Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Penanggulangan Tuberkolosis Pada Masa Pandemi Di Kelurahan Kwitang Dengan Peningkatan Kemampuan Kader Rita, Erni; hasyim, ummul habibah; Suryatih, Atih; Widiastuti, Eni; Isro, Agus
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik (JPMT)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jpmt.3.2.77-82

Abstract

Tuberkulosis  (TB)  adalah  penyakit  menular  disebabkan oleh bakteri TB (Mycobacterium tuberculosis). Penyakit tersebut berkembang pesat pada orang yang hidup dalam kemiskinan, kelompok terpinggirkan, dan populasi rentan lainnya.TB,Insiden TB di Indonesia sebanyak 845 ribu kasus , dengan 569,879 kasus sudah ternotifikasi sementara sisanya 33% masih belum terlaporkan. Tantangan penangulangan TB di tahun 2020 ini diperberat dengan adanya pandemi virus Corona (COVID-19) yang membutuhkan langkah tepat dan efektif, Perbandingan kematian pasien karena TB mencapai lebih dari 60 persen. kematian dari virus corona ini hanya mencapai 3-5 persen. Luas wilayah kwitang 4.9 ha, RW 06 dengan luas lebih kurang 1 ha,Lokasi ini sangat padat penduduk , Jarak antara rumah lebih kurang 1 meter, RW 06 dengan jumlah penduduk  2097Jiwa,jumlah laki-laki 993 jiwa, jumlah perempuan 1034 jiwa, terdiri dari 640 KK, dengan 13 RT, Data Penderita TB di kelurahan Kwitang pada tahun 2019 berjumlah  34 orang, dari RW 06 ada 10 orang. Pada  januari  sampai  mei 2020  TB positif  7 orang dari RW 06 ada 2 orang  ,selama kondisi Pandemik RW 06 ada 3 orang yang positif dengan Virus Corona. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilaksanakan selama 2 hari yaitu tanggal 5 Agustus dan tanggal 13 agustus 2020.dengan mengunakan sistem online daring mengunakan zoom, sedangkan untuk pengunaan aplikasi tim pengabdian masyarakat melakukan pelatihan dengan sitem Training of Trainer (TOT) kepada 3 orang kader yang dilaksanakan di kampus Fakultas Ilmu Keperawatan dengan memperhatikan Protokol Kesehatan.Kata kunci: Kwitang, Pandemi, Tuberkolosis, Keperawatan, Teknik
KARAKTERISTIK SKRINING YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERCULOSIS (TB) PARU PADA ANAK Fitria, Putri Ananda; Rita, Erni
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v4i2.85-92

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan salah satu penyakit menular kronis yang saat ini menjadi isu tidak hanya pada level nasional saja tetapi juga menjadi isu global. Karakteristik skrining yang mempengaruhi terjadinya tuberkulosis paru antara lain ventilasi rumah, kepadatan hunian, jenis lantai rumah, gizi, pemberian ASI eksklusif, BBLR, imunisasi BCG, keberadaan dan tempat merokok dan kontak dengan penderita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik skrining yang dengan kejadian TB paru pada anak di Puskesmas Kecamatan Cakung tahun 2019. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan 62 responden. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara variabel karakteristik skrining dengan kejadian TB Paru pada anak. Peneliti menyarankan agar dilakukan kerjasama yang terintegrasi antara program gizi, KIA, serta  imunisasi dengan program pemberantasan TB pada puskesmas setempat.
HUBUNGAN KONTAK PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK Rita, Erni; Qibtiyah, Siti Mariatul
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v3i1.35-41

