Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Nilai Gizi dan Uji Hedonik Brownies Kukus dari Daun Mangrove Rhizophora stylosa Utomo, Kiki Prio; Simamora, Cico Jhon Karunia; Jumiati, Jumiati; Pramulya, Muhammad; Wahyuni, Nelly
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 7, No 2 (2024): July
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v7i2.63855

Abstract

Daun mangrove telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir sebagai sayuran dan obat tradisional. Kandungan kimia yang ada di daun mangrove memiliki khasiat sebagai antioksidan. Penelitian ini akan memanfaatkan daun mangrove sebagai bahan pembuatan brownies kukus. Brownies kukus merupakan olahan bakery yang sedang diminati saat ini. Pembuatan brownies kukus dengan memanfaatkan daun mangrove diharapkan memberikan nilai ekonomis mangrove selain nilai ekologisnya. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai gizi dan menguji tingkat hedonik brownies kukus daun mangrove. Tahapan penelitian terdiri dari penyiapan ekstrak daun mangrove Rhizophora stylosa, pembuatan brownies kukus dengan menggunakan ekstrak daun mangrove, penentuan nilai gizi, dan uji hedonik berupa aroma, rasa, warna, dan tekstur brownies kukus.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa brownies kukus daun mangrove mengandung nilai gizi sebesar 3,297 kkal. Tingkat hedonik terhadap aroma, warna, dan tekstur adalah sangat disukai (7), sedangkan rasa memiliki tingkat hedonik 6 (disukai). Berdasarkan nilai gizi dan uji hedonik tersebut maka brownies kukus daun mangrove berpotensi dikembangkan sebagai produk olahan berbasis mangrove
EFIKASI DAN EFEKTIVITAS FORMULASI DAUN MELADA (Piper colubrinum Link) SEBAGAI ATRAKTAN HAMA LALAT BUAH (STUDI KASUS PERTANAMAN CABAI) Feby, Febrina; Sepianto, Sepianto; Julianto, Bayu; Hidayat, Hidayat; Januarti, Putri; Simamora, Cico Jhon Karunia
Jurnal Agroteknologi Vol 15, No 1 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ja.v15i1.31558

Abstract

Fruit flies ( Bactrocera spp.) represent a group of Plant Pests that can inflict both qualitative and quantitative losses. The utilization of chemical pesticides and the scarcity of Methyl Eugenol continue to pose significant challenges in agriculture. The abundant availability of Melada plants presents an opportunity for the development of an economically viable and environmentally friendly biological attractant. Encapsulation technology based on Maltodextrin and Gum Arabic (MD-GA) formulated with powdered simplicia of Melada leaves F1(02:10), F2(05:10), F3(10:10), and F4(12:10) is employed to enhance the slow-release resistance of volatile compounds. The surface oil content of the four formulations ranges from 0.3% to 9.6%. The encapsulation efficiency value for the four formulations ranges from 70% to 85%. The loading capacity value ranges from 0.7% to 1.3%. The yield value of microcapsule characteristics ranges from 63% to 82%. Morphological analysis reveals a decrease in the number of particles along with the combination of treatment formulations. The size of the microcapsules for the four formulations falls within the range of 201.2 µm–252.6 µm. The effectiveness of the resulting attractant can lure 19-185 fruit flies. The diversity of the fruit fly pest population obtained includes the Bactrocera umbrosa and Bactrocera melastomatos species. The total value of the best formulation for the four treatments ranged from 0.3% to 0.5%. The optimization of the best biological attractant application with high development potential lies in the encapsulation formulations F3 and F4.
KARAKTERISTIK KIMIA PEKASAM IKAN NILA DENGAN PENAMBAHAN KULTUR TUNGGAL ISOLAT BAKTERI ASAM LAKTAT Chaterina, Laura; Maherawati, Maherawati; Simamora, Cico Jhon Karunia
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i3.90831

