Abstrak: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan memperingatkan bahwa kapasitas Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Manggar diperkirakan akan mencapai batas maksimal pada tahun 2026 apabila tidak dilakukan upaya pengelolaan yang lebih optimal. Beberapa cara mengkonversi limbah padat menjadi bahan bakar telah dilakukan untuk mengurangi volume sampah padat yang semakin meningkat. Namun, tidak menunjukkan hasil yang signifikan, sehingga upaya pengolahan sampah padat terus dilakukan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, khususnya komunitas pengelola sampah TPAS Manggar, dengan melatih mereka membuat produk biopellet menggunakan mesin pelletizer yang berbasis sistem penggerak roller. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan melibatkan 25 peserta dari komunitas pengelola sampah TPAS Maggar. Kegiatan ini mencakup penyampaian materi teori, yang meliputi sosialisasi mengenai sampah padat, pemilahan sampah, dan manajemen pengolahannya. Selain itu, dilakukan demonstrasi penggunaan alat pelletizer, praktik langsung pembuatan biopellet, serta evaluasi melalui pre-test dan post-test. Dengan menggunakan analisis statistik Paired Two Sample for Means, terdapat peningkatan yang signifikan dalam tingkat pengetahuan serta keterampilan anggota kelompok pelatihan. Perbedaan rerata skor pre-test dan post-test yang secara statistik signifikan mengindikasikan bahwa program pelatihan tersebut memiliki dampak yang positif terhadap kemampuan para peserta. Dengan hasil evaluasi ini, pelatihan serupa diharapkan dapat direplikasi di komunitas lain sebagai upaya peningkatan kesadaran lingkungan dan penerapan teknologi ramah lingkungan dalam pengelolaan sampah.Abstract: The Balikpapan Environmental Agency (DLH) has issued a warning that the Manggar Final Waste Processing Site (TPAS) may reach full capacity by 2026 unless more effective waste management strategies are implemented. Although various methods of converting solid waste into fuel have been attempted to address the growing waste volume, these efforts have yet to produce significant results. Consequently, solid waste processing initiatives remain ongoing.In response, a community service program was initiated to enhance the capabilities of local residents, particularly members of the Manggar TPAS waste management team. This initiative focused on training participants in the production of biopellets using a pelletizer machine equipped with a roller drive system. A total of 20 community members took part in this program. The training included the presentation of theoretical material covering topics such as solid waste management, sorting procedures, and waste processing techniques. It also featured hands-on sessions where participants practiced operating the pelletizer and producing biopellets. To assess the program’s effectiveness, participants underwent pre- and post-training evaluations. Using the Paired Two Sample for Means statistical method, the data revealed a significant improvement in the participants’ knowledge and skills. The measurable increase in average test scores demonstrates the positive impact of the training. Based on these findings, it is advisable to implement similar initiatives in other communities to encourage environmental awareness and the use of sustainable waste management technologies.