Abstract

ABSTRAKPenemuan kasus TB paru positif yang tercatat di format TB. 01 dengan klasifikasi pasien TB paru: infeksius (terkonfirmasi bakteriologis) dan TB paru terdiagnosis klinis yang memiliki hubungan kontak serumah ataupun kontak erat dengan anak usia 1-14 tahun yang belum mendapatkan PP INH. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kontak penderita tuberkulosis terhadap kejadian tuberkulosis paru pada anak. Desain penelitian menggunakan Cohort prospektif dan retrospektif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang diambil adalah anak-anak yang memiliki hubungan kontak dengan pasien TB paru dewasa positif yang tinggal di wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar dan Puskesmas Kecamatan Menteng Jakarta. Sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 34 responden. Hasil penelitian menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kontak penderita TB terhadap kejadian TB paru pada anak dengan nilai P value = 0,389. Namun secara indikator nasional penanggulangan TBC berdasarkan angka penjaringan suspek sudah ditemukan adanya hubungan antara kontak penderita tuberkulosis dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak, yang dimana nilai tersebut tidak dapat melebihi dari 3-5%. Saran dari peneliti yaitu agar petugas puskesmas dapat mempertahankan dan mengoptimalkan kinerja untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terutama dalam bidang laboratorium.Kata kunci: kontak serumah, kontak erat, kejadian TB anak ABSTRACTThe discovery of positive pulmonary TB cases recorded in the TB format. 01 with the classification of pulmonary TB patients: infectious (bacteriologically confirmed) and clinically diagnosed pulmonary TB who have close household contact or close contact with children aged 1-14 years who have not received PP INH.. The purpose of this study was to determine the contact relationship of tuberculosis patients with the incidence of pulmonary tuberculosis in children. The study design uses a prospective and retrospective Cohort with a quantitative approach. The population taken was children who had contact contact with positive adult pulmonary TB patients who lived in the area ofthe Sawah Besar District Health Center and the Menteng District Health Center in Jakarta. Sample used a purposive sampling technique with 34 respondents. The results of the study using the Mann-Whitney test showed that there was no significant relationship between TB patient contact with pulmonary TB incidence in children with a P value = 0.389. However, the national indicator of TB control based on the number of suspicious screening has found a relationship between contact with tuberculosis patients with the incidence of pulmonary tuberculosis in children, where the value cannot exceed 3-5%. Suggestions from researchers are that puskesmas staff can maintain and optimize performance to improve the quality of health services, especially in the laboratory field. Keywords: close household contact, close contact, incidence of TB in children.
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN OLAHRAGA TERHADAP KEJADIAN RHEUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA Ashovie, Zahra; Rita, Erni
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v2i2.97-106

Abstract

ABSTRAKRheumatoid Arthritis adalah penyakit autoimun yang disebabkan karena adanya peradangan atau inflamasi yang dapat menyebabkan kerusakan sendi dan nyeri. Studi pendahuluan didapatkan 7 dari 10 lansia mengatakan masih mengkonsumsi makanan yang mempercepat terjadinya rheumatoid arthriti dengan jumlah yang tidak terkontrol dan makan yang tidak teratur. Beberapa lansia juga mengatakan masih mengangkat beban yang berat, malas untuk berolahraga karena sering mengalami nyeri sendi serta pegal linu, dan sebagian masih beranggapan bahwa olahraga tidak terlalu penting untuk kesehatan mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dan olahraga terhadap kejadian rheumatoid arthritis pada lansia di Posbindu Rw 05 Sunter Jaya. Penelitian ini merupakan penelitian metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah lansia berusia 60 tahun atau lebih, tidak memiliki penyakit komplikasi, lansia yang kooperatif dan lansia yang sedang memanfaatkan pelayanan kesehatan di Posbindu Rw 05 Sunter Jaya dengan jumlah 48 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2019. Hasil analisis pada pola makan didapatkan P Value = 0,006 (P Value < α = 0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola makan terhadap kejadian rheumatoid arthritis pada lansia. Sedangkan, hasil analisis pada olahraga didapatkan P Value = 0,001 (P Value > α = 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara olahraga terhadap kejadian rheumatoid arthritis pada lansia. Saran dari peneliti yaitu agar penelitian dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan pada institusi pendidikan, pengembangan ilmu keperawatan komunitas, serta mengembangkan metode penelitian selanjutnya dengan metode yang berbeda. Kata kunci: pola makan, olahraga, rheumatoid arthritis ABSTRACTRheumatoid Arthritis is an autoimmune disease which is caused by an inflammation that can cause pain and damage to the joints. A primary research showed 7 out of 10 elderlies still consume foods that accelerate the occurrence of rheumatoid arthritis with an uncontrolled amount and irregular eating. Few of them also still lifting heavy loads and lazy to exercise, they often experience joint pain and aching rheumatic pain, and some of them assumed that physical exercise is not that important for their health. The aim of this research is to determine the relation of dietary habit and physical exercise with rheumatoid arthritis incidence on elderly in Posbindu RW 05 Sunter Jaya. This research is using observational analytic method with cross sectional approach. The population are the elderly with the age of 60 years old or more, do not have a complication, cooperative, and the elderly that utilize health services in Posbindu RW 05 Sunter Jaya with the amount respondent are 48 that taken by purposive sampling techniques. The research was held on July, 172019. The result of the dietary habit analysis with P Value = 0,006 ( P Value <α = 0,05). That means that there is a significant relation between dietary habit and rheumatoid arthritis incidence on elderly. And the result of the physical exercise analysis with P Value = 0,001 ( P Value <α = 0,05). That means that there is a significant  relation between physical exercise and rheumatoid arthritis incident on elderly. The suggestion from the researcher is this study can be used as an improvement of science in institution, an improvement of community nursing science, and an improvement of the next study with different methods. Keywords: Dietary Habit, Physical Exercise, Rheumatoid Arthritis
PEMBERDAYAAN GURU KADER DAN SISWA MELALUI REVITALISASI USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH SEHAT Rita, Erni; Awaliah, Awaliah; Sari, Tria Astika Endah Permata; shava, Belinda Waliya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik (JPMT)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jpmt.7.1.1-10

