Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Studi Fenomenologi: Pengalaman Remaja Perempuan Menjalankan Peran Sebagai Ibu Fujiana, Fitri
JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU Vol 8, No 1 (2020): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jkmu.v8i1.647

Abstract

Carrying out the role of a mother is not easy, especially for a teenage girl. Pregnant, giving birth and caring for a baby has its challenges for adolescent girls. The purpose of this study is to explore deeply the experiences of adolescent girls in carrying out their roles as mothers. This research is qualitative research with a phenomenological approach. Data collection was carried out by using in-depth interviews with seven informants. Data analysis was performed using the Moustakas content analysis thematic approach. This study produced three broad themes. The first theme is that young women do not give exclusive breastfeeding to their babies. The second theme is that adolescent girls cannot do basic baby care. The third theme is teenage girls not knowing the process of pregnancy. The young age and growth and development are not optimal making adolescent girls have difficulty in carrying out the role of motherhood. Lack of knowledge and experience causes adolescent girls are not optimal in providing the best for their children. Nurses especially maternity nurses can provide health education to adolescent girls in caring for newborns. Nurses can also educate adolescent girls to prepare themselves before deciding to become a mother.Keywords: Teenage mother; Maternity nurse; Newborn baby; Exclusive breastfeeding
Potensi Pangan Fermentasi Tempe Dalam Mengatasi Kejadian Stunting di Indonesia Fujiana, Fitri; Pondaag, Vinka Theresia; Afra, Aurelia; Evy, Fannia; Fadly, Dzul
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2021): August
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v15i2.481

Abstract

Prevalensi kejadian stunting di Indonesia masih tinggi. Tingkat penurunan angka stunting cenderung fluktuatif dan belum memenuhi capaian target. Salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan prevalensi stunting adalah asupan zat gizi yang dikonsumsi balita. Pemanfaatan sumber daya pangan lokal menjadi alternatif, salah satunya adalah pangan fermentasi tempe. Tempe merupakan makanan fermentasi dari kacang kedelai (Glicyne max) dengan bantuan mikroorganisme Rhizopus sp, yang saat ini mulai dikembangkan dengan memanfaatkan jenis bahan baku lainnya. Review ini dilakukan untuk memahami potensi pangan lokal fermentasi tempe terkait dengan upaya penurunan angka stunting di Indonesia. Telah banyak dilakukan pengembangan pangan fermentasi tempe selain dari kacang kedelai. Proses fermentasi tersebut cenderung meningkatkan zat gizi makro dan mikro pangan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang pertumbuhan yang optimal sehingga pada akhirnya mampu mencegah stunting
Gambaran Mekanisme Koping Keluarga dalam Merawat Anggota Keluarga dengan Skizofrenia Herwanto, Dede; Putri, Triyana Harlia; Neri, Ervina Lili; Fahdi, Faisal Kholid; Fujiana, Fitri
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.2.2024.359-370

Abstract

Gangguan jiwa menjadi permasalahan serius di dunia dan mengalami peningkatan signifikan setiap tahun yaitu gangguan jiwa berat skizofrenia. Dalam proses pemulihan penderita skizofrenia dibutuhkan dukungan keluarga dan mekanisme koping yang baik dalam merawat penderita skizofrenia. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran mekanisme koping keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan skizofrenia. Metode Penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan desain survey research melalui pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Dengan jumlah sampel 100 responden terdiri dari anggota keluarga yang merawat penderita skizofrenia dengan pengambilan data menggunakan kuisioner koping Brief COPE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas orang yang menemani penderita skizofrenia adalah laki-laki berusia 46-55 tahun, berpendidikan SMA atau perguruan tinggi, dan bekerja. Jumlah anggota keluarga yang tinggal serumah berkisar 3-5 orang, dan yang mengantar penderita ke rumah sakit umumnya adalah saudara kandung, anak, atau orang tua pasien. Pasien skizofrenia mayoritas telah menderita lebih dari 5 tahun dengan jenis skizofrenia yang dominan adalah tipe paranoid. Keluarga cenderung menggunakan mekanisme koping adaptif, khususnya strategi problem focused coping (PFC). Kesimpulannya, keluarga menerapkan koping adaptif dalam merawat anggota keluarga dengan skizofrenia.
Karakteristik Remaja yang Mengalami Kecemasan di Masa Pubertas Putri, Triyana Harlia; Hany, Felesia Reynita; Fujiana, Fitri
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.2.2024.281-290

