Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HUBUNGAN POLA KONSUMSI IKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DI PESISIR TELUK PANDAN KABUPATEN PESAWERAN Sutrio, Sutrio; Mulyani, Roza
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 3 NOMOR 1, APRIL 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.448 KB) | DOI: 10.32662/gjph.v3i1.918

Abstract

School children are important objectives in improving the nutritional status of society. Nutritional status one of them is influenced by protein consumption. Fish is a good source of protein for the growth period and low fish consumption in elementary school students is a problem caused by various factors. This research was to know the pattern of fish consumption with nutritional status in the school children in the Gulf of Pandan Coastal Regency Pesawaran. Research was used cross-sectional research study. The research was conducted at Teluk Pandan Coast Elementary School in August-September 2019. Samples in this study were children of V and VI classes as many as 111 students. Data analysis using chi-square test.The results was showed that the level of protein intake (p = 0.040) was association with the nutritional status while the amount of fish consumption (p = 0.599), the frequency of fish consumption (p = 0.954), the proportion of fish protein consumption (P = 0.076) were not related with nutritional status. The school can utilize media such as posters that contain the importance of consuming fish in school children and include material about the importance of protein intake and fish proteins into physical and sports education subjects and campaigning for the "love to eat fish" slogan. Parents make fish processed with a variety of menu variations so that children can prefer fish.Anak sekolah merupakan sasaran penting dalam perbaikan status gizi masyarakat. Status gizi salah satunya dipengaruhi oleh konsumsi protein. Ikan merupakan sumber protein yang baik untuk masa pertumbuhan dan rendahnya konsumsi ikan pada siswa Sekolah Dasar merupakan masalah yang disebabkan oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola konsumsi ikan dengan status gizi pada anak sekolah di Pesisir Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran. Penelitian menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SDN Pesisir Teluk Pandan pada bulan Agustus-September 2019. Sampel pada penelitian ini adalah anak kelas V dan VI sebanyak 111 siswa. Analisa data menggunakan uji chi-square test. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara tingkat asupan protein (p = 0.040) dengan status gizi dantidak ada hubungan yang bermakna antara jumlah konsumsi ikan (p = 0.599), frekuensi konsumsi ikan (p = 0.954), proporsi konsumsi protein ikan (p = 0.076) dengan status gizi. Pihak sekolah dapat memanfaatkan media seperti poster yang berisikan tentang pentingnya mengonsumsi ikan pada anak sekolah dan memasukkan materi tentang pentingnya asupan protein dan protein ikan kedalam mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga serta mengkampanyekan kembali slogan ?gemar makan ikan?. Orang tua murid membuat olahan ikan dengan berbagai variasi menu sehingga anak lebih bisa menyukai ikan.
PENGARUH PEMBERDAYAAN KELUARGA TERHADAP PENGENDALIAN OBESITAS Bertalina, Bertalina; Mulyani, Roza
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.98 KB) | DOI: 10.26630/jk.v11i1.1824

Abstract

World's population 2,2 billion obesity.  Besides, overweight and obesity have a risk of developing diabetes (44%), ischemic heart disease (23%), and cancer (7-41%).  The main risk factors that cause obesity are behavioral factors, which are unhealthy eating patterns, plus insufficient consumption of fiber (fruit and vegetables), lack of physical activity, and smoking. The study aimed to determine the effect of family empowerment on obesity control in Hajimena Public Health Center, South Lampung. The research variable was family empowerment with a balanced nutrition diet, routine physical activity measured before, and after being educated. The study was conducted in July-November 2018. The type of research was a Quasi experiment, the results of sample calculations obtained a sample of 66 people. The results showed there were differences in fat, vegetable, sugar, salt and  sweet foods intake before and after intervention with a value of p 0.048, 0,022, 0,001, 0,008 and 0,025. There was no difference in intake, energy, protein, carbohydrate, fruit, before and after the intervention with p-values of 0,576, 0,229,  0,583, and 0,930.  There are differences in physical activity before and after the intervention with a p-value of 0,001.  The Health Center can collaborate with the school in overcoming obesity programs by conducting counseling in schools and evaluating nutritional status.  
Praktik pemberian MP-ASI pada baduta 6-24 bulanWasting dan Stunting di wilayah kerja Puskesmas Kemalo AbungKab. Lampung Utara Mulyani, Roza; Sutrio, Sutrio; Sumardilah, Dewi Sri
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 15 No 4 (2023): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v15i4.1608

