Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PARASOCIAL INTERACTION ON SOCIAL MEDIA: CAN IT AFFECT PARASOCIAL RELATIONSHIP? Nur’afifah, Oktavia; Farida, Nuke; Lestari, Fitri Dwi
Jurnal InterAct Vol. 8 No. 2 (2019): Jurnal InterAct
Publisher : School of Communication - Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/interact.v8i2.4081

Abstract

Media sosial dapat digunakan sebagai saluran untuk melakukan interaksi parasosial antara influencer sosial dan pengikutnya, dan kemudian interaksi mereka dapat berkembang menjadi hubungan parasit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi parasosial pada media sosial, yaitu YouTube dan Instagram influencer sosial kecantikan, Rachel Goddard terhadap hubungan parasosial. Metode yang digunakan regresi linier berganda untuk menemukan efek perbandingan dari platform media sosial yang berbeda pada interaksi parasosial untuk membentuk hubungan parasit. Sampel penelitian adalah 388 mahasiswi Universitas Gunadarma menggunakan purposive sampling. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan Penetrasi Sosial untuk menganalisis bagaimana interaksi parasit mempengaruhi hubungan parasosial melalui media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersamaan, interaksi parasosial di YouTube (X1) dan di Instagram (X2) terhadap hubungan parasosial (Y) memiliki efek positif dan signifikan. Ini menunjukkan bahwa mereka memainkan peran penting sebagai media untuk interaksi parasosial untuk membentuk hubungan parasosial. Semakin banyak Anda berinteraksi di YouTube dan Instagram, semakin banyak hubungan parasosial yang Anda miliki. Secara parsial, interaksi parasosial di Instagram memiliki t-hitung yang lebih besar daripada t-hitung interaksi parasosial melalui YouTube, itu berarti interaksi parasit di Instagram memiliki efek yang lebih kuat daripada YouTube pada hubungan parasit. Kami menyimpulkan bahwa secara umum menggunakan saluran media sosial yang berbeda. melakukan interaksi parasosial dapat menembus tingkat hubungan parasosial, dan Instagram terbukti lebih efektif untuk memiliki hubungan parasosial yang lebih dalam daripada YouTube.
BELANJA ONLINE GEN Z: DITINJAU DARI DAYA TARIK IKLAN DAN CELEBRITY ENDORSER Lestari, Fitri Dwi; Setiadarma, Dani
Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/mkm.2024.v8i1.11081

