Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Abdi Insani

APLIKASI KOMBINASI FILTER BERTINGKAT UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TEMPE DI KELURAHAN KEKALIK JAYA KOTA MATARAM Diah Ajeng Setiawati; Guyup Mahardhian Dwi Putra; Fakhrul Irfan Khalil; Wahyudi Zulfikar; Hirjani Hirjani
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 1 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i1.186

Abstract

Terdapat sekitar 113 pengusaha tempe yang mengolah 20 ton kedelai per hari di daerah Kekalik Jaya, Kota Mataram. Limbah padat industri tempe berupa tangkai dan kulit kedelai selama ini dikelola dengan menjual pada pengusaha ternak sapi yang memanfaatkan limbah ini sebagai pakan ternak. Limbah cair langsung dibuang begitu saja ke badan air sungai yang terletak di daerah Kekalik. Salah satu teknologi yang dapat diaplikasikan untuk mengatasi permasalahan di atas adalah teknologi filtrasi (penyaringan). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan filter yang berisi media butiran, yaitu kombinasi arang aktif, zeolit, dakron, pasir silika dan kerikil yang disusun pada pipa wadah akrilik berukuran 15 cm x 15 cm x 100 cm. Sistem filtrasi terdiri dari dua unit filtrasi untuk meningkatkan efisiensi penyisihan zat organik yang masih terkandung dalam limbah cair tempe. Pemilik usaha, para pekerja, masyarakat sekitar yang menghadiri kegiatan terlihat sangat antusias untuk menerima penyuluhan. Khususnya karena limbah yang dihasilkan cukup menggangu masyarakat akibat timbulnya bau busuk di badan air (sungai dan selokan) dan warna air menjadi semakin keruh dan menghitam. Masyarakat yang mengikuti kegiatan ini merasa optimis kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat akan lebih baik dengan aplikasi teknologi yang ditawarkan pada kegiatan ini. Modul filtrasi bertingkat yang diperkenalkan sebagai salah satu alternatif dalam pengolahan limbah cair tempe dalam kegiatan ini dapat mengolah limbah cair dengan baik jika kondisinya tidak terlalu pekat. Selain itu, teknologi lubang resapan biopori yang juga diperkenalkan dalam kegiatan ini dapat diaplikasikan sebagai salah satu solusi untuk pengolahan limbah padat dan cair, sekaligus mencegah genangan pada wilayah terkait, terutama saat musim hujan.
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT DURIAN MENJADI BIOBRIKET DI DESA PERESAK KABUPATEN LOMBOK BARAT Ida Ayu Widhiantari; Surya Abdul Muttalib; Agriananta Fahmi Hidayat; Zulhan Widya Baskara; Wahyudi Zulfikar
Jurnal Abdi Insani Vol 7 No 1 (2020): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v7i1.303

Abstract

Musim buah durian pada akhir tahun 2019 menyebabkan banyaknya warga Desa Peresak Kecamatan Narmada membuka lapak dagangan buah durian baik di sekitar objek wisata maupun di pinggiran jalan umum. Banyaknya aktivitas perdagangan buah duriani Desa Peresak tidak hanya memberikan keuntungan bagi masyarakat setempat, tetapi juga menimbulkan permasalahan yaitu terjadinya penumpukan limbah berupa kulit durian.inimnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki menyebabkan limbah kulit durian tersebut hanya ditumpuk begitu saja, tanpa ada usaha pengelolaan yang baik. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai manfaat kulit durian yang dapat dijadikan biobriket yang bermanfaat sekaligus dapat mengatasi pencemaran lingkungan akibat keberadaan kulit durian yang melimpah, memberikan pelatihan mengenai cara pembuatan biobriket dari limbah kulit durian serta memperkenalkan teknologi berupa alat pengepres biobriket sebagai alat pendukung. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan yaitu, melakukan survey, mengadakan penyuluhan sebagai bentuk pendampingan pembelajaran, melakukan pendampingan pelatihan dalam pembuatan biobriket, serta melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan dan keberhasilan kelompok dalam menyerap materi dan praktek pengolahan limbah kulit durian menjadi biobriket. Melalui kegiatan pengabdian ini dirasa warga sangat membantu dalam hal penanggulangan limbah kulit durian dengan adanya informasi dan pelatihan pembuatan biobriket yang sebelumnya menjadi suatu permasalahan di desanya. Peserta memiliki wawasan dan keterampilan dalam membuat biobriket dari limbah kulit durian. Penggunaan alat pengepres biobriket dirasakan peserta mampu mempercepat proses pencetakan biobriket dengan hasil yang kompak dan padat sehingga lebih efektif dan efisien.