Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KAJIAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA PULAU PADA KAWASAN TELUK LAMPUNG (Studi Kasus Pulau Sebesi) Zuhelmi, Tomy Pratama; Harianto, Sugeng Prayitno; Tsani, Machya Kartika; Refi Arioen; Sunaryanti
Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik Dan Aplikasi Industri Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Nasional Ilmu Teknik dan Aplikasi Industri (SINTA) 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teluk Lampung memiliki potensi wisata yang besar, namun pengembangan wisatayang tidak terkendali dapat berdampak negatif pada lingkungan dan masyarakatsekitar. Salah satu aspek penting dalam pengembangan ekowisata adalah kebutuhanenergi listrik yang harus dipenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kebutuhanenergi listrik pada lokasi wisata di Teluk Lampung dan memberikan rekomendasiuntuk pengembangan ekowisata yang berkelanjutan. Metode pengumpulan data yangdigunakan adalah observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan energilistrik pada lokasi wisata di Teluk Lampung cukup besar, terutama pada malam hari.Oleh karena itu, diperlukan penggunaan sumber energi yang ramah lingkungan danefisien untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada lokasi wisata di TelukLampung.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PETANI ANGGOTA GAPOKTANHUT JAYA MAKMUR DESA CILIMUS, PROVINSI LAMPUNG TENTANG PEMELIHARAAN POHON INDRIYANTO, INDRIYANTO; SURNAYANTI, SURNAYANTI; ASMARAHMAN, CENG; TSANI, MACHYA KARTIKA; DURYAT, DURYAT; DAMAYANTI, INGGAR; SANTOSO, TRIO
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v4i1.2792

Abstract

The knowledge of forest farmers who are members of Gapoktanhut Jaya Makmur regarding tree maintenance is still low, so they have never carried out maintenance on the trees which planted at the cultivated area in the Wan Abdul Rachman Grand Forest Park. Community service was carried out to increase forest farmers' knowledge about aspects of tree maintenance. The methods used were lectures, discussions, as well as tree maintenance practices. Changes knowledge were evaluated through pre test and post test with questionnaires. The results showed that farmers' knowledge regarding the importance of tree maintenance increased by 12.4 value, farmers' knowledge regarding how to control weeds increased by 11.2 value, farmers' knowledge about how to fertilize trees increased by 12.2 value, farmers' knowledge about how to control pests and diseases increased by 13.0 value, and farmers' knowledge of how to control parasitic plants increased by 13.0 value. This increase in knowledge was experienced by each farmer participating in the community service with an average increase in value of 12.4 from an average pre test value of 58.5 to 70.9. It was concluded that the community service had been carried out succeeded in increasing forest farmers' knowledge about how to care for trees. With the increased knowledge of forest farmers, it is hoped that they will be willing and able to properly and continuously maintain trees that have been planted in their cultivated areas so that the trees can live healthy and productive lives. ABSTRAKPengetahuan petani hutan anggota Gapoktanhut Jaya Makmur tentang pemeliharaan pohon masih rendah sehingga mereka belum pernah melakukan pemeliharaan pohon yang ditanam di areal garapan dalam Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan petani hutan tentang aspek pemeliharaan pohon. Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi, serta praktik pemeliharaan pohon. Perubahan pengetahuan petani dievaluasi menggunakan kuesioner pada awal dan akhir kegiatan pengabdian. Hasil pengabdian adalah pengetahuan petani mengenai pentingnya pemeliharaan pohon meningkat nilai sebesar 12,4, pengetahuan petani mengenai cara pengendalian gulma meningkat nilai sebesar 11,2, pengetahuan petani mengenai cara pemupukan pohon meningkat nilai sebesar 12,2, pengetahuan petani mengenai cara pengendalian hama dan penyakit meningkat nilai sebesar 13,0, dan pengetahuan petani mengenai cara pengendalian tumbuhan parasit meningkat nilai sebesar 13,0. Peningkatan pengetahuan tersebut dialami oleh setiap petani peserta pengabdian dengan rata-rata peningkatan nilai sebesar 12,4 dari rata-rata nilai evaluasi awal sebesar 58,5 menjadi 70,9. Disimpulkan bahwa pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan berhasil meningkatkan pengetahuan petani hutan mengenai cara pemeliharaan pohon. Meningkatnya pengetahuan petani hutan tersebut diharapkan mereka mau dan mampu melakukan pemeliharaan pohon yang telah ditanam di areal garapannya secara benar dan kontinu agar pohon-pohon bisa hidup sehat dan produktif.
PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT DALAM PEMBIBITAN MANGROVE UNTUK MENDUKUNG PERMUDAAN KAWASAN MANGROVE BERDASARKAN SISTEM SUKSESI ALAMINYA Qurniati, Rommy; Duryat, Duryat; Tsani, Machya Kartika; Firdasari, Firdasari
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v7i1.45840

