Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Persepsi daya tarik wisatawan di kawasan Pulau Teluk Lampung (study kasus: Pulau Mahitam) Harianto, Sugeng P; Tsani, Machya Kartika; Arioen, Refi; Zulhelmi, Tomy Pratama; Surnayanti, Surnayanti
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v7i2.12195

Abstract

Wisata adalah kegiatan yang banyak diminati oleh masyarakat, setiap daerah memiliki wisata andalan. Provinsi Lampung merupakan daerah yang memiliki potensi wisata bahari. Teluk Lampung memiliki 32 pulau. Salah satu pulau yang ada di teluk lampung  pulau Mahitam. Pulau yang terkenal dengan pasir timbulnya, selain itu pulau ini memiliki air lautnya yang jernih dan biru. Telah banyak upaya yang dilakukan pengurus pulau mahitam dan pemerintah setempat agar dapat menarik wisatawan sehingga tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui persepsi wisatawan terhadap daya tarik wisata terhadap kepuasan pengunjung. Pengumpulan data dengan observasi dan wawancara langsung kepada wisatawan dengan cara random sampling, menggunakan rumus Slovin (level error 10%) dan indikator menggunakan acuan penilaian Skala Likert.  Berdasarkan hasil penelitian pulau Mahitam memiliki keindahan objek wisata dengan nilai yang tinggi (4,12), sedangkan fasilitas  yang paling tinggi yaitu Musholla (4,2) dan fasilitas yang paling tinggi yaitu jaringan komunikasi dan air bersih (3,65). Nilai ODTW pengunjung pulau Mahitam 3,47
Identification of Medicinal Plants in The Area of KPPH Farmer at Talang Mulya on Wan Abdul Rachman Great Forest Park Mayangsari, Ayu; Indriyanto, Indriyanto; Bintoro, Afif; Surnayanti, Surnayanti
Jurnal Sylva Lestari Vol. 7 No. 1 (2019): January
Publisher : Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsl171-9

Abstract

Forests are a source of various types of medicinal plants. Plants that live wildly in forest areas are also included in the Forest Park area, Wan Abdul Rachman. Type identification is the first step for the use and preservation of these medicinal plants. Therefore a study was conducted which aims to determine the types, density of each population and the degree of dominance of each population of medicinal plants. This research was carried out in the farmer's group cultivated area of Kelompok Pengelola dan Pelestari Hutan (KPPH) Talang Mulya Tahura Wan Abdul Rachman. This research was conducted using a double plot method. The number of sample plots is 87 plots, each measuring 2m x 2m. The variables observed included plant species, the density of each population and the degree of dominance of each population of medicinal plants. The results of this study were identified 29 types of medicinal plants belonging to 18 plant families. The majority of medicinal plants are dominated by awar-awar, while the lowest is the curcuma and pepper. There are quite a lot of medicinal plants in the area cultivated by KPPH Talang Mulya farmers, but there are medicinal plants which are threatened by populations such as temulawak, allegedly because they are used by the community without cultivation. Keyword: forest, forest park, medical plants.
PEMANFAATAN PRODUK TURUNAN KOMPOS KOPI MENJADI MAINAN EDUKASI PADA GABUNGAN KELOMPOK TANI HUTAN WANARAYA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYAKARAT Prayitno Harianto, Sugeng; Surnayanti, Surnayanti; Tsani, Kartika; Arioen, Refi; Rufaidah, Erlina
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 1 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i1.517-525

Abstract

TAHURA Wan Abdul Rachman (WAR) merupakan salah satu kawasan hutan konservasi di Provinsi Lampung, namun sebagian besar kebun di dalamnya dimiliki masyarakat. Untuk memastikan kawasan hutan berfungsi sesuai tujuannya, yaitu sebagai hutan dengan skema Kehutanan Masyarakat (HKm), keterlibatan pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan lahan di TAHURA WAR sangat penting. Salah satu Gabungan Kelompok Tani Hutan (Gapoktan) di kawasan ini adalah Gapoktan Wanaraya, yang menerapkan skema HKm dalam mengelola lahan TAHURA WAR. Masyarakat setempat biasanya menerapkan pola tanam agroforestri di lahan HKm, menanam berbagai jenis tanaman yang menghasilkan panen melimpah, namun juga menghasilkan limbah, seperti limbah kulit kopi. Selama ini, limbah kulit kopi hanya dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, tanpa ada pengelolaan lebih lanjut untuk produk turunan lainnya. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan menciptakan mainan edukasi dari produk turunan kompos kulit kopi. Program ini dilaksanakan pada Juli 2024 di Gapoktan Wanaraya, Desa Talang Mulya, Kabupaten Pesawaran, dengan peserta ibu-ibu kelompok Gapoktan Wanaraya. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan praktik bersama dalam membuat mainan edukasi dari kompos kulit kopi. Untuk menilai tingkat pemahaman peserta, dilakukan evaluasi berupa pre-test dan post-test. Program ini melalui tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi, dan hasilnya menunjukkan kemajuan signifikan, dengan peningkatan pemahaman peserta antara 10% hingga 60%.