Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Studi Pustaka Efek Samping Obat Antidiabetik Oral pada Pasien Geriatri dengan Diabetes Melitus Tipe 2 Febriyanti, Alifia Putri; Wahyuddin, Munifah; Mirsya Awulia Reski
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Farmasi Edisi Mei
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jfuinam.v12i1.37892

Abstract

Abstrak Pendahuluan: Meningkatnya prevalensi penyakit diabetes melitus di Indonesia menyebabkan peningkatan penggunaan obat anti diabetes yang berpengaruh pada banyaknya kejadian efek samping. Untuk mengkaji efek samping pada penggunaan obat digunakan Algoritma Naranjo dan skala WHO- UMC. Tujuan: Penelitian ini merupakan studi literatur yang bertujuan untuk mendapatkan data atau informasi mengenai efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan obat anti diabetik oral pada pasien geriatri dengan Diabetes Melitus tipe 2. Metode: Penelitian dilakukan berdasarkan metode PICOS (PopuIation, Intervention, Comparison, Outcome, Study). Hasil: Berdasarkan literatur, efek samping yang paling umum terjadi pada penggunaan obat antidiabetik oral yaitu metformin adalah ketidaknyamanan pada gastrointestinal. Glibenklamid, glimepirid dan gliclazide adalah hipoglikemia. Pada teneligliptine berpotensi menimbulkan efek samping berupa hipoglikemia dan edema. Canagliflozin dan dapagliflozin efek samping yang timbul adalah sembelit. Pioglitazone dapat menyebabkan edema, voglibose dapat terjadi diare dan efek samping yang dihasilkan oleh penghambat dipeptidyl peptidase-4 (DPP-4) yaitu ketidaknyamanan gastrointestinal dan hiperemia okular/mata berair. Kesimpulan: Pemberian informasi dan edukasi yang mendalam harus diberikan pada pasien geriatric tentang berbagai efek samping yang dapat ditimbulkan obat antidiabetic oral dan pencegahannya, sehingga tidak mempengaruhi efektivitas dari obat yang diharapkan. Kata Kunci: Antidiabetik, Diabetes Mellitus Tipe 2, Efek samping Obat
Studi Literatur Perbandingan Metode Uji Antioksidan pada Tanaman Kopi Robusta (Coffea robusta) Wahyuddin, Munifah; Faridha Yenny Nonci; Nur Azizah Syahrana; Nursasmita
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Farmasi Edisi Mei
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jfuinam.v12i1.37966

Abstract

Abstrak Antioksidan merupakan suatu senyawa yang dapat mencegah dan memperlambat kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas melalui penghambatan mekanisme oksidatif. Banyaknya metode uji aktivitas antioksidan dapat memberikan hasil uji yang beragam. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya pengaruh dari struktur kimiawi antioksidan, sumber radikal bebas, dan sifat fisiko-kimia dari sampel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan metode antioksidan pada tanaman kopi robusta (Coffea robusta) berdasarkan kajian literatur. Dalam penelitian ini menggunakna metode kajian literatur, database dari Google Scholar, Science Direct dan Tylor & Francis. Hasil yang diperoleh adalah metode ABTS menunjukkan hasil aktivitas total antioksidan paling tinggi di mana nilai aktivitas antioksidannnya adalah 32.42±1.66 g trolox/100 g; 83,63%; 10.90±0.63 mg TE/g DW; 22.59±1.11 μ/ml; diikuti dengan metode Folin-Ciocalteu di mana nilai total aktivitas antioksidannya adalah 385±1 g GAE/ kg dan 1043 mg GAE/L dengan kandungan senyawa dalam tanaman kopi robusta (Coffea robusta) meliputi kafein, flavonoid, fenolik, dan asam klorogenat yang merupakan sumber antioksidan yang baik. Kata kunci: Coffea robusta, Antioksidan, Metode uji antioksidan
Terapi Bekam dan Madu Pada Pasien Post Stroke Iskemik (Studi Literatur) Suryaningsi; Wahyuddin, Munifah; Maddeppungeng, Nurul Muhlisah; Naurah Nazifah Haery
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Edisi November
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jfuinam.v11i2.37995

