Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Keluarga Tentang Diet Hipertensi dan Kecemasan Lansia Dengan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Posyandu Bahomotefe Kecamatan Bungku Timur Kabupaten Morowali Yati, Mimi; Pratiwi, Dewi Sari; Armayani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jikmw.v3i2.653

Abstract

Hasil wawancara dengan 10 keluarga lansia yang menderita hipertensi menemukan bahwa pengetahuan keluarga tentang diet hipertensi termasuk dalam kategori miskin, hal ini dapat dilihat bahwa keluarga masih belum dapat mengurangi penggunaan garam dalam makanan yang mereka konsumsi, dan kebiasaan makan mereka masih belum teratur, lansia masih menyukai dan memiliki kebiasaan makan yang masih belum teratur, Para lansia masih suka dan memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan asin. Delapan lansia mengatakan mereka memiliki beban mental (kecemasan) akibat tekanan darah yang terus meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan keluarga tentang diet hipertensi dan kecemasan pada lansia terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Terpadu Bahmotefe, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali. Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah total partisipan lansia yang mengunjungi posyandu usia 55-70 tahun ke atas di Bahomotefe Integrated Healthcare Center, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali dengan 165 kasus dengan sampel 54 responden. Berdasarkan hasil uji statistik, diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara pengetahuan keluarga dengan tekanan darah dengan nilai X² yang dihitung = 31,704 , terdapat hubungan yang kuat antara kecemasan lansia dengan tekanan darah dengan nilai X² yang dihitung = 12,777. Diharapkan pusat publik health akan selalu berusaha untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien hypertension dan keluarga mereka mengenai manajemen hipertensi.
ANALISIS PERBANDINGAN SEDIMEN KRISTAL ASAM URAT PADA PENDERITA ARTRITIS GOUT YANG OBESITAS DAN BUKAN OBESITAS DI RSUD KOTA KENDARI Titi Purnama; Armayani; Dartin
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 4 No. I (2020): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883./3

Abstract

Artritis gout merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat dari deposisi kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat di dalam cairan ekstraseluler. Atritis Gout sering dikaitkan dengan obesitas. Orang dengan kegemukan mempunyai kecenderungan mengalami peningkatan kadar asam urat dalam darah. Sehingga dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah, memicu terjadinya peningkatan kristal asam urat dalam urin.Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah 55 orang penderita artritis gout di RSUD Kota Kendari dengan besar sampel 25. Metode pengambilan sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Metode analisis menggunakan uji statistik Mann Whitney.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita artritis gout yang obesitas sebanyak 2 orang (18%) mempunyai sedimen kristal asam urat normal dan sebanyak 9 orang (82%) mempunyai sedimen kristal asam urat abnormal. Sedangkan penderita artritis gout yang bukan obesitas sebanyak 10 orang (71%) mempunyai sedimen kristal asam urat normal dan hanya sebanyak 4 orang (29%) mempunyai sedimen kristal asam urat abnormal. Sehingga terdapat perbedaan antara penderita artritis gout yang obesitas dan bukan obesitas terhadap sedimen kristal asam urat di RSUD Kota Kendari. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai uji statistik Mann Whitney yang mempunyai nilai signifikan 0,001, dimana sig <0,05 menunjukkan H0 ditolak dan Ha diterima.Dari hasil penelitian ini maka perlu adanya pencegahan obesitas pada penderita artritis gout dan pengaturan pola makan agar dapat mencegah terjadinya peningkatan sedimen kristal dalam urin pada penderita artritis gout
HUBUNGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM URAT TERHADAP JENIS SEDIMEN URINE PADA LANSIA DI RSAD DR.R. ISMOYO KOTA KENDARI Sanatang; Armayani; Helni
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.5.2.2

Abstract

Asam urat merupakan produk akhir atau produk buangan yang dihasilkan dari metabolisme atau pemecahan purin. Hiperurisemia yaitu suatu peningkatan kadar asam urat serum diatas normal. Sedimen urine adalah unsur-unsur yang tidak larut dalam urine yang berasal dari darah, ginjal, dan saluran kemih seperti eritrosit, leukosit, sel epitel, bakteri, silinder, dan kristal asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan kadar asam urat pada lansia, dan untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan jenis sedimen urine pada lansia, juga untuk mengetahui hubungan hasil pemeriksaan kadar asam urat terhadap jenis sedimen urine pada lansia. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah 30 orang, dengan teknik pengambilan sampel samping purposive, dengan jumlah sampel 14 orang. Metode analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji korelasi pearson. Pemeriksaan kadar asam urat menggunakan alat POCT dan pada pemeriksaan jenis sedimen menggunkan alat mikroskop. Hasil penelitian kadar asam urat abnormal pada lansia berjenis kelamin perempuan (64,3%) dari pada laki-laki (35,7%). Dan pada jenis sedimen urine jumlah eritrosit normal 14 (100%) dan abnormal 0, jumlah leukosit normal 13 (92,9%) dan abnormal 1 (7,%1). Jumlah sel epitel normal 6 (42,9%) dan abnormal 8 (57,1%). Jumlah silinder, bakteri, kristal asam urat normal 14 (100%) dan abnormal 0. Dan juga tidak terdapat hubungan antara hasil pemeriksaan kadar asam urat terhadap jenis sedimen urine pada lansia.
EFEKTIVITAS SENAM ERGONOMIK DAN DANCE LULO TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA LANJUT USIA (MIDDLE AGE)DI PUSKESMAS PUUWATU Erick Erianto Arif; Nur Illah Meldiyanti; Armayani
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 8 No. 2 (2024): JURNAL MEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/

