Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

The Relationship Between Daily Dietary Habits of the Elderly and Increased Blood Sugar Levels in Diabetes Mellitus at the Sukabumi Buay Bahuga Way Kanan Community Health Center Solpani, Tya; Agata, Annisa; Subardiah, Ida
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 10 No. 1 (2025): Health Information and Management
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v10i1.580

Abstract

The primary causes of diabetes are genetic factors and an unhealthy lifestyle. Many other factors also influence diabetes, such as social environment and use of healthcare services. Diabetes is a chronic disease that does not immediately cause death, but can have serious consequences if left untreated. One cause of increased blood sugar levels is dietary habits. The purpose of this study was to determine the relationship between daily dietary habits and the increased blood sugar levels of the elderly at the Sukabumi Buay Bahuga Way Kanan Community Health Center. This study was a quantitative analytical study with a cross-sectional design. The population was all 181 elderly people aged 60 years and older registered at the Sukabumi Buay Bahuga Way Kanan Community Health Center, resulting in a sample size of 124. The sampling technique used in this study was purposive sampling. Based on the results of univariate analysis, it is known that most respondents have normal blood sugar levels amounting to 65 respondents (52.4%) and most respondents have bad eating habits amounting to 70 respondents (56.5%). Based on the results of statistical tests, a p-value of 0.001 or p-value <0.05 or Ha is accepted, which means there is a Relationship Between Daily Eating Habits and Increased Blood Sugar Levels in Elderly People with Diabetes Mellitus at the Sukabumi Buay Bahuga Way Kanan Health Center. This research can increase awareness, access, and quality of health services, as well as empower the elderly to play an active role in maintaining their own health.
The Relationship Between Mother's Knowledge About Milk Bottle Hygiene and the Incidence of Diarrhea in Infants Aged 6-12 Months in the Work Area of ​​Simpang Agung Health Center, Central Lampung Regency in 2024 Abesti, Selly; Subardiah, Ida
QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol 3, No 2 (2024): December 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/qistina.v3i2.3812

Abstract

The high incidence of diarrhea in infants is a very serious problem that needs to be solved. One of the factors to reduce the risk of children developing diarrhea due to bottle-feeding is the presence of good and correct knowledge about bottle-feeding hygiene carried out by mothers. The purpose of this study was to determine the relationship between maternal knowledge about milk bottle hygiene and the incidence of diarrhea in infants aged 6-12 months in the Simpang Agung Health Center Working Area, Central Lampung Regency in 2024. The scope of this research is the scope of pediatric nursing. This study used quantitative methods with analytic design and cross sectional approach. The population in this study amounted to 67 mothers who had babies aged 6-12 months. The sample to be taken from the population is 40 mothers using purposive sampling technique. Based on the results of data analysis, it is known that the Simpang Agung Health Center in Central Lampung Regency in 2024, Most mothers had poor knowledge about the hygiene of milk bottles as much as 47.5% and children who experienced diarrhea as much as 45.0%. Based on the results of statistical tests, the p-value is 0.018 or p-value 0.05, which means that there is a relationship between maternal knowledge about the hygiene of milk bottles with the incidence of diarrhea in infants aged 6-12 months in the Simpang Agung Health Center Working Area, Central Lampung Regency in 2024. The results of this study can be used as information for health workers at the Puskesmas to conduct socialization to the visiting community regarding knowledge and behavior about the use of good milk bottles.
Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dengan Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan di Posyandu Balita Kelurahan Raman Endra Kabupaten Lampung Timur Tahun 2024 Syahra, Haq Ida; Subardiah, Ida; Yuliani, Eka
Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 4, No 1 (2025): March 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v4i1.3813

Abstract

Mengingat pentingnya pemberian MP-ASI dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita, maka perlu untuk memperhatikan kualitas dan variasi makanan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien bayi dan balita sesuai usia. Tujuan penelitian diketahui hubungan antara pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan status gizi anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Balita Kelurahan Raman Endra. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan rancangan survey analtik dan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh anak usia 6-24 bulan di 4 Posyandu Balita yang ada di Kelurahan Raman Endra sebanyak 69 anak dan sampel berjumlah 41 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik proportioned stratified random sampling. Berdasarkan hasil analisis data, di Posyandu Balita Kelurahan Raman Endra Kabupaten Lampung Timur Tahun 2024, sebagian besar ibu-ibu yang memili anak usia 6-24 bulan memberikan MP-ASI yang tepat sebanyak 61,0% dan anak usia 6-24 bulan mempunyai status gizi yang normal sebanyak 43,9%. Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan p-value 0,002 atau p-value nilai α (0,05) yang artinya terdapat hubungan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan status gizi anak usia 6-24 bulan di Posyandu Balita Kelurahan Raman Endra Kabupaten Lampung Timur Tahun 2024. Petugas puskesmas bisa memberikan pendidikan kesehatan pada saat kegiatan Posyandu tentang pentingnya pemberian MP-ASI bagi tumbuh kembang anak.
Pengaruh Permainan Puzzle Terhadap Perkembangan Motorik Halus pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK PGRI Mekar Jaya Kabupaten Lampung Timur Tahun 2024 Sima, Putri Nofita; Subardiah, Ida; Oktavia, Santi
Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 4, No 1 (2025): March 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v4i1.3817

