Lestari, Rizka
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGOLAHAN SAMPAH PADAT TPAS MANGGAR MENJADI PRODUK BIOPELLET (REFUSE-DERIVED FUEL) DENGAN MESIN PELLETIZER BERBASIS SISTEM PENGGERAK ROLLER Ernawati, Lusi; Ginting, Rizqy Romadhona; Lestari, Rizka; Raihan, Muhammad; Sianturi, Hizkia Gunawan Parulian; Kurniawati, Diniar Mungil; Amrullah, Apip; Farobie, Obie; Prawisudha, Pandji
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.31314

Abstract

Abstrak: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan memperingatkan bahwa kapasitas Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Manggar diperkirakan akan mencapai batas maksimal pada tahun 2026 apabila tidak dilakukan upaya pengelolaan yang lebih optimal. Beberapa cara mengkonversi limbah padat menjadi bahan bakar telah dilakukan untuk mengurangi volume sampah padat yang semakin meningkat. Namun, tidak menunjukkan hasil yang signifikan, sehingga upaya pengolahan sampah padat terus dilakukan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, khususnya komunitas pengelola sampah TPAS Manggar, dengan melatih mereka membuat produk biopellet menggunakan mesin pelletizer yang berbasis sistem penggerak roller. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan melibatkan 25 peserta dari komunitas pengelola sampah TPAS Maggar. Kegiatan ini mencakup penyampaian materi teori, yang meliputi sosialisasi mengenai sampah padat, pemilahan sampah, dan manajemen pengolahannya. Selain itu, dilakukan demonstrasi penggunaan alat pelletizer, praktik langsung pembuatan biopellet, serta evaluasi melalui pre-test dan post-test. Dengan menggunakan analisis statistik Paired Two Sample for Means, terdapat peningkatan yang signifikan dalam tingkat pengetahuan serta keterampilan anggota kelompok pelatihan. Perbedaan rerata skor pre-test dan post-test yang secara statistik signifikan mengindikasikan bahwa program pelatihan tersebut memiliki dampak yang positif terhadap kemampuan para peserta. Dengan hasil evaluasi ini, pelatihan serupa diharapkan dapat direplikasi di komunitas lain sebagai upaya peningkatan kesadaran lingkungan dan penerapan teknologi ramah lingkungan dalam pengelolaan sampah.Abstract: The Balikpapan Environmental Agency (DLH) has issued a warning that the Manggar Final Waste Processing Site (TPAS) may reach full capacity by 2026 unless more effective waste management strategies are implemented. Although various methods of converting solid waste into fuel have been attempted to address the growing waste volume, these efforts have yet to produce significant results. Consequently, solid waste processing initiatives remain ongoing.In response, a community service program was initiated to enhance the capabilities of local residents, particularly members of the Manggar TPAS waste management team. This initiative focused on training participants in the production of biopellets using a pelletizer machine equipped with a roller drive system. A total of 20 community members took part in this program. The training included the presentation of theoretical material covering topics such as solid waste management, sorting procedures, and waste processing techniques. It also featured hands-on sessions where participants practiced operating the pelletizer and producing biopellets. To assess the program’s effectiveness, participants underwent pre- and post-training evaluations. Using the Paired Two Sample for Means statistical method, the data revealed a significant improvement in the participants’ knowledge and skills. The measurable increase in average test scores demonstrates the positive impact of the training. Based on these findings, it is advisable to implement similar initiatives in other communities to encourage environmental awareness and the use of sustainable waste management technologies.
UTILISASI LIMBAH MINYAK JELANTAH MENJADI PRODUK SABUN PADAT DAN LILIN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN ZERO WASTE Ernawati, Lusi; Lestari, Rizka; Yuniar, Rizka Ayu; Putri, Nita Ariestiana; Hariyadi, Asful
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.25997

Abstract

Abstrak: Limbah minyak goreng merupakan salah satu limbah rumah tangga yang berpotensi mencemari lingkungan. Residu dari proses penggorengan ini banyak mengandung asam lemak yang memiliki potensi untuk diolah menjadi produk sabun padat dan lilin. Kegiatan pengabdian masyarakat ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan mitra baik hard skill dan soft skill yakni mencakup: (1) mitra mampu memahami prosedur pembuatan sabun dan lilin dengan bahan dasar minyak jelantah, (2) terbentuknya ketrampilan mitra dalam membuat produk berupa sabun padat dan lilin aroma terapi, (3) mengasah kemampuan komunikasi mahasiswa ITK yang terlibat dalam tim panitia kegiatan pengabdian melalui presentasi dan hubungan sosial dengan peserta pelatihan. Selain itu kegiatan ini menjadi salah satu bentuk upaya penerapan zero waste untuk mengubah limbah menjadi produk yang memiliki nilai guna dan bernilai ekonomi. Adapun metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui transfer of knowledge dan technology dengan langkah-langkah: (1) persiapan, (2) pelaksanaan, dan (3) evaluasi kegiatan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di kampus ITK sebagai host kegiatan berlokasi di lab kimia dasar dengan peserta siswa dan guru SMP 5 Balikpapan sebanyak 20 orang. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa metode yaitu ceramah, tanya jawab dan diskusi kemudian dilanjutkan praktik pembuatan sabun padat dan lilin. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan disambut antusias oleh peserta pelatihan. Perubahan pemahaman peserta sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan tentang proses pembuatan sabun dan lilin dari limbah minyak minyak jelantah menjadi indikator keberhasilan kegiatan. Sebanyak 90% peserta (termasuk guru dan para siswa) belum mengetahui bagaimana cara pembuatan sabun padat dan lilin aroma terapi dari minyak jelantah sebelum mengikuti kegiatan pelatihan. Setelah dilakukan pelatihan dan praktik pembuatan, seluruh peserta telah mengetahui cara pembuatan sabun maupun lilin dari minyak jelantah serta diharapkan peserta pelatihan memiliki keterampilant memanfaatkan limbah minyak goreng di rumah.Abstract: One of the household pollutants that might contaminate the environment is cooking oil waste. Many fatty acids found in the frying residue have the ability to be converted into solid soap and wax compounds. This community service project aims to enhance partners' abilities, both hard and soft skills. These abilities include: (1) partners' comprehension of the steps involved in creating soap and candles from used cooking oil; and (2) partners' development of skills in creating solid soap and candle products. aromatherapy; (3) through presentations and interpersonal interactions with training participants, ITK students participating in the committee team for the service activity will improve their communication abilities. Aside from that, this activity is an attempt to achieve zero waste by turning rubbish into useful and valuable goods. The method for implementing activities is carried out through the transfer of knowledge and technology with the steps: (1) preparation, (2) implementation, and (3) evaluation of activities. Twenty students and teachers from SMP 5 Balikpapan participated in the program, which was hosted on the ITK campus in the basic chemistry lab. A variety of techniques were used to carry out this activity, including lectures, Q&A sessions, and group discussions. The process of creating solid soap and candles was the next step. The training participants eagerly welcomed and the activity proceeded smoothly. An indicator of the activity's success is how participants' knowledge of how to make soap and candles from leftover used cooking oil changed before and after the activity. Prior to taking part in the training session, up to 90% of participants—including teachers and students—did not know how to produce solid soap and aromatherapy candles out of spent cooking oil. All participants learned how to produce soap and candles from spent cooking oil after completing training and manufacturing practice, and it is anticipated that training participants would be able to use leftover cooking oil at home.