Abstract

Terapi bekam dan madu adalah salah satu terapi non farmakologi yang merupakan metode pengobatan Rasulullah Muhammad saw (thibbun nabawi) yang bermanfaat terhadap pengobatan pasien post stroke iskemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat penggunaan terapi bekam dan madu pada pasien post stroke iskemik. Jenis penelitian ini adalah studi literatur, menggunakan pustaka primer berupa jurnal nasional dan internasional 5 tahun terakhir sebanyak 30 jurnal. Metode yang digunakan adalah PICO(T). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Cara/metode terapi bekam untuk pasien post stroke iskemik adalah metode bekam basah dengan menggunakan alat jarum bekam dengan cara ditusuk pada titik-titik terapi di bagian kepala, pundak, leher, atau punggung untuk mengeluarkan darah kotor akibat penyempitan pada pembuluh darah; Terapi bekam bermanfaat menimbulkan respon emosional yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan motorik pasien post stroke iskemik, dapat meningkatkan kualitas hidup, dan melancarkan aliran darah daerah saraf ataupun jaringan yang tersumbat; Terapi madu memiliki manfaat dalam aspek pengobatan, terutama penyakit pada sistem saraf yang dapat memperbaiki kandungan oksidatif sistem saraf pusat dan dapat dianggap sebagai agen terapi alami untuk berbagai tujuan terapi pengobatan.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia terhadap Penanganan Pertama Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Vaksin Covid-19 Wahyuddin, Munifah; Alifia Putri Febriyanti; Nurshalati Tahar; Khaerani; Andi Arwini Puspitasari
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Farmasi Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jfuinam.v10i2.51028

Abstract

Abstrak Pendahuluan: Di Indonesia sedang mengalam krisis pandemi COVID-19 dan kelompok geriatri merupakan kelompok yang rentan atau mudah terjangkit virus COVID-19 ini. Solusi yang diberikan pemerintah yaitu adanya perlakuan vaksinasi sebagai pencegahan penyebaran virus. Namun setelah pemberian vaksin terdapat gejala-gejala yang tidak dapat dihindari, gejala tersebut dinamakan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan geriatri terhadap penanganan pertama KIPI vaksin covid-19. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel lansia yang memenuhi kriteria sebanyak 162 responden. Hasil: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sekitar 54 responden (33.33%) dengan kategori baik pada pengetahuan dan penanganan KIPI, 97 responden (59,9%) dengan kategori cukup pada penanganan pertama KIPI dan 11 responden (6.8%) termasuk kategori kurang pada pengetahuan dan penanganan KIPI. Hasil analisis bivariat dengan uji Chi Square didapatkan p value =0,000 < 0,05 yang artinya adanya hubungan yang bermakna terhadap Tingkat pengetahuan dengan penanganan pertama Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin Covid-19. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan memiliki peranan yang penting dalam penanganan pertama kejadian ikutan pasca imunasasi (KIPI), sehingga informasi dan edukasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat mengenai manfaat, efek samping dan penanganan yang tepat terkait vaksin COVID-19 terutama pada lansia. Kata Kunci: Covid-19, Geriatri, KIPI, Tingkat Pengetahuan, Vaksin.
Pengaruh Islamic Home Pharmacy Care terhadap Kualitas Hidup pada Pasien Geriratri Diabetes Melitus Tipe 2 Alifia Putri Febriyanti; Wahyuddin, Munifah; Khaerani; Nurul Afia Wardhani
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Farmasi Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jfuinam.v10i2.51043

Abstract

Abstrak Pendahuluan: Diabetes melitus merupakan penyakit kronik yang terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau berkurangnya kemampuan tubuh untuk merespon kerja insulin secara efektif. Apoteker mempunyai kewajiban dan tanggung jawab bahwa pasien mengerti dan memahami serta patuh dalam menggunakan obat sehingga diharapkan mampu meningkatkan angka keberhasilan terapi khususnya kelompok pasien lanjut usia dan pasien dengan penyakit kronik seperti DM, salah satunya dengan menjalankan program pelayanan kesehatan pemerintah yaitu Homecare Rasulullah saw sebagai sosok teladan yang dapat dicontoh perilaku dan tingkah lakunya yang dapat kita lihat dari banyak hadist terutama membahas soal kehidupan sehari-harinya yang berdampak baik terhadap kesehatan. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Islamic Home Pharmacy Care terhadap kualitas hidup pasien geriatri Diabetes Melitus Tipe 2 di salah satu Puskesmas di Kota Makassar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian bentuk metode quasi experiment, dengan teknik pre dan posttest. Teknik pengambilan sampel berupa nonprobability sampling dengan jumlah responden sebanyak 26 responden. Hasil: Islamic Home Pharmacy Care mengajarkan pada pasien pola hidup seperti yang dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW yang dimana pasien DM harus melaksanakan perlakuan tersebut selama kurang lebih sebulan yaitu anjuran membaca Al-Quran setiap hari, berzikir setiap saat, melaksanakan puasa senin-kamis, anjuran untuk tidur setelah melaksanakan sholat isya agar bisa bangun sholat malam dan dilanjutkan sholat subuh, tidur menghadap kanan sesuai ajaran Rasulullah, saat sedang makan dan minum harus duduk, mencuci tangan sebelum makan, membaca basmalah sebelum makan dan minum, makan dengan menggunakan tangan kanan, tidak membiasakan meniup makanan, ketika sedang makan agar tidak berbicara, dan makan tidak berlebihan. Kegiatan tersebut sangat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Kesimpulan: Islamic Home Pharmacy Care berpengaruh dalam meningkatkan kualitas hidup pasien geriatri diabetes melitus tipe 2 dibandingkan kelompok kontrol dengan nilai signifikan 0.010 (P value < 0.05) Kata kunci: Islamic Home Pharmacy Care, Kualitas Hidup, Diabetes Melitus, Geriatri
Studi Pustaka Uji Sitotoksik Rimpang Lempuyang Gajah (Zingiber zerumbet (L) Smith) Doloking, Haeria; Wahyuddin, Munifah; Nurwana
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Farmasi Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jfuinam.v10i1.51053

