Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Efektivitas Kompres Hangat dan teknik Genggam Jari terhadap Penurunan Dismenore pada Remaja Lorenza, Maya; Himalaya, Dara; Purnama, Yetti; Maryani, Deni; Aprilatutini, Titin
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 18 No 2 (2023): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v18i2.1814

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Dismenore adalah salah satu gangguan yang terjadi saat menstruasi. Dismenore diakibatkan oleh adanya peningkatan hormon prostaglandin yang mengakibatkan otot uterus berkontraksi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dismenore yaitu dengan menggunakan terapi non farmakologi berupa terapi kompres hangat dan teknik genggam jari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas kompres hangat dan teknik genggam jari terhadap penurunan dismenore pada remaja. Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan metode penelitian Pra-Eksperimental dengan pendekatan yang digunakan adalah two-group pre-test dan post-test design. Sampel penelitian ini sebanyak 34 responden Mahasiswa tingkat I dan II Prodi D3 Kebidanan Universitas Bengkulu yang dipilih dengan menggunakan metode total sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar observasi dan diolah serta dianalisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberikan perlakuan kompres hangat dan teknik genggam jari didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) bernilai 0,000 dan p= 0,000< 0,05. Hal ini menunjukkan perbedaan signifikan rata-rata penurunan intensitas dismenore sebelum dan sesudah perlakuan, dimana pada teknik genggam jari yaitu sebesar 8,00 sedangkan rata-rata penurunan intensitas dismenore pada kompres hangat sebesar 7,50. Kesimpulan: Penelitian ini dapat disimpulkan bahwasanya yang paling efektif dalam menurunkan dismenore yaitu dengan menggunakan teknik genggam jari. Kata kunci: Dismenore, Kompres Hangat, Teknik Genggam Jari ABSTRACT Background: Dysmenorrhea is a disorder that occurs during menstruation. Dysmenorrhea is caused by an increase in the hormone prostaglandin, which causes the uterine muscles to contract. Efforts that can be made to overcome dysmenorrhea are made by using non pharmacological therapy in the form of warm compresses and finger hold techniques. The purpose of this study was to determine the effectiveness of warm compresses and finger holding techniques to reduce dysmenorrhea in adolescents . Methods: The design of this study uses the Pre Experimental research method, with a two-group pre-test and post-test design. The sample of this study was comprised of 34 respondents students of levels I and II of the Diploma Three (D3) Midwifery Study Program University of Bengkulu who were selected using the total sampling method. Data collection was carried out using observation sheets. The data was then processed and analyzed using the Wilcoxon Sign Rank test. Results: The results showed that after being given warm compresses and the finger hold technique, the Asymp. sig. (2-tailed) was 0.000 and p = 0.000 < 0.05. This shows a significant difference in the average decrease in the intensity of dysmenorrhea before and after treatmentr, wherein the finger hold technique was equal to 8.00 while the average decrease in the intensity of dysmenorrhea on warm compresses was 7.50 Conclusion: This study it can be concluded that the most effective way to reduce dysmenorrhea is to use the finger hold technique. Keywords: Dysmenorrhea, Warm Compress, Finger Hold Technique
PENGARUH JUS BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) TERHADAP KADAR HB PADA WANITA USIA SUBUR YANG BEKERJA SEBAGAI OPERATOR DI SPBU DI KOTA BENGKULU DESTRIANI, SRI NENGSI; MARYANI, DENI; HIMALAYA, DARA; PARLINDUNGAN, DENI; DAMAYANTI, TASYA DWI
Journal of Nursing and Public Health Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v11i2.5220

