Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search
Journal : Prosiding Conference on Research and Community Services

ANALISIS REPRESENTASI MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU BERDASARKAN GAYA BERPIKIR Rahayu, Tria; Adityaningrum, Sitaresmi; Sri Hidayati, Wiwin
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu bagian terpenting dalam pembelajaran matematika adalah representasi matematis. Representasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu representasi pembelajaran dan representasi kognitif. Representasi pembelajaran digunakan guru untuk membantu siswa memahami matematika, sedangkan representasi kognitif dikonstruksi oleh siswa sendiri dalam rangka memahami konsep atau mencari solusi dari permasalahan matematika. Setiap orang akan menunjukkan preferensi untuk menggunakan representasi tertentu berdasarkan gaya berpikir. Gaya berpikir dibedakan menjadi 3, yaitu analitik, visual, dan terintegrasi. Setiap guru tentu memiliki gaya berpikirnya masing-masing. Tetapi di sisi lain guru dianjurkan menggunakan berbagai representasi dalam pembelajaran matematika. Hal ini dikarenakan tidak semua siswa memiliki gaya berpikir yang sama dengan guru. Sehingga guru sebagai fasilitator perlu menggunakan berbagai representasi untuk memfasilitasi siswa dalam belajar di kelas. Berkenaan dengan kedua macam representasi tersebut, penelitian mengenai representasi kognitif telah banyak dilakukan, sementara penelitian mengenai representasi pembelajaran masih jarang dilakukan. Oleh karena itu peneliti tertarik meneliti mengenai representasi matematis mahasiswa calon guru berdasarkan gaya berpikir. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui kecenderungan representasi yang digunakan oleh mahasiswa calon guru dengan gaya berpikir visual dan analitik ketika praktik mengajar beserta alasannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari dua mahasiswa calon guru yang sedang melaksanakan real teaching. Dua subjek masing-masing memiliki gaya berpikir visual dan analitik yang dipilih secara purposive. Teknik pengambilan data menggunakan dokumentasi dan wawancara. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi waktu. Subjek dengan gaya berpikir visual (SV) menggunakan tiga bentuk representasi dalam praktik pembelajaran di kelas, antara lain representasi verbal, representasi visual, dan juga representasi simbol, namun yang lebih dominan digunakan oleh SV adalah representasi visual. SV lebih memilih menggunakan representasi visual dibandingkan menggunakan representasi lainnya karena membuat matematika menjadi lebih mudah dan jelas. Selain itu SV juga mempertimbangkan gaya belajar siswa yang cenderung visual.  Subjek dengan gaya berpikir terintegrasi (SI) menggunakan dua bentuk representasi ketika praktik mengajar di kelas, antara lain representasi simbol dan representasi visual dengan komposisi yang cukup seimbang. SI lebih suka menggunakan rumus terlebih dahulu kemudian memperjelas dengan gambar. SI di sisi lain mempertimbanglan siswa yang mayoritas lebih suka dan lebih paham jika dijelaskan dengan menggunakan bantuan gambar.