Abstract

Kawasan mangrove Desa Margasari mengalami kerusakan akibat abrasi yang tinggi. Pada area ini telah dilakukan penanaman mangrove oleh pengelola. Akan tetapi karena kurangnya pemahaman dan pengetahuan mengenai teknik penanaman dan pemilihan jenis tanaman mangrove berdasarkan kondisi tempat tumbuhnya, sehingga banyak permudaan yang gagal dan mati. Untuk itu tim pengabdian dari Universitas Lampung melakukan kegiatan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat tentang pembuatan bibit mangrove dan cara permudaan kawasan mangrove berdasarkan sistem suksesi alaminya. Metode kegiatan ini meliputi ceramah, diskusi, demonstrasi, dan praktek melalui pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini telah terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari perbandingan hasil pre dan post test yang menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta rata-rata sebesar 43% tentang dinamika vegetasi (suksesi) dan teknik pembibitan tanaman mangrove. Keinginan dan ketertarikan masyarakat dalam pembibitan mangrove juga menjadi hal penting yang tercapai pada kegiatan ini. Masyarakat telah siap dan mau melaksanakan kegiatan pembibitan yang ditujukan untuk rehabilitasi dan pelestarian kawasan mangrove. The mangrove area of Margasari Village is damaged due to high abrasion. In this area, mangrove planting has been carried out by the manager. However, many seedlings fail and die due to a lack of understanding and knowledge of planting techniques and the selection of mangrove plant species based on the conditions in which they grow. For this reason, the community service team from the University of Lampung conducted activities to increase community understanding and skills about making mangrove seedlings and how to propagate mangrove areas based on their natural succession system. The methods of this activity include lectures, discussions, demonstrations, and practices through community empowerment. This activity has been carried out well. It can be seen from the comparison of pre and post-test results, which showed an average increase in participant knowledge by 43% about vegetation dynamics (succession) and mangrove plant nursery techniques. The desire and interest of the community in mangrove nurseries is also an important thing achieved in this activity. The community is ready and willing to conduct nursery activities to rehabilitate and conserve mangrove areas.
Analysis of The Physical Quality of Coffee Husk Compost with The Addition of EM4 Bioactivator Sugeng Prayitno Harianto; Tsani, Machya Kartika; Surnayanti; Trio Santoso
Journal of Sylva Indonesiana Vol. 6 No. 02 (2023): Journal of Sylva Indonesiana
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jsi.v6i02.9700

Abstract

Coffee production potential is matched by waste from grinding coffee cherries. However, the coffee cherry peel (husk) is rich in essential nutrients for plant growth, including potassium, phosphorus, and nitrogen. Therefore, the purpose of this research was conducted to determine the physical quality of coffee husk compost given the addition of EM4 bioactivator. This study consisted of 2 treatments and 4 replications, namely control (coffee husk + sawdust + goat manure) and EM4 (coffee husk + sawdust + goat manure + EM4). Observations were made every 3 days until the compost was ripe with the parameters of temperature, humidity, color, smell, and texture. The results showed that the entire coffee husk compost had matured within 36 days and exhibited physical characteristics according to SNI 19-7030-2004. According to the matured compost speed, treatment with mixing compost materials using EM4 shows a faster time than without EM4. In addition, the addition of EM4 gives better results in terms of texture, color, and smell compared to compost without EM4
Pengaruh pemberian biochar meranti terhadap pertumbuhan mahoni daun lebar (Swietenia macrophilla) pada media tanam tercemar tailing emas Sanena, Tia Silvia; Riniarti, Melya; Tsani, Machya Kartika; Asmarahman, Ceng; Hidayat, Wahyu
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v8i2.14531