Abstract

Sekolah sehat adalah sekolah bersih, indah, nyaman, tertib, aman, rapih , dan kekeluargaan. Peserta didiknya sehat dan bugar serta senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. UKS merupakan implementasi sekolah sehat atau Health Promoting School (HPS. UKS menerapkan tri program (Trias UKS) yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat. Jika pembinaan UKS dilaksanakan dengan baik dapat mencegah hal-hal negatif yang berkembang di masyarakat, seperti bahaya Narkoba dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: Menyelesaikan permasalahan mitra dengan  melakukan revitalisasi UKS  sesuai dengan program UKS yaitu dalam bentuk kegiatan promotif seperti pelatihan palang merah remaja bagi siswa SMP, penyuluhan dan seminar. Melakukan upaya preventif dengan tujuan untuk mencegah siswa terhadap sakit melalui pemeriksaan  Anemia dengan edukasi Gizi Seimbang. Melakukan Screening/atau pemeriksaan rutin untuk memantau kesehatan siswa dalam upaya pencegahan penyakit yang berat dan menanamkan perilaku hidup sehat bagi siswa. Yaitu dengan Skrining Tuberkulosis.Pengembangan kurikulum bersama merancang output melalui program UKS. Hasil  pengabdian kepada masyarakat ini,  sudah dilakukan Revitalisasi UKS dalam bentuk sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan dan Evaluasi serta keberlanjutan program Metoda pelaksanaan yang digunakan adalah, Gerakan pemberdayaan, Binasuasana dan Advokasi.. Dari hasil  didapatkan peningkatan pengetahuan mitra baik dari Guru maupun dari siswa. Kata kunci: Guru Kader, Kesehatan Sekolah (UKS),Pemberdayaan,Revitalisasi, Sekolah Sehat
Efektivitas Penerapan Metode Intentional Rounds Terhadap Mutu Pelayanan Keperawatan Berdasarkan Kepuasaan Pasien Widiastuti, Eni; Rita, Erni; Setiyono, Erwan; Awaliah, Awaliah; Idriani, Idriani; Zuryati, Musmun; Sunandar, Mas Asep
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.42193

