Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

The Formula for Making Seruit (Local Food) Based on Snakehead Fish as a Food Source of High Protein Bertalina, Bertalina; Sudarmi, Sudarmi; Indriyani, Reni
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v14i1.3657

Abstract

There are many traditional fish dishes, including steamed, fried, boiled, then mixed with shrimp paste/sambal/tempoyak/mango sauce/pineapple sauce and topped with various cooked vegetables/fresh vegetables. Protein requirements ideally, teenage boys need 70 to 75 grams of protein per day, and adolescent girls need 65 grams of protein per day by eating fortified, fortified, or modified foods that contain high-protein ingredients. Snakehead fish (Channa striata), including freshwater fish, includes relatively high protein and complete essential amino acids. This study aimed to analyze the sensory characteristics and nutritional value of Sambal Seruit made from snakehead fish. The method of this study used experiments where snakehead fish, a local food, was added to produce the most popular harpoon. The treatment was a complete randomized block design (RCD) with three replications. Observations included sensory tests of color, smell, texture, taste, and general acceptance using hedonic and proximate test methods. The data analysis shows the evaluation results in the form of tables and graphs for the mean of each Sambal composition: Snakehead F1 (30%:70%), F2 (40%:60%), F3 (50%:50%)—The acceptance of panelists based on the Likert scale of color value. Panelists prefer Formula 2, Formula 2 based on aroma value, and Formula 3 based on taste. The proportion of snakehead fish in the seruit chili sauce formula, the higher it is, the higher the nutritional value of the seruit chili sauce.
Spatial Analysis of Nearest Neighbors in Dengue Disease in Metro City sutarto, sutarto; Sari, Ratna Dewi Puspita; Utama, Winda Trijayanthi; Indriyani, Reni
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 15 No 3 (2024): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v15i3.2338

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) poses a significant public health challenge in Metro City, Lampung Province, characterized by fluctuating case numbers. This study aims to analyze the spatial patterns of DHF using Geographic Information System (GIS) techniques and identify associated risk factors. Data were collected from DHF patients recorded between January and April 2024, revealing geographic variations in case distributions, with Iring Mulyo village reporting the highest incidence. The analysis indicates that most cases occur in individuals aged 6-59, although children aged 1-5 are notably at higher risk. Additionally, the distribution of cases shows a higher prevalence among females, likely due to environmental and behavioural factors. Vulnerability mapping highlights areas with elevated risk, particularly in densely populated regions. The findings underscore the necessity for targeted interventions, including community empowerment and vector control efforts. Recommendations are made for health authorities to employ data-driven strategies tailored to each area's unique demographic and environmental contexts. This study emphasizes the importance of continuous monitoring and adaptive strategy to control and prevent DHF effectively across different population segments.
PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN UNTUK PENINGKATAN GIZI BALITA DI DESA BANJAR AGUNG Trijayanthi Utama, Winda; Puspita Sari, Ratna Dewi; Sutarto, Sutarto; Indriyani, Reni
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 4 (2023): Desember 2023
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/buguh.v3n4.2157

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang bersifat irreversibel yang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang tidak adekuat. Prevalensi stunting di Provinsi Lampung masih cukup tinggi, berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menanggulangi masalah stunting. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mensosialisasikan pemanfaatan lahan pekarangan sebagai salah satu upaya pencegahan dan penanganan stunting. Terdapat perbedaan signifikan sumbangan energi, protein, dan lemak dari pekarangan rumah terhadap kejadian stunting, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan sumbangan karbohidrat dari pekarangan rumah terhadap kejadian stunting.
Hubungan Status Gizi dan Kebiasaan Merokok Dengan Kebugaran Tubuh pada Atlet Remaja Wushu Saburai Lampung Sri Sumardilah, Dewi; Meylia Maharani, Aggela; Indriyani, Reni; Sutrio, Sutrio; Bertalina, Bertalina; Mulyani, Roza
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 15 No 4 (2023): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v15i4.1683

