Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID EKSTRAK ETANOL AKAR BAJAKAH (Spatholobus littoralis Hassk.) Elinur Natasa; Ade Ferdinan; Erwan Kurnianto
Jurnal Komunitas Farmasi Nasional Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Publisher : Akademi Farmasi Yarsi Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to identify flavonoid compounds from ethanol extract of bajakah root using thin layer chromatography (TLC) with mobile phase variations. The results of the phytochemical examination carried out by the shinoda test gave a red color and the H2SO4 test gave an orange-red color, indicating that there were flavonoid compounds.The results of thin layer chromatography using ethyl acetate: methanol (3:2) mobile phase has an Rf value of 0.80, in the mobile phase n-butanol: acetic acid: water (4:1:5) an Rf value of 0.75 indicates the presence of flavonoid compounds.
AKTIVITAS MUKOLITIK IN VITRO EKSTRAK ETANOLIK DAUN SAWO MANILA (Manilkara zapota (L.) P.Royen) TERHADAP PUTIH TELUR BEBEK ari irfana; Ade Ferdinan; Erwan Kurnianto
Jurnal Komunitas Farmasi Nasional Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Publisher : Akademi Farmasi Yarsi Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Daun Sawo manila (Manilkara zapota (L.)) merupakan anggota sapotaceae yang banyak dibudidayakan terlebih dibudidayakan di pekarangan rumah. Penelitian lain menyatakan bahwa senyawa kimia yang diduga memiliki aktivitas mukolitik adalah saponin, tanin, flavonoid dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol Daun sawo memiliki aktivitas mukolitik atau tidak, sehingga dapat diketahui kebermanfaatannya secara jelas dan ilmiah. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah secara in vitro menggunakan putih telur bebek sebagai dahak buatan dengan membandingkan aktivitas mukolitik dengan konsentrasi formula I 0,5%, formula II 1%, dan formula III 1,5%. Aktivitas mukolitik di uji dengan menggunakan viskometer Brookfield LVT 230 kemudian diukur viskositasnya dan dilakukan pengujian statistik dengan p<0,05. Hasil penelitian menunjukan Aktivitas mukolitik ekstrak etanol Sawo manila (Manilkara zapota (L.)) pada menit ke 60 didapat kan persentase Aktifitas mukolitik konsentrasi ekstrak 0,5 % yaitu 34,6 % , konsentrasi ekstrak 1 % yaitu 35,3 %, konsentrasi ekstrak 1,5 % yaitu 55,3% sedangkan aktivitas mukolitik dari kontrol positif asetilsistein 0,2% pada menit ke 60 yaitu sebesar 60,3% Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol Sawo manila (Manilkara zapota (L.)) menunjukan bahwa memiliki Aktifitas mukolitik dan aktifitas paling baik yaitu pada konsentrasi Ekstrak sawo 1,5% karna memiliki persentase hampir sama dengan Kontrol positif.   Kata Kunci : Mukolitik, ekstrak etanol daun Sawo manila (Manilkara zapota (L.)). Viskositas, Putih Telur Bebek  
PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI PELARUT TERHADAP KADAR FLAVONOID TOTAL DAUN SEGAR DAN DAUN KERING TANAMAN MATOA (Pometia pinnata J.R. & G.FORS) Kurnianto, Erwan; Rahman, Ika Ristia; Kartikasari, Dian; Hairunnisa
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 7 No 3 (2024): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/fkdc2t80

Abstract

Matoa (Pometia pinnata J.R. & G.FORS.) is a plant that is spread in several regions in Indonesia. This plant contains secondary metabolites that can dissolve in ethanol solvents such as flavonoids. The right type of solvent is very necessary to obtain maximum levels of active compound. This study examines the effect of ethanol solvent concentration on the total flavonoid content of fresh and dry leaves of the matoa (Pometia pinnata J.R. & G.FORS). Extraction was done using the maceration method with 70%, 80%, and 96% ethanol solvent. The determination of total flavonoid levels was carried out using the UV-Vis spectrophotometric method and AlCl3 as a reagent. The results showed that the total flavonoid content of 70%, 80%, and 96% ethanol extract of fresh matoa leaves were respectively (2.539±0.1047 mgQE/g), (1.885±0.0202 mgQE/g), (1.320±0 .0669 mgQE/g) and dried matoa leaves were (1.110±0.0448 mgQE/g), (0.870±0.0096 mgQE/g), (0.539±0.0130 mgQE/g). Based on statistical tests using the Kruskal-Wallis Test, differences in solvent concentration provide significant differences (p<0.05). 
FORMULASI NUTRASETIKAL SEDIAAN GUMMY CANDY JUS BUAH NANAS (Ananas comosus) SEBAGAI PENGHILANG PLAK GIGI Hairunnisa, Hairunnisa; rahman, ika ristia; kartikasari, Dian; Kurnianto, Erwan
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v10i1.461

