Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Keanekaragaman Jenis Pohon sebagai Salah Satu Indikator Kesehatan Hutan Konservasi Sanjaya, Fendi Agung; Safe'i, Rahmat; Winarno, Gunardi Djoko; Setiawan, Agus
Indonesian Journal of Conservation Vol 10, No 2 (2021): December
Publisher : Badan Pengembang Konservasi UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijc.v10i2.28895

Abstract

Penilaian indikator keanekaragaman hayati diperlukan karena sensitif terhadap perubahan, indikator sistem ekologi, heterogenitas spasial, temporal, dan trofik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis pohon di ERU Margahay TNWK sebagai salah satu indikator penilaian kesehatan hutan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Forest Health Monitoring (FHM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir status kesehatan hutan dengan indikator keanekaragaman hayati (keanekaragaman jenis pohon) di ERU Margahayu TNWK berada pada kategori baik sebesar 20% pada klaster plot 2; sedang sebesar 60% pada klaster plot 3, 4, dan 5; dan buruk sebesar 20% pada klaster plot 1; sehingga menunjukkan bahwa hutan di ERU Margahayu TNWK memiliki kondisi cukup sehat (stabil) dengan kategori sedang.
POTENSI AGROFORESTRI UNTUK MENDUKUNG BIOPROSPEKTING Octavia, Anggi; Winarno, Gunardi Djoko; Iswandaru, Dian; Setiawan, Agus
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 11, No 4 (2023): JURNAL HUTAN LESTARI
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v11i4.70799

Abstract

Agroforestry is a land use system that combines forestry and agricultural plants on one land. The many types of plants cultivated on one agroforestry land can support a village if its use is carried out sustainably. One way to use it is to develop bioprospecting activities for plants for medicine, food and cosmetics. The aim of this research is to find out how to optimize agricultural land using an agroforestry system, find out the community's perception of land use using an agroforestry system, and find out the types of plants used to support bioprospecting. This research was conducted in May-June 2023. The research method was carried out by means of surveys, interviews and vegetation analysis. The research results show that the majority of people agree regarding the ecological, economic and socio-cultural benefits resulting from land use into an agroforestry system as a sustainable system. There are several types of plants on agroforestry land that have great potential to be utilized to support bioprospecting. The percentage of plant species that have bioprospecting potential for food is 37%, 37% for medicines and 26% for cosmetic ingredients. Through the development of bioprospecting plants, it is hoped that it will be able to help the community to optimize the use of agricultural land with an agroforestry system.Keywords: Agroforestry, Bioprospecting, Likert ScaleAbstrakAgroforestri merupakan sistem tata guna lahan kombinasi jenis tanaman kehutanan dengan tanaman pertanian dalam satu lahan. Banyaknya jenis tanaman yang dibudidayakan pada satu lahan agroforestri dapat menjadi penunjang desa apabila pemanfaatannya dilakukan secara berkelanjutan. Salah satu cara pemanfaatannya dengan melakukan pengembangan kegiatan bioprospecting tumbuhan untuk obat, pangan, dan kosmetika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk, mengetahui cara pengoptimalisasian lahan pertanian menggunakan sistem agroforestri dan mengetahui pesepsi masyarakat terhadap pemanfaatan lahan menggunakan sistem agroforestri, serta mengetahui jenis tanaman yang dimanfaatkan untuk mendukung bioprospekting. Penelitian ini dilakukan  pada bulan Mei-Juni tahun 2023. Metode penelitian dilakukan dengan cara survei, wawancara, dan analisis vegetasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat sebagian besar setuju terkait manfaat ekologi, ekonomi, dan sosial budaya yang dihasilkan dari pemanfaatan lahan menjadi sistem agroforestri sebagai sistem yang berkelanjutan. Terdapat beberapa jenis tumbuhan pada lahan agroforestri memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan guna mendukung bioprospekting. Dengan persentase jenis tumbuhan yang memiliki potensi bioprospekting pangan sebesar 37%, untuk obat 37%, dan bahan kosmetika 26%. Melalui pengembangan tanaman bioprospekting, diharapkan mampu membantu masyarakat untuk mengoptimalkan penggunaan lahan pertanian dengan sistem agroforestri. Kata kunci: Agroforestri, Bioprospekting, Skala Likert
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN GAJAH DI DESA TEGAL YOSO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Winarno, Gunardi Djoko; Sugianto, Lisa Mutiara
Wanamukti: Jurnal Penelitian Kehutanan Vol. 26 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/wanamukti.v26i1.582