Abstract

Selain harus memiliki teknik yang baik maka seorang atlet wushu yang ingin mencapai prestasi optimal harus juga memiliki tingkat kebugaran tubuh yang tinggi. Salah satu komponen yang dapat digunakan untuk mengukur kebugaran adalah daya tahan tubuh (endurance). VO2Max adalah ukuran yang bisa digunakan untuk menilai daya tahan tubuh, yaitu kemampuan tubuh untuk dapat menghirup oksigen secara maksimal selama melakukan aktivitas fisik yang berat. VO2Max adalah ukuran yang bisa digunakan untuk menilai daya tahan tubuh, yaitu kemampuan tubuh untuk dapat menghirup oksigen secara maksimal selama melakukan aktivitas fisik yang berat. Hasil penelitian (Zawawi, 2021) pada atlet wushu di kota Kediri menunjukkan bahwa 42,86% atlet wushu ternyata memiliki (VO2Max) dengan kategori kurang Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan kebiasaan merokok dengan kebugaran tubuh atlet remaja wushu Saburai Lampung. Disain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel total populasi, yaitu 20 orang.. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara untuk mengetahui kebiasaan merokok, pengukuran IMT/U untuk mengetahui status gizi dan pengukuran VO2Max untuk mengetahui kebugaran tubuh. Sedangkan analisa yang digunakan adalah bivariate dengan menggunakan uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 16 orang (80%) atlet wushu yang memiliki kebugaran tubuh mulai dari tingkatan baik. Kemudian ada korelasi antara status gizi dengan kebugaran dengan keeratan yang sedang (p = 0,044, R = 0,450), kemudian ada korelasi antara kebiasaan merokok dengan kebugaran dengan keeratan ringan (p = 0,049, R = 0,300). Untuk meningkatkan kebugaran tubuh atlet wushu maka perlu dibiasakan untuk makan gizi seimbang, sedangkan untuk menghilangkan kebiasaan merokok perlu dilakukan pembatasan ruang merokok, baik di sekitar sasana latihan, sekolah, maupun di rumah.
Study of Nastar Abolecam as a Healthy Snack Alternative for Women of Childbearing Age to Prevent Stunting Indriyani, Reni; Nadimin, Nadimin; Fatmawaty, Fatmawaty; Hendrayat, Hendrayat
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 3 (2024): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Stunting is a serious issue in Indonesia, particularly in rural areas (34.8%) compared to urban areas (27.3%), caused by a lack of nutritional knowledge among women of reproductive age. The aim of the research is to develop Nastar Abolecam to improve the nutritional intake of women of reproductive age in order to prevent stunting by providing a healthy, nutrient-rich snack. Method: This research employs an experimental design with three variations of Nastar Abolecam formula, comparing ratios of red bean flour and wheat flour (25%, 50%, and 75%). It involves an organoleptic test by 75 panelists of women of reproductive age, as well as analyzing the nutritional value and food cost to determine the product's selling price. Results: The results showed that formula 2 of Nastar Abolecam with catfish floss was the most preferred by panelists in the hedonic test. This formula excels in color, aroma, taste, and texture, with the highest value on the Likert scale. These findings align with previous studies that show consumer preference for products with attractive visual characteristics, a distinctive buttery aroma, a savory taste, and a crunchy texture. Analysis of nutritional content also shows that formula 2 contains good nutrition, including increased iron, so it has the potential to be a healthy snack for pregnant women. With affordable food costs, formula 2 is expected to be well-accepted in the market and contribute to preventing stunting. Conclusion: Formula 2 of Nastar Abolecam with catfish floss proved to be the most preferred by panelists, indicating the success of the combination of ingredients and proportions in meeting consumer preferences. Manufacturers are advised to adopt Formula 2 in large-scale production and conduct further research to develop product variations and improve quality through innovation of raw materials and processing techniques.
Analisis Penggunaan Digital Payment: Modifikasi Teori Technology Acceptance Model Indriyani, Reni; Widyastuti, Umi; Yusuf, Muhammad
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 9 No 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v9i3.22988

