Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

EFEKTIVITAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DENGAN METODE AERASI UNTUK MENURUNKAN KADAR BOD Adeko, Riang; Widada, Agus
Journal of Nursing and Public Health Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.301 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v6i1.499

Abstract

The tofu industry is a food industry that uses raw materials from soybeans, where tofu is one of the processed products of soy extract done with the addition of vinegar. The liquid waste of tofu which is produced contains many suspended and dissolved solids, if the tofu waste is directly discharged into the body of water will affect the survival of biota in suangai and pollute the environment, if this is left, the waste will change color into black and foul smelling colat, also will pollute the soil and disrupt the living things around it.Jenis penelitian quasi experiment, desain penelitian pre-post test. Alat dan bahan kontainer plastik 90 lt, aerator, pompa air, selang, media pecahan batu bata. Penelitian ini dilakukan dengan variasi ketebalan media 10 Cm, 20 Cm, 30 Cm dan lama waktu kontak 3 hari, 6 hari dan 9 hari. Pengukuran parameter BOD dilakukan sebelum dilakukan perlakuan dan setelah perlakuan pada hari ketiga, keenam dan kesembilan. Hasil pengukuran dibandingkan dengan baku mutu air limbah berdasarkan PerMenLHRI No. 15 Tahun 2014. Data dianalisis secara univariat dan di sajikan secara deskriptif.Hasil Uji Statistik Kruskall Wallis didapatkan tidak ada perbedaan kadar BOD ketebalan media pecahan batu bata 10 Cm, 20 Cm, dan 30 Cm baik pada hari ke 3, 6 dan 9. Penurunan BOD yang paling efektif pada ketebalan 10 Cm hari ke 6 terjadi penurunan sebesar 64,27 %.Penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif pengolahan limbah tahu dan penelitian ini dapat dilanjutkan dengan penambahan bakteri yang spesifik untuk meningkatkan efektifitasnya.
PENGARUH KONSENTRASI KLORIN DALAM MENGHAMBAT PERKEMBANGAN TELUR NYAMUK AEDES AEGYPTI WIDADA, AGUS; GAZALI, MOH.
Journal of Nursing and Public Health Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v8i2.1174

Abstract

Penyakit demam berdarah merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Pengendalain nyamuk dewasa dan larva belum menunjukkan keberhasilan yang signifikan. Pengendalian nyamuk Aedes aegypti perlu dilakukan dengan cara lain salah satunya adalah menghambat perkembangan telur nyamuk. Klorin sebagai salah satu bahan yang dapat menghambat perkembangan telur. karena terdapat klorin yang mampu mengoksidasi (membakar) telur nyamuk Aedes aegypt idengan merusak protein yang terdapat dalam telur nyamuk Aedes aegypti. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui perbedaan konsentrasi klorin terhadap daya tetas telur nyamuk Aedesaegypti. Jenis penelitian ini berupa penelitiandengan metode Eksperimen. Rancangan Penelitian ini adalah post test with control only design. Analisis yang digunakanadalahuji One Way Anova dan uji Benferonny. Hasil analisis Univariat menunjukkan bahwa kelompok kontrol jumlah telur yang tidak menetas adalah 2% dan pada konsentrasi 40 ppm jumlah telur yang tidak menetas 94%. Hasil uji Anova mennjukkan terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata jumlah telur yang tidak menetas pada berbagai macam variasi dosis klorin (p=0,000). Sedangkan dari hasil uji Benferonny menunjukan terdapat perbedaan jumah telur yang tidak menetas pada konsentrasi 10 ppm dan 20 ppm (p=0,000). Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dengan cara mengamplikasikan konsentrasi 20 ppm untuk menyemprot tempat perindukan nyamuk.
 PENGARUH DEKLARASI DESA OPEN DEFECATION FREE (ODF)  TERHADAP KASUS PENYAKIT DIARE DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN ERMAYENDRI, DEFI; WIDADA, AGUS
Journal of Nursing and Public Health Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v8i2.1175