Abstract

Fermentasi pada pekasam sampai saat ini masih dilakukan secara tradisional dengan menerapkan fermentasi spontan. Produk fermentasi secara tradisional memiliki kelemahan yaitu mutu produk yang tidak seragam, jenis mikroba yang tumbuh sangat banyak dan sulit terkontrol, populasi awal BAL yang rendah menyebabkan bakteri pembusuk tumbuh cepat mendahului pertumbuhan BAL. Kelemahan ini perlu diperbaiki untuk menghasilkan pekasam dengan mutu yang baik dan seragam, salah satunya yaitu pembuatan pekasam dalam skala laboratorium dengan penambahan kultur starter bakteri asam laktat pada proses fermentasi. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik kimia pekasam ikan nila yang dibuat dengan penambahan isolat bakteri asam laktat kultur tunggal. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor perlakuan yaitu penambahan kultur starter tunggal dengan 6 taraf perlakuan (isolat 1, isolat 2, isolat 3, isolat 4, isolat 5, dan isolat 6) dan 1 kontrol (tanpa penambahan kultur starter). Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat 6 memiliki karakteristik kimia yang lebih baik dari kontrol yaitu kadar air 51,12%, kadar abu 5,85%, kadar protein 24,37%, karbohidrat 9,27% dan total asam 0,76%.
Isolation and Characterization of Lactic Acid Bacteria Isolates from Traditional Sambas Pekasam Based on Lundu Fish and Milkfish Maherawati; Simamora, Cico Jhon Karunia
BIOEDUSCIENCE Vol 9 No 1 (2025): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jbes/15787

Abstract

Background: Pekasam, or Bekasam, is a fermented fish product that can potentially produce lactic acid bacteria (LAB). This study aims to isolate and characterize LAB from Pekasam from Sambas Regency. TPC results on MRS media showed that Pekasam from Sambas Regency can potentially contain LAB with a total colony of 107 CFU/g. The isolates were identified for their colony and cell shape so that three selected isolates were obtained, namely SB1(1), SB3(1), and SB3. Methods: Isolates were characterized for proteolytic activity, hemolytic activity, low pH tolerance, tolerance to the presence of bile salts, carbohydrate metabolism, and potential antimicrobial activity. All isolates had round colonies, convex or raised surfaces, flat edges, milky white, rod-shaped cells, and were classified as gram-positive bacteria. Results: All isolates showed proteolytic activity, ɤ-hemolysis, had low pH tolerance with viability <60% at pH 2 and 3, were resistant to bile salts with viability <73% at NaDC concentrations of 0.2 and 0.4 mmol, were able to metabolize carbohydrates and had antimicrobial activity. The selected isolates were identified as Lactobacillus species and were homofermentative. Conclusion: The three selected isolates can potentially be homofermentative LAB of Lactobacillus species.
PROCESSING NIPAH LEAVES INTO DIETARY JELLY CANDY USING FERMENTATION TECHNOLOGY WITH FAMILY WELFARE DEVELOPMENT Wahyuni, Nelly; Simamora, Cico Jhon Karunia; Jumiati, Jumiati; Pramulya, Muhammad; Utomo, Kiki Prio
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 9 No. 3 (2025): SEPTEMBER
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v9i3.2806

Abstract

This service activity is aimed at optimizing the potential of Lactobacillus plantarum fermented palm leaves to become low-calorie diet jelly candy. This activity took place in Jeruju Besar Village, Kubu Raya, Pontianak, with PKK women. Local communities are expected to become entrepreneurs in order to improve family welfare. The results of the community service program, specifically in the aspect of applying appropriate science and technology for processing food products based on local potential, namely the nipa plant, are seen as very effective in building community independence. In terms of benefits, it is also quite substantial, namely increasing the added value of nipa leaves, raising people's awareness, knowledge, and skills in utilizing and processing nipa leaves into jelly candy.
Penguatan Kapasitas PKK Kawasan Pesisir dalam Pengembangan Produk Unggul Permen Jelly Coklat Antidiabetes dengan Teknologi Fermentasi di Desa Jeruju Besar, Kubu Raya Simamora, Cico Jhon Karunia; Jumiati, Jumiati; Feby, Febrina
Abdimas Galuh Vol 7, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i2.20481

Abstract

Penguatan kapasitas PKK merupakan langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian keluarga melalui pemanfaatan potensi lokal yang melimpah, namun belum memiliki pasar yang jelas. Desa Jeruju Besar di Kabupaten Kubu Raya memiliki sumber daya kakao lokal yang berpotensi dikembangkan menjadi produk bernilai tambah. Salah satu masalah kesehatan yang relevan adalah diabetes melitus, penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi atau sensitivitas insulin. Pola konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat menjadi faktor risiko utama penyakit ini. Kakao (Theobroma cacao L.) adalah komoditas lokal Indonesia yang kaya senyawa bioaktif, seperti katekin, leukosianidin, dan antosianin, yang berpotensi menghambat enzim alfa-glukosidase sebagai pengendali diabetes. Fermentasi kakao dengan kapang Rhizopus oligosporus meningkatkan kandungan polifenol dan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan, sehingga dapat dijadikan bahan pangan fungsional. Dilakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) berupa pelatihan pembuatan permen jelly antidiabetes dari biji kakao fermentasi di Desa Jeruju Besar. Kegiatan ini dilaksanakan pada September 2021 di Equator Park dengan melibatkan 23 peserta ibu-ibu PKK dan aparatur desa. Metode pelaksanaan meliputi orientasi lapangan, sosialisasi, praktik pembuatan permen jelly, evaluasi pre-test dan post-test, serta publikasi hasil. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan dan keterampilan peserta, dengan nilai pre-test rata-rata 30–42% meningkat menjadi 82–91% pada post-test. Program ini membuktikan bahwa pelatihan berbasis praktik mampu memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan potensi lokal, sekaligus membuka peluang usaha rumahan bernilai jual serta memberikan alternatif pangan sehat bagi penderita diabetes.
Edukasi Pangan Fermentasi Sebagai Antidiare Berbasis Olahan Ikan di Desa Jeruju Besar Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat Jumiati, Jumiati; Simamora, Cico Jhon Karunia; Feby, Febrina
Abdimas Galuh Vol 7, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i2.20482