Abstract

Pubertas merupakan tahapan perkembangan dari proses kematangan individu menuju dewasa yang dilalui secara alamiah menimbulkan respon berbeda-beda oleh remaja.  Kecemasan merupakan  salah satu respon yang muncul dalam menghadapi pubertas.  Studi ini memiliki tujuan mengidentifikasi karakteristik remaja yang mengalami kecemasan di masa pubertas. Studi ini merupakan jenis deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Adapun populasi dalam studi ini sebanyak 309 remaja putri, teknik sampling yang digunakan yaitu probability sampling jenis stratified random sampling dengan jumlah sampel yang diambil adalah 174 remaja putri. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner generalized anxiety disorder dengan 7 item pernyataan (GAD-7) yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Temuan utama dalam studi ini adalah remaja yang berusia 14 tahun lebih banyak mengalami kecemasan 91 (52,3%) dan kelas 9 mengalami kecemasan sebanyak 78(44,8%), suku melayu paling banyak mengalami kecemasan 66(37,9), agama islam lebih banyak mengalami kecemasan 123(50,7%), remaja tidak mengikuti ekskul memiliki kecenderungan merasakan cemas sebanyak 116(66,7%). Secara keseluruhan remaja mengalami kecemasan umum dengan level kecemasan ringan hingga berat. Hanya 38 (21,8) remaja putri yang tidak mengalami kecemasan. Bedasarkan item pernyataan kuesioner GAD-7 hampir setiap hari remaja mayoritas (37%) menjadi mudah jengkel atau marah.  Remaja memiliki kecenderungan mengalami kecemasan dari level ringan hingga berat dalam menghadapi awal pubertas.
FAKTOR-FAKTOR YAN MEMENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN Hayati, Arini; Fujiana, Fitri; ., Murtilita
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1 (2020): June
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.41847

Abstract

Latar Belakang : Stunting merupakan masalah gizi kronis yang muncul sebagai akibat dari keadaan kurang gizi yang berlangsung cukup lama. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi kejadian stunting secara langsung dipengaruhi oleh penyakit infeksi dan kurangnya asupan gizi secara kualitas maupun kuantitas. Adapun faktor secara tidak langsung yaitu dari faktor sosial ekonomi, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, ASI eksklusif, status imunisasi, jangkauan fasilitas pelayanan kesehatan serta pola asuh yang kurang memadai.Tujuan : Melihat hubungan sosial ekonomi dan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan pendekatan accidental sampling. Penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Hasil : : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sosial ekonomi (p=0,041), riwayat pemberian ASI eksklusif (p=0,002) dengan kejadian stunting.Kesimpulan : Adanya hubungan antara sosial ekonomi dan riwayat pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian stunting.Kata Kunci : Sosial ekonomi, ASI eksklusif, Stunting.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN STRES PADA REMAJA SELAMA PANDEMI COVID-19 DI SMP NEGERI 3 SUNGAI RAYA Azalia, Dora Hestia; Putri, Triyana Harlia; Fujiana, Fitri
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 3, No 2 (2021): December
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v3i2.52076

Abstract

Latar Belakang: Selama pandemi Covid-19 79,9% anak mengalami stres yang diakibatkan oleh sistem pembelajaran berani. Stres tidak bisa dihilangkan atau dihindari, siapa pun bisa mengalaminya dan tanpa persiapan pada masa remaja. Pada usia remaja biasanya masih banyak yang mengalami ketidakadekuatan dalam mengontrol perubahan emosionalnya. Stres pada remaja disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya keluarga yaitu pola asuh orang tua. Saat ini, peran orang tua menjadi hal utama dalam menciptakan kesuksesan bagi anaknya, karena dalam kehidupan sehari-hari orang tua yang membimbing banyak orang, membina, dan mendidik anaknya. Metode: Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional.Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan stratified random sampling dengan sampel sebanyak 264 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner online yang terdiri atas pola asuh orang tua yang diukur dengan Parental Bonding Instrument (PBI) dan stres yang diukur dengan Educational Stress Scale For Adolescents (ESSA). Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square . Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa pola asuh paling banyak yang diterima responden dari orang tuanya adalah pola asuh demokratis yaitu 118 responden (61,1%). Dan stres yang dialami responden tertinggi adalah stres rendah sebanyak 109 responden (41,3%).Hasil uji statistik didapatkan nilai Asimtotik signifikansi (2-sisi) Pearson Chi-Square sebesar 0,002 dimana lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi yang digunakan sebesar 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pola asuh orang tua dengan stres pada remaja selama pandemi Covid-19 di SMP Negeri 3 Sungai Raya. Kesimpulan: Orang tua diharapkan dapat menerapkan pola asuh yang tepat sesuai dengan kondisinya, sehingga remaja dapat terhindar dari stres
PENGALAMAN PEREMPUAN DALAM MENJALANKAN MASA MENOPAUSE DI KABUPATEN KUBU RAYA : STUDI FENOMENOLOGI Lestari, Yuta Indah; Ligita, Titan; Fujiana, Fitri
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 3, No 1 (2021): June
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v3i1.48628