Abstract

Karies gigi merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada masyarakat yang diawali dengan terbentuknya plak gigi. Pencegahan karies gigi secara alami yaitu dengan menggunakan tumbuhan yang mengandung senyawa antibakteri. Buah nanas mengandung enzim bromelin, saponin, flavonoid dan tanin yang berkhasiat sebagai antibakteri. Pemanfaatan buah nanas sebagai produk nutrasetikal masih dirasa kurang. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sediaan gummy candy yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat secara praktis dan menarik. Gummy candy dibuat dalam 3 formulasi dengan variasi konsentrasi jus buah nanas sebagai zat aktif. Jus buah nanas dibuat dengan menghaluskan daging buah nanas hingga menjadi jus. Pengujian sifat fisik gummy candy meliputi uji organoleptis, uji keseragaman bobot, dan uji hedonik yang kemudian hasilnya dibandingkan dengan persyaratan dalam literatur. Selain itu, juga dilakukan pengujian gummy candy jus buah nanas terhadap bakteri penyebab plak gigi. Dari hasil yang diperoleh, jus buah nanas dapat diformulasikan menjadi produk nutrasetikal yang baik dalam sediaan gummy candy serta memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri penyebab plak gigi
FORMULASI HARD CANDY DENGAN KOMBINASI JAHE MERAH, LEMON DAN SEREH Rahman, Ika Ristia; Hairunnisa, Hairunnisa; Kurnianto, Erwan; Kartikasari, Dian; Hamdi, Ananda
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 10, No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v10i2.500

Abstract

Hard Candy merupakan sediaan penghantaran obat melalui mukosa rongga mulut dengan efek lokal dan sistemik. Jahe merah merupakan tanaman herbal yang dikenal dengan memiliki banyak khasiat, salah satunya antiemetic, kandungan gingerol dan shogaol yang memberikan rasa pedas dan aroma yang khas. Lemon selain kaya vitamin C juga mengandung antioksidan. Sereh memiliki banyak kegunaan dengan kandungan minyak atsiri yang dapat digunakan untuk mengatasi mual muntah dan masuk angin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter fisik sediaan, seperti uji organoleptik, uji pH, uji keseragaman bobot, uji kadar air dan tingkat kesukaan hard candy. Metode penelitian dilakukan dengan perbandingan ekstrak jahe merah (10:15:20). Analisis yang dilakukan adalah uji organoleptik, uji pH, uji keseragaman bobot, uji kadar air dan uji hedonik. Hasil uji organoleptik hard candy memberikan warna merah muda dan merah, rasa agak pedas dan pedas. Uji pH menunjukkan pH tertinggi yaitu formula 1 dengan nilai pH 3.71. Uji keseragaman bobot didapatkan ketiga fomula memenuhi persyaratan. Uji kadar air menunjukkan hasil pengujian pada ketiga formula memenuhi spesifikasi dengan kadar air tidak lebih dari 3,5%. Berdasarkan hasil uji kesukaan panelis, formula 3 adalah hard candy yang disukai panelis.
Pemanfaatan Antioksidan Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L. Poir) dan Daun Kelor (Moringa oleifera L.) Pada Formulasi Pembuatan Minuman Jelly Drink Hairunnisa, Hairunnisa; Ika RistiaRahman; Dian Kartika Sari; Erwan Kurnianto; Nurul Hajijah
Jurnal Komunitas Farmasi Nasional Vol. 5 No. 01 (2025): Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Publisher : Akademi Farmasi Yarsi Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Di negara Indonesia terdapat banyak bahan pangan yang mengandung antioksidan alami, seperti ubi jalar ungu dan daun kelor. Ubi jalar ungu merupakan produk komersial yang cukup diminati. Berbagai penelitian membuktikan bahwa beberapa flavonoid yang terdapat dalam ubi jalar ungu memiliki khasiat antioksidan. Ubi ungu dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan fungsional yang kaya dengan antosianin yaitu sebesar 110,51 mg/100g. Bahan pangan lain sebagai alternatif antioksidan alami yang cukup potensial adalah daun kelor. Daun kelor segar mengandung antioksidan 7 kali lebih banyak dibandingkan vitamin C. nilai IC50 pada ekstrak daun kelor segar dan kering masingmasing sebesar 80,17±1,16 μg/mL, dan 81,35± 0,57 μg/mL sedangkan Vitamin C sebagai standar sebesar 7,22± 0,06 μg/mL. Jelly drink produk minuman yang berbentuk gel dan memiliki karakteristik berupa cairan kental yang konsisten dengan kadar air tinggi dan mudah dihisap (SNI-01-3552-1994). Penelitian ini dilakukan dengan membuat formula Jelly drink menjadi tiga formula dengan variasi sari ubi jalar ungu dan daun kelor. Aktivitas antioksidan yang diuji menggunakan metode DPPH menunjukkan bahwa semua formula memiliki aktivitas yang tinggi, dengan nilai persen inhibisi berturut-turut sebesar 84,95% (F1), 85,19% (F2), dan 82,82% (F3). Kata kunci: Jelly drink, antioksidan, ubi jalar ungu, daun kelor
Antioxidant Screening and Sunscreen Activity of Nanocream of Purified Extract of Kenikir Leaves (ETDK) and Tampoi Fruit Peel Extract (EKBT): Skrining Antioksidan dan Aktivitas Tabirsurya Nanokrim Ekstrak Terpurifikasi Daun Kenikir (ETDK) dan Ekstrak Kulit Buah Tampoi (EKBT) Rahman, Ika Ristia; Kartikasari, Dian; Kurnianto, Erwan; Herdaningsih, Sulastri
Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal) Vol. 7 No. 3 (2021): (December 2021
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/j24428744.2021.v7.i3.15663

