Kemajuan industri dan kemajuan teknologi informasi akhir-akhir ini berdampak pada berbagai sektor, termasuk industri konstruksi. Perkembangan ini juga terlihat pada perusahaan konstruksi yang memanfaatkan teknologi informasi, mulai dari penggunaan computer-aided design (CAD) dan yang terbaru adalah building information modeling (BIM) yang umum digunakan di lapangan. Namun penerapannya di negara berkembang masih terbatas, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor seperti persepsi kemudahan dan kegunaan minat penggunaan Building Information Modeling (BIM) oleh para arsitek di Indonesia, dengan harapan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam dalam konteks penerimaan dan adopsi teknologi tersebut. Dengan menggunakan penelitian kuantitatif melalui pendekatan cross-sectional dan analisis PLS-SEM, penelitian yang melibatkan 127 responden pada akhirnya menemukan bahwa persepsi kemudahan dan manfaat merupakan 2 faktor yang mempengaruhi minat arsitek di Indonesia untuk menggunakan BIM. Pada akhirnya, penelitian ini juga merekomendasikan untuk fokus memperbaiki dan memperkuat kedua persepsi tersebut.