Abstract

Makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) adalah asupan transisi dari asupan yang awalnya hanya susu menuju ke makanan semi padat. Masa peralihan dari ASI eksklusif menuju makanan keluarga juga dikenal sebagai masa penyapihan (weaning period). Cakupan wasting pada balita di Indonesia pada tahun 2022 sebesar 7,7% dan cakupan underweight balita sebesar 17,1%, sedangkan untuk cakupan stunting pada balita di Indonesia sebesar 21,6% (SSGI, 2022). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Praktik pemberian MP-ASI pada baduta 6-24 bulan Wasting dan Stunting di wilayah kerja Puskesmas Kemalo Abung Kab. Lampung Utara Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas Kemalo Abung bulan April 2023. Sampel pada penelitian menggunakan total populasi yaitu 36 ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan Wasting dan Stunting di wilayah kerja Puskesmas Kemalo Abung Kab. Lampung Utara. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat untuk mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu memiliki tingkat pendidikan SLTA/sederajat 47,2%, ibu tidak bekerja 86,1% dan respoden berpendapatan rendah sebanyak 80,6%. Ibu yang memiliki pengetahuan cukup sebesar 55,6%. Dalam praktik pemberian MP-ASI masih banyak yang tidak sesuai dengan anjuran praktik pemberian MP-ASI diantaranya pemberian MP-ASI dini (63,9%), keragaman pangan MP-ASI (69,4%), tekstur MP-ASI (55,6%), frekuensi pemberian MP-ASI (58,3%), dan porsi pemberian MP-ASI (77,2%). Praktik pada pemberian MP-ASI di wilayah kerja Puskesmas Kemalo Abung Kab. Lampung Utara diharapkan dapat lebih baik lagi dengan pendampingan tenaga kesehatan yang melibatkan kader posyandu dengan meningkatkan kemampuan dan keterampilan ibu baduta dalam menyiapkan MP-ASI berupa edukasi, konseling serta praktik demonstrasi MP-ASI Pangan Lokal.
PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER POSYANDU DALAM PEMBERIAN KONSELING MP-ASI DI DESA LOKUS STUNTING SIDODADI KEC. TELUK PANDAN KAB. PESAWARAN Sutrio, Sutrio; Nugroho, Arie; Mulyani, Roza
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 1 (2024): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i1.1628

Abstract

Rendahnya kemampuan kader dalam mentransfer informasi tentang makanan pendamping ASI tidak lepas dari minimnya pelatihan yang diberikan oleh puskesmas sebagai pembina posyandu. Maka sangat penting memberikan pendampingan bagi kader melalui pelatihan konseling MP-ASI untuk meningkatkan kualitas kader dalam mentransfer informasi kepada ibu balita untuk memiliki kemampuan konseling tentang makanan pendamping ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa Pengaruh Pendampingan Terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Kader Posyandu Dalam Pemberian Konseling MP-ASI Di Desa Lokus Stunting Sidodadi Kec. Teluk Pandan Kab. Pesawaran. Jenis penelitian ini adalah quasy eksperiment. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperiment one grouppretest-posttest. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kader posyandu yang tercatat di Desa Sidodadi berjumlah 30 orang. Sampel merupakan bagian dari populasi diambil dari keseluruhan objek penelitian dengan berjumlah 30 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan rerata skor pengetahuan kader posyandu sebelum dilakukan pendampingan adalah 8,2 (SD=0,961), dan setelah dilakukan pendampingan adalah 13,06 (SD= 1,04). Rerata skor keterampilan kader sebelum pendampingan 5,86 (1,16) dan setelah diberikan pendampingan 14,46 (1,25). Uji statistik menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada skor pengetahuan dan keterampilan responden sebelum dan setelah pendampingan dengan nilai Asymp Sig.0,000 berarti nilai p<0,05. Hasil ini menujukkan terdapat pengaruh pendampingan terhadap pengetahuan dan keterampilan kader dalam pemberian Konseling MP-ASI.
Hubungan Status Gizi dan Kebiasaan Merokok Dengan Kebugaran Tubuh pada Atlet Remaja Wushu Saburai Lampung Sri Sumardilah, Dewi; Meylia Maharani, Aggela; Indriyani, Reni; Sutrio, Sutrio; Bertalina, Bertalina; Mulyani, Roza
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 15 No 4 (2023): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v15i4.1683