Abstract

Kegiatan pertambangan baik dengan izin maupun pertambangan tanpa izin dapat memberikan dampak buruk bagi lingkungan sekitar sehingga perlu dilakukan upaya pengolahan tailing dengan cara revegetasi ataupun pemanfaatan tailing sebagai media tanam. Biochar menjadi salah satu alternatif bahan pembenah tanah yang dapat digunakan pada lahan purna tambang. Penerapan biochar memiliki potensi untuk meningkatkan kapasitas tanah untuk menyimpan hara dan udara, mengurangi penguapan udara dari tanah, meningkatkan kegemburan tanah, dan mencegah munculnya penyakit tanaman tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dosis biochar berpengaruh terhadap pertumbuhan mahoni yang ditanam pada media tanam tailing. Mahoni ditanam selama 5 bulan menggunakan rencana acak lengkap (RAL) dengan perlakuan yaitu pemberian biochar pada media tanam tercemar tailing emas. Parameter yang diamati antara lain yaitu pertambahan tinggi batang, diameter batang, luas daun, dan panjang akar. Analisis data menggunakan analisis ragam dan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis biochar pada media tailing berpengaruh sangat nyata pada parameter pertambahan tinggi dan juga diameter batang mahoni. Semakin tinggi dosis biochar yang diberikan pada media tailing cenderung meningkatkan pertumbuhan tanaman mahoni.
Penyuluhan Edukasi Mangrove Kepada Siswa Sekolah Dasar dan Menengah Pertama di Merak Belantung Kalianda Lampung Selatan Dewi, Bainah Sari; Harianto, Sugeng P.; Gayatri, Komang Intan; Tsani, Machya Kartika; Surnayanti, Surnayanti; Takahashi, Tasuku; Fadhila, Safira Cahya
Repong Damar: Jurnal Pengabdian Kehutanan dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2024): November
Publisher : Magister of Forestry,Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/rdj.v3i2.9902

Abstract

Hutan mangrove memiliki peran vital bagi ekosistem pesisir, termasuk dalam menjaga keseimbangan ekosistemnya. Habitat unik yang dimiliki ekosistem mangrove yaitu antara daratan dan lautan berfungsi sebagai pelindung garis pandtai dari erosi, menyerap karbon, serta tempat spesies berkembang biak seperti udang, kepiting, dan ikan-ikan kecil. Melihat fungsi hutan mangrove, pengetahuan tentang mangrove bagi siswa SD dan SMP sangat penting sebagai penerus generasi dalam melestarikan mangrove. Penyuluhan hutan mangrove merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dan melibatkan mereka dalam konservasi hutan mangrove. Kegiatan ini dilakukan guna menyadarkan siswa pentingnya mangrove. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang mangrove. Pengecekan kesehatan pada guru juga dilakukan dalam pengabdian ini. Metode yang digunakan pada kegiatan adalah ceramah dan diskusi oleh pemateri serta dan pre test dan post test. Hasil menunjukkan bahwa siswa dapat memahami tentang mangrove dengan adanya peningkatan hasil pada post test yaitu pada SD meningkat dari 72,5 menjadi 85,82 dan SMP meningkat dari 74,41 menjadi 89,56. Hasil juga menunjukkan bahwa guru SD memiliki rata-rata gula darah sesaat dan asam urat yang tinggi.
BIMBINGAN TEKNIS BUDIDAYA KAPULAGA DI BAWAH TEGAKAN KEBUN HUTAN KEPADA PETANI GAPOKTANHUT PUJO MAKMUR, LAMPUNG INDRIYANTO, INDRIYANTO; TSANI, MACHYA KARTIKA; SANTOSO, TRIO; SURNAYANTI, SURNAYANTI; DAMAYANTI, INGGAR
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v4i2.3817

