Claim Missing Document
Check
Articles

Modification and Test Performance of Rack Type Hybrid (Solar-Biomass) Dryer Martiani, Erni; Murad, -; Putra, Guyup Mahardhian Dwi
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.627 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v5i1.45

Abstract

This study aimed to modify biomass furnaces source of heat energy from the combustion of biomass, study thermal energy generated from combination of solar and biomass energy, and determine efficiency of furnaces and efficiency of total system of a rack type hybrid (solar-biomass) dryer. Method used in this research was experimental method. Used fuel was coconut shell charcoal and used tools include iron plate, blower, pipe, grinding and welding tools, thermometer, anemometer, lux meter, data logger and analytical balance. Observed parameters were temperature, air humidity, sun radiation, velocity and flow rate of hot air towards the drying chamber, drying period, energy loss and energy produced inside the furnace. Modification made by adding drawer shaped biomass furnace with 0.65 m length, 0.65 m wide and 0.25 m height. The furnace was equipped with a chimney and blower. Results from the test performance showed that this tool yield total heat loss of 18,173.15 KJ at the upright furnace wall. Whereas heat loss at furnace floor was 4380.899 KJ. Energy consumption was 151,602.064 for solar energy and 48,399.4 KJ for biomass energy, with total drying energy generated by solar energy and biomass i.e. 200,001 KJ. Efficiency value of the drying system was 19% with 30% furnace efficiency. Keywords: Hybrid dryer, heat loss, biomass furnaces ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi tungku biomassa sebagai tempat sumber energi panas dari pembakaran biomassa, mempelajari energi panas yang dihasilkan oleh kombinasi energi surya dan energi biomassa, dan mengetahui efisiensi tungku dan efisiensi total sistem pada alat pengering hybrid (surya-biomassa) tipe rak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimental. Bahan bakar yang digunakan yaitu arang tempurung kelapa dan alat yang digunakan antara lain plat besi, blower, pipa, gerinda, las, thermometer, anemometer, lux meter, data logger, dan timbangan analitik. Parameter yang diamati terdiri dari suhu, kelembaban udara, radiasi matahari, kecepatan aliran udara panas menuju ruang pengering, debit aliran udara menuju ruang pengering, lama waktu pengeringan, kehilangan energi pada tungku dan energi yang dihasilkan. Modifikasi yang dilakukan adalah menambahkan tungku biomassa yang berbentuk seperti laci dengan ukuran panjang 0,65 m, lebar 0,65 m dan tinggi 0,25 m. Tungku ini dilengkapi dengan cerobong asap dan blower. Hasil pengujian alat ini diperoleh total kehilangan panas pada dinding tegak tungku 18.173,15 KJ, sedangkan kehilangan panas pada lantai tungku 4.380,899 KJ. Konsumsi penggunaan energi, yaitu energi surya 151.602,064 KJ dan energi biomassa 48.399,4 KJ dengan total energi pengeringan yang dihasilkan oleh energi surya dan biomassa sebesar 200.001 KJ. Nilai efisiensi sistem pengeringan yang dihasilkan yaitu 19% dengan efisiensi tungku 30%. Kata kunci: alat pengering Hybrid, kehilangan panas, tungku biomassa
SCALE UP DAN UJI TEKNIS ALAT PENGERING TIPE FLUIDIZED BED [Scale Up and Technical Test of Fluidized Bed Dryer] -, Suryadi; -, Sukmawaty; Putra, Guyup Mahardhian Dwi
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.001 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v5i2.60

