKKIT 5% memiliki nilai prosentase 32,50%, EKKIT 10% memiliki nilai prosentase 33,00%, serta EKKIT 20% memiliki nilai prosentase 43,10%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa EKKIT 20% dapat memberikan efek penyembuhan terbaik pada luka sayat.
EKSTRAK KOLAGEN DARI KULIT IKAN GABUS (CHANNA STRIATA) PADA LUKA BAKAR KULIT MENCIT Febriyani, Latifatul; Cahyaningrum, Yanuar As’hari; Susilowati, Arikha Ayu
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2024: SIKesNas 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.3911

Abstract

Kolagen adalah komponen penting dalam metriks ekstraseluler yang memiliki berperan utama dalam proses penyembuhan luka. Kulit ikan menjadi salah satu bahan sumber kolagen, seperti ikan gabus (Channa Striata) yang dimanfaatkan untuk bidang pengobatan dan dikenal sebagai ikan yang berkhasiat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak kolagen kulit ikan gabus (EKKIG) terhadap penyembuhan luka bakar. Rancangan penelitian simple random sampling dengan uji ninhidrin, uji hopkins-cole dan penyembuhan luka bakar. Pada penelitian ini menggunakan desain laboratorium eksperimental, metode ekstraksi kulit ikan gabus (Channa striata) dengan metode ekstraksi ASC (Acied Soluble Colagen) dengan asam asetat. Sampel yang dipakai adalah kulit ikan gabus (Channa Striata), hewan uji mencit putih jantan (Mus musculus) dengan berat 20-30 gram sebanyak 25 ekor. Dengan kelompok negatif (Na.CMC), positif (Gel neocenta) dan Variasi berkosentrasi EKKIG 5%, 10%, 20%. Dianalisis menggunakan SPSS secara one way of variance (ANOVA). Pada uji ninhidrin menunjukkan terjadinya perubahan warna dari bening ke kuning, dari EKKIG yang mengandung asam amino, sementara uji hopkins-cole tidak terdapat cincin ungu. Dari hasil persentase kesembuhan luka bakar yang diperoleh, EKKIG dengan konsentrasi 5% sebesar 33,14%, EKKIG dengan konsentrasi 10% sebesar 34,64, dan EKKIG dengan konsentrasi 20% sebesar 39,07%. Ekstrak kolagen kulit ikan gabus yang memberikan efektivitas penyembuhan luka bakar pada konsentrasi 20% memberikan efek penyembuhan luka terbaik.
Uji Efektivitas Ekstrak Akar Ginseng (Talinum Paniculatum) pada Mencit (Mus Musculus) sebagai Alternatif Penurun Kadar Gula Darah Rizqia, Dianeyla; Susilowati, Arikha Ayu; Febriana, Laela
Mantra Bhakti Vol. 1 No. 1: Desember 2023
Publisher : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47575/mb.v1i1.560

Abstract

International Diabetes Federation pada tahun 2022 melaporkan bahwa 537 juta orang dewasa (20-79 tahun) hidup dengan diabetes di seluruh dunia. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 643 juta (1 dari 9 orang dewasa) pada tahun 2030 dan 784 juta (1 dari 8 orang dewasa) pada tahun 2045. Diabetes mellitus menyebabkan 6,7 juta kematian pada tahun 2021. Diperkirakan 44% orang dewasa yang hidup dengan diabetes (240 juta orang) tidak terdiagnosis. 541 juta orang dewasa di seluruh dunia, atau 1 dari 10, mengalami gangguan toleransi glukosa, menempatkan mereka pada risiko tinggi terkena diabetes tipe 2 (IDF, 2021). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak akar ginseng sebagai antidiabetes terhadap mencit (Mus musculus) secara in vivo. Metode ekstarksi yang digunakan adalah maserasi. Pengujian antidiabetes dilakukan secara in vivo menggunakan inductor alloksan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak akar ginseng memiliki efektivitas sebagai alternatif penurun kadar gula darah pada mencit yang diinduksi oleh aloksan. Dosis 600 mg/Kg BB Ekstrak Akar Ginseng merupakan dosis yang memiki efektivitas yang terbaik dengan presentase 55,62 % dibandingkan pada dosis 200 mg/Kg BB dengan efektifitas 48,62% dan dosis 400 mg/Kg BB dengan 50,77%.