ANALISIS GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA Inayah, Mega; Hidayati, Wiwin Sri Hidayati
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 2, No 1 (2020): Second Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gaya kognitif siswa merupakan salah satu yang harus diperhatikan guru. Gaya kognitif merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Fokus penelitian tentang analisis gaya kognitif siswa dalam menyelesaiakan masalah matematika penting untuk diteliti, karena akan mendapatkan karakteristik yang mungkin saja unik diantara para subjek yang diteliti.  Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif, yaitu untuk mendapatkan karakteristrik dari masing-masing gaya kognitif field independent dan field dependent dalam memecahkan masalah matematika sesuai teori pemecahan masalah Polya. Subjek dipilih dengan cara diberi tes gaya kognitif terlebih dahulu, sehingga terpilih dua subjek, masing-masing bergaya kognitif field independent dan field dependent . Subjek terpilih diberi masalah matematika dan wawancara secara mendalam untuk mengkonfimasi jawaban. Selanjutnya dengan triangulasi waktu data yang sudah kredibel dianalisis secara mendalam. Subjek gaya kognitif field independent memecahkan masalah matematika sesuai teori pemecahan masalah polya dalam empat tahapan yakni bersifat analitis karena dalam menemukan informasi subjek membaca permasalahan dengan teliti dan perlahan-lahan, mengaitkan informasi yang penting dalam permasalahan  yang diterima setelah membaca permasalahan yang diberikan dan cenderung mudah dalam menangkap informasi, teliti, dan lebih mandiri, cenderung menggunakan analisis dan penyusunan. Subjek penelitian dengan gaya kogntif field dependent dalam memecahkan masalah matematika sesuai teori pemecahan masalah polya dalam empat tahapan yakni membaca permasalan yang diberikan secara berulang-ulang, langsung terfokus pada solusi permasalahan dan tidak terlalu memperhatikan proses mencari jawaban namun langsung dengan cepat menuju jawaban yang diminta pada permasalahan yang diberikan, memilih cara yang benar dalam pengerjaannya dan menuliskan persamaan dan merencanakan apa yang harus dikerjakan selanjutnya dengan menduga-duga atau sedikit tidak yakin akan pengerjaanya, tergesa-gesa, terfokus pada jawaban, berfikir secara global dan terfokus pada jawaban dan solusi permasalahan tanpa teliti dalam melihat langkah-langkah.
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH OPEN ENDED BERDASARKAN GAYA KOGNITIF REFLEKTIF SISWA Ekawati, Wiwik; Hidayati, Wiwin Sri; Nurul Iffah, Jauhara Dian
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif  untuk mendeskripsikan: (1) proses pemecahan masalah open ended berdasarkan gaya kognitif reflektif siswa dengan kategori benar maksimal dengan waktu paling lama (SR1). (2) proses pemecahan masalah open ended berdasarkan gaya kognitif reflektif siswa kategori benar minimal dengan waktu paling lama (SR2). Subjek penelitian adalah siswi MTsN kelas VIII sebanyak 2 orang. Pemilihan subjek berdasarkan hasil tes  MFFT dengan hasil yang sesuai kategori gaya kognitif reflektif. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan pemecahan masalah open-ended oleh subjek penelitian dengan cara tertulis dan hasil wawancara subjek berdasarkan indikator objek kajian matematika. Data yang diperoleh selanjutnya ditriangulasi melalui pemberian masalah baru yang setara untuk dipecahkan pada waktu yang berbeda. Penelitian ini menghasilkan deskripsi proses pemecahan masalah open ended siswa bergaya kognitif reflektif. SR1 menyimbolkan variabel, membuat model matematika, dan menuliskan yang ditanya pada masalah open ended sesuai dengan indikator fakta. Selain itu pada indikator konsep subjek membedakan antara persamaan dan pertidaksamaan. Pada indikator operasi, subjek juga memberikan gambaran secara detail bagaimana mengoperasikan tentang cara eliminasi, subtitusi dan campuran yang digunakan dalam menyelesaikan masalah. Pada indikator prinsip subjek menggunakan cara eliminasi, subtitusi dan campuran untuk menyelesaikan masalah tersebut. SR2 pada indikator fakta, menyimbolkan variabel, membuat model matematika, dan menuliskan yang ditanya pada masalah open ended. Pada indikator konsep, subjek membedakan jenis suatu masalah apakah persamaan atau pertidaksamaan. Subjek juga memberikan gambaran secara detail pada indikator operasi tentang bagaimana mengoperasikan eleminasi, subtitusi dan campuran untuk menyelesaikan masalah open ended. Pada indikator prinsip subjek menggunakan cara  dalam menyelesaikan soal open ended.