Abstract

The available Fluidized Bed dryer has low drying capacity so it is necessary to increase the dimensions to improve the drying capacity. This study aimed to increased the dimensions of the Fluidized Bed dryer, to determined the drying capacity, and to conducted technical tests. This research was conducted at Power and Agriculture Machinery, Faculty of Food and Agroindustrial Technology, University of Mataram. The method used in this research was experimental method with mathematical approach. The parameters used in this study was the scale parameter and technical test parameters. Scale Up Fluidized Bed dryer was done in the drying chamber which includes the dimensions of the drying chamber and drying capacity. Technical testing included air flow velocity, the minimum fluidization velocity, temperature, drying time and space dryer efficiency. The drying chamber is a cylinder with a diameter of 40 cm, height 200 cm and 0.1256 m2 area of the base. The capacity of the Fluidized Bed dryer before Scale Up was 4 kg and the capacity after Scale Up was 8 kg. The speed of air flow through the drying chamber was 3 m/s. The distribution of temperature during the drying process ranges between 40-50℃ and 50-60℃. According to the research, the more the masses drained, the longer the time required to dry the material. The efficiency of the drying chamber mostly present in the temperature range of 50-60℃ with a value of 94.04%. Keywords: fluidized bed, scale up, technical test ABSTRAK Alat pengering Fluidized Bed yang tersedia memiliki kapasitas pengeringan yang rendah sehingga diperlukan peningkatan ukuran dimensi alat untuk meningkatkan kapasitas pengeringan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ukuran dimensi alat pengering Fluidized Bed, menentukan kapasitas pengeringan dan melakukan uji teknis. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental dengan pendekatan matematis. Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah parameter Scale Up dan parameter uji teknis. Scale Up alat pengering Fluidized Bed dilakukan pada bagian ruang pengering yang meliputi dimensi ruang pengering dan kapasitas pengeringan. Uji teknis meliputi kecepatan aliran udara, kecepatan minimum fluidisasi, suhu, waktu pengeringan, dan efisiensi ruang pengering. Ruang pengering berbentuk silinder dengan diameter 40 cm, tinggi 200 cm, dan luas alas 0,1256 m2. Kapasitas alat pengering Fluidized Bed sebelum Scale Up adalah 4 kg dan kapasitas setelah Scale Up sebesar 8 kg. Kecepatan aliran udara yang melewati ruang pengering adalah 3 m/s. Sebaran suhu selama proses pengeringan berkisar antara 40-50℃ dan 50-60℃. Berdasarkan hasil penelitian semakin banyak massa yang dikeringkan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan bahan tersebut. Efisiensi ruang pengering yang paling besar terdapat pada kisaran suhu 50-60℃ dengan nilai 94,04%. Kata kunci: fluidized bed, scale up, uji teknis
Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Biomassa Sebagai Bahan Pembuat Briket Guyup Mahardhian Dwi Putra; Diah Ajeng Setiawati; Asih Priyati; Sirajuddin Haji Abdullah
Jurnal Gema Ngabdi Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Gema Ngabdi
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jgn.v1i2.15

Abstract

Garbage seems like an unfinished problem in Indonesia, including in Mataram, West Nusa Tenggara. This study aims to reduce organic waste by change it into briquette products that provide benefits value. The method used was distribution of questionnaires, discussions, and practices on how to process organic waste. After this activity, the people become more understands how to treat organic waste and able to use the waste as briquettes
Rancang Bangun Sistem Sortasi Kematangan Buah Semi Otomatis Berbasis Arduino Guyup Mahardhian Dwi Putra; Diah Ajeng Setiawati; Sumarjan Sumarjan
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 12, No 1 (2018): TEKNOTAN, April 2018
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3064.599 KB) | DOI: 10.24198/jt.vol12n1.6

Abstract

Paprika (Capsicum annuum L.) adalah tumbuhan penghasil buah yang berasa manis dan sedikit pedas. Akhir-akhir ini paprika menjadi tanaman sayuran berpotensi karena semakin banyak masyarakat yang mengkonsumsi paprika sebagai pelengkap bahan masakan. Perubahan pola konsumsi memberikan peluang besar bagi pasar lokal maupun ekspor. Salah satu daerah penghasil paprika adalah Nusa Tenggara Barat, dimana paprika menjadi komoditi andalan bagi hotel dan restoran yang jumlahnya semakin meningkat sehingga kebutuhan juga semakin bertambah. Kualitas paprika untuk hotel dan restoran tentunya harus memenuhi standar yang telah ditetapkan seperti tingkat kematangan buah. Tujuan penelitian ini adalah merancang bangun alat sortasi kematangan buah semi otomatis berbasis arduino. Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan menganalis rancangan struktural dan rancangan fungsional dari sistem sortasi. Alat yang digunakan adalah mikrokontroller arduino UNO REV3, sensor warna TCS 3200, LCD 16x2, power supply, motor servo. Sistem sortasi dirancang dengan prinsip mendeteksi nilai Red Green Blue (RGB) buah paprika menggunakan sensor, data nilai selanjutnya diolah oleh mikrokontroller untuk ditampilkan di LCD dan secara bersamaan menggerakkan portal yang terhubung dengan motor servo. Portal bergerak jika buah matang dan sebaliknya tetap tertutup jika buah mentah. Hasil yang diperoleh bahwa alat sortasi semi otomatis mampu memberikan tingkat keberhasilan 93,3% dalam membedakan buah paprika matang (merah dan kuning) dari buah mentah (hijau).Kata kunci: arduino, paprika, sistem sortasi, tingkat kematangan
RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI PENGEMAS KEDELAI SEMI OTOMATIS Guyup Mahardhian Dwiputra; Diah Ajeng Setiawati
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.516 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2019.007.02.1