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel perceived ease of use, variabel perceived of risk, dan trust sebagai variabel mediasi terhadap digital payment usage khususnya aplikasi QRIS pada pelaku UMKM yang berlokasi di wilayah Jabodetabek dengan menggunakan modifikasi teori Technology Acceptance Model (TAM). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan sumber data primer melalui penyebaran kuesioner yang dilakukan secara daring menggunakan Google Form. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan teknik convenience sampling. Kriteria sampel penelitian adalah UMKM yang menjadi merchant QRIS dan menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran serta berlokasi di Jabodetabek. Jumlah sampel penelitian yang dikumpulkan sebanyak 224 sampel. Penelitian dilakukan dengan mengolah data menggunakan software SPSS 25 dan AMOS 26 dengan menggunakan model penelitian SEM-AMOS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga hipotesis yang diterima antara lain perceived ease of use berpengaruh positif terhadap trust, trust berpengaruh positif terhadap digital payment usage, dan perceived ease of use berpengaruh positif terhadap digital payment usage serta dua hipotesis yang ditolak yaitu, perceived of risk tidak berpengaruh terhadap trust dan perceived of risk tidak berpengaruh terhadap digital payment usage.
KANDUNGAN GIZI DAN PENENTUAN UMUR SIMPAN KERIPIK TORTILLA DARI TIGA JENIS TEPUNG SEBAGAI MAKANAN CAMILAN PENCEGAHAN STUNTING Indriyani, Reni; Nugroho, Arie; Novika , Yulia; Sutrio, Sutrio; Bertalina, Bertalina
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.22271

Abstract

Dalam masa kehamilan ibu memasok semua nutrisi untuk bayi yang sedang berkembang untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat. Defisit asupan gizi pada kehamilan akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Nutrisi ketika kehamilan sangat membantu ibu hamil dan janin agar tetap sehat dengan jumlah dan kualitas nutrisi yang di optimal. Produk camilan (snack) yang mengandung tinggi kalsium,  zat besi  dan iodium jarang ditemui dimasyarakat, maka perlu alterantif snack tinggi kalsium, zat besi dan iodium yang bermanfaat untuk kesehatan. Salah satu hasil olahan jagung yang banyak disukai konsumen pada saat ini adalah keripik jagung atau tortilla. Tortilla biasanya berupa sejenis keripik atau chips yang terbuat dari jagung berbentuk segiempat gepeng dan tidak ada standar khusus. Tepung dari jagung memiliki keunggulan mengandung serat pangan, unsur Fe, dan beta- karoten yang merupakan pro vitamin A. Jagung mempunyai kadar protein yang lebih rendah, sehingga perlu ada penambahan bahan pangan lainnya seperti tepung tempe  dan  udang rebon. Tujuan khusus mendapat produk tortilla dengan nilai gizi kalsium, iodium dan zat pada kemasan dengan massa simpan yang paling lama. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan perlakuan penambahan tempe terhadap pembuatan sanck tortilla chip. Metode yang digunakan berupa Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga kali ulangan . dilakukan analisis proksimat, uji kadar kalsium, zat besi dan iodoium.  Penentuan Masa Simpan tortila ditentukan dengan metode Accelerated shelf-life test (ASLT) menggunakan persamaan Arrhenius.
The Impact of Health Worker Assistance on the Skills of Posyandu Cadres in Measuring the Height of Toddlers Sumardilah, Dewi Sri; Indriyani, Reni
Jurnal Kesehatan Vol 15 No 3 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v15i3.4718

