Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Simbol dalam Tradisi Kematian (Geblag) Masyarakat Jawa di Desa Tamankuncaran Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang Oktalia, Aurora Indah; Novariyanto, Rizki Agung
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 10 No 3 (2024): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v10i3.1847

Abstract

The geblag tradition has rich and complex cultural values, reflecting the beliefs, hopes and social relations of the local community. The main aim of the research is to reveal the symbols of the geblag death tradition in Tamankuncaran Village. The type of research used is qualitative with a descriptive approach, with data collection in the form of observation, interviews, documentation and library research methods. The results of the research show that the geblag tradition has a symbol, these symbols are, first the symbols in the offerings are water (in which there are flowers), coffee, tea, cigarettes, kinang, food that the deceased liked and market snacks. The second is a symbol of the grave pilgrimage of performing ablution, saying hello, cleaning the grave and scattering flowers.
THRIFTING DI KECAMATAN PUJON: STUDI FENOMENOLOGI TERKAIT PRILAKU DI MASYARAKAT DESA PUJON Sa'dana, Kusuma; Setiani, Puspita Pebri; Novariyanto, Rizki Agung
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v7i2.100976

Abstract

Masyarakat desa, termasuk di Kecamatan Pujon, mengalami pergeseran dalam pola konsumsi, tidak terkecuali dalam hal fashion. Fenomena thrifting atau membeli pakaian bekas yang sebelumnya populer di perkotaan, kini mulai merambah wilayah pedesaan. Penelitian ini penting untuk memahami bagaimana masyarakat desa menyerap dan memaknai tren ini dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor pendorong masyarakat desa pujon menggemari thrifting dan mengetahui bagaimana pola prilaku thrifting masyarakat desa pujon. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi yang berfokus pada penemuan fakta terhadap suatu fenomena social dan berusaha memahami tingkah laku manusia berdasarkan perspektif partisipan. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi sebagai pelengkap penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa factor pendorong masyarakat desa pujon menggemari thrifting adalah harga yang terjangkau, akses ke barang branded atau unik, pengaruh media sosial dan anak muda, kesadaran lingkungan dan gaya hidup berkelanjutan, adanya peluang ekonomi, keterbatasan pilihan fashion lokal, budaya gotong royong dan rekomendasi sosial sedangkan pola prilaku thrifting masyarakat desa pujon menggemari thrifting yakni motivasi pembelian bersifat fungsional dan ekonomis, pemilihan produk berdasarkan harga, kualitas, dan merek, tempat berbelanja bervariasi: pasar, lapak kaki lima, hingga online, frekuensi thrifting tidak terlalu tinggi tapi konsisten, pola sosial: rekomendasi dan belanja kolektif, perilaku selektif dan cermat dalam memilih, nilai tambah: modifikasi dan kreativitas. Anak remaja hingga dewasa sebagai salah satu kelompok masyarakat yang mengikuti perkembangan trend serta gaya hidup tertentu sehingga akan menjadi subjek yang menarik untuk mempelajari fenomena thrifting ini. Sebagian besar anak remaja dan dewasa mereka tertarik untuk mengekspresikan diri melalui gaya pakaian yang kekinian namun memiliki keterbatasan biaya.
Makna Simbolis Kesenian Bantengan Putro Tunggul Sari Sebagai Identitas Budaya Kabupaten Malang Nura Fraizilla, Ananda Yunia; Novariyanto, Rizki Agung
Edukasiana: Jurnal Inovasi Pendidikan Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : Papanda Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56916/ejip.v4i4.2144

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis makna simbolis dari pertunjukan Kesenian Bantengan Putro Tunggul Sari di Desa Gunungsari guna untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat Gunungsari dan memperkuat peran bantengan sebagai identitas budaya yang masih hidup dan berkembang hingga saat ini. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Untuk menjawab mengenai makna simbolis digunakanlah teori dari Suzane K. Langer yang menyatakan bahwa simbol memiliki peran yang sangat penting dalam menyampaikan makna estetis suatu fenomena. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen-elemen dalam pertunjukan kesenian bantengan penuh dengan makna simbolis yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan spiritual. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional di Kabupaten Malang serta untuk mempromosikan budaya lokal kepada dunia luar.
Pilihan Rasional Mahasiswa Menjadi Pemandu Streaming di Aplikasi Tik-Tok dan WeSing [Students' Rational Choice to Become Streaming Hosts on TikTok and WeSing] Arsyah, Muqaffi Ahmad; Novariyanto, Rizki Agung
Indonesia Berdaya Vol 6, No 4 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20251299