Abstract

Selain harus memiliki teknik yang baik maka seorang atlet wushu yang ingin mencapai prestasi optimal harus juga memiliki tingkat kebugaran tubuh yang tinggi. Salah satu komponen yang dapat digunakan untuk mengukur kebugaran adalah daya tahan tubuh (endurance). VO2Max adalah ukuran yang bisa digunakan untuk menilai daya tahan tubuh, yaitu kemampuan tubuh untuk dapat menghirup oksigen secara maksimal selama melakukan aktivitas fisik yang berat. VO2Max adalah ukuran yang bisa digunakan untuk menilai daya tahan tubuh, yaitu kemampuan tubuh untuk dapat menghirup oksigen secara maksimal selama melakukan aktivitas fisik yang berat. Hasil penelitian (Zawawi, 2021) pada atlet wushu di kota Kediri menunjukkan bahwa 42,86% atlet wushu ternyata memiliki (VO2Max) dengan kategori kurang Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan kebiasaan merokok dengan kebugaran tubuh atlet remaja wushu Saburai Lampung. Disain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel total populasi, yaitu 20 orang.. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara untuk mengetahui kebiasaan merokok, pengukuran IMT/U untuk mengetahui status gizi dan pengukuran VO2Max untuk mengetahui kebugaran tubuh. Sedangkan analisa yang digunakan adalah bivariate dengan menggunakan uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 16 orang (80%) atlet wushu yang memiliki kebugaran tubuh mulai dari tingkatan baik. Kemudian ada korelasi antara status gizi dengan kebugaran dengan keeratan yang sedang (p = 0,044, R = 0,450), kemudian ada korelasi antara kebiasaan merokok dengan kebugaran dengan keeratan ringan (p = 0,049, R = 0,300). Untuk meningkatkan kebugaran tubuh atlet wushu maka perlu dibiasakan untuk makan gizi seimbang, sedangkan untuk menghilangkan kebiasaan merokok perlu dilakukan pembatasan ruang merokok, baik di sekitar sasana latihan, sekolah, maupun di rumah.
Integrated Approach to Stunting Prevention and Treatment: Catfish Cultivation as a Sustainable Solution in Pujo Basuki Village- Trimurjo District, Central Lampung Regency Oktaviani, Ika; Sariyanto, Iwan; Riyanto, Riyanto; Mulyani, Roza
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KOMUNITAS KESEHATAN Vol 2 No 01 (2024): JUNI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jb.v2i01.2338

Abstract

Introduction: Stunting is a significant health problem in Indonesia, especially in rural and remote areas. Central Lampung Regency, namely Pujo Basuki Village, has been designated as a stunting locus area since 2022 because the prevalence of stunting is 15.8%. The aim of this activities had to raise public awareness in efforts to reduce and prevent stunting in the Pujo Basuki Village area, Central Lampung, Lampung Province. Method: Through the planning and preparation, implementation and monitoring, evaluation and reporting stages of an integrated approach to preventing and handling stunting through training in catfish cultivation and how to make catfish feed, Providing catfish assistance, nutritional education to residents with stunted children and KEK pregnant women. Results: Training was carried out and the creation of catfish ponds and distribution of catfish seeds at 3 location points in village subsections. It was carried out for 2.5 months. The harvest is given to families with stunted toddlers and pregnant women with KEK. There was an increase knowledge about nutrition and balanced menus for toddlers of cadres and families of stunting from 59% to 80%. Conclusion: Activities are carried out optimally, residents are enthusiastic in increasing their efforts to reduce the incidence of stunting and prevent stunting in the future. Catfish cultivation and education activities will continue in 2024 with the target of creating a processed menu made from catfish to revive the village's creative economy.
PERSEPSI IBU BALITA TENTANG STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CANDRAMUKTI KAB.TULANG BAWANG BARAT Sutrio; Rahmadi, Antun; Nugroho, Arie; Muliani, Usdeka; Mulyani, Roza
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.35122