Abstract

Pendahuluan: Indonesia, sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, memiliki banyak tumbuhan obat yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat tradisional, termasuk rimpang lempuyang gajah (Zingiber zerumbet L. Smith) yang dikenal kaya akan senyawa aktif seperti zerumbone. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi potensi sitotoksik dari lempuyang gajah, karena meskipun memiliki banyak manfaat farmakologis, efek sitotoksiknya terhadap sel kanker belum banyak diteliti. Metode:  Jenis Penelitian yang dilakukan ialah studi literatur. artikel ilmiah atau jurnal ilmiah baik internasional atau nasional diperoleh sebanyak 96 Jurnal dan artikel ilmiah dari tahun 2003 sampai 2020 yang diidentifikasi dan belum dieksplorasi relevansinya dengan masalah yang akan diteliti. Metode yang paling sering digunakan dalam uji sitotoksik adalah MTT assay, yang mengukur pembentukan kristal formazan sebagai indikator viabilitas sel. Hasil: Berdasarkan kajian studi pustaka menunjukkan bahwa ekstrak Zingiber zerumbet memiliki potensi sitotoksik yang kuat, dengan nilai IC50 yang rendah pada berbagai sel kanker. Senyawa zerumbone terbukti memiliki aktivitas antiproliferatif dan antikanker, yang terutama bekerja melalui mekanisme apoptosis dan penangkapan siklus sel. Kesimpulan: Zingiber zerumbet, khususnya zerumbone, memiliki potensi sebagai agen antikanker yang signifikan, yang mendukung pentingnya penelitian lebih lanjut untuk pengembangan obat- obatan berbasis tanaman ini.
Studi Pustaka Evaluasi Polifarmasi pada Pasien Geriatri Diabetes Melitus Alifia Putri Febriyanti; Wahyuddin, Munifah; Ummu Khairunnisa Azzahra
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Farmasi Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jfuinam.v10i1.51056

Abstract

Abstrak Pendahuluan: Proses menua menyebabkan banyak perubahan pada tubuh lansia seperti perubahan psikologis, sosial dan penurunan fungsional tubuh. Hal ini menyebabkan lansia biasanya lebih rentan terhadap berbagai penyakit sehingga akan terjadi polifarmasi. Polifarmasi sering didefinisikan sebagai penggunaan rutin dari lima obat atau lebih. Polifarmasi pada lansia telah dikaitkan dengan banyak hasil kesehatan yang merugikan. Faktor utama yang berhubungan dengan polifarmasi adalah Penggunaan obat yang tidak tepat atau PIMs (Potentially inappropriate medications). Tujuan: Penelitian ini merupakan studi literatur yang bertujuan untuk menelaah instrumen yang bisa digunakan untuk mengevalusi polifarmasi pada pasien geriatri diabetes melitus. Metode: Studi literatur berupa analisis artikel jurnal yang memiliki hubungan atau kata kunci yang berkaitan dengan evaluasi polifarmasi pada pasien geriatri diabetes melitus dengan menggunakan metode PICOS. Hasil: Pengkajian menunjukkan bahwa Prevalensi PIM yang diresepkan untuk pasien geriatri mengalami peningkatan ketika di evaluasi menggunkan instrumen seperti STOPP / START criteria v2, Beer’s criteria 2019, European list of PIMs (7), The Swedish quality indicators, dan the PRISCUS list. Kesimpulan: Dari analisis beberapa jurnal, instrumen yang bisa digunakan untuk mengevaluasi polifarmasi pada pasien geriatri diabetes melitus yaitu STOPP / START criteria v2, Beer’s criteria 2019, European list of PIMs (7), The Swedish quality indicators, dan the PRISCUS list. Kata kunci: Evaluasi Polifarmasi, Geriatri, Diabetes Melitus, PICO
PEMANFAATAN BIOTEKNOLOGI DALAM PEMBUATAN TAPE KETAN SEBAGAI PRODUK UNGGULAN LOKAL Syahrir, Maulidyah; Muh. Yasid Alim; Fauzia Amelia; A. Aulia Maulidha; Dhela Fitria; Wahyuddin, Munifah
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT YAMASI Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Yamasi
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59060/jpmy.v3i2.361

