Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KAJIAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA PULAU PADA KAWASAN TELUK LAMPUNG (Studi Kasus Pulau Sebesi) Zuhelmi, Tomy Pratama; Harianto, Sugeng Prayitno; Tsani, Machya Kartika; Refi Arioen; Sunaryanti
Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik Dan Aplikasi Industri Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Nasional Ilmu Teknik dan Aplikasi Industri (SINTA) 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teluk Lampung memiliki potensi wisata yang besar, namun pengembangan wisatayang tidak terkendali dapat berdampak negatif pada lingkungan dan masyarakatsekitar. Salah satu aspek penting dalam pengembangan ekowisata adalah kebutuhanenergi listrik yang harus dipenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kebutuhanenergi listrik pada lokasi wisata di Teluk Lampung dan memberikan rekomendasiuntuk pengembangan ekowisata yang berkelanjutan. Metode pengumpulan data yangdigunakan adalah observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan energilistrik pada lokasi wisata di Teluk Lampung cukup besar, terutama pada malam hari.Oleh karena itu, diperlukan penggunaan sumber energi yang ramah lingkungan danefisien untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada lokasi wisata di TelukLampung.
INTEGRASI TEKNOLOGI LOKAL DALAM PEMANENAN RESIN DAMAR: STUDI KASUS BUDAYA PEMANENAN DI DESA PAHMUNGAN, LAMPUNG Wibowo, Novita; Harianto, Sugeng Prayitno; Dewi, Bainah Sari; Febryano, Indra Gumay
MAKILA Vol 18 No 2 (2024): Makila: Jurnal Penelitian Kehutanan
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/makila.v18i2.15410

Abstract

Damar resin harvesting tools play an important role in the preservation of local community traditions and culture, economy and environmental sustainability. The purpose of the study was to examine the tools in the harvesting of damar resin in Pahmungan Village, Pesisir Barat Regency, Lampung Province. A qualitative approach is an option in this research. In-depth interviews, participant observation and documentation study were conducted for data collection, then examined to explain the production tools used by the community in damar resin harvesting. The results of the study show that harvesting activities start from the selection of trees to harvest. Harvesting is carried out at regular intervals, about 20 to 30 days, to ensure the resin produced is optimal and of high quality. Good harvesting techniques are carried out so that the quality of resin and the survival of resin trees are maintained. Resin harvesting is carried out using traditional tools. The tools used are axe, basket, ambon, and bebalang. Its use is part of a cross-generational culture that needs to be preserved for its sustainability. The use of resin harvesting tools is part of the community's culture, because it reflects its identity and knowledge. This is the result of interaction with their agroforestry land. Some of the tools have been changed, due to difficulties in obtaining raw materials and practical reasons; for example: the use of plastic buckets that replace basket made of rattan.
KOMPOSISI DAN KEANEKARAGAMAN VEGETASI PADA LAHAN AGROFORESTRI KAPULAGA DI KTH JAYA TANI Tsani, Machya Kartika; Harianto, Sugeng Prayitno; Surnayanti, Surnayanti
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 24, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v24i1.8394

Abstract

Studi agroforestri di Provinsi Lampung mayoritas berfokus pada sistem kopi, sementara penelitian terkait sistem agroforestri kapulaga masih sangat terbatas. Sehingga tujuan dalam penelitian ini yaitu menganalisis komposisi dan keanekaragaman vegetasi pada lahan agroforestri kapulaga di KTH Jaya Tani. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis vegetasi pada petak ukur bersarang. Analisis Data menggunakan analisis indeks nilai penting, indeks keanekaragaman spesies, indeks kekayaan, indeks kemerataan, dan indeks dominansi. Hasil penelitian menunjukkan vegetasi penyusun KTH Jaya Tani terdiri dari 31 spesies tanaman yang terdiri dari berbagai tingkat pertumbuhan seperti pohon, tiang, pancang dan semai. Selain itu juga terdiri dari berbagai tanaman herba yang menyusun bagian tumbuhan bawah yang didominasi oleh kapulaga sebagai tanaman pertanian utama yang diusahakan oleh petani. Setiap tingkat pertumbuhan menunjukkan INP tertinggi didominasi oleh spesies yang berbeda. Pohon INP tertinggi pada pada kelapa (128,696 %). Kakao memiliki INP tertingi pada tingkat tiang (126,118%) dan semai (6,801%). Pada tingkat pancang terdapat pisang (35,238%). Sedangkan pada tumbuhan bawah yaitu tanaman kapulaga (125,533 %). Nilai H’ menunjukkan pohon, tiang, pancang dan semai berada pada kategori sedang. Sedangkan untuk tumbuhan bawah menunjukkan nilai H’ pada kategori rendah. Nilai E pada pohon, tiang, pancang, dan semai menunjukkan nilai E > 0,6 yang berarti kemerataan jenis tergolong tinggi. Sebaliknya, tumbuhan bawah (0,20) memiliki besaran nilai E < 0,3 yang menunjukkan kemerataan jenis yang rendah. Indeks dominasi (C) tertinggi dari seluruh tingkat pertumbuhan ada pada tumbuhan bawah (0,86) yaitu pada kapulaga. Indeks kekayaan spesies seluruh tanaman menunjukkan kategori yang rendah (di bawah 3,5).
Persepsi Pengunjung Terhadap Daya Tarik Wisata Berdasarkan Pull Factor Di Bendungan Batutegi Kabupaten Tanggamus Lampung Gultom, Eklesia Armauly; Harianto, Sugeng Prayitno; Dewi, Bainah Sari; Winarno, Gunardi Djoko; Febryano, Indra Gumay
MAKILA Vol 16 No 2 (2022): Makila: Jurnal Penelitian Kehutanan
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/makila.v16i2.5580