Abstract

Tujuan penelitian ini mengkaji persepsi ibu balita tentang pengertian, penyebab, pencegahan dan penanggulangan stunting di wilayah Puskesmas Candra Mukti. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam dengan informan kunci yaitu ibu balita stunting, informan tambahan yaitu kader pos yandu dan pemegang program gizi puskesmas. Ibu mempersepsikan pengertian stunting cenderung kepada tanda-tanda fisik yang meliputi anak terlihat kecil, serta pertumbuhan lambat, dengan ciri- ciri badan pendek, kurus, lemah dan kurang gizi. Petugas kesehatan melakukan sosialisasi lanjutan mengenai stunting, edukasi gizi, keterampilan hidup bersih dan sehat serta KIA dengan lebih sering menggunakan media promosi kesehatan yang mudah dipahami oleh semua kalangan. Informasi yang digaungkan bukan saja berkaitan dengan aspek fisik akibat stunting dan faktor langsung penyebab stunting, tetapi lebih diutamakan pada akibat stunting terhadap kecerdasan dan perkembangan otak anak dan faktor tidak langsung penyebab stunting seperti ketersediaan air bersih dan sanitasi.
Pola Konsumsi Remaja Terhadap Makanan Cepat Saji di SMPN 4 Metro Provinsi Lampung Tahun 2024 Lupiana, Mindo; Ketut Ayu Dewanti RP, Ni; Muliani, Usdeka; Mulyani, Roza; Sutrio, Sutrio
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 4 (2024): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makanan cepat saji (fast food) mengandung kalori kadar lemak, gula dan sodium (Na) yang tinggi tetapi rendah serat, vitamin A, asam akrobat. kalsium dan folat. Faktor penyebab obesitas pada remaja bersifat multifaktorial. Peningkatan konsumsi makanan cepat saji (fast food), rendahnya aktivitas fisik, faktor genetik, pengaruh iklan, faktor psikologis, status sosial ekonomi, program diet, usia, dan jenis kelamin merupakan faktor-faktor yang berkontribusi pada perubahan keseimbangan energi dan berujung pada kejadian obesitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola konsumsi makanan siap saji (fast food) pengetahuan dan status gizi pada remaja Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik. Jumlah populasi seluruh siswa/i kelas 7 dan 8 di SMPN 4 Metro sebanyak 494 orang dan sampel 85 orang, tehnik pengambilan sampel secara stratified random sampling. Variabel penelitian adalah status gizi, pengetahuan tentang fast food, kebiasaan makan fast food dan preferensi terhadap fast food. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara formulir dan kuesioner. Hasil penelitian diketahui bahwa status gizi pada siswa SMPN 4 Metro dengan kategori gizi baik terdapat 45,9%, gizi kurang 40,0%, obesitas 8,2% dan gizi lebih 5,9%. Pengetahuan siswa tentang makanan fast food 42,3% memiliki pengetahuan yang baik, 48,2% pengetahuan cukup, 2% pengetahuan kurang. Terdapat 90,5% sering mengkonsumsi fast food dan 9,5% jarang mengkonsumsi fast food. jenis fast food yang dikonsumsi yaitu sebanyak 61,2% mengkonsumsi jenis fast food keduanya, 36,4% mengkonsumsi traditional fast food dan 2,4% mengkonsumsi modern fast food. Disarankan memberikan edukasi kepada siswa tentang makanan fast food dan dampak buruk yang ditimbulkan. Pihak sekolah perlu menyediakan media pendidikan gizi seperti poster yang ditempel di dinding pada tempat-tempat strategis yang mudah dilihat oleh siswa.
Karakteristik Kimia Tepung Hati Ayam Ikan Teri Sebagai Bahan Pembuatan MPASI Dalam Pencegahan dan Penanggulangan Stunting Indah Putri Sejati, Nawasari; Mulyani, Roza; Lupiana, Mindo; Sri Wahyuni, Endang
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 17 No 1 (2025): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hati ayam dan ikan teri merupakan bahan makanan yang murah dan mengandung zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dalam jumlah yang cukup tinggi yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat MPASI untuk mengatasi stunting. Formula MPASI yang dibuat dari 75% tepung hati ayam dan 25% tepung ikan teri memiliki tingkat kesukaan dengan kategori disukai. Tepung hati ayam teri (75:25) memiliki nilai gizi energi 397,62kkal; 65,58g protein; 12,74g lemak; dan 5,16g karbohidrat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi asam lemak terutama asam lemak omega dan zat gizi mikro (vitamin A dan Fe, Zn, Ca) pada tepung hati ayam teri formula 75:25. Penelitian ini bersifat eksperimen dan merupakan kelanjutan dari penelitian di tahun sebelumnya. Sampel menggunakan F2 dengan komposisi 75% tepung hati ayam dan 25% tepung ikan teri. Analisis komposisi asam lemak menggunakan metode kromatografi gas (GC), kandungan vitamin A dengan metode HPLC, sedangkan kandungan mineral Fe, Zn, dan Ca dengan metode ICP-OES. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung komposit memiliki kandungan zat besi sebesar 13,395 mg; Zinc sebesar 6,740 mg; dan kalsium sebesar 117,95 mg/100g. Tepung komposit juga memiliki kandungan vitamin A sebesar 13.404,59 µg/100g. Komposisi asam lemak mengandung asam lemak omega 6 (37,097%) lebih banyak dibandingkan asam lemak omega 3 (0,459%) dan omega 9 (14,567%). Omega 6 terbanyak adalah asam linoleat dan asam arakidonat dengan jumlah masing-masing sebesar 2,9900g dan 1,8805g. Kombinasi hati ayam ikan teri ini tidak hanya memberikan nilai gizi tinggi tetapi juga memperluas aplikasi pangan, misalnya sebagai bahan tambahan pada makanan bayi, biskuit, atau makanan siap saji lainnya.
Pelatihan Kader Pendamping Gizi bagi Ibu Hamil KEK dan Anemia dengan Model Paket Pendampingan Gizi Sutrio, Sutrio; Mulyani, Roza; Lupiana, Mindo
Al-Mu'awanah: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/almuawanah.v2i1.8900