Abstract

Pendahuluan: Wanita usia subur (WUS) adalah wanita yang dimulai pada saat mendapatkan menstruasi sampai tidak lagi mendapat menstruasi. WUS sangat beresiko untuk anemia disebabkan pola makan salah, makan yang tidak bergizi, dan bekarja di daerah yang beresiko menghirup pencemaran udara. WUS yang bekerja sebagai operator di SPBU beresiko menghirup udara yang mengandung timbal yang dapat mengikat Fe sehingga menyebabkan anemia. Metode: Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan pre-test and post-test with control group. Kelompok terbagi 2 yaitu Kontrol (Tablet Tambah Darah /TTD) dan Perlakuan (TTD dan jus buah naga) selama 14 hari. Sampel merupakan WUS yang bekerja di SPBU-21.381.09, SPBU-24.381.01, SPBU-24.382.05 dan SPBU-24.382.1 berjumlah 30 orang. Penelitian dilakukan pada bulan November-oktober 2022. Data di analisis menggunakan Paired simple t-test. Hasil dan Pembahasan: Pada perlakuan pre test rata-rata Hb yaitu kelompok perlakuan 13,09 dan kelompok kontrol 13,62. Setelah dilakukan pengujian buah naga (post-test) sebanyak 200 mg/hari maka rata-rata Hb kelompok perlakuan meningkat menjadi 15,01 sedangkan Hb kelompok kontrol cenderung tidak meningkat yaitu 13,79. Paired Samples Test menunjukan pada sebelum perlakuan (Perlakuan – Kontrol) menunjukan Sig. (0,281) lebih dari 0,05 maka data tersebut tidak berbeda nyata. Setelah perlakuan menunjukan Sig. (0,037) kurang dari 0,05 maka data tersebut berbeda nyata. Kesimpulan: Ada pengaruh pemberian buah naga terhadap peningkatan kadar Hb.
RANCANG BANGUN MANEKIN BOKONG INJEKSI DENGAN SENSOR METAL DETEKTOR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK MAHASISWA YULIANTHI, YULIANTHI; SARI, FARISMA RUSDIANA; HIMALAYA, DARA
Journal of Nursing and Public Health Vol 12 No 1 (2024)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v12i1.6329