Abstract

The public's perception of the existence of elephants, which are often on community cultivated land and outside forest areas, is very important to study, as a guide in mitigating conflicts between humans and elephants. This conflict has economic, socio-cultural and ecological impacts. This research aims to analyze the economic, social and cultural impacts of human-elephant conflict, based on community perceptions. This research was carried out in Tegal Yoso Village, East Lampung Province. This research method was carried out by means of field surveys and interviews with the community as many as 30 respondents. The results of this research show that people understand that elephants are considered protected animals, but elephants are also destroyers of people's crops or plant pests. The economic impact that occurs is the size of the potential harvest of agricultural crops, especially corn, rice and cassava. This conflict causes crop failure losses of 30% -100% of agricultural crops. On the other hand, elephant activity results in damage to work huts, lookout towers, human injuries, broken bones and even fatalities. This conflict also resulted in socio-cultural impacts on the community, such as horizontal conflicts between communities and vertical conflicts, namely between the community and Way Kambas National Park officials. On the other hand, the community agrees that there is social responsibility in the form of mutual cooperation in controlling elephant attacks. Another effort that has been implemented is the construction of embankments and canals. The community agrees that efforts to resolve the conflict between elephants and humans continue to be made. The community hopes that Way Kambas National Park can provide the latest innovations in overcoming conflict.Keywords: conflict, economic and social-cultural, impact, elephants, people 
MEKANISME PEMBERIAN PAKAN GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumateranus) JINAK DI PUSAT LATIHAN GAJAH TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS Setiawan, Muhammad Fajar; Fitriana, Yulia Rahma; Krismurniati, Elisabeth Devi; Winarno, Gunardi Djoko
BIOPROSPEK: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 16 No 1 (2024): BIOPROSPEK: Jurnal Ilmiah Biologi
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/bp.v16i1.1227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mekanisme pemberian pakan gajah jinak di PLG TNWK dalam memenuhi kebutuhan pakannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi secara langsung selama satu bulan dengan menggunakan Teknik sampling yaitu purposive sampling dimana sampel gajah jinak yang dipilih adalah 6 ekor gajah dewasa dan 6 ekor gajah anak/remaja. Hasil observasi menunjukkan bahwa gajah jinak yang terdapat di PLG memiliki dua sumber pakan utama yaitu pakan alami ketika gajah digembalakan dan pakan drop in setelah gajah digembalakan. Pakan alami diperoleh dengan dilakukan penggembalaan di kawasan PLG TNWK yang terdiri dari beberapa tipe ekosistem yaitu ekosistem padang rumput, ekosistem rawa dan ekosistem hutan sekunder. Pakan drop in dihasilkan dari hasil panen ladang pakan yang ada di PLG TNWK. Pakan tambahan yang diberikan berupa bubur suplemen, sayuran dan buah-buahan seperti tebu, pisang dan nanas. Penelitian ini menghasilkan data dasar dalam pengelolaan gajah jinak yang berperan dalam ketersediaan pakan satwa.
JENIS TUMBUHAN PAKAN DROP IN BADAK SUMATERA (Dicerorhinos sumatrensis) DI SUMATRAN RHINO SANCTUARY (SRS), TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS Amallia, Citra; Winarno, Gunardi Djoko; Sectionov, Sectionov; Dewi, Bainah Sari; Arsan, Zulfi
BIOPROSPEK: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 16 No 1 (2024): BIOPROSPEK: Jurnal Ilmiah Biologi
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/bp.v16i1.1225