Abstract

Tingginya harapan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan menuntut penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan meningkatkan mutu pelayanannnya. Mutu pelayanan keperawatan masih kurang dirasakan pasien disebabkan asuhan keperawatan yang diberikan kurang memperhatikan kebutuhan pasien, sehingga diperlukan metode agar dapat memantau dan memenuhi kebutuhan pasien secara teratur (Intentional   ROUNDS). Tujuan penelitian ini mengidentifikasi efektivitas penerapan metode Intentional ROUNDS terhadap kepuasan pasien. Metode penelitian menggunakan penelitian quasi eksperimen dengan desain Pre-post test with control group design. Populasi merupakan perawat dan pasien rawat inap. Sample penelitian masing-masing baik kelompok intervensi maupun kontrol, sebanyak 18 perawat dan 25 pasien. Uji bivariate dengan uji T  dan multivariate dengan Uji General Linier Model-Reaped Measure (GLM-RM). Berdasarkan Uji GLM-RM diperoleh nilai signifikansi Greenhouse-Geisser sebesar 0,000 < 0,05, yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam tingkat kepuasan pasien antara kedua kelompok pada pengukuran yang berbeda. Adapun efek yang ditimbulkan sebesar 0,235 (moderat) dan perbedaan perubahan antara kelompok yang tidak menerapkan metode Intentional ROUNDS dengan yang menerapkan sebesar 0,984. Berdasarkan Tests of Between-Subjects Effects, terdapat perbedaan kepuasan p=0,000 antar kedua kelompok, kekuatan perbedaan 43,3. Berdasarkan grafik Estimated Marginal Meands of Kepuasan Kedua Kelompok, pada kelompok intervensi hasil menunjukan terjadi peningkatan kepuasan dari pengukuran minggu pertama sampai minggu ke empat setelah penerapan dan pada pengukuran minggu ke empat terlihat kenaikan grafik relative stabil, hal ini menunjukan penerapan sudah efektif dalam memberikan kepuasan kepada pasien. Saran: Rumah sakit hendaknya menetapkan kebijakan penerapan metode Intentional  ROUNDS diruang perawatan lainnya dengan memberikan pelatihan dan supervisi yang konsisten agar mutu palayanan keperawatan dapat senantiasa ditingkatkan sehingga meningkatkan kepuasan pasien.
Hipnoterapi Dapat Menurunkan Tingkat Stres Pada Remaja di Panti Harapan Remaja Zulkarnaini, Zulkarnaini; Rita, Erni; Awaliah, Awaliah
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.43694

Abstract

Stres pada remaja yang tinggal di panti asuhan merupakan isu penting untuk dipahami dan diatasi. Remaja yang tinggal di panti asuhan sering menghadapi tantangan emosional, sosial, dan psikologis sehingga meningkatkan stres yang dapat merugikan diri sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hipnoterapi dapat menurunkan tingkat stres pada remaja di Panti Harapan Remaja. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimental dengan rancangan one group pre test-posttest without control group design. Populasi berjumlah 24 remaja. Tehnik pengambilan sampel dengan total sampling. Besar sampel 24 remaja. Analisis uji statistik menggunakan uji paired simple t-test. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh hipnoterapi terhadap tingkat stres remaja dengan P-Value = 0.001. Rekomendasi: Pihak panti asuhan diharapkan memberikan dukungan mental kepada remaja, Dukungan mental yang efektif berupa layanan konseling dan terapi psikologis (Hipnoterapi) untuk membantu remaja mengatasi perasaan dan masalah emosional
Pemberdayaan Keluarga dengan pendekatan Heatlh Coaching dalam Upaya Keluarga sadar dan Siaga Tuberkulosis.di Klinik TB RO Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Rita, Erni; Mujiastuti, Rully; Setiyono, Erwan; Widiastuti, Eni; Awaliah; Idriani; Zuryati, Masmun; Nurhidayat, Wulan; Arfiansyah, Fachri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik (JPMT)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jpmt.7.2.129-136

Abstract

Tuberkulosis Resistan Obat (TBC RO) adalah penyakit TBC yang disebabkan oleh kuman M. tuberculosis yang sudah mengalami resistansi atau kebal terhadap obat antituberkulosis (OAT) yang digunakan saat ini. Pelayanan Tuberkulosis Resistensi Obat pada Layanan terpadu TB Resistensi Obat adalah Pelayanan Klinis yang bersifat komprehensif, terpadu dan menyeluruh terhadap pasien dengan diagnosis TB RO. Pasien TB RO setiap hari minum obat di depan PS ( Pasient Supporter). Pasient Suporter yang bertugas untuk mendampingi pasien TB RO dari awal pengobatan sampai sembuh. Pendampingan pasien bertujuan agar pasien benar-benar berobat penuh sehingga tidak akan mangkir. Oleh karena itu pendamping pasien perlu memberikan motivasi serta perhatian agar pasien memiliki kemauan untuk sembuh. Health Coaching adalah praktik pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan dengan maksud untuk meningkatkan kesehatan individu dan untuk memfasilitasi pencapaian tujuan Kesehatan.Tujuan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat membentuk inovasi pendampingan keluarga adalah Pemberdayaan keluarga dengan pendekatan Heatlh Coaching dalam Upaya Keluarga sadar dan Siaga Tuberkulosis. Metode yang diterapkan adalah kombinasi dari beberapa pendekatan yaitu metode Pemberdayaan dengan pendekata health coaching sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dalam merawat dan mencegah penularan TB Paru didalam lingkungan keluarga., serta metode bina suasana. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat dari kegiatan adalah peningkatan pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam merawat dan mencegah penularan TB Paru.Rata-rata pengetahuan keluarga sebelum dilakukan Coaching 8,88, setelah dilakukan Coaching 9,81, dengan P Value 0,000. Ada hubungan yang signifikan pengetahuan Coaching pada keluarga TB RO. Kesimpulannya, pemberdayaan keluarga siaga dengan metode Health Coaching kepada keluarga efektif meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam merawat dan mencegah penularan TB paru,
Pengaruh Edukasi Gizi dengan Media Video Melalui Aplikasi Whatsapp Terhadap Pengetahuan Remaja di Smp Muhammadiyah 36 Jakarta Selatan Awaliah, Awaliah; Rita, Erni; Idriani, Idriani; Widiastuti, Eni; Zuryati, Masmun; Setiyono, Erwan; Armina, Armina
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.48314