Abstract

Phantom bokong injeksi merupakan salah satu media pembelajaran yang digunakan pada kegiatan praktikum mahasiswa kebidanan. Ketersediaannya yang terbatas tidak sesuai dengan rasio jumlah manekin dan banyaknya mahasiswa. Frekuensi penggunaan phantom yang sering mengakibatkan kondisi kulit dari phantom tersebut mudah robek selain itu harga phantom cukup mahal. Kelemahan phantom dengan bahan silikon adalah teksturnya mudah berubah menjadi lembek jika terkena air secara terus menerus. Tujuan dari penelitian ini adalah pembuatan phantom dengan fungsi yang sama sebagai media pembelajaran praktik dengan pengadaan yang lebih murah dan lebih mudah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan dengan tahapan penelitian ini dimulai dengan merancang bentuk anatomi bokong/gluteus, menentukan kebutuhan bahan dan peralatan yang dibutuhkan yaitu menggunakan kain nylex, dakron atau busa dengan proses penjahitan, selain itu phantom ini dilengkapi dengan sensor metal detektor. Hasil uji validasi kesesuaian alat peraga manikin/boneka phantom dengan materi pembelajaran diperoleh hasil 83,6%. Hasil uji validasi penggunaan manekin bokong injeksi dengan sensor metal detektor diperoleh persentase 81,6% dan hasil uji coba manekin bokong injeksi dengan sensor metal detektor diperoleh persentase sebesar 85,6% dengan kriteria sangat valid.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 12-48 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELAGA DEWA KOTA BENGKULU LEFIANI, NADIA; ASMARIYAH, ASMARIYAH; NOVIANTI, NOVIANTI; HIMALAYA, DARA; RAHMAWATI, SUCI
Journal Of Midwifery Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Rentang usia balita dimulai dari usia 2-5 tahun, dikenal dengan fase emas atau “Golden Age” adalah fase saat otak anak mengalami perkembangan yang paling cepat dalam pertumbuhannya. Pertumbuhan yaitu proses peningkatan yang ada pada diri seseorang yang bersifat kuantitatif atau peningkatan dalam hal ukuran, sedangkan perkembangan yaitu proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh kearah keadaan yang semakin terorganisasi yang pada dasarnya tidak bisa diukur. Pengetahuan merupakan hasil “tahu” ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penelitiani ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu terhadap tumbuh kembang balita usia 12-48 bulan di wilayah kerja Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu. Metode: Penelitian ini mengunakan analisis Univariat dan Bivariat, Sampel penelitian diambil mengunakan teknik accidental sampling dan metode penelitian mengunakan deskriptif analitik. Sampel penelitian berjumlah 50 responden dengan uji statistic rank spearman mengunakan SPSS for window 29. Hasil dan Pembahasan: Berdasarkan hasil analisis univariate dari 50 responden 41 orang (82%) usia 20-35 tahun, 27 orang (54%) pendidikannya SMA, 43 orang (86%) bekerja sebagai IRT, 49 orang (98%) pengetahuan ibu baik. 22 orang (44%) anak ke-1, 27 orang (54%) berjenis kelamin perempuan, 50 orang (100%) tumbuh kembang balita sesuai. Hasil uji statistik mengunakan rank spearman nilai Asymp. Sig (2-sided) nilaiρ- 0.001 < 0.05 sehingga terdapat hubungan antara pengetahuan ibu terhadap tumbuh kembang balita dalam kategori cukup di wilayah kerja Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu. Kesimpulan: Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan ibu terhadap tumbuh kembang balita usia 12-48 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu.
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN RATU AGUNG KOTA BENGKULU ALFATHSYAH, TISA; SURIYATI, SURIYATI; HIMALAYA, DARA; ASMARIYAH, ASMARIYAH; KURNIA PRATAMA, RINI MUSTIKASARI
Journal of Nursing and Public Health Vol 12 No 2 (2024)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15% penyulit dalam kehamilan. Hipertensi dalam kehamilan muncul setelah usia kehamilan ≥ 20 minggu. Hipertensi dalam kehamilan dapat menyebabkan komplikasi pada ibu yaitu gagal jantung, gagal ginjal, serangan jantung, pembuluh darah otak rusak, sedangkan komplikasi yang dapat terjadi pada janin yaitu intra uterine growth restriction (IUGR), abrupsio plasenta, kelahiran premature, bayi baru lahir mati, hypoxia. Faktor pencetus dan faktor resiko hipertensi dalam kehamilan yaitu usia, paritas, graviditas. Tujuan penelitian untuk menggambarkan karakteristik ibu hamil hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu. Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dilakukan pada bulan April 2024. Sampel penelitian berjumlah 24 orang ibu hamil hipertensi, data diperoleh dari buku registrasi atau kohort di wiliayah kerja Puskesmas Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik ibu hamil hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ratu Kota Bengkulu berdasarkan usia terbanyak pada usia 20-35 tahun 16 (66.7%), graviditas terbanyak pada multigravida 11 (45.8%), paritas terbanyak pada multipara 12 (50.0%). Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah karakteristik ibu hamil hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ratu Kota Bengkulu berdasarkan usia terbanyak pada usia 20-35 tahun, graviditas terbanyak pada multigravida, paritas terbanyak pada multipara. Saran penelitian ini adalah dapat meningkatkan deteksi dini pelayanan kebidanan pada hipertensi dalam kehamilan dan mempertahankan mutu pelayanan kebidanan berdasarkan evidence based sehingga diharapkan tidak terjadi komplikasi.
FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELAGA DEWA KOTA BENGKULU SINDI, REGITA TIARA; MARYANI, DENI; HIMALAYA, DARA; PURNAMA, YETTI; DESTRIANI, SRI NENGSI
Journal of Nursing and Public Health Vol 12 No 2 (2024)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Keluarga Berencana (KB) adalah suatu usaha untuk dapat mempermudah pasangan mengatur jarak antar anak, menghindari lahirnya anak yang belum di inginkan. Kontrasepsi suntik 3 bulan adalah kontrasepsi dengan kandungan hormon progestin saja yang mirip hormon progesteron alami dalam tubuh perempuan bertujuan untuk mengindari terjadinya ovulasi, memadatkan lendir, menipiskan dinding rahim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan suami, persepsi ibu dan peran tenaga kesehatan dengan pemilihan alat kontrasepsi suntik 3 bulan di wilayah kerja Puskesmas Telaga Dewa kota Bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dipilih menggunakan teknik pengambilan sampel slovin yaitu sebanyak 74 orang. Hasil penelitian mununjukkan uji chi square diperoleh nilai dukungan suami (p-value = 0,03< 0,05) dan peran tenaga Kesehatan (p-value = 0,144>0,05). Hasil analisa multivariat faktor persepsi ibu dengan nilai (OR= 2,904). Kesimpulan diperoleh ada hubungan antara dukungan suami dan persepsi ibu terhadap pemilihan KB suntik 3 bulan dan tidak ada hubungan antara peran tenaga Kesehatan dengan pemilihan KB suntik 3 bulan, dan faktor yang paling dominan adalah persepsi ibu (OR = 2,904) berarti persepsi ibu yang baik terhadap suntik 3 bulan berpeluang 2,904 kali lebih besar memengaruhi ibu untuk menggunakan kontrasepsi ini dibandingkan dengan persepsi ibu yang kurang.
The Effect of Personal Hygiene Education During Menstruation on Knowledge and Attitudes of Adolescent Girls Elise, Nindi; Novianti; Suriyati; Himalaya, Dara; Damayanti
Journal of Health Sciences and Medical Development Vol. 4 No. 01 (2025): Journal of Health Sciences and Medical Development
Publisher : The Indonesian Institute of Science and Technology Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56741/hesmed.v4i01.809

