Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Utilizing Artificial Intelligence to Analyze Gender Differences in Hypertension Risk Factors Khuluq, Husnul; Widiastuti, Tri Cahyani; Hamdi, Lazuardi Fatahillah; Winarno, Tunjung
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 1 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i1.4929

Abstract

Hypertension continues to pose a significant challenge to global health. Early identification of risk factors, particularly those influenced by gender differences, has the potential to markedly enhance treatment processes and outcomes. Artificial intelligence (AI), specifically machine learning (ML), offers a promising avenue for identifying and analysing these critical risk factors. Objective: This study aims to explore the influence of gender differences on risk factors affecting hypertensive patients by examining demographic, medication, clinical, and laboratory data.Method: The study utilized medical records of hospitalized hypertensive patients at PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta, covering the years 2022 to 2023. Logistic regression analysis with Lasso penalty was applied to determine the most influential variables. Additionally, the Random Forest algorithm implemented in WEKA, combined with a 10-fold cross-validation approach, was employed to evaluate the model’s diagnostic performance using metrics such as precision, sensitivity, specificity, accuracy, and the area under the receiver operating characteristic curve (ROC-AUC). Results: A total of 1,006 patients were included in the sample, comprising 504 males and 502 females. Among the 33 clinical variables analysed, 13 demonstrated non-zero coefficients. For female hypertensive patients, the five most significant risk factors, along with their coefficients, were Haemoglobin (0.03), Diabetes Mellitus (0.04), Lymphocytes (0.06), Anaemia (0.13), and Creatinine (0.15). In male hypertensive patients, the top five risk factors and their coefficients were Acute Kidney Injury (-0.32), Erythrocytes (-0.15), Congestive Heart Failure (-0.03), Leukocytes (-0.02), and Length of Stay (LOS) (-0.01). The model’s overall performance, as reflected by a ROC-AUC score of 0.805, indicates a good level of predictive accuracy. Conclusions: The findings reveal a significant association between gender and hypertension risk factors. These results underscore the potential for gender-specific customization of hypertension treatments, paving the way for more individualized therapeutic strategies and improved patient outcomes.
Studi Etnobotani Penggunaan Tanaman Berkhasiat Obat Pada Masyarakat di Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen Jawa Tengah Kurniawan, Indra; Khuluq, Husnul; Widiastuti, Tri Cahyani
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 3 No. 2 (2021): Volume 3, Nomor 2, November 2021
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v3i2.328

Abstract

Latar Belakang : Tanaman berkhasiat obat telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional yang dilakukan secara turun temurun. Studi etnobotani dapat dijadikan sebagai parameter untuk mengabadikan pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan tanaman sebagai obat. Tujuan Penelitian : Mengetahui jenis tanaman berkhasiat obat yang dimanfaatkan serta cara pemanfaatannya oleh masyarakat. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode snowball sampling dengan wawancara semi terstruktur. Responden berjumlah 100 orang yang berasal dari 5 desa, yaitu Desa Arjowinangun, Desa Ayam putih, Desa Brecong, Desa Indrosari, dan Desa Waluyo. Hasil Penelitian : Berdasarkan dari hasil penelitian diketahui terdapat 90 jenis tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat yang terdiri dari 44 famili tanaman. Tanaman berkhasiat obat yang paling banyak dimanfaatkan yaitu berasal dari famili Zingiberaceae 15,6%, bagian tanaman yang banyak dimanfaatkan yaitu daun 41,4%, habitus herba 31.1%, cara pengolahan yang banyak dilakukan yaitu dengan di rebus 50.0% serta cara pengunaanya yaitu dengan diminum 57.8%. Kesimpulan : Terdapat 90 jenis tanaman berkhasiat obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat terdiri dari 44 famili tanaman. Zingiberacea merupakan famili tanaman yang paling banyak digunakan. Bagian tanaman yang paling banyak dimanfaatkan adalah daun. Habitus herba merupakan habitus yang paling banyak digunakan. Cara pengolahan terbanyak adalah dengan direbus serta cara penggunaan terbanyak adalah diminum. Rekomendasi : Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya tentang studi etnobotani tanaman berkhasiat obat.
OPTIMALISASI KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Khuluq, Husnul
STUDI ARAB Vol 7 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/studi arab.v7i2.620

Abstract

Menyimak merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Arab yang harus dikuasi oleh peserta didik selain tiga keterampilan lainnya, yaitu berbicara, membaca, dan menulis. Namun kenyataan di lapangan, banyak guru Bahasa Arab justru abai dengan hanya memberikan sedikit porsi pada pengembangan keterampilan menyimak ini. Penyebabnya bisa jadi adalah kurang optimalnya guru dalam menggali beragam pendekatan, metode, strategi, media, hingga proses evaluasi yang dapat menunjang keterampilan menyimak peserta didik. Oleh karena itu diharapkan kedepannya para guru Bahasa Arab mulai memberikan perhatian yang lebih dalam pembelajaran menyimak. Karena menyimak sendiri memilik kaitan erat dan dapat dikatakan sebagai penunjang dalam menguasai keterampilan berbahasa lainnya, ditambah sejatinya bahasa itu pertama-tama adalah ujaran, yakni bunyi-bunyi bahasa yang diucapkan dan bisa didengar