Abstract

Forest farmers, members of a combination of Pujo Makmur forest farmer groups, Lampung Province, do not yet know how to cultivate cardamom correctly in the Pematang Kubuato protected forest area. The technical guidance was carried out to increase forest farmers' knowledge about the correctly cultivation of cardamom under forest garden stands. The methods used in implementing technical guidance were lectures and discussions, as well as inspection of cardamom planting areas. Changes in farmer knowledge were evaluated through pre test and post test with questionnaires. The results of technical guidance activities for forest farmers were that forest farmers' knowledge regarding how to prepare cardamom seedlings increased by 18.8, forest farmers' knowledge regarding how to plant cardamom under forest garden stands increased by 19.0, forest farmers' knowledge regarding how to care for cardamom plants increased by 19.0. 18.6, forest farmers' knowledge of how to harvest cardamom fruit increased by 16.2, and forest farmers' knowledge of how to handle post-harvest fruit increased by 16.8. All forest farmers (100% of participants) stated that they were determined to implement cardamom cultivation correctly. It can be concluded that this technical guidance has succeeded in increasing farmers' knowledge and interest regarding various aspects of cardamom cultivation. ABSTRAKPetani hutan anggota Gapoktanhut Pujo Makmur, Provinsi Lampung belum mengetahui cara budidaya kapulaga secara benar dalam kawasan hutan lindung Pematang Kubuato. Bimbingan teknis bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani hutan tentang budidaya kapulaga secara benar di bawah tegakan kebun hutan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan teknis adalah ceramah dan diskusi, serta peninjauan areal pertanaman. Perubahan pengetahuan petani dievaluasi menggunakan kuesioner pada awal dan akhir kegiatan bimbingan teknis. Hasil kegiatan bimbingan teknis kepada petani hutan adalah pengetahuan petani hutan mengenai cara penyiapan bibit kapulaga meningkat sebesar 18,8, pengetahuan petani hutan mengenai cara penanaman kapulaga di bawah tegakan kebun hutan meningkat sebesar 19,0, pengetahuan petani hutan mengenai cara pemeliharaan tanaman kapulaga meningkat sebesar 18,6, pengetahuan petani hutan mengenai cara pemanenan buah kapulaga meningkat sebesar 16,2, dan pengetahuan petani hutan mengenai cara penanganan buah pascapanen meningkat sebesar 16,8. Semua petani hutan (100% peserta) menyatakan bertekat akan menerapkan budidaya kapulaga secara benar. Dapat disimpulkan bahwa bimbingan teknis ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan minat petani mengenai berbagai aspek budidaya tanaman kapulaga.
Pemetaan Obyek Dan Daya Tarik Wisata Dalam Pengembangan Ekowisata Berbasis Agroforestri Pada Gapoktan Pujo Makmur Kabupaten Pesawaran Harianto, Sugeng P; surnayanti, surnayanti; Tsani, Machya Kartika; Santoso, Trio; Jaya, Nuril Atma; Rufaidah, Erlina
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 5 (2024): Jurnal Sylva Scienteae Vol 7 No 5 Edisi Oktober 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i5.13182

Abstract

Ekowisata berbasis masyarakat merupakan pengembangan suatu tempat salah satunya di Gapoktan Pujo Makmur, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung melalui sektor pariwisata. Pengembangan ini memanfaatkan potensi sumber daya alam dan budaya yang dimiliki oleh masyarakat sebagai obyek dan daya tarik wisata. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan obyek dan daya tarik ekowisata berbasis agroforestri pada Gapoktan Pujo Makmur guna memberikan informasi dasar untuk pengembangannyakepada para pihak terkait . Metode pengumpulan  data menggunakan aplikasi Avenza Maps dan ArcGIS untuk pengambilan titik awal dan penelusuran sampai titik akhir. Selanjutnya data di analisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan adanya elemen penting selama penelusuran seperti pemukiman, jembatan, masjid, dan lahan agroforestri yang semuanya merupakan obyek dan daya tarik wisata. Penelitian ini memberikan informasi dasar dalam pengembangan ekowisata berbasis agroforestripada Gapoktan Pujo Makmur. Lahan agroforestri didominasi oleh tanaman durian, kapulaga, kemiri, pala sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung berwisata. Disamping itu terdapat air terjun Kedung Gajah yang terbentuk dari bebatuan yang merupakan potensi signifikan dalam pengembangan ekowisata agroforestri Gapoktan Pujo Makmur.
KOMPOSISI DAN KEANEKARAGAMAN VEGETASI PADA LAHAN AGROFORESTRI KAPULAGA DI KTH JAYA TANI Tsani, Machya Kartika; Harianto, Sugeng Prayitno; Surnayanti, Surnayanti
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 24, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v24i1.8394