Abstract

Stop Buang Air Besar Sembarangan adalah kondisi ketika setiap individu dalam suatu komunitas tidak lagi melakukan perilaku buang air besar sembarangan yang berpotensi menyebarkan penyakit. STBM diwujudkan melalui kegiatan paling sedikit terdiri atas: membudayakan perilaku buang air besar sehat yang dapat memutus alur kontaminasi kotoran manusia sebagai sumber penyakit secara berkelanjutan; dan menyediakan dan memelihara sarana buang air besar yang memenuhi standar dan persyaratan kesehatan. Pemanfaatan jamban dapat menurunkan risiko 32% penyakit yang diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Deklarasi Desa Open Defecation Free (ODF) terhadap Penyakit Diare di Kabupaten Bengkulu Selatan. Penelitian ini menggunakan paradigma pragmatism dengan mixed method atau combined method. Dalam mendeskripsikan isu penelitian yang akan dilakukan ini, metode kuantitatif digunakan secara dominan dan ditunjang dengan metode kualitatif secara kurang dominan. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang sangat signifikan deklarasi desa ODF terhadap kejadian penyakit diare di Bengkulu Selatan (penurunan 35%).
ANALISIS KEPADATAN JENTIK NYAMUK AEDES SP DI KELURAHAN KANDANG KOTA BENGKULU WIDADA, AGUS; EKA PUTRI, VICKY HERLY; SARI, APLINA KARTIKA
Journal of Nursing and Public Health Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok. Indonesia kecuali di tempat ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan air laut. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk diketahui faktor resiko kejadian penyakit Demam Berdarah (Dengue) di Kelurahan Kandang Kota Bengkulu. Metode Penelitian ini menggunakan metode deskritif kuantitatif yaitu metode penelitian yang di lakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang kepadatan jentik nyamuk dan lingkungan perumahan di wilayah Kandang Kota Bengkulu Tahun 2017 secara objektif kemudian di analisi. Kepadatan penghui rumah yang memenuhi syarat sebanyak 90,62% , Kepadatan jentik nyamuk nilai HI adalah 90,6%,CI 70,98% dan BI 78,23% dikatakan kepadatan tinggi. Pemberantasan sarang nyamuk yang kurang baik sebanyak 90,62%. Diharapkan masyarakat bisa menjaga lingkungan yang sehat dan bersih supaya masyrakat lebih memperhatikan lingkungan sekitar rumah supaya tidak terkena penyakit Demam Berdarah Dengue.
ANALISIS KUALITAS DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI BANGKAHULU BENGKULU GAZALI, MOH.; WIDADA, AGUS
Journal of Nursing and Public Health Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas air sungai dipengaruhi oleh kualitas pasokan air yang berasal dari daerah tangkapan sedangkan kualitas pasokan air dari daerah tangkapan berkaitan dengan aktifitas manusia yang ada didalamnya (Wiwoho, 2005). Peenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air sungai Bangkahalu dengan parameter COD, BOD, TSS, pH dan E.Coli dibandingkan dengan baku mutu limbah cair golongan sungai kelas I (satu) yang ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 dengan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indek pencemaran (IP) air sungai Bangkahulu berada pada tingkat cemaran sedang dengan nilai IP berkisar 5,22 – 6,51. Kandungan TSS dan kadar pH masih dibawah baku mutu, sedangkan kandungan BOD, COD, dan E.coli di atas baku mutu. Status sungai Bangkahulu berada pada cemaran sedang dan tidak bisa dijadikan air baku untuk pengolahan air bersih PDAM, bila dipaksakan membutuhkan biaya yang mahal. Untuk memperbaiki kualitas air sungai Bangkahulu yaitu melakukan pengawasan dan pemantauan air sungai bangkahulu secara rutin, sosialisasi dan penegakan hukum pada pengusaha industri, pertambangan, perkebunan dan masyarakat.
HUBUNGAN POSISI DUDUK, LAMA WAKTU MENGEMUDI, DAN MASA KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA SOPIR ANGKUTAN KOTA BENGKULU Agus Widada; Dwi Pratomo; Mely Gustina
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v12i1.25