Abstract

Abstract. Penelitian ini mengkaji alasan rasional mahasiswa memilih profesi sebagai pemandu live streaming di aplikasi TikTok dan WeSing. Tujuan penelitian ini dilakukan ialah untuk mengetahui pilihan rasional mahasiswa memilih menjadi seorang pemandu streaming Serta untuk mengetahui masalah gender yang dialami pemandu streaming dan penghasilan yang dihasilkan oleh seorang pemandu streaming serta cara pembayaran dan pendapatan yang mereka gunakan untuk mendapatkan Penghasilan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan teori pilihan rasional dari James Coleman, penelitian ini berfokus pada faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keputusan mahasiswa. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan tiga informan yang dipilih menggunakan metode purposive dan snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal, seperti rasa penasaran, peluang untuk mengekspresikan diri, dan keinginan untuk mengembangkan keterampilan, menjadi alasan utama mahasiswa memilih profesi ini. Sementara itu, faktor eksternal seperti potensi penghasilan, kemudahan sistem monetisasi, dan pengaruh dari lingkungan sekitar juga memainkan peran penting. Abstract. This research examines the rational reasons why students choose the profession of being a live streaming guide on the TikTok and WeSing applications. The purpose of this research was to find out the rational choices of students in choosing to become a streaming guide and to find out the gender problems experienced by streaming guides and the income generated by a streaming guide as well as the payment methods and income they use to earn income. Using a qualitative approach and rational choice theory from James Coleman, this research focuses on internal and external factors that influence student decisions. Data was collected through in-depth interviews with three informants selected using purposive and snowball sampling methods. The research results show that internal factors, such as curiosity, opportunities to express themselves, and the desire to develop skills, are the main reasons why students choose this profession. Meanwhile, external factors such as income potential, ease of monetization system, and influence from the surrounding environment also play an important role.
Development of Evernoted Learning Media Center as Learning Innovation and Assistive Technology for People with Disabilities Novariyanto, Rizki Agung; Utami, Prihma Sinta; Bashofi, Ferdinan; Rahadian, Septa; Setiani, Puspita Pebri; Firdausi, Faizah Ulumi; Sunuyeko, Nurcholis
JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 26 No. 3 (2024): Jurnal Teknologi Pendidikan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jtp.v26i3.49654

Abstract

The development of Evernoted Learning Media Center aims to introduce inclusive learning innovations for people with disabilities. This study presents the design and implementation of an Evernoted-based learning platform with accessibility features. Employing the Research and Development (R&D) method, a need analysis was initially conducted through interviews with teachers and principals at three Special Needs Schools (SLB/Sekolah Luar Biasa) in Malang City. The analysis results were used to design an appropriate Evernoted Learning Media Center design. The platform incorporates accessibility features, including alternative text, contrast settings, and layer readers. Findings revealed that Evernoted could be configured into an effective learning medium, offering flexibility, personalization, and ease of  users access with various types of disabilities, especially deaf people. The analysis results demonstrated that Evernoted Learning Media Center could be an effective alternative for meeting the varied learning needs of students with disabilities, particularly deaf people, through two versions: an augmented reality (AR)-based Android application and a virtual tour-based website. Validation results indicated the platform’s feasibility at 83.17%, categorizing it as very feasible to be tested on students with disabilities.
Tradisi Batar Manaik dalam Masyarakat Suku Malaka : Studi Kasus di Desa Builaran Kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara Timur Khotimah, Khusnul; Bete, Menciana; Novariyanto, Rizki Agung
Maharsi: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi Vol. 6 No. 3 (2024): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : UNIVERSITAS INSAN BUDI UTOMO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v6i3.81

Abstract

Tradisi batar manaik adalah salah satu tradisi yang di lakukan setiap tahun di Suku Malaka Tafatik(Istana) yang berada di Desa Builaran. Batar Manaik adalah salah satu tradisi adat tahunan di Kabupaten Malaka yang sudah berlangsung lama sejak ratusan tahun yang lalu.Tujuan untuk mempersembahkan upeti rakyat Wehali kepada Raja Liurai.tradisi ini digelar untuk mengenang kembali tradisi,budaya peninggalan leluhur pada jaman dulu.tradisi ini diadakan setiap bulan agustus setelah panen jagung.Tujuan dari penelitiana ini adalah untuk mengetahui makna tradis batar manaik yanag ada di Suku Malaka Desa Builaran,juga untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaannya,serta Nilai-nilai apa saja yang di dapat dalam tradisi batar manaik.Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif.hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi batar manaik di Desa Builaran merupakan tradisi turun temurun dari leluhur mereka.sebuah tradisi yang harus di hadapi dan terus di lestarikan. juga untuk mempererat tali Persaudaraan dan menjaga kelestarian budaya lokal yang ada dalam kehidupan masyarakat Wehali.