Abstract

Permasalahan gangguan keterlambatan perkembangan anak di Indonesia maupun negara luar hingga sekarang masih menjadi permasalahan. Masalah tumbuh kembang anak ialah masalah yang berisiko untuk kehidupan anak, maka penting guna memahami seluruh aspek yang mempengaruhi serta yang mendukung perkembangan serta pertumbuhan. Penelitian ini bermaksud untuk melihat pengaruh permainan puzzle terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun di TK PGRI Mekar Jaya Kabupaten Lampung Timur. Penelitian ini memakai metode kuantitatif dengan menggunakan desain pre-eksperimen one group pre-test post-test. Penelitian ini dilaksanakan di tanggal 15-18 Juli 2024, dengan populasi sebanyak 45 anak usia 4-5 tahun di TK PGRI Mekar Jaya Kabupaten Lampung Timur. Dan sampel yang dipakai sebanyak 31 anak dengan memakai teknik random sampling. Instrumen yang dipakai untuk mengukur perkembangan motorik halus ialah Denver II. Didasarkan hasil uji statistik, diketahui nilai rerata perkembangan motorik halus anak sebelum bermain puzzle 5,32 dan setelah dilakukan permainan puzzle sebesar 6,19. Berdasarkan analisis bivariat terdapat pengaruh permainan puzzle terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun di TK PGRI Mekar Jaya Kabupaten Lampung Timur Tahun 2024 dengan nilai p - value 0,000. Hasil penelitian ini bisa menjadi sumber informasi bahwa stimulasi permainan puzzle berpengaruh pada perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun,  serta sangat disarankan orang tua memberikan latihan untuk perkembangan motorik halus selaras atas kemampuan anak
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor Terhadap Penurunan Kadar Gula Dalam Darah pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas Seputih Surabaya Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2024 Alfino, I Gede Ridho; Rusminarni, Siti; Subardiah, Ida
Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 4, No 1 (2025): March 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v4i1.4052

Abstract

Penatalaksanaan dasar terapi diabetes melitus meliputi: penatalaksanaan secara farmakologi adalah dengan menggunakan obat hipoglikemia seperti sulfonilurea, biguanida, inhibator Alfa Glukosidase dan meglitinida, sedangkan penatalaksanaan secara nonfarmakologis yaitu penyuluhan kesehatan masyarakat tentang diabetes mellitus, latihan fisik, diet dan pengobatan secara herbal. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui Pengaruh Pemberian Ekstrak daun kelor Terhadap Penurunan Kadar Gula Dalam Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Seputih Surabaya Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2024. Jenis penelitian kuantitatif, rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan pendekatan two group pretest and posttes design. Populasi dan Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penderita DM yang tercatat pada bulan Januari-Mei 2024 yang berjumlah 65 responden, dimana jumlah sampel ini dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 30 kelompok intervensi dan 30 kelompok kontrol. Teknik sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Berdasarkan uji statistik, diketahui bahwa nila p-value 0,000 atau p-value 0,05 yang artinya Ada Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor Terhadap Penurunan Kadar Gula Dalam Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Seputih Surabaya Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2024. Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat dijadikan sebagai tambahan informasi untuk mengatasi peningkatan kadar gula dalam darah yaitu selalu rutin dalam mengkonsumsi Ekstrak Daun Kelor
The Relationship Between Toothbrushing Compliance and The Incidence of Dental Caries in First-Grade Students Juleha, Juleha; Agata, Annisa; Subardiah, Ida
Java Nursing Journal Vol. 3 No. 2 (2025): March - June 2025
Publisher : Global Indonesia Health Care (GOICARE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61716/jnj.v3i2.110

Abstract

Background: Oral and dental health is essential to overall well-being, especially in children, where poor hygiene practices can lead to dental caries and long-term health consequences. In Lampung Province, 47.5% of children aged 5–9 years report oral health issues, often due to insufficient tooth brushing compliance. Purpose: This study aimed to examine the relationship between toothbrushing compliance and the incidence of dental caries in first-grade students at SDN 2 Sumberejo in 2024. Methods: A cross-sectional study was conducted using probability sampling with simple random sampling on 93 first-grade students. Tooth brushing compliance was assessed through questionnaires, and the incidence of dental caries was categorized as mild, moderate, or severe. Data analysis employed the Chi-square test to determine the association between brushing habits and caries incidence. Results: Among students with poor brushing compliance, 41.1% experienced severe caries, 19.1% moderate, and 39.7% mild. In contrast, those with good compliance had only 16% severe, 16% moderate, and 68% mild caries. Statistical analysis revealed a significant relationship between tooth brushing compliance and dental caries incidence (p = 0.038). Conclusion: Tooth brushing compliance plays a significant role in preventing dental caries in school-aged children. Parental involvement in educating and supervising proper brushing habits, particularly at night, is vital in reducing caries rates among students. Public health interventions should prioritize early oral hygiene education to promote long-term dental health
Pengaruh pemberian kompres lidah buaya (aloe vera) terhadap penurunan suhu tubuh bayi pasca imunisasi DPT-HB Ermayanti, Ni Luh Gede; Subardiah, Ida; Puspita, Richta
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 5 No 2 (2025): May Edition 2025
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v5i2.938