Abstract

Ergonomi adalah ilmu yang memanfaatkan informasi – informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja, sehingga dapat bekerja pada suatu sistem yang baik. Faktor penyebab NPB adalah posisi duduk yang tidak sesuai, lama waktu mengemudi dan masa kerja. Mengetahui hubungan posisi duduk, lama waktu mengemudi dan masa kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada sopir angkutan Kota Bengkulu. Penelitian ini deskriptif analitik, menggunakan metode cross sectional dan uji statistik chi – square. Ada hubungan posisi duduk dengan keluhan NPB (P value  = 0,019 ) dengan OR 11,29. Tidak ada hubungan antara lama waktu mengemudi dengan keluhan NPB (P value = 0,573) dengan OR 2,778. Dan ada hubungan masa kerja dengan keluhan NPB (P value = 0,000) dengan OR 32,609. Diharapkan institusi yang terkait dapat memberikan informasi kepada sopir angkutan Kota Bengkulu, dan dapat menjadi gambaran untuk penelitian selanjutnya.Kata Kunci : Posisi Duduk, Lama Mengemudi, Masa Kerja
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN PENGLIHATAN PADA PEKERJA BENGKEL LAS KOTA BENGKULU Agus Widada; Rizki Refiyanti; Aplina Kartika Sari
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v12i2.35

Abstract

Pekerja pengelasan menduduki peringkat kedua dalam hal proporsi pekerja yang mengalami cidera mata, sekitar 1390 kasus eye injury disebabkan karena pajanan bunga api pengelasan. Berdasarkan survai awal sebanyak 75% pekerja bengkel las Kota Bengkulu merasakan keluhan penglihatan. Beberapa faktor yang diduga merupakan faktor risiko keluhan penglihatan pada pekerja bengkel las yaitu masa kerja, lama paparan, alat pelindung mata. Tujuan Penelitian adalah mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan keluhan penglihatan pada pekerja bengkel las Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat dan bivariat dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, uji statistik dan narasi. Hasil penelitian berdasarkan distribusi frekuensi masa kerja > 3 tahun (54,75%), lama paparan > 4 jam (60,4%), APM kacamata gelap biasa (83%), ada keluhan penglihatan (59,4%) dan menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan keluhan penglihatan yaitu (ρ value=0,046), lama paparan yaitu (ρ value=0,027). Tidak ada hubungan yang bermakna antara alat pelindung mata dengan keluhan penglihatan yaitu (ρ value=0,917). Bagi pekerja bengkel las diharapkan untuk menggunakan APD sesuai standar agar dapat menghindari kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.Kata Kunci : Keluhan Penglihatan, Masa Kerja, Lama Paparan, Alat Pelindung Mata.
Faktor yang berhubungan dengan Keluhan Low Back Pain (LBP) pada Pekerja Perajin Batu Bata di Kabupaten Seluma Andriana Marwanto; Agus Widada; Riang Adeko; Prasetyawati Prasetyawati
Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) Vol 12 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) November 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32695/jkt.v12i2.156

Abstract

Occupational health absolutely must be implemented in work, both informal and formal industries. Activities that can cause health problems are improper work attitudes such as sitting, standing, bending, squatting, walking, and others. Health problems related to work attitudes are complaints of low back pain (LBP). This type of research is a descriptive-analytic study with a cross-sectional approach. Research respondents are brick workers in Babatan Seluma Village with 60 workers. Data were obtained by interviewing the respondents' characteristics, years of service, work attitudes, and complaints of LBP. Data analysis was carried out using the Chi-Square test to determine the relationship between variables and the logistic regression test to determine the factors most at risk for the occurrence of complaints. The results showed that 51.70% of the respondents were less than 40 years old, the respondent's working period of more than 10 years was 51.80%, and most of the respondents (56.70%) had non-ergonomic work attitudes. This study shows a relationship between age, tenure, and work attitude towards LBP complaints with a p-value (0.040; 0.050; 0.016). Workers are expected to work according to an ergonomic work attitude to avoid LBP complaints.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Kepemilikan Jamban Keluarga di Wilayah Puskesmas Sidodadi Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah Mualim Mualim; Jubaidi Jubaidi; Agus Widada; Andriana Marwanto; Dino Sumaryono; Sri Sumiyati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.5804