Abstract

The perception of visitors becomes a reference in the development of ecotourism which is influenced by pull factors that come from outside the visitors themselves. The purpose of this study was to analyze the pull factor of the tourist attraction of the Batutegi Dam. The sampling method used is using interviews using a questionnaire and calculated using a Likert scale and then analyzed by descriptive analysis. The results showed that the average visitor's perception of the pull factor was included in the category of strongly agree. This shows that the visitor's perception of the natural beauty and atmosphere of the Batutegi Dam presented is still natural. Visitors feel nostalgic when visiting Batutegi Dam. Adequate facilities and infrastructure at the Batutegi Dam make visitors come to the Batutegi Dam tourist attraction.
Strategi Peningkatan Kesadaran dan Kepedulian Siswa terhadap Ekosistem Mangrove Melalui Kegiatan Lomba Menggambar Bibit Mangrove Gayatri, Komang Intan; Dewi, Bainah Sari; Harianto, Sugeng Prayitno
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 4, No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 4 No 1, Maret 2025
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v4i1.10156

Abstract

Mangrove adalah tumbuhan yang habitatnya berada di air laut dan air payau. Ekosistem mangrove memiliki peran yang sangat krusial, oleh karena itu perlu sejak dini untuk mengenal ekosistem mangrove, khususnya siswa Sekolah Dasar dan Menengah Pertama. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengenalkan ekosistem mangrove dan meningkatkan kreativitas siswa melalui kompetisi menggambar dan mewarnai mangrove. Melalui kompetisi ini, siswa terdorong untuk lebih kreatif dalam menuangkan ide-ide dan pengetahuan yang dimiliki. Siswa juga memiliki motivasi untuk melakukan aksi nyata sebagai bentuk keberlanjutan kesadaran dan kepedulian mereka terhadap ekosistem mangrove. Kegiatan ini bertempat di SD Negeri 1 Merak Belantung yang melibatkan 58 orang siswa dari SD Negeri 1 Merak Belantung dan SMP IKADI. Metode yang digunakan berupa ceramah dan diskusi yang dilanjutkan dengan perlombaan yang terdiri dari dua penilaian yaitu keindahan dan gradasi warna. Siswa yang memenangkan lomba masing-masing tingkat tediri dari juara 1-3 dan juara harapan 1-3. Juara-juara tersebut memiliki nilai 72,5-85 pada tingkat SD dan 81-84 pada tingkat SMP.
Strategi Peningkatan Kesadaran dan Kepedulian Siswa terhadap Ekosistem Mangrove Melalui Kegiatan Lomba Menggambar Bibit Mangrove Gayatri, Komang Intan; Dewi, Bainah Sari; Harianto, Sugeng Prayitno
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 4 No 1, Maret 2025
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v4i1.10156

Abstract

Mangrove adalah tumbuhan yang habitatnya berada di air laut dan air payau. Ekosistem mangrove memiliki peran yang sangat krusial, oleh karena itu perlu sejak dini untuk mengenal ekosistem mangrove, khususnya siswa Sekolah Dasar dan Menengah Pertama. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengenalkan ekosistem mangrove dan meningkatkan kreativitas siswa melalui kompetisi menggambar dan mewarnai mangrove. Melalui kompetisi ini, siswa terdorong untuk lebih kreatif dalam menuangkan ide-ide dan pengetahuan yang dimiliki. Siswa juga memiliki motivasi untuk melakukan aksi nyata sebagai bentuk keberlanjutan kesadaran dan kepedulian mereka terhadap ekosistem mangrove. Kegiatan ini bertempat di SD Negeri 1 Merak Belantung yang melibatkan 58 orang siswa dari SD Negeri 1 Merak Belantung dan SMP IKADI. Metode yang digunakan berupa ceramah dan diskusi yang dilanjutkan dengan perlombaan yang terdiri dari dua penilaian yaitu keindahan dan gradasi warna. Siswa yang memenangkan lomba masing-masing tingkat tediri dari juara 1-3 dan juara harapan 1-3. Juara-juara tersebut memiliki nilai 72,5-85 pada tingkat SD dan 81-84 pada tingkat SMP.
Diversity and Abundance of Waterbirds in Several Types of Wetlands (Case Study in Sumbernadi Village, South Lampung Regency) Maharany, Octavia Widya; Iswandaru, Dian; Harianto, Sugeng Prayitno; Winarno, Gunardi Djoko
Forest and Nature Vol. 1 No. 2 (2025): April
Publisher : Green Insight Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63357/fornature.v1i2.10