ANALISIS KREATIVITAS SISWA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN MEDIA TASICOTG BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA Hasanatin, Nur Ida; Hidayati, Wiwin Sri; Nurmilah, Rifa
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kreativitas siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah dalam mengimplementasikan media TaSiCoTg dalam menyelesaikan soal-soal trigonometri. Indikator kreativiats siswa dalam penelitian ini antara lain (1) kelancaran (fluency), (2) kelenturan (flexibility), (3) keaslian (originality), dan (4) keterincian (elaboration) yang akan peneliti kriteriakan berdasar indikator Munandar (2008).Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif Metode pengumpulan data menggunakan: 1) Tes, dan 2) Wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data kualitatif dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek kemampuan tinggi: menyebutkan sudut dan menentukan nilai-nilai sudut dengan tepat, menggunakan media TaSiCoTg, menghitung dengan cepat serta mencari alterntaif untuk mengerjakan soal, menggunakan dua acara yang berbeda dan menyeleseikan soal dengan sangat rinci. Subyek kemampuan sedang : menyebutkan sudut dan menentukan nilai-nilai sudut dengan tepat menggunakan media TaSiCoTg, menjawab soal dengan menggunakan satu cara, menggunaan rumus dengan tepat dan menyelesaikan soal dengan dengan rinci. Subyek kemampuan rendah : menyebutkan sudut-sudut, menetukan nilai sudut dengan menggunakan media TaSiCoTg. Tetapi dalam menetukan nilai sudut terjadi kesalahan menghitung menggunakan media TaSiCoTg dan menyelesaikan soal sangat terperinci.
DESKRIPSI KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN TEORI JOHN DEWEY PADA PENERAPAN PENDEKATAN PMRI . Pamiluwati; . Nurwiani; Wiwin Sri Hidayati
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemecahan masalah John Dewey, menjelaskan strategi pembelajaran berdasarkan masalah (problem solving), yaitu : merumuskan masalah, menganalisis masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, pengujian hipotesis,  merumuskan rekomendasi pemecahan masalah. Tahapan pembelajaran PMRI yaitu memahami masalah kontekstual, menjelaskan masalah kontekstual, menyelesaikan masalah kontekstual, membandingkan dan mendiskusikan jawaban, menyimpulkan. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan teori pemecahan masalah John Dewey dalam penerapan model PMRI. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang dianalisis adalah data yang didapat dari tes tertulis  pemecahan masalah matematika dan hasil wawancara setelah subjek memecahkan masalah matematika. Data yang diperoleh selanjunya triangulasi melalui pemberian masalah baru yang setara untuk  dipecahkan pada waktu yang berbeda. Subjek adalah peserta didik MTs kelas VII. Data yang sudah diperoleh dalam penelitian ini dianalisis sesuai dengan teknik analisis data yakni mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan subjek pada kemampuan matematika tinggi dalam merumuskan masalah: menuliskan yang diketaui dan ditanyakan, menganalisis masalah, melaksanakan: mampu memberikan contoh konkrit dan mengaitkan pengalaman belajar sebelumnya, merumuskan hipotesis: lebih dari satu cara penyelesaian, mengumpulkan data,melaksanakan: menuliskan apa yang diketahui dan menentukah langkah penyelesaian masalah, pengujian hipotesis, : memecahkan masalah,  merumuskan rekomendasi pemecahan masalah: memeriksa langkah penyelesaian dan menentukan jawaban akhir. Subjek pada kemampuan matematika sedang pada merumuskan masalah: menuliskan yang diketahui dan ditanyakan, menganalisis masalah: mampu memberikan contoh konkrit dan mengaitkan pengalaman belajar sebelumnya, merumuskan hipotesis: lebih dari satu cara penyelesaian, mengumpulkan data: menuliskan apa yang diketahui dan menentukah langkah penyelesaian masalah, pengujian hipotesis, : memecahkan masalah,  merumuskan rekomendasi pemecahan masalah: memeriksa langkah penyelesaian dan menentukan jawaban akhir. subjek dengan kemampuan matematika rendah dalam merumuskan masalah,: menuliskan yang diketahui dan ditanyakan, menganalisis masalah: mampu memberikan contoh konkrit dan mengaitkan pengalaman belajar sebeumnya, merumuskan hipotesis: penyelesaian dengan focus pada hitungan angka, mengumpulkan data: menentukah langkah penyelesaian masalah, pengujian hipotesis, : memecahkan masalah,  merumuskan rekomendasi pemecahan masalah: memeriksa langkah penyelesaian dan menentukan jawaban akhir.
ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH Aris Wulandari; . Nurwiani; Wiwin Sri Hidayati
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan memegang peran yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan manusia. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu bangsa menjadi maju. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menjadi tolak ukur kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa. Oleh karena itu pendidikan sudah dimulai sejak manusia dilahirkan dalam keluarga, kemudian dilanjutkan dalam pendidikan formal, terstruktur, sistematis dalam lingkungan kampus. Penalaran matematis adalah kemampuan mahasiswa dalam menguji dugaan dan membuat kesimpulan. Sehingga indikator penalaran matematis dalam penelitian ini adalah (a) merepresentasikan Ide (Sense- making), (b) menentukan strategi penyelesaian (Conjecturing), (c) mengimplementasikan strategi (Convincing), (d) mengevaluasi kembali (Reflecting), dan (d) menggeneralisasi kesimpulan (Generalising). Memecahkan masalah adalah sebagai suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak begitu segera dapat dicapai. Memecahkan masalah matematika diperlukan indikator penalaran matematis berdasarkan teori Polya. Dimana langkah-langkahnya meliputi memahami masalah, merencanakan memecahkan masalah, melaksanakan perencanaan memecahkan masalah, dan melihat kembali penyelesaian. Oleh karena itu tujuan pada penelitian ini adalah: Mendeskripsikan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika tinggi dalam memecahkan masalah; Mendeskripsikan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika sedang dalam memecahkan masalah dan mendeskripsikan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika rendah dalam memecahkan masalah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah mahasiswa Semester VI STKIP PGRI. Subjek dipilih berdasarkan kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Hasil dari penelitian ini adalah analisis  kemampuan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika tinggi dalam pemecahan masalah yaitu subyek dikatakan memenuhi komponen Sense- making, Conjecturing , Convincing, Reflecting dan Generalising dalam pemecahan masalah. Analisis  kemampuan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika sedang dalam pemecahan masalah yaitu subyek dikatakan tidak memenuhi komponen Reflecting dalam pemecahan masalah karena subyek kurang teliti dalam memeriksa hasil pada masalah yang diselesaikan subyek kemampuan sedang cenderung kurang sistematis (kurang lengkap) dalam menjawab soal karena tidak memeriksa hasil pekerjaannya (mengoreksi kembali). Analisis  kemampuan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika rendah dalam pemecahan masalah yaitu subyek dikatakan  tidak memenuhi komponen Convincing dalam pemecahan masalah karena subyek cenderung kurang teliti dalam memeriksa setiap langkah pengerjaan soal, 
IDENTIFIKASI SOFT SKILLS GURU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Wiwin Sri Hidayati; Jauhara Dian Nurul iffah; Muhammad Farhan Rafi
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Soft skills merupakan jalinan antara intrapersonal skills dan interpersonal skills. Implementasi soft skills dalam pembelajaran matematika dibutuhkan karena sejalan dengan standar proses pembelajaran, dimana salah satu prinsip pembelajaran menyeimbangkan antara soft skills dan hard skills. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi soft skills guru dalam pembelajaran matematika. Subjek adalah salah satu guru yunior di SMA N 3 Jombang. Instrumen utama adalah peneliti sendiri dan didukung dengan instrumen bantu lembar observasi, dan pedoman wawancara. Kredibilitas data dengan triangulasi waktu. Data yang kredible dianalisis secara mendalam untuk mengidentifikasi soft skills subjek dalam pembelajaran matematika. Hasil identifikasi soft skills subjek dalam pembelajaran matematika di SMA sebagai berikut: (1) mengembangkan atribut manajemen waktu dalam pembelajaran; (2) mengembangkan atribut komunikasi matematika baik verbal maupun non verbal; (3) mengembangkan atribut kerja sama tim yang memang dibutuhkan dalam pembelajaran;dan (4) mengembangkan atribut penyelesaian soal dalam pembelajaran matematika
PROFIL NUMBER SENSE SISWA ALIYAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH BERASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA Ira Purwandari; Wiwin Sri Hidayati; Abd. Rozak