Abstract

Pakan merupakan sumber energi yang berguna untuk kelangsungan hidup dan juga untuk berkembang biak. Oleh karena itu, melalui penelitian jenis tumbuhan pakan drop in Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) di Sumatran Rhino Sanctuary (SRS), Taman Nasional Way Kambas dilakukan dengan harapan dapat memudahkan dalam menentukan tindakan pengelolaan yang lebih efektif dalam upaya konservasi khususnya di Suaka Badak Sumatera. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 Mei-12 Juni 2023 di Sumatran Rhino Sanctuary (SRS), Taman Nasional Way Kambas. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kualitatif. Berdasarkan penelitian, terlihat bahwa jenis pakan yang dimasukkan ke dalam SRS untuk Badak Sumatera cukup beragam. Pakan yang diberikan setiap harinya akan bervariasi, rata-rata ada 8-10 jenis yang terdiri dari daun dan buah. Pemberian pakan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan untuk variasi pakan. Famili yang paling dominan pada jenis pakan drop in adalah Moraceae (4 spesies), Convolvulaceae (2 spesies), dan Fabaceae (2 spesies).
Analisis korelasi antara persepsi masyarakat dan indikator sosial kesehatan hutan rakyat (Studi kasus masyarakat Suoh, Lampung Barat) Safe'i, Rahmat; Winarno, Gunardi Djoko; Harianto, Sugeng P; Wulandari, Christine; Yuwono, Slamet Budi; Setiawan, Agus
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v8i1.12804

Abstract

Hutan rakyat di Kecamatan Suoh merupakan hutan rakyat yang didominasi oleh jenis tanaman perkebunan seperti kopi, coklat dan tanaman kehutanan. Hutan rakyat mampu memberikan manfaat baik secara ekologi, ekonomi, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi antara persepsi masyarakat dan indikator sosial kesehatan hutan rakyat, studi kasus masyarakat Suoh, Kabupaten Lampung Barat. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan wawancara menggunakan panduan kuesioner kepada informan kunci dipilih sebanyak 30 orang dengan teknik purposive sampling yaitu pakar ahli dibidangnya tanpa harus memiliki gelar akademik. Kemudian melakukan analisis  korelasi antara persepsi masyarakat dengan indikator sosial kesehatan hutan rakyat menggunakan analisis Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara persepsi masyarakat dengan indikator sosial kesehatan rakyat memiliki hasil yang tidak signifikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua indikator yaitu pekerjaan dan partisipasi memiliki hasil koefisien korelasi yang searah (+). Dua indikator lainnya yaitu pendidikan dan kelembagaan koefisien korelasinya tidak searah (-). Hal ini dikarenakan indikator sosial kesehatan hutan tidak berhubungan dengan persepsi masyarakat dalam pengelolaan hutan rakyat.
PERSEPSI MASYARAKAT DAERAH PENYANGGA TERHADAP FUNGSI EKOLOGI TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN Firnanda, Edo; Harianto, Sugeng P.; Winarno, Gunardi Djoko; Wulandari, Christine; Dewi, Bainah Sari; Fitriana, Yulia Rahm
Jurnal Hutan Tropis Vol 12, No 3 (2024): Jurnal Hutan Tropis Volume 12 Nomer 3 Edisi September 2024
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v12i3.20561

Abstract

Perception significantly influences an individual's behavior towards their environment. An accurate understanding of forest conservation typically leads to a positive attitude toward environmental protection efforts. This relationship suggests that perception shapes attitudes and behaviors, encouraging active participation in forest conservation and ecological protection. In Margomulyo Village, a buffer village of Bukit Barisan Selatan National Park (BBSNP), community perceptions play a critical role in conservation efforts. Understanding these perceptions is vital for assessing awareness of forest sustainability, which is essential for maintaining ecosystem balance. This study aimed to: 1) Evaluate the level of community perception, and 2) Explore the relationship between social characteristics and community perceptions of the ecological function of the BBSNP forest. Research was conducted in Margomulyo Village, Semaka District, Tanggamus Regency, from March to April 2020. Data were collected through direct observation and interviews with 60 respondents selected by purposive sampling, with random sampling applied for respondent selection. Spearman Rank correlation analysis was used to investigate the relationship between social characteristics and perceptions. Results indicated generally high community perceptions of the forest’s ecological function, with environmental aspects rated at 3.8, economic aspects at 3.7, and socio-cultural aspects at 3.5 on the Likert scale. Significant positive correlations were found with age (correlation value of 0.465, significance value of 0.007) and formal education level (correlation value of 0.816, significance value of 0.005).
IDENTIFIKASI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP WISATA ALAM PUSRI, DANAU RANAU OKU SELATAN, PROVINSI SUMATERA SELATAN Setiyawan, Eko; Winarno, Gunardi Djoko; Fitriana, Yulia Rahma; Yuwono, Slamet Budi
JURNAL RIMBA LESTARI Vol 1 No 1 (2021): Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Jurusan Kehutanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/rimbalestari.v1i1.386