Abstract

ABSTRAK Tingginya prevalensi diare di wilayah kabupaten bengkulu tengah diantaranya disebabkan karena akses air bersihnya masih kurang, sebanyak 27,4% Sarana Air Bersih/Sumur Gali tidak menuhi syarat. Sebanyak 35% rumah tangga masih buang air sembarangan, hal ini dapat kita lihat penduduk sebagian besar mempunyai WC tetapi tidak mempunyai septictank. WC langsung dialirkan kesungai yang ada didekat rumah. Buang Air Besar Sembarangan merupakan salah satu faktor yang memicu tingginya kasus diare. Tujuan dari Pengabdian Masyarakat ini adalah melakukan pemicuan dan pendampingan kepada masyarakat untuk meningkatkan Jamban Keluarga di Rumah Tangga dan dapat mendeklarasikan Wilayah Puskesmas Bebas Dari Buang Sembarangan/ODF. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan memberikan pemberdayaan masyarakat, pemicuan dan memberikan stimulan kepada masyarakat untuk membangun jamban keluarga secara mandiri. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebanyak 38 KK telah membangun dan memanfaatkan jamban keluarga. Untuk keberlanjutan kegiatan ini masyarakat diharapkan menerapkan perilaku PHBS dan memanfaatkan jamban keluarga yang telah dibuat. Kata Kunci: Jamban keluarga, BAB, Pemicuan  ABSTRACT The high prevalence of diarrhea in the Bengkulu Tengah district is partly due to the lack of access to clean water, as many as 27.4% of clean water facilities/dug wells do not meet the requirements. As many as 35% of households still open open defecation, we can see that most of the population has a toilet but does not have a septic tank. The toilet flows directly into the river near the house. Open defecation is one of the factors that trigger high cases of diarrhea. The purpose of this Community Service is to trigger and assist the community to improve family latrines in the household and be able to declare the Puskesmas area free from littering/ODF. The method used in this community service activity is to provide community empowerment, trigger and provide stimulants to the community to build family latrines independently. The result of this community service activity is that 38 families have built and utilized family latrines. For the sustainability of this activity, the community is expected to apply PHBS behavior and take advantage of the family latrines that have been made. Keywords: Family latrine, defecation, Trigger
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK METODE BIOFILTER AEROB Mualim; Agus Widada; Krisdiyanta
SCIENTIA JOURNAL Vol. 11 No. 1 (2022): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.375 KB)

Abstract

Abstract: Domestic wastewater can be divided into wastewater and wastewater. This is exacerbated by not all communities having a wastewater treatment plant beforehand. This study aims to determine the quality of the parameters TSS, BOD5, oil and fat in domestic wastewater after treatment with the aerobic biofilter method. The type of research used is True Experiment Design with a research design of Pretest-Posttest Control Group Design. The population in this study is domestic liquid waste. The sample is 490 liters. The tool used in this research is a series of tools in the form of an aerobic biofilter. Data analysis was carried out by Paired T-Test. The results of measuring the quality of domestic liquid waste compared to the Regulation of the Minister of Environment and Forestry Number 68 of 2016 show that the difference in BOD5 levels between pre and control is 14.64 with a standard deviation of 0.35 and the difference between pre and post tests is 18.1 with a standard deviation of 0.36. The results of the statistical test obtained a value of <.001 which means that there is a significant difference because the p-value is <0.05. The difference in TSS levels between pre and control was 35.94 with a standard deviation of 1.84 and the difference between pre and post test was 39.5 with a standard deviation of 1.80. The results of the statistical test obtained a value of <.001 which means that there is a significant difference because the p-value is <0.05. It can be seen that the difference in oil and fat content between pre and control was 1.67 with a standard deviation of 0.55 and the difference between the pre and post test was 3.4 with a standard deviation of 1.05. The statistical test results obtained a value of 0.035 which means that there is a significant difference because the p-value <0.05.It is hoped that the public can pay attention to the domestic liquid waste that comes out of their respective housing, there should be liquid waste treatment.