Abstract

Remaja merupakan kelompok usia rentan terhadap masalah gizi seperti stunting, wasting, obesitas, dan anemia. Edukasi gizi yang efektif diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja, salah satunya melalui media video yang disebarkan menggunakan aplikasi WhatsApp. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh edukasi gizi dengan media video melalui WhatsApp terhadap pengetahuan remaja di SMP Muhammadiyah 36 Jakarta Selatan. Penelitian menggunakan desain kuasi-eksperimen dengan rancangan Non-Equivalent Control Group Design (pretest–posttest). Sampel sebanyak 120 siswa dipilih secara acak. Data dikumpulkan pada Februari 2024. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia siswa 13,64 tahun, sebagian besar perempuan (66%). Skor pengetahuan meningkat signifikan dari rata-rata 75,67 (SD 9,806) sebelum intervensi menjadi 85,89 (SD 8,242) sesudah intervensi (p = 0,001). Temuan ini menunjukkan bahwa edukasi gizi berbasis video melalui WhatsApp efektif meningkatkan pengetahuan remaja tentang gizi seimbang. Penggunaan media video pada aplikasi yang akrab bagi remaja memungkinkan penyampaian materi yang lebih menarik, mudah diakses, dan mendukung pembelajaran kolaboratif antara guru dan siswa. Strategi ini diharapkan dapat menjadi alternatif intervensi pendidikan gizi untuk mencegah masalah malnutrisi pada remaja di lingkungan sekolah.
Pemberdayaan Remaja Melalui Peer educator Gizi Seimbang dalam Meningkatkan Pengetahuan Siswa di SMP Muhammadiyah 36 Jakarta Awaliah, Awaliah; Rita, Erni; Idriani, Idriani; Widhi , Annisa Sekar; Widiastuti, Eni; Zuryati, Masmun; Setiyono, Erwan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 4 No. 1 (2025): September
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v4i1.339

Abstract

Masa remaja merupakan periode growth spurt dimana terjadi perkembangan fisik yang sangat cepat. Indonesia mempunyai tiga beban masalah gizi pada remaja yaitu stunting, wasting, obesitas dan kekurangan zat gizi mikro seperti anemia. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah  meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang pada remaja dan membentuk duta Gizi. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara luring pada tanggal 22 Agustus 2024, materi yang disampaikan adalah tentang edukasi gizi seimbang kepada peer educator yang terdiri dari 15 orang siswa kader kesehatan remaja di SMP 36 Muhammadiyah Jakarta. Hasil analisis didapatkan rata-rata pre-test 66.00 dengan standar deviasi 11.823 dan rata-rata post-test sebesar 90.67 dengan standar deviasi 12.228 terlihat mean perbedaan antara nilai pre-test dengan nilai post-test sebesar 24.67. Hasil uji statistik didapatkan nilai P Value 0,001. Dengan demikian ada perbedaan yang signifikan antara pre dan post test pada α 0,05. Kesimpulan: edukasi gizi seimbang efektif dalam meningkatkan pengetahuan gizi seimbang siswa sebagai peer educator di SMP Muhammadiyah 36 Jakarta. Diperlukan pelaksanaan edukasi gizi seimbang secara berkelanjutan dan meluas, serta pelibatan aktif peer educator sebagai agen perubahan dalam promosi kesehatan di lingkungan sekolah.