Abstract

Indonesia menghadapi berbagai masalah gizi pada periode 1000 HPK, terlihat dari masih tingginya kejadian ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK), anemia dan luaran kehamilan berupa bayi lahir dengan BBLR. Lebih dari 20 juta bayi di dunia (15,5% dari seluruh kelahiran) mengalami BBLR dan 95% diantaranya terjadi di negara-negara berkembang. Laporan Riskesdas pada tahun 2010 mencatat prevalensi BBLR di secara nasional sebesar 11,5%. Faktor risiko kejadian BBLR diawali dengan ibu yang hamil kondisi KEK, dan risikonya lebih tinggi pada ibu hamil usia remaja (15-19 tahun), sementara proporsi ibu hamil KEK usia 15-19 tahun masih sebesar 31%. Pendampingan gizi yang selama ini berjalan difokuskan pada pencegahan dan penanggulangan masalah Gizi pada usia bayi dan balita, sangat terbatas pendampingan dan pemberdayaan yang memfokuskan pada ibu hamil dengan masalah KEK dan Anemia. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang Pendampingan Gizi Ibu Hamil KEK dan Anemia Pada Kader Kesehatan Dengan Model Paket Pendampingan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Gedong Tataan Kab. Pesawaran. Pelatihan ini telah terlaksana dengan baik sehingga masyarakat mampu berperan dalam penanggulangan KEK dan anemia pada ibu hamil di wilayahnya. Terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan Pendampingan Gizi Ibu Hamil KEK dan Anemia dengan Model Paket Pendampingan Gizi di Puskesmas Gedong Tataan.