Abstract

Background: Dpt-Hb immunization is a combination vaccine given to protect the body from diphtheria, pertussis, tetanus, and hepatitis B infections. After Dpt-Hb immunization, babies usually experience fever that lasts 1-2 days, accompanied by pain in the injection area and the baby is a little fussy. Aloe vera compress therapy is chosen because it has 95% water content which has saponin and lignin compounds that can be used to reduce fever through the body's heat absorption mechanism. Purpose: To determine whether there is an effect of giving aloe vera compresses on reducing the body temperature of babies after Dpt-Hb immunization. Methods: This study was conducted using a pre-experimental method with a one group pretest-posttest design. Sampling using accidental sampling technique with 24 participants. The intervention was carried out by giving aloe vera compresses for 15 minutes, measuring body temperature using a thermometer. Data analysis used the Wilcoxon statistical test. Results: There was a decrease in body temperature in participants after aloe vera compress was given. The results of the analysis using the Wilcoxon Sign Rank test obtained a p value = 0.000 where (a = <0.05) Conclusion: There is an effect of giving aloe vera compresses on reducing the body temperature of infants after Dpt-Hb immunization in the working area of ​​the Seputih Raman Health Center, Central Lampung.   Keywords: Aloe Vera; Body Temperature; Immunization.   Pendahuluan: Imunisasi Dpt-Hb merupakan vaksin kombinasi yang diberikan untuk melindungi tubuh dari infeksi difteri, pertusis, tetanus, dan hepatitis B. Pasca imunisasi Dpt- Hb biasanya bayi mengalami demam yang berlangsung 1-2 hari, disertai rasa sakit di daerah suntikan dan bayi sedikit rewel. Terapi kompres lidah buaya (aloe vera) dipilih karena memiliki 95% kandungan air yang memiliki senyawa saponin dan lignin yang dapat dimanfaatkan untuk menurunkan demam melalui mekanisme penyerapan panas tubuh. Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian kompres lidah buaya (aloe vera) terhadap penurunan suhu tubuh bayi pasca imunisasi Dpt-Hb. Metode: Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode pre eksperimen dengan desain one group pretest-posttest design. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan 24 partisipan. Intervensi yang dilakukan dengan memberikan kompres lidah buaya (aloe vera) selama 15 menit, pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer. Analisis data yang digunakan yaitu uji statistik Wilcoxon. Hasil: Terdapat penurunan suhu tubuh pada partisipan setelah dilakukan pemberian kompres lidah buaya (aloe vera). Hasil analisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank didapatkan nilai p value = 0.000 dimana (a= <0.05). Simpulan: Ada pengaruh pemberian kompres lidah buaya (aloe vera) terhadap penurunan suhu tubuh bayi pasca imunisasi Dpt- Hb.   Kata Kunci: Imunisasi; Lidah Buaya; Suhu Tubuh.
Dukungan Kader dalam Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) terhadap Berat Badan Balita Bawah Garis Merah (BGM) Subardiah, Ida; Amatiria, Gustop; Lestari, Yuli
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol. 17 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
Publisher : Departement of Nursing, Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, Bandar Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.25 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v15i2.1850

Abstract

 Balita Bawah Garis Merah (BGM) merupakan masalah gizi yang terjadi ketika pertumbuhan anak tidak sesuai standar.Upaya pemerintah untuk mengatasi dengan pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P), yang dimaksudkan untuk memberikan tambahan asupan gizi bagi balita sehingga pertumbuhannya membaik dan berat badannya dapat meningkat.Optimalisasi peran kader dalam mendukung orangtua balita dengan status Bawah Garis Merah diharapkan mampu meningkatkan status gizi anak.Tujuanpenelitian ini mengetahui berat badan anak yang diberikan makanan tambahan pemulihan sebelum dan sesudah mendapat dukungan kader.Jenis penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimen One group pre– post test. Sampel penelitian adalah Balita Bawah Garis Merah (BGM) di Puskesmas Sukaraja Nuban Lampung Timur tahun 2018 sebanyak 15 balita.Analisis data menggunakan uji independen samples t-test.Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh dukungan kader dalam Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) terhadap berat badan Balita Bawah Garis Merah (BGM) (p-value = 0,000). Optimalisasi peran kader dalam mengatasi status gizi balita efektif dan efisien dalam mengatasi masalah pemantauan pertumbuhan balita, sehingga perlu adanya pendampingan petugas kesehatan.Â