Abstract

The tourist's perception is essential in developing tourism as a base on decision-making for tourism management. The purpose of this study was to identify respondents' perception of facilities and services, accommodation, infrastructure, nature, and environment in Pusri Lake Ranau Nature Tourism. Data collection was implemented by direct observation method and closed interview questionnaire. The data obtained is then descriptively qualitatively analyzed. The results showed that respondents' perceptions gave a varied assessment of Pusri Danau Ranau Nature Tourism for each aspect of the assessment, including natural and environmental aspects of 3.91 (quite good), accommodation aspect of 3.45 (quite good), infrastructure aspect of 3.22 (quite good) and aspects of facilities and services of 3.38 (quite good). The element that must be looked at is in the environmental hygiene sector because respondents are still not satisfied with the element, which can be seen from the average value of cleanliness of 2.91 (not good), waste management of 2.71 (not good), and toilets of 2.54 (not good). Environmental cleanliness needs to be considered so that tourism remains beautiful and the improvement of facilities such as the procurement of garbage boxes.
PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP OBJEK WISATA PANTAI MARINES ECO PARK DI PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG Kusuma, Alan Budi; Winarno, Gunardi Djoko; Rusita; Iswandaru, Dian
JURNAL RIMBA LESTARI Vol 2 No 1 (2022): Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Jurusan Kehutanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/rimbalestari.v2i1.1464

Abstract

Visitors' perception of tourist objects is essential in tourism development because it is one of the indicators that can be used as a reference in tourism management. Good tourism management can be done by developing supporting facilities that can create opportunities to increase tourist interest. This study aims to analyze the supporting facilities of Marines Eco Park Beach Tourism objects in Pesawaran Regency and to determine visitor perceptions of the development of tourist objects with 4A aspects (attraction, accessibility, amenities, and ancillary service). The research was conducted in April-May 2022. Data collection was carried out using observation and interview methods. Respondents from the management were determined using a purposive sampling technique, visitor respondents were determined using a random sampling technique with an age limit of ≥17 years, and then the data were analyzed through the descriptive qualitative method. The results showed that the facilities offered by the Marines Eco Park Beach Tourism manager consist of toilets, gazebos, places of worship or prayer rooms, canteens and stalls, security posts or monitoring posts, parking lots, and trash bins. While the most supportive facilities, namely cafes and restaurants. Perception assessment of the 4A aspect (attraction, accessibility, amenities, and ancillary service) shows that the perception of visitors at Marines Eco Park Beach Tourism is in the neutral category. Therefore, the Marines Eco Park Beach Tourism Manager is expected to be able to carry out tourism development optimally, especially by adding the facilities needed by visitors.
Konservasi Sumber daya Air Untuk Pemanfaatan Air Minum Di Desa Hanura Kabupaten Pesawaran Iswandaru, Dian; Winarno, Gunardi Djoko; Fitriana, Yulia Rahma
Repong Damar: Jurnal Pengabdian Kehutanan dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2024): November
Publisher : Magister of Forestry,Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/rdj.v3i2.10010

Abstract

Desa Hanura merupakan salah satu desa penyangga kawasan konservasi di Provinsi Lampung. Desa hanura berbatasan langsung dengan Tahura Wan Abdul Rachman. Potensi yang ada di desa tersebut didominasi oleh komoditas tanaman MPTS diantaranya durian, kakau, pala, cengkeh. Disisi lain potensi air bersih dari kawasan hutan selama ini belumdioptimalkan secara berkelanjutan. Salah satu upaya yang dilakukan dalam hal optimalisasi pemanfaatan air bersih melalui konservasi lahan dalam hal pengkayaan vegetasi didalamnya. Hasil dari pengabdian ini adalah peserta telah mengerti tentang berbagai fungsi pepohonan dan ikut merasakan peran hutan dalam kehidupan sehari-sehari.  Air yang setiap hari mengalir ke rumah-rumah mereka merupakan hasil dari fungsi hutan yang berjalan dengan baik.  Sebagaian besar dari mereka akan meningkatkan perawatan dan pengkayaan kebunnya di dalam kawasan hutan melului pemilihan jenis-jenis unggul dan memberikan perlakuan yang baik agar dapat menghasilkan buah dan memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan mereka.