Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA DIPOLE PADA FREKUENSI 2,4 GHZ UNTUK MODUL XBEE S2 PRO MENGGUNAKAN HFFS 14.0 Romadhona, Shinta; Alia, Diana; Zulfida, Maya
AVITEC Vol 2, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/avitec.v2i1.535

Abstract

Xbee s2 pro module works at 2,4 Ghz using IEEE 802.15.4 standard and polarization are linear. There are many types of antennas that can be used, which one is the dipole antenna. The simulation model implemented in this study uses Ansoft HFSS 14.0 software. HFSS stands for high frequency structure simulator is a pioneer in the use of finite element method for electromagnetic wave simulators that implement tangential vector finite elements, adaptive meshing and Adaptive Lanczos-Pade Sweep (ALPS) technology. By using HFSS 14.0 simulation, the axial ratio value of 35.0359 dB that means linier polarization. For the value of s-parameter -21,1851 db and VSWR value approaches 1, that is 1.5195 db. The gain value obtained is 0.7469 dB, the gain value needs to be optimized by using a metamaterial to get a good gain.
MONITORING AND CONTROL OF A VARIABLE FREQUENCY DRIVE USING PLC AND SCADA Soleh Uddin; Alia, Diana; Suharso, Didik
Jurnal 7 Samudra Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal 7 Samudra
Publisher : PPPM - POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54992/7samudra.v8i2.119

Abstract

Motor induksi (atau motor asinkron), yang merupakan motor Arus Bolak-balik (AC) yang paling banyak digunakan di industri, selalu bergantung pada perbedaan kecil dalam kecepatan antara medan magnet stator yang berputar dan kecepatan poros rotor yang disebut untuk menginduksi arus rotor pada belitan rotor. Dengan demikian, motor induksi tidak dapat menghasilkan torsi pada kecepatan sinkron, di mana slip tidak lagi ada. Sebuah motor bila diizinkan, akan memberikan torsi hingga batas maksimumnya untuk memutar bebannya; terutama di bawah rotor yang terkunci atau berat beban peralatan yang dimuat. Nilai batas torsi maksimum berbeda untuk setiap motor induksi AC dan berbanding lurus tergantung pada karakteristik motor. Dalam beberapa kasus, seperti konveyor, mesin bubut bermotor, atau penggerak motor langsung, jika motor dibiarkan menjalankan torsi maksimum, itu dapat menyebabkan kerusakan permanen pada peralatan. Penelitian ini menyajikan desain sistem Variable Speed Drive (VSD) yang memiliki kemungkinan untuk mengukur kecepatan rotor dan mengendalikan torsi motor asinkron berada dalam batas torsi yang ditentukan.
Development of Power Management on Unmanned Surface Vehicles to Measure Battery Voltage and Power Alia, Diana; Nurdiansari, Henna; Gupron, Akhmad Kasan; Siregar, Amelia Greacy Talenta
Journal of Mechanical Engineering Science and Technology (JMEST) Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um016v9i12025p001

Abstract

This research focuses on designing an electrical system for unmanned surface vehicles (USV) to ensure optimal performance during survey operations. This USV ship is a catamaran-type ship with a Sonar Deeper depth sensor to know the depth of the water and is equipped with long range (LoRa) as a data transmitter. The USV electrical system design incorporates the use of a 4050 mAh 11.1 V LiPo battery and an iMAX B6AC charger, with evaluations covering battery charging, power consumption, and voltage stability. The trials showed that the battery supported the operation of the USV for approximately 47.8 minutes at a power load of 45.08 Watts. Battery charging showed two main phases: constant current and constant voltage, with a full charge time of approximately 2.7 hours. During operation, voltage consumption showed significant fluctuations, highlighting the need for an electrical system design that maintains voltage stability to improve performance. From the test results, the battery efficiency was found to be 91.29%. These findings emphasize the importance of appropriate component selection and efficient power management to achieve reliable and efficient USV operation. With a deep understanding of the charging characteristics and power consumption, the designed electrical system can ensure more stable USV operation and better performance under various survey conditions.
Optimalisasi Pelayanan Jasa Keagenan Kapal dalam Menangani Clearance In dan Out terhadap Kegiatan Operasional Fitriani, Nabilah Devia; Nugraha, Bugi; Alia, Diana; Arisusanty, Dian Junita
QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol 4, No 1 (2025): June 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/qistina.v4i1.6193