Abstract

Desa Jeruju Besar, Kabupaten Kubu Raya, memiliki potensi perikanan air tawar yang besar, namun pemanfaatannya masih terbatas pada konsumsi harian tanpa nilai tambah. Kawasan pesisir ini juga menghadapi masalah kesehatan serius, seperti tingginya kasus diare pada balita yang dapat berdampak pada stunting akibat gangguan penyerapan nutrisi. Upaya pencegahan diare dapat dilakukan melalui pengembangan pangan fungsional berbasis fermentasi, seperti pekasam, yang mengandung senyawa bioaktif berpotensi sebagai antidiare alami. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah ikan nila merah dan hitam menjadi pekasam sebagai solusi pangan lokal penangkal diare dan penguat ketahanan gizi keluarga. Pelatihan dilaksanakan pada September 2021 dengan melibatkan 12 peserta yang dibagi menjadi empat kelompok kerja. Metode kegiatan meliputi edukasi, diskusi interaktif, serta praktik langsung pembuatan pekasam, dengan evaluasi pre-test dan post-test untuk menilai peningkatan pengetahuan peserta. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan skor rata-rata sebesar 36%, dari 50,2% menjadi 86,2%, dengan peningkatan tertinggi pada pemahaman manfaat kesehatan pekasam dan teknik pembuatannya. Pelatihan ini membekali peserta, khususnya ibu-ibu PKK, dengan keterampilan menghasilkan olahan fermentasi ikan air tawar yang dapat diolah secara mandiri sebagai alternatif antidiare berbasis pangan lokal. Kegiatan ini terbukti efektif dalam mendorong kemandirian masyarakat, pengembangan usaha kecil, serta pelestarian pangan tradisional yang bernilai gizi tinggi.
Penyisihan BOD, COD, dan Amonia pada Lindi Menggunakan Spons dan Sumbu Kompor Sebagai Media Biofilter Vidiyanti, Sukma; Jumiati, Jumiati; Simamora, Cico Jhon Karunia; Utomo, Kiki Prio
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 23, No 5 (2025): September 2025
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.23.5.1316-1322

Abstract

Lindi mengandung BOD, COD, dan amonia yang dapat diolah menggunakan biofilter. Biofilter merupakan pengolahan yang memanfaatkan proses biologi untuk menyisihkan parameter pencemar menggunakan biofilm yang tumbuh pada media. Spons dan sumbu kompor dapat digunakan menjadi media pertumbuhan biofilm. Penelitian ini bertujuan mengetahui efisiensi dan persentase penurunan terbaik BOD, COD, dan amonia pada lindi menggunakan media spons dan sumbu kompor yang masing masing memiliki 2 kombinasi jarak yaitu 4-2-4 cm dan 4-2 cm.  Pada penelitian ini media dikontakkan dengan lindi di 4 reaktor aerob bersirkulasi melalui proses seeding selama 14 hari dengan komposisi 50% lindi (21 liter), 42,5% air bebas klor (17,85 liter), 7,5% filtrat lumpur TPA (3,15 liter) dan glukosa sebanyak 0,05% dari jumlah lindi (10,5 gram). Setelah itu dilanjutkan dengan proses aklimatisasi selama 7 hari dengan komposisi 75% lindi (31, 5 liter), 25% air tanpa klor (10,5 liter), dan glukosa sebanyak 0,05% dari jumlah lindi (15,75 gram). Kemudian proses running sebanyak 42 liter lindi tanpa penambahan apapun selama 6 hari. Didapati hasil bahwa persentase terbaik terdapat pada reaktor dengan media sumbu kompor berjarak 4-2-4 cm mampu menurunkan BOD hingga 84,38%, dan media spons berjarak 2-4 cm yang mampu menurunkan COD 61,6% dan amonia 98,34%.