Abstract

Background: UV lights are free radicals that can cause damage to the skin, such as redness, burning, pigmentation, and even cancer. Kenikir leaf purified extract (ETDK) and Tampoi fruit peel extract (EKBT) contain flavonoid compounds. Flavonoid compounds can be antioxidants and sunscreens due to the presence of chromophore groups that can absorb UV rays to reduce exposure to the skin. Objectives: This study aims to determine the antioxidant activity and the ability of sunscreen nano cream Purified extract of Kenikir leaves and Tampoi fruit peel extract. Material and metode: Nanocream is made with 3 ETDTK-EKBT combination formulas, II ETDK formulas, III EKBT formulas. The antioxidant activity test was carried out using the DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method and the sunscreen activity test using the UV-Vis spectrophotometric method to calculate the SPF value of the preparation (Mansur's method). Result: The results showed that the nano cream formula had a strong antioxidant activity with the per cent inhibition of formula I 78.28%, formula II 68.49%, and formula III 73.00%. The activity test results as a sunscreen formulation of purified extract nano cream from Kenikir leaves and nano cream from Tampoi fruit peel extract had extra protection ability with a sun-protecting factor value of 7 while the nano cream formula combined extract with an SPF value of 10 gave the maximum protection category. Conclusion: nano cream have potential as antioxidants and sunscreens.
ANTIBACTERIAL AND ANTIFUNGAL ACTIVITY OF SOLID SOAP ESSENTIAL OIL OF NUTMEG SEEDS (Myristica fragrans H.) ON Propionibacterium acnes AND Candida albicans. -, Herlyana; Riyanti, Tiara; Rahman, Ika Ristia; Kurnianto, Erwan
Journal Pharmacy Of Tanjungpura Vol 1, No 2 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nutmeg is most often used as a spice and essential oil. Nutmeg seed essential oil is widely geared towards diseases caused by bacteria or fungi. The essential oil content of nutmeg seeds consists of myristic acid, trimyristin, and glycerides from lauric, stearic, and palmitic acids, which have activities as anti-oxidants, anticonvulsants, analgesics, anti-inflammation, anti-diabetes, antifungal and antibacterial. Propionibacterium acnes is a bacterium that plays an important role in the development of acne, and Candida albicans is the fungus that most often causes skin infections. The purpose of this study was to determine whether solid soap from the essential oil of nutmeg seeds as antibacterial and antifungal activity against the growth of Propionibacterium acnes and Candida albicans and what is the diameter of the inhibitory zone. This test uses the disc disc method with variations in the concentration of NaOH in solid soap. The concentration of NaOH in F1 is 45.21 g, F2 is 40.45 g, F3 is 35.7 g. The results of the inhibitory zone of Propionibacterium acnes at F1 of 16.67 mm, F2 of 13.421 mm, F3 of 17.91 mm, and in Candida albicans at F1 of 24.608 mm, F2 of 24.476 mm, F3 of 25.394 mm. This indicates that each formulation has antibacterial and antimicrobial activity.