Abstract

Studi agroforestri di Provinsi Lampung mayoritas berfokus pada sistem kopi, sementara penelitian terkait sistem agroforestri kapulaga masih sangat terbatas. Sehingga tujuan dalam penelitian ini yaitu menganalisis komposisi dan keanekaragaman vegetasi pada lahan agroforestri kapulaga di KTH Jaya Tani. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis vegetasi pada petak ukur bersarang. Analisis Data menggunakan analisis indeks nilai penting, indeks keanekaragaman spesies, indeks kekayaan, indeks kemerataan, dan indeks dominansi. Hasil penelitian menunjukkan vegetasi penyusun KTH Jaya Tani terdiri dari 31 spesies tanaman yang terdiri dari berbagai tingkat pertumbuhan seperti pohon, tiang, pancang dan semai. Selain itu juga terdiri dari berbagai tanaman herba yang menyusun bagian tumbuhan bawah yang didominasi oleh kapulaga sebagai tanaman pertanian utama yang diusahakan oleh petani. Setiap tingkat pertumbuhan menunjukkan INP tertinggi didominasi oleh spesies yang berbeda. Pohon INP tertinggi pada pada kelapa (128,696 %). Kakao memiliki INP tertingi pada tingkat tiang (126,118%) dan semai (6,801%). Pada tingkat pancang terdapat pisang (35,238%). Sedangkan pada tumbuhan bawah yaitu tanaman kapulaga (125,533 %). Nilai H’ menunjukkan pohon, tiang, pancang dan semai berada pada kategori sedang. Sedangkan untuk tumbuhan bawah menunjukkan nilai H’ pada kategori rendah. Nilai E pada pohon, tiang, pancang, dan semai menunjukkan nilai E > 0,6 yang berarti kemerataan jenis tergolong tinggi. Sebaliknya, tumbuhan bawah (0,20) memiliki besaran nilai E < 0,3 yang menunjukkan kemerataan jenis yang rendah. Indeks dominasi (C) tertinggi dari seluruh tingkat pertumbuhan ada pada tumbuhan bawah (0,86) yaitu pada kapulaga. Indeks kekayaan spesies seluruh tanaman menunjukkan kategori yang rendah (di bawah 3,5).
DAMPAK PENGEMBANGAN AGROFORESTRI TERHADAP STRUKTUR VEGETASI TANAMAN DAN PENDAPATAN MASYARAKAT STUDY KASUS: KTH SERUMPUN JAYA KABUPATEN PESAWARAN, PROVINSI LAMPUNG Surnayanti, Surnayanti; Tsani, Machya Kartika; Harianto, Sugeng P; Rufaidah, Erlina
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 24, No 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v24i2.8436

Abstract

Agroforestri merupakan pemanfaatan lahan dan ruang untuk bercocok tanam dengan memadukan berbagai jenis tanaman kehutanan dengan tanaman pertanian atau jenis lainnya. Sistem penanaman agroforestri bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan lahan secara berkelanjutan yang berdampak positif terhadap kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan. Kelompok Tani Hutan (KTH) serumpun jaya merupakan salah satu KTH yang berada di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung, pada kawasan ini masyarakat telah lama menanam tanaman dengan sistem agroforestri akan tetapi baru memiliki izi pengelolaan lahan pada tahun 2021, sehingga karagaman jenis tanaman  di KTH Serumpun Jaya berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur vegetasi tanaman agroforestri dan nilai ekonomi tanaman agroforestri di KTH Serumpun Jaya Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan wawancara terhadap 31 orang pemilik lahan dan melalui observasi langsung dengan cara pembutan plot 20 x 20 m sebanyak 10 plot. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat  enam belas jenis tanaman yang ditanam masyarakat KTH Serumpun Jaya, dua belas jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomi. Selain itu lahan agroforestri KTH Serumpun Jaya memilik tiga strata tajuk yaitu B, C dan D. Tanaman kakao dan durian yang paling banyak di tanam oleh masyarat, sehingga kedua jenis ini selain memiliki kerapatan yang paling banyak merupakan sumber pendapatan utama masyarakat KTH Serumpun Jaya