Abstract

Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, aktivitas logistik dan distribusi barang menjadi salah satu elemen krusial yang menunjang kelancaran operasional perusahaan. Salah satu faktor penting dalam proses distribusi ini adalah keberadaan jasa keagenan, yang memiliki peran strategis dalam mengelola proses clearance , baik clearance in (masuk) maupun clearance out (keluar). Sebagai penghubung antara pemilik kapal dan instansi terkait, perusahaan jasa keagenan bertugas untuk mengatur dan mengurus segala hal terkait operasional kapal saat sandar di pelabuhan. Keberadaan jasa keagenan sangat vital dalam mendukung efisiensi alur distribusi barang, meminimalkan biaya operasional, serta menjaga kepatuhan terhadap regulasi pelayaran yang berlaku. Dalam penelitian ini, digunakan metode kualitatif deskriptif untuk menggambarkan secara mendalam peran PT Taraka Transmaritim Agensi sebagai perusahaan jasa keagenan kapal dalam menangani proses clearance in dan clearance out . Pendekatan ini memungkinkan analisis yang kontekstual dan komprehensif terhadap praktik pelayanan jasa keagenan di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa perusahaan rutin mengirimkan laporan kedatangan dan laporan harian sebanyak dua kali dalam sehari. Selain itu, perusahaan juga memberikan solusi proaktif apabila terdapat kendala selama proses bongkar muat barang. Namun, beberapa hambatan tetap ditemukan dalam pelaksanaan pelayanan tersebut. Faktor cuaca dan kondisi lingkungan seperti badai atau gelombang tinggi sering kali mengganggu proses sandar dan bongkar muat kapal. Minimnya jumlah staf operasional menyebabkan beban kerja berlebih, sehingga berpotensi menimbulkan keterlambatan dan meningkatkan biaya operasional. Di samping itu, keterbatasan sarana pendukung seperti fasilitas teknologi dan alat transportasi turut memengaruhi efektivitas dan efisiensi layanan yang diberikan oleh PT Taraka Transmaritim Agensi.
Pembuatan Mesin Pengering Udang Rebon Guna Meningkatkan Produktivitas Nelayan Kenjeran, Surabaya Hakim, M Hanifuddin; Irmawanto, Rudi; Amaliah M, Sri; Kurniawan, Edi; Alia, Diana; Nurdiansari, Henna
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7 No 3 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v7i3.18187

Abstract

Udang rebon merupakan hasil tangkapan utama nelayan sukolilo baru, Kenjeran, Surabaya. Saat musim panen, nelayan mampu mendapat udang rebon hingga 150kg/kapal dengan jumlah kapal yang aktif melaut ±30 unit.. Untuk menghasilkan udang rebon yang bagus, perlu proses pengeringan dengan memanfaatkan panas matahari selama 2-3 hari tergantung cuaca. Padahal puncak musim udang rebon terjadi pada saat musim penghujan. Hal ini menjadi kendala, karena nelayan masih sangat ketergantungan dengan panas matahari untuk proses pengeringan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu adanya alat pengering modern. Terdapat dua bagian utama yakni bagian sistem pemanas otomatis dan sistem pengering. Sistem pemanas otomatis menggunakan pemanas infrared berbahan bakar gas LPG dengan pengatur suhu. Bagian kedua yakni sistem pengering menggunakan rak bertingkat, agar dapat menghemat lahan penjemuran. Alat pengering udang rebon menggunakan sumber bahan bakar gas LPG, dengan tujuan untuk menghemat ongkos produksi dibandingkan jika memakai sumber energi listrik. Alat ini mampu mengeringkan udang rebon hingga 50 kg dalam waktu 2.5 jam dengan suhu pemanasan 45-50 derajat celcius.
Optimalisasi Pelayanan Jasa Keagenan Kapal dalam Menangani Clearance In dan Out terhadap Kegiatan Operasional Fitriani, Nabilah Devia; Nugraha, Bugi; Alia, Diana; Arisusanty, Dian Junita
QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol 4, No 1 (2025): June 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/qistina.v4i1.6193

Abstract

Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, aktivitas logistik dan distribusi barang menjadi salah satu elemen krusial yang menunjang kelancaran operasional perusahaan. Salah satu faktor penting dalam proses distribusi ini adalah keberadaan jasa keagenan, yang memiliki peran strategis dalam mengelola proses clearance , baik clearance in (masuk) maupun clearance out (keluar). Sebagai penghubung antara pemilik kapal dan instansi terkait, perusahaan jasa keagenan bertugas untuk mengatur dan mengurus segala hal terkait operasional kapal saat sandar di pelabuhan. Keberadaan jasa keagenan sangat vital dalam mendukung efisiensi alur distribusi barang, meminimalkan biaya operasional, serta menjaga kepatuhan terhadap regulasi pelayaran yang berlaku. Dalam penelitian ini, digunakan metode kualitatif deskriptif untuk menggambarkan secara mendalam peran PT Taraka Transmaritim Agensi sebagai perusahaan jasa keagenan kapal dalam menangani proses clearance in dan clearance out . Pendekatan ini memungkinkan analisis yang kontekstual dan komprehensif terhadap praktik pelayanan jasa keagenan di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa perusahaan rutin mengirimkan laporan kedatangan dan laporan harian sebanyak dua kali dalam sehari. Selain itu, perusahaan juga memberikan solusi proaktif apabila terdapat kendala selama proses bongkar muat barang. Namun, beberapa hambatan tetap ditemukan dalam pelaksanaan pelayanan tersebut. Faktor cuaca dan kondisi lingkungan seperti badai atau gelombang tinggi sering kali mengganggu proses sandar dan bongkar muat kapal. Minimnya jumlah staf operasional menyebabkan beban kerja berlebih, sehingga berpotensi menimbulkan keterlambatan dan meningkatkan biaya operasional. Di samping itu, keterbatasan sarana pendukung seperti fasilitas teknologi dan alat transportasi turut memengaruhi efektivitas dan efisiensi layanan yang diberikan oleh PT Taraka Transmaritim Agensi.