Dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, kebutuhan energi listrik juga meningkat, menyebabkan kekurangan pasokan listrik di wilayah terpencil yang belum terjangkau jaringan PLN. Salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan ini adalah memanfaatkan air sebagai sumber daya untuk pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM). PLTM menggunakan debit air dan memastikan kesiapan operasi pembangkit untuk menghasilkan energi. Penelitian ini memanfaatkan data dari PLTM Bungin, termasuk tata letak, spesifikasi komponen, volume air bak penenang pada 2016, serta data energi yang dihasilkan, waktu gangguan, perawatan, dan waktu operasi. Data tersebut dikumpulkan melalui teknik dokumentasi dan dianalisis secara deskriptif. Pada 2016, PLTM Bungin menghasilkan energi sebesar 21.127.843 kWh dengan efisiensi 77,5%. Ketersediaan pembangkit mencapai 93,5% dengan ketidaktersediaan 5,46%. Keandalan PLTM ini dinilai sangat baik karena mampu mencapai angka ketersediaan hingga 93%.