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, akhir - akhir ini bidang elektronika mengalami kemajuan yang pesat. Hampir peralatan elektronik di buat dengan canggih untuk mempermudah pekerjaan manusia. Penelitian ini bertujuan merancang bangun alat alat sistem kendali pengemas kedelai semi otomatis. Metodologi penelitian ini bersifat eksperimental dengan pendekatan desain struktural dan fungsional sistem kendali. Alat yang digunakan antara lain sensor load cell, modul HX711, LCD, arduino UNO sedangkan bahan yang digunakan adalah campuran kedelai dengan ragi tempe. Hasil penelitian ini menunjukkan sistem ini mampu membaca massa benda dengan akurat dengan standar devaiasi 6,4  dan dapat di baca melalui LCD. Sistem pengendalian juga telah bekerja dengan baik sesuai dengan set poin yang telah ditetapkan sebesar 3 kg pintu hopper akan tertutup.
INTRODUKSI ALAT PENGERING TIPE RAK BERPUTAR SEBAGAI UPAYA MEMPERCEPAT PROSES PENGERINGAN HASIL PETANIAN Sukmawaty Sukmawaty; Asih Priyati; Guyup Mahardhian Dwi Putra; Diah Ajeng Setiawati; Sirajuddin Haji Abdullah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol. 3, No. 1: Juni 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.339 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v3i1.921

Abstract

Abstrak: Pengeringan didefinisikan sebagai proses pemindahan air dengan menggunakan panas dan aliran udara untuk mencegah atau menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang penerapan teknologi pengeringan, sehingga membantu mahasiswa menentukan minat studi pada awal semester 5. Sebanyak 40 mahasiswa terlibat dalam kegiatan pengabdian ini. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan 80% mahasiswa lebih memahami aplikasi proses pengeringan secara keseluruhan, dari awal hingga akhir proses.Abstract:  Drying is a process to remove water using heat and air flow, in order to prevent or inhibit the growth of fungi and bacteria. The purpose of this activity was to increase student’s understanding of drying technology application, that would help the student to determine their study interest in early of the 5th semester. As many as 40 students were involved in this activity. The results of this activity showed approximately 80% students have a better understanding regarding the application of the overall drying process, from the beginning to the final process.
RANCANG BANGUN PENGENDALI IKLIM MIKRO PADA RUMAH TANAMAN BERBASIS MIKROKONTROLER Diah Ajeng Setiawati; Joko Sumarsono; Asih Priyati; Guyup Mahardhian Dwi Putra; Muhammad Nasarudin
Jurnal Agrotek Ummat Vol 8, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jau.v8i1.4032

Abstract

Control of temperature and humidity of air in plant houses which is microclimate control is necessary to do for optimal plant growth.  The purpose of this research is to design and test the performance of microclimate control and monitoring systems in plant houses. Research tools and materials include plant houses, Arduino microcontrollers, DHT22 sensors, RTC DS3231, TFT LCD 128×64 12864, DC Pumps, 0.2 mm nozzles, relays, SD card modules, and exhaust fans. The method used is an experimental method of using a water misting system to control the temperature and humidity of the air. From the results obtained, the microclimate control design can work automatically assisted by DHT22 sensors. When the air temperature reaches > 29°C, the active air wasting fan releases hot air. Whereas when air humidity drops to <80%, active air humidifiers increase air humidity.
WATER BALANCE ANALYSIS IN PIJENAN BANTUL IRRIGATION AREA Guyup Mahardhian Dwi Putra; Diah Ajeng Setiawati; Sumarjan Sumarjan
Jurnal Agrotek Ummat Vol 5, No 1 (2018): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.618 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v5i1.238