Abstract

Menopause merupakan fase normal yang dialami perempuan yang tidak bisa dihindari yang mengakibatkan perempuan mengalami perubahan fisik, psikologi, sosial maupun seksualitas membuat perempuan memaknai menopause dengan berbagai pandangan yang berbeda. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode wawancara semistruktur in-depth interview menggunakan pendekatan fenomenologi dan metode purposive sampling. Wawancara dilakukan kepada 6 partisipan dengan latar belakang tiga suku yang berbeda yang telah menjalani masa menopause 2 sampai 4 tahun. Pernyataan partisipan direkam dengan perekam suara kemudian ditranskripkan, dikodekan, ditafsirkan, dan dikategorikan sampai menghasilkan beberapa tema. Hasil : Penelitian ini menghasilkan 4 tema. Tema yang akan dijelaskan dalam artikel ini adalah tema pertama yaitu “perubahan kompleks yang dihadapi perempuan menopause”. Kesimpulan : Masa menopause bukanlah masa yang mudah untuk dilewati semua perempuan karena terjadi banyak perubahan yang dirasakan perempuan secara fisik, psikologis, sosial dan seksual. Strategi yang dilakukan tiap perempuan dalam menghadapi perubahan ini juga berbeda tergantung lingkungan dan budaya yang dimiliki perempuan. Namun, perubahan tersebut dapat dilewati dengan lebih baik bila lingkungan sekitar perempuan menopause seperti suami, keluarga, dan teman dapat menerima, dan menunjukan dukungan yang dibutuhkan. Kata Kunci : Menopause, Pengalaman, Studi Fenomenologi
The Relationship of Parenting Patterns to Temper Tantrum Behavior in Pre-School Age Children (3-6 Years) in Suka Damai Hamlet, Segedong District Fujiana, Fitri; Sari, Laila; Murtilita
Journal of Health and Nutrition Research Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jhnr.v1i1.2

Abstract

Temper tantrum merupakan perilaku tidak menyenangkan yang ditunjukkan oleh anak, bersifat agresif dan parah serta tidak sesuai dengan situasi disebabkan karena anak merasa frustasi atas keadaan yang tidak dikehendakinya. Mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perilaku temper tantrum pada anak usia pra-sekolah di Dusun Suka Damai Kecamatan Segedong. Desain cross sectional dengan jenis penelitian korelasional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan sampel sebanyak 59 responden. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang terdiri atas pola asuh orang tua diukur dengan Parenting Styles and Dimensions Quistionaire Short Version (PSDQ) dan perilaku temper tantrum diukur menggunakan kuisioner temper tantrum. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai signifikansi atau p=0,000 > α (0,05) sehingga disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perilaku temper tantrum pada anak usia pra-sekolah (3-6 tahun) di Dusun Suka Damai Kecamatan Segedong. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,548 yang diintrepetasikan bahwa kekuatan hubungan pada taraf sedang. Orang tua sebaiknya dapat menerapkan pola asuh yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam mengasuh anak. Hendaknya orang tua dapat berlaku dengan perhatian, lemah lembut, mendengarkan anak namun tetap dengan melakukan kontrol yang sesuai sehingga dapat berpengaruh secara positif pula pada perkembangan emosional anak
Mekanisme Koping dalam Menghadapi Menarche pada Santriwati Harlia Putri, Triyana; Rahmah, Nurul Wafda Marpunir; Fujiana, Fitri
Jurnal Keperawatan Profesional (KEPO) Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 Nomor 1 Mei 2024
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/kepo.v5i1.892

Abstract

Pubertas pertama dialami oleh santriwati di lingkungan pondok pesantren yang ditandai dengan terjadinya menarche. Terdapat berbagai respon yang dideskripsikan melalui sebuah mekanisme koping pada santriwati yang mengalami menarche terutama di lingkungan pondok pesantren. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana gambaran mekanisme koping dalam menghadapi menarche pada santriwati. Pendekatan cross sectional telah digunakan dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan yaitu nonprobability sampling dengan metode consecutive sampling dengan populasi berjumlah 252 orang dan didapatkan subjek sebanyak 70 orang santriwati sesuai dengan kriteria inklusi. Instrumen pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner strategi koping Brief Cope.  Dari total 70 santriwati yang berkontribusi dalam penelitian ini, santriwati menggunakan dua mekanisme koping termasuk PFC 66(±4,14) dan EFC 64 (±10,11), meskipun demikian, dengan rata-rata terbanyak koping yang digunakan yakni koping religion 2,15(±1,227), koping emotional support 1,47 (±1,230), acceptance 1,43(±0,194), serta self distraction 1,91(±1,211). Koping yang tidak pernah digunakan adalah substance.