Abstract

Weight and height measurements are crucial for monitoring toddler growth and enabling early detection of developmental disorders. Cadres at posyandu (integrated health service posts) play an essential role in this monitoring; however, many lack adequate skills. This study employed a pre-experimental design with pre-test and post-test assessments conducted in the Kedondong Health Center area of Pesawaran Regency. The study involved 47 randomly selected active posyandu cadres, focusing on their skills in measuring toddler height. The treatment variable was the support provided by health workers to these cadres. Skill measurements were taken twice: before (pre-test) and after (post-test) assistance. A checklist outlining the steps for measuring children's height was utilized as the assessment tool. Data analysis included the Shapiro-Wilk test for normality and the Wilcoxon test to evaluate differences in skills pre- and post-mentoring. Results demonstrated a significant improvement in average skill scores, with the infant meter increasing from 6.44 to 8.92 and the stadiometer from 6.06 to 9.11. Statistically significant differences were found before and after mentoring for both instruments (p-value=0.012 for the infant meter; p-value=0.000 for the stadiometer). The study recommends that health workers effectively mentor cadres using these measurement tools, aligning with existing standard operating procedures (SOPs).
PENGEMBANGAN MP-ASI LOKAL UNTUK MEMPERSIAPKAN GENERASI EMAS 2045 DAN PEMBERDAYAAN PROGRAM STBM SERTA MENCAPAI DESA ODF DI DESA CABANG EMPAT KECAMATAN ABUNG SELATAN, KABUPATEN LAMPUNG UTARA sumardilah, dewi; Indriyani, Reni; Muliani, Usdeka; Prianto, Nawan; Sutarto, Sutarto
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v9i1.525

Abstract

Pengabdian masyarakat dengan skema Program Pengembangan Desa Mitra ini, berjudul Pengembangan MP-ASI Lokal untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045 dan Pemberdayaan Program STBM serta mencapai Desa ODF di Desa Cabang Empat Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara. Tujuan umum kegiatan adalah meningkatkan ketrampilan kader dalam menyiapkan MP-ASI dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam melaksanakan Sanitasi Total berbasis Masyarakat menuju Desa ODF. Tujuan khusus: 1) praktik membuat MP-ASI dengan memanfaatkan bahan makanan lokal 2) pendampingan pembuatan dan pemasangan jamban, 3) pencapaian predikat desa ODF. Berdasarkan Survei status Gizi Balita Indonesia (SSGI) 2019 didapatkan prevalensi balita Stunting menurut Provinsi, jumlah stunting di Provinsi Lampung tahun 2013 sebesar 42,6%, pada tahun 2018 sebesar 27,3%, dan pada tahun 2019 sebesar 26,3%. Dari hasil tersebut, Provinsi Lampung mengalami penurunan jumlah persentase balita Stunting. Berdasarkan SSGBI 2019 prevalensi stunting di Kabupaten Lampung Utara tahun 2013 sebesar 32,44% dan di tahun 2019 sebesar 38,56%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan Kabupaten Lampung Utara megalami peningkatan. Stunting merupakan masalah kesehatan yang terjadi karena asupan gizi yang tidak mencukupi selama periode seribu hari pertama kehidupan (HPK). Salah satu penyebab stunting di Propinsi Lampung adalah tidak optimalnya intake gizi seimbang dan rendahnya cakupan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang pada Balita. Desa Cabang Empat Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara merupakan Desa locus stunting di Kabupaten Lampung utara dengan jumlah balita stunting sebanyak 15 orang (Hasil Penimbangan, Agt-2023). Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemberdayaan masyarakat terutama Kader Posyandu. Untuk mencapai Generasi Emas di tahun 2045 banyak faktor yang harus dibenahi terutama faktor lingkungan dan perilaku masyarakat.
Kajian Etnomedisin Masyarakat Desa Sungai Rangas Ulu: Ethnomedical Study of The Sungai Rangas Ulu Village Community Mustaqimah, Mustaqimah; Saputri, Rina; Hakim, Ali Rakhman; Indriyani, Reni
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v11i2.8340

Abstract

Penggunaan obat tradisional umum dilakukan oleh masyarakat di negara-negara berkembang. Selain itu, masyarakat desa juga masih memiliki tradisi yang kuat dalam praktik pengobatan tradisional khususnya pemanfaatan tanaman atau bagian tanaman sebagai obat. Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan pengetahuan tradisional tentang tanaman obat yang digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan mengubah pengetahuan lisan tentang penggunaan tradisional tanaman obat menjadi laporan ilmiah tertulis. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif. Alat yang digunakan adalah kuesioner. Responden penelitian sebanyak 20 orang dari desa sungai rangas ulu. Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 29 jenis tanaman telah digunakan oleh masyarakat, dengan bagian tanamannya berupa akar, batang, biji, buah, daun, dan rimpang. Tanaman terbanyak berdasarkan nilai Use Value adalah daun salam.