Abstract

Education on personal hygiene during menstruation is crucial for adolescent girls to enhance their knowledge and attitudes in maintaining hygiene during menstruation. Adequate knowledge of menstrual personal hygiene can positively influence adolescents' attitudes towards menstruation and help prevent reproductive tract infections, as well as fungal and bacterial infections. This study aims to examine the impact of health education on menstrual personal hygiene, delivered through media, on the knowledge and attitudes of adolescent girls at SMP Negeri 01, Pendopo Barat District, Empat Lawang Regency, South Sumatra. This research employs a pre-experimental design with a one-group pretest-posttest approach. A total of 88 adolescent girls were selected as respondents, with the study conducted over two weeks. Before the educational intervention, 68 adolescents had moderate knowledge and 13 had good knowledge, while after the intervention, 66 adolescents had moderate knowledge and 20 had good knowledge. Statistical tests showed a p-value of 0.000 < 0.05, indicating a significant impact on knowledge improvement. In terms of attitudes, 72 adolescents had a positive attitude before the intervention, which increased to 78 after the intervention, with statistical results showing a p-value of 0.000 < 0.05. It can be concluded that education on menstrual personal hygiene has a positive effect on improving the knowledge and attitudes of adolescent girls.
Factors Related To Anemia Among Female Students City Lukito, Nurul Uzlifatil Jannah; Maryani, Deni; Purnama, Yetti; Himalaya, Dara
JURNAL KEBIDANAN Vol 15, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkb.v15i1.11798

Abstract

Adolescent girls have a higher risk of developing anemia than adolescent boys, Based on the 2018 National Basic Health Research, 48.9% of adolescent girls in Indonesia are anemic. Adolescents who suffer from anemia when they become pregnant are at risk of giving birth to low birth weight (LBW) and stunting. Iron nutritional anemia is one of the main causes of anemia, including due to insufficient intake of iron-source foods. namely BMI, Mid Upper Arm Circumference (MUAC),  and tea and coffee consumption. This research aims to determine the factors associated with hemoglobin levels in adolescent girls at SMK 3 Bengkulu City. Data analysis used regression testing. The sample for this research was 73 respondents who were selected used the purposive sampling technique. sampling is carried out in accordance with the inclusion criteria. validity and reliability tests of questionnaires are taken from the results of previous studies. Data analysis used the Pearson product moment correlation test. The results of the research, namely the relationship between BMI and hemoglobin levels, obtained univariate results hemoglobin in the interval 8.0-11.9 gr/dl was (35.61%) low hemoglobin and the interval 12 gr/dl was (64.38%) normal hemoglobin category, BMI (4.10%) underweight, (17.80%) underweight, (69.86%) normal, and (8.21%) overweight.   MUAC: (43,83%) Calorie energy deficiency, (56,16%) non Calorie energy deficiency, Tea/Coffee Consumption (58,90%) lower, (41,10%) currently, and bivariate result (p = 0.001–0.05), so there was an influence on BMI and hemoglobin levels. The results of the analysis regarding the relationship between MUAC and hemoglobin levels obtained results (p = 0.001– 0.05), so there was an influence on MUAC and hemoglobin levels. The results of the analysis regarding the relationship between tea/coffee consumption and hemoglobin levels obtained results (p = 0.011 0.05), so there was an influence on tea/coffee consumption and hemoglobin levels in young women at SMK 3 Bengkulu City. The conclusion of this research is that there is an influence on BMI, MUAC, and tea/coffee consumption on hemoglobin levels.
Effects of Binahong Leaf Decoction on Perineal Laceration Healing in Postpartum Women Himalaya, Dara; Maryani, Deni
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.375 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v10i2.9355

Abstract

A perineal laceration is a wound of the skin and muscular area between the vaginal and anal introitus caused by a labor tear. Perineal lacerations might occur in sudden and rapid removal of the fetus' head, excessive fetus size, and the inability of the pelvic muscles and soft tissues to accommodate the fetus's birth. One of the empirical non-pharmacology approaches to this study sought to understand the effect of binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) leaf decoction on peritoneal wound healing in postpartum women. This is a quasi-experimental post-test-only control group study on 30 postpartum women treated in 15 private midwife practices in Bengkulu city from 10 November to 10 December 2022 who met the inclusion criteria. Subjects were sampled using the accidental sampling technique and were randomly divided into two groups. Wound healing was assessed using the REEDA scale, and the results were analyzed statistically using the Mann-Whitney or Wilcoxon test and the chi-square test. The study's results showed that Hb, age, and the number of children's influenced perineal wound healing. The average number of days for wound healing in the treatment group was six days. For a control group that used povidone-iodine 10% was eight days. It is concluded that there is an effect of decoction of the leaves of binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) on the healing of peritoneal wounds in postpartum women.