Abstract

Black sticky rice contains phenolic components which have antioxidant properties, and sticky rice tape is a traditional fermented product that is rich in cultural value in Indonesia. The process of making sticky rice tape, which involves fermentation by microorganisms such as yeast, can be optimized through the application of biotechnology to improve the quality, stability and economic value of the product. Conventional, non-standardized production methods often result in varying tape quality. Therefore, this community service program aims to provide knowledge and skills to the community in applying simple biotechnology in the production of sticky rice tape. Through training, people can understand the principles of fermentation and develop new product variations. The results of this program show an increase in the quality of the sticky rice tape produced, including better taste, texture and shelf life. Product diversification and the use of modern marketing techniques also increase the competitiveness of sticky rice tape in the market. Overall, this program has a positive impact on increasing income and economic welfare of local communities. Keywords: tape, fermentation, biotechnology, product, local
IDENTIFIKASI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN TOBO-TOBO (Ficus septica Burm) TERHADAP BAKTERI ULKUS DIABETIK Wahyuddin, Munifah; Rauf, Afrisusnawati; Nurshalati Tahar; Nurfitrah Syamsuddin; Huriyah Fadhilah
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 15 No 2 (2024): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v15i2.1103

Abstract

People in Indonesia have long used tobo-tobo leaves (Ficus septica Burm). The ingredients contained in these leaves consist of alkaloid compounds, saponins, flavonoids, and tannins, which are compounds that are antibacterial, so they have the potential to be developed as plants. drug. This study aims to determine the antibacterial activity of the ethanol extract of tobo-tobo leaves against diabetic ulcer bacteria, namely Pseudomonas aeruginosa, Providencia stuartii, Citrobacter freundii, Pseudomonas luteola, Burkholderia cepacia, Acinetobacter baumannii, and Proteus merabilis. For this kind of research, a quantitative experimental method is used. The ethanol solvent is used for extraction, and the agar diffusion method on NA medium is used to test for bacteria. The test showed that the tobo-tobo (Ficus septica Burm) leaf extract made of ethanol had alkaloids, saponins, flavonoids, and tannins in it. In the antibacterial activity test on each extract with a concentration of 20%, 40%, 60%, 80%, and 100%, it was found that the ethanol extract of tobo-tobo leaves at a concentration of 100% gave the greatest antibacterial effect on bacterial growth with an average diameter value of flat. average: Pseudomonas aeruginosa 12.8 mm (strong), Providencia stuartii 9.33 mm (medium), Citrobacter freundii 11.83 mm (strong), Pseudomonas luteola 11 mm (strong), Burkholderia cepacian 10.16 mm (strong), Acinetobacter baumannii 9.5 mm (moderate), and Proteus merabilis 6.5 mm (moderate).
Ambroxol Therapy as an Antibiofilm Candidate in Diabetic Ulcer Patients Wahyuddin, Munifah; Sari, Ika Puspita; Asdie, Rizka Humardewayanti; Nuryastuti, Titik
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v11i1.791

Abstract

Patients with diabetic ulcers are susceptible to infection because the tissue in their extremities is constantly exposed to various pathogenic bacteria, so biofilm formation plays an important role in developing the disease. Based on previous studies, ambroxol can inhibit the formation of biofilm bacteria. The purpose of this study was to identify biofilm-forming bacteria, prove that ambroxol has the potential to inhibit and eradicate biofilms formed by bacteria in diabetic ulcers and analyse the potential of ambroxol in eradicating biofilms formed by bacteria in diabetic ulcer patients based on PEDIS and SEM scores. The method used was a 96-well microtiter plate assay (MtPA) with crystal violet and MTT staining techniques, a test using human samples with a quasi-experimental method with sampling carried out by nonprobability sampling. The samples used were diabetic ulcer patients with culture results forming biofilms. The results obtained identified 3 clinical isolates that formed biofilms with 100% Gram-negative bacteria, including two isolates of Pseudomonas aeruginosa and one isolate of Escherichia coli with the ability to form biofilms are moderate. Ambroxol effectively inhibits and eradicates 50% of biofilms formed by diabetic ulcer bacteria at a minimum concentration of 1 mg/ml. Based on the PEDIS score and SEM images of diabetic ulcer patients, there was a decrease in the PEDIS score in each patient, with an average score of 2. Several studies have demonstrated that combining Ambroxol with antimicrobials can synergistically enhance the antibiotic's efficacy against biofilms. The co-administration of Ambroxol with other antimicrobial agents represents a promising approach to improving antibiotic effectiveness. Nevertheless, careful consideration must be given to the concentration of Ambroxol used.