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Number sense memberikan peran yang besar dan kompleks bagi seseorang dalam  memecahkan masalah yang dihadapi. Seseorang dikatakan baik dalam memecahkan masalah number sense apabila dapat menggunakan representasi bilangan yang fleksibel dan tidak bergantung pada algoritma biasa. Komponen number sense dalam penelitian ini dikaitkan dengan tahapan pemecahan masalah Lester. Tujuan penelitian kualitatif ini mendiskripsikan profil number sense siswa Aliyah dalam memecahkan masalah berdasarkan kemampuan matematika. Data dianalisis dari tes tertulis masalah number sense dan hasil wawancara setelah subyek memecahkan masalah number sense. Data yang diperoleh ditriangulasi dengan memberikan masalah baru yang setara untuk dipecahkan pada waktu yang berbeda. Subyek adalah siswa MAN 4 Jombang kelas XII. Penelitian diperoleh dari nilai PAT dan kriteria subyek. Data yang sudah diperoleh dinalisis sesuai dengan teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukkan subyek kemampuan tinggi memiliki kemampuan understanding number magnitude, mental computation, computational estimation dan judging reasonableness of results dalam memecahkan masalah. Subyek kemampuan sedang dan rendah memiliki kemampuan understanding number magnitude dalam memecahkan masalah yaitu tahu jenis masalah yang diterima, menyebutkan unsur-unsur barisan dan deret aritmatika dan dapat membedakannya. Pada kemampuan mental computation dalam memecahkan masalah subyek kemampuan sedang dan rendah :menghitung tanpa menggunakan alat bantu hitung, menggunakan rumus barisan dan deret aritmatika, menghitung tanpa terikat dengan algoritma biasanya. Pada kemampuan computational estimation dalam memecahkan masalah baik subyek kemampuan sedang dan rendah menentukan langkah-langkah dalam memecahkan masalah. Pada kemampuan judging reasonableness of results dalam memecahkan masalah baik subyek kemampuan sedang dan rendah menghasilkan jawaban yang masuk akal dan sesuai dengan masalah yang diberikan.
ANALISIS REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LITERASI MATEMATIKA BERDASARKAN JENIS KELAMIN Tria Rahayu; Wiwin Sri Hidayati
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 2, No 1 (2020): Second Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyelesaian soal literasi matematika berbentuk soal cerita memerlukan translasi representasi dari bentuk verbal ke bentuk representasi matematis yang lain. Strategi penyelesaian soal tiap siswa akan berbeda dikarenakan berbagai faktor, salah satunya perbedaan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi matematis siswa perempuan dan laki-laki dalam menyelesaikan soal literasi matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari satu siswa laki-laki (SL) dan satu siswa perempuan (SP) yang dipilih secara purposive. Teknik pengambilan data menggunakan tes dan wawancara. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi waktu. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa SP melibatkan representasi visual dan simbolik dalam melaksanakan prosedur penyelesaian soal; menggunakan representasi visual untuk memudahkan penyelesaian; melibatkan representasi visual dan simbolik dalam memecahkan masalah dan menerapkan stratregi sederhana; dan menuliskan kesimpulan dengan menggunakan kata-kata (representasi verbal). Sedangkan SL melibatkan representasi verbal dan simbolik dalam melaksanakan prosedur penyelesaian soal; melibatkan representasi verbal dan simbolik dalam memecahkan masalah dan menerapkan stratregi sederhana; dan menuliskan kesimpulan dengan menggunakan kata-kata (representasi verbal).
ANALISIS PROSES BERPIKIR KRITIS MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL AKAR BILANGAN KOMPLEKS BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA Widya Ana Rahayu; Wiwin Sri Hidayati; Abd Rozak
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu: menganalisis proses berpikir kritis mahasiswa berkemampuan matematika tinggi, sedang, rendah dalam menyelesaikan soal akar bilangan kompleks berdasarkan teori Facione. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 mahasiswa semester 6 prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Jombang dengan kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. Instrumen dalam penelitian adalah lembar tes dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) subyek dengan kemampuan matematika tinggi telah menggunakan proses berpikir kritis dengan baik dalam menyelesaikan soal. (2) subyek dengan kemampuan matematika sedang juga menggunakan proses berpikir kritis dengan baik dalam menyelesaikan soal. (3) subyek dengan kemampuan matematika rendah hanya memenuhi 3 indikator berpikir kritis yaitu indikator analisis, evaluasi dan regulasi diri.