Abstract

Waterbirds are a group of birds that naturally spend most of their lives in aquatic areas. Sumbernadi Village is located in a coastal area that is part of the wetland ecosystem and includes mangrove, mudflat, fishpond, and ricefield habitats. The aim of this study is to obtain data on the species diversity, species richness, species evenness, species abundance, and species dominance of waterbirds in various wetland types in Sumbernadi Village, South Lampung Regency. The method used for bird data collection was the point count method. In this study, six observation points were established in each wetland habitat (mangrove, mudflat, fishpond, and ricefield), with a distance of 200 meters between each point, and an observation interval of 30 minutes. The results of the study identified 27 species of waterbirds, consisting of a total of 525 individuals from 9 families. These findings indicate that the mud and pond habitats have higher species diversity and richness compared to other habitats, with species diversity (H') values reaching 2.66 and 2.78, respectively. The species richness (R) values in these two habitats are also higher, indicating that environmental conditions in the mud and pond habitats are more supportive for various species of waterbirds to thrive. In contrast, the mangrove habitat shows lower diversity with an H' value of 2.06, indicating that the bird species in this habitat are less varied. On the other hand, the rice field habitat shows good evenness in species distribution with an E value reaching 0.94 and the absence of dominance of certain species (C = 0.11). This indicates a balance in the bird population in the rice field habitat, which can be an indicator of the health of the ecosystem in the area. The results of this study indicate the need for special attention in habitat management and conservation, especially to increase the diversity of waterbirds in less diverse habitats, such as mangroves. These efforts are essential to support healthier and more sustainable ecosystems and ensure that various waterbird species can adapt and survive in changing environments. The ecological index of waterbirds in several wetlands shows that mangroves have relatively low species diversity, while mudflats, ponds and rice fields have higher species diversity.
Peningkatan Kualitas Dan Produk Tanaman Agroforestry Berbasis Masyarakat Winarno, Gunardi Djoko; Harianto, Sugeng Prayitno; Yuwono, Slamet Budi; Safe'i, Rahmat; Darmawan, Arief; Bakri, Samsul; Wulandari, Christine; Dewi, Bainah Sari; Kaskoyo, Hari; Febryano, Indra Gumay; Asmarahman, Ceng; Hilmanto, Rudi; Duryat; Hidayat, Wahyu; Salsabila, Sahda
Repong Damar: Jurnal Pengabdian Kehutanan dan Lingkungan Vol. 4 No. 2 (2025): November
Publisher : Magister of Forestry, Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/rdj.v4i2.11975

Abstract

Peningkatan kualitas dan produk tanaman agroforestry sangat penting dilakukan untuk meningkatkan harga jual dan pemanfaatan ruang yang lebih efisien. Umumnya produk agroforestry tidak disematkan nama produknya sehingga pembeli tidak mendapat kepuasan dan harapan. Kondisi ini terjadi seperti halnya buah MPTS yang tidak ada namanya dari suatu varitas MPTS, sehingga harga jualnya sangat rendah. Para petani perlu dibina dalam pemberian nama suatu produk sehingga konsumen akan percaya dan yakin kualitas dari buah MPTS. Disisi lain pemanfaatan lahan masih kurang efisien terutama pada lahan permukaan tanah. Beberapa lahan garapan tumbuh gulma yang dapat menyebabkan menurunnya produksi kebun. Pengabdian ini dilaksanakan di area kelola Sistem Hutan Kemasyarakatan (SHK) Lestari terhadap kepala keluarga yang menggarap lahan di dalam kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura WAR). Petani setuju bahwa kualitas bibit dan pemberian nama atau merk sebagai jaminan kualias produk adalah penting untuk peningkatan nilai penjualan produk agroforestry. Secara teknis mereka setuju jika pembatasan jumlah pohon dan pemupukan itu penting dilakukan untuk meningkatkan produksi agroforestry. Mereka menganggap bahwa tidak semua satwa liar mengganggu tanaman. Adapun organisasi dan keamanan adalah penting dilakukan untuk memberikan jaminan keberhasilan panen dan ketenangan dalam bekerja di lahan garapan mereka hingga masa depan. Kata kunci : Kualitas, produk, tanaman agroforestry