Abstract

Untuk melihat ketersediaan air irigasi di suatu daerah digunakan analisa neraca air. Neraca air adalah gambaran potensi penyediaan air dan potensi kebutuhan air. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung debit masukan dan keluaran dari air irigasi Pijenan Bantul yang akan disesuaikan dengan pola tata tanam di daerah tersebut. Metodologi dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan pengambilan data di daerah irigasi Pijenan Bantul. Alat dan bahan yang digunakan adalah current meter, pita ukur, blangko kebutuhan air irigasi. Hasil penelitian menunjukkan debit selama 10 tahun (2003-2013) sebesar 683,730 hingga 10.237,338 l/dt dan debit kebutuhan rata-rata 1823 l/dt. Hubungan antara debit ketersediaan dan debit kebutuhan di pintu tersier dapat ditunjukkan dari analisis neraca air dimana pada daerah hulu kebutuhan irigasi selalu lebih kecil dari debit yang tersedia, di daerah tengah debit kebutuhan seimbang dengan debit ketersediaan, sedangkan di daerah hilir debit kebutuhan lebih besar daripada debit ketersediaan. Hasil perhitungan faktor K didapatkan lebih kecil dari 0,7 yang artinya terjadi defisit air sehingga perlu system irigasi giliran.To see the availability of irrigation water in an area water balance analysisis used. Water balance is a description of potential water supply and potential water requirement. The purpose of this research was to calculate the input and output irrigation waterdischarge from PijenanBantul that will be adjusted with the pattern of planting system in the area.The methodology in this research was experimental with data retrieval in PijenanBantul irrigation area. Tools and materials used were current meters, measuring tape, form of irrigationwater requirement. The results showed that thedischarge for 10 years (2003-2013) was 683.730 to 10,237.338 l/dt and the average requirement was 1823 l/dt. The relationship between the availability and the requireddischarge of the tertiary gate could be shown from the water balance analysis where upstream irrigation water requirements were always smaller than the available discharge; in the middle area the required discharge was equal with the available discharge; whereas in the downstream area, the requireddischarge was greater than the available discharge. The calculation result of K factor was smaller than 0,7 which means water deficit was existed, therefore the rotation irrigation system was necessary.
ANALISIS KINERJA ALAT DESALINASI AIR LAUT PENGHASIL AIR TAWAR DAN GARAM DENGAN MENGGUNAKAN TENAGA SURYA Sopiyan Iqbal; Sukmawaty Sukmawaty; Guyup Mahardhian Dwi Putra; Diah Ajeng Setiawati
Jurnal Agrotek Ummat Vol 6, No 1 (2019): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.276 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v6i1.988

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kinerja alat desalinasienergi surya. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan mendestilasikan air laut sebanyak 5 liter selama 5 hari. Pengambilan data dilakukan setiap hari selama 10 jam (08.00-17.00 WITA). Parameter yang diamati adalah intensitas matahari (IT, W/m2), temperatur air laut (Tal, °C), temperatur air tawar (Tat, °C), temperatur plat penyerap (Tc, °C), temperatur penguapan (Tsv, °C), temperatur lingkungan (Ta, °C), produktivitas air tawar (liter), serta garam yang terbentuk (liter). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa intensitas matahari sangat berpengaruh terhadap produktivitas destilat yang dihasilkan. Volume destilat terbesar dihasilkan pada hari kedua dengan efisiensi energi mencapai 97,52%.
KARAKTERISTIK BUAH MANGGIS, ALPUKAT, DAN JAMBU BIJI PADA PENYIMPANAN SUHU RENDAH Sukmawaty Sukmawaty; Muhammad Ahzani; Guyup Mahardhian Dwi Putra
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 8, No 4 (2019): Desember
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1293.816 KB) | DOI: 10.23960/jtep-l.v8i4.280-292

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perubahan karakteristik bahan hasil pertanian yang disimpan pada penyimpanan suhu rendah. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperi mental dengan tiga perlakuan penyimpanan, yaitu penyimpanan cool box, penyimpanan dengan pengemas polietilen dan penyimpanan pada suhu ruang. Digunakan tiga macam buah sebagai obyek penelitian, yaitu buah manggis, alpukat, dan jambu biji. Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu kadar air, susut bobot, laju respirasi, indeks warna, dan nilai GMD. Penurunan nilai kekerasan ketiga jenis buah pada penyimpanan cool box lebih rendah dari penyimpanan pengemas polietylen dan penyimpanan suhu ruang. Terjadi perubahan warna buah selama penyimpanan dimana perubahan terendah pada penyimpanan cool box dan perubahan tertinggi pada penyimpanan suhu ruang untuk semua jenis buah. Kata kunci: manggis, alpukat, jambu biji, penyimpanan, suhu rendah