Abstract

Penyakit asam urat merupakan bentuk artritis yang sangat menyakitkan yang disebabkan oleh penumpukan kristal pada persendian, akibat tingginya kadar asam urat dalam tubuh. Penyakit asam urat merupakan masalah Kesehatan yang banyak dialami yang sudah berusia 60 tahun keatas. Gejala yang ditimbulkan berupa pembengkakan, peradangan, panas, dan kekakuan pada persendian yang membuat penderita kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas senam ergonomik dan dance lulo terhadap kadar asam urat pada lanjut usia. Jenis penelitian ini bersifat analitik yang dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional untuk menentukan efektivitas senam ergonomik dan dance lulo terhadap kadar asam urat pada lanjut usia middle age di Puskesmas Puuwatu. Jumlah populasi dalam penelitian sebanyak 22 orang, sehingga penentuan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 18 orang. Pengambilan sampel darah digunakan sebagai bahan untuk mengukur kadar asam urat menggunakan metode spektrofotometri. Metode analisis menggunakan uji statistik t independent             Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kelompok senam orgonomik dan kelompok lulo pada uji t-test independent di dapat nilai t = 2.280 dengan sig 0,037 < 0,05; maka Ha diterima dan Ho di tolak. Yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara penurunan kadar asam urat pada kelompok senam orgonomik dan dance lulo.Diharapkan untuk peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan metode yang sama pada saat sebelum dan sesudah senam ergonomik dan dance lulo.
Stereotip Orang Dengan Gangguan Jiwa Pada Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kecamatan Poasia Kota Kendari Sulawesi Tenggara Pongdatu, Merry; Rachmawati, Umi; Armayani; Yati, Mimi
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v2i1.500

Abstract

Stigma merupakan tanda atau label yang diberikan Masyarakat pada individu tertentu sebagai atribut yang melekat untuk memperburuk citra dan status moral. Stigma untuk Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) diberikan karena ODGJ dianggap individu yang berbeda dan hina (Setiawati, 2012). Stigma yang dirasakan oleh ODGJ berdampak pada kondisi fisik, psikologis dan sosial (Rasmawati, 2018). Angka gangguan jiwa tahun 2018 sebanyak 1.787 jiwa dan hanya sekitar 1.147 jiwa (64,19 %) yang mendapat pelayanan kesehatan. Data gangguan jiwa khusus wilayah kerja Puskesmas Poasia sebanyak 14 jiwa (Profil Dines Kesehatan, 2022). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan Interpretative fenomenologis dimana partisipan diberi kesempatan untuk mengeksplorasi informasi terkait stigma terhadap ODGJ. Jumlah partisipan 7 orang yang terdiri dari: 3 orang Kepala Kelurahan,  3 orang warga, dan 1 orang informan kunci yakni programer kesehatan jiwa. Tehnik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara. Ditemukan 3 informasi penting terkait stigma dalam bentuk stereotip terhadap ODGJ yaitu defenisi ODGJ, penyebab seseorang menderita gangguan jiwa dan keberadaan ODGJ dilingkungan masyarakat. Kesimpulan penelitian adalah pada masyarakat setempat masih melekat adanya pandangan buruk atau stereotip yang dapat dilihat dari bagaimana masyarakat mendefenisikan ODGJ sebagai orang gila, sinting, gila dan miring. Tujuan dari sebutan tersebut untuk mengejek dengan alasan  ODGJ berpenampilan acak-acakan dan kotor selain itu ODGJ menunjukkan sikap yang aneh, seperti berbicara sendiri, kadang ketawa tapi tiba-tiba menangis dan juga mengamuk. Implikasi penelitian ini bagi tenaga kesehatan yaitu dapat menjadi acuan untuk menyusun program kesehatan jiwa dalam mengadakan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang kesehatan jiwa dan dampak stigma. Diharapkan penelitian ini juga dapat menjadi bahan kajian khususnya pemerintah kecamatan Poasia dan Kelurahan yang ada dilingkup kecamatan untuk meningkatkan keamanan dan kenyaman masyarakat binaannya melalui sikap caring pada pasien, keluarga dan masyarakat.