Abstract

Communication in marketing is an important aspect for the successful growth of a company. Marketing communication is an attempt to convey messages to the public, especially target consumers, regarding the existence of products in the market. Marketing communication activities can be carried out by salespeople, advertising, personal selling, or sales through various media, conventional media and new media. Marketing communication in the end is to encourage consumers to finally make a purchase decision. Purchase intention is mediated by one of the variables, namely, buying interest. Many factors influence consumer purchase intention, including advertising attraction, e-wom, brand ambassador, celebrity endorser, brand image, brand awareness, advertising exposure, and others. The purpose of this study was to determine the effect of the advertising appeal and celebrity endorsers on purchase intention. The sample in this study was 170 respondents. The sampling technique was carried out by purposive sampling technique where the researcher determined the criteria for the research respondents themselves. Data collection was carried out using a questionnaire with measurements using a Likert scale, then processed using a statistical program. There is an effect of the advertising appeal and celebrity endorsers on purchase intention in e-commerce in Generation Z simultaneously or partially. The influence of the advertising appeal and celebrity endorsers on purchase intention in this study is significant and positive, which means that the higher the value of the two independent variables, the higher the purchase intention will be. Based on the results of hypothesis testing, it is proven that H1, H2, and H3 are accepted.
IMPLEMENTASI ROLE MARKET PLAYING TERHADAP KEMAMPUAN NUMERASI KELAS III DI SDN 12 CAKRANEGARA Imama, Nur; Lestari, Fitri Dwi; Kholiqa, Syifaa; Ningsih, Putri Dhika Kusuma; Lami’ah, Siti
Renjana Pendidikan Dasar Vol 4 No 3 (2024): Edisi Agustus 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penulisan artikel ini dengan tujuan untuk mengetahui mengenai (1) Definisi Role Market Playing (2) Tujuan model pembelajaran Role Market Playing (3) Peran dan cara menerapkan model Role Market Playing pada peserta didik sekolah dasar (4) Kelebihan dan kerungan mode Role Market Playing. Model Role Market Playing ini cukup baik dan menarik dalam meningkatkan dan melatih kreatifitas dan pemecahan masalah dalam materi atau konsep matematika pada peserta didik. Khususnya pada peserta didik jenjang sekolah dasar, dimana pada usia tersebut mereka masih membutuhkan pemahaman karena belum dapat berfikir secara abstrak. Sehingga diperlukan penekanan pada pemahaman konsep agar peserta didik memiliki bekal dasar yang baik untuk mencapai keterampilan lainnya seperti penalaran, komunikasi dan pemecahan masalah. Metode yang digunakan pada artikel ini yaitu penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu field research.
PELATIHAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SENI TARI SISWA DI SDN 12 CAKRANEGARA Lami'ah, Siti; Lestari, Fitri Dwi
Renjana Pendidikan Dasar Vol 4 No 3 (2024): Edisi Agustus 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelatihan tari kreasi dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan apresiasi seni tari pada siswa di SDN 12 Cakranegara melalui metode pelaksanaan berupa pengabdian masyarakat. Tahap-tahap yang digunakan pada saat pelatihan tari yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Program ini melibatkan berbagai tahapan, termasuk pengamatan gerakan tari, latihan gerakan dasar, menghafal gerakan, dan penampilan tari secara berkelompok. Hasil dari pelatihan ini diukur melalui penampilan tari kreasi di SDN 12 Cakranegara pada 6 Juni 2024. Evaluasi menunjukkan bahwa peserta didik mampu menguasai dan menampilkan gerakan tari dengan baik, mendapatkan apresiasi positif dari penonton, serta menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan apresiasi seni tari. Pelatihan ini berfungsi sebagai sarana hiburan serta sarana edukasi dan pelestarian budaya, serta berhasil meningkatkan kesadaran dan kecintaan siswa terhadap seni tari tradisional. Program ini direkomendasikan untuk dilanjutkan dan diperluas agar dampak positifnya dapat dirasakan oleh lebih banyak peserta didik.
PENGGUNAAN FITUR INSTAGRAM STORY SEBAGAI MEDIA SELF DISCLOSURE DAN PERILAKU KESEHARIAN MAHASISWI PUBLIC RELATIONS UNIVERSITAS MERCU BUANA Johana, Kornelia; Lestari, Fitri Dwi; Fauziah, Della Nurul
Jurnal Ilmu Manajemen Terapan Vol. 1 No. 3 (2020): Jurnal Ilmu Manajemen Terapan (Januari 2020)
Publisher : Dinasti Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/jimt.v1i3.111

Abstract

Seiring dengan perkembangan dan teknologi kemunculan media sosial yang digunakan sebagai sarana komunikasi informasi, dan salah satu kegunaannya adalah untuk menyampaikan informasi tentang penggunanya, hal ini terkait dengan pengungkapan diri, fenomena keterbukaan dan pengurungan melalui Instagram terbaru. Fitur, Instagram Story menjadi sesuatu yang menarik untuk dipelajari. Instagram Story telah menjadi tempat untuk mengekspresikan diri Anda kepada sebagian besar pengguna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan deskripsi dan perilaku yang mendorong siswa perempuan untuk melakukan pengungkapan diri melalui kisah diri Instagram yang dilakukan oleh siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme, metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan yang digunakan, yaitu fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini adalah pengguna Instagram Story, yaitu Public Relations University of Mercu Buana. Informan dalam penelitian ini adalah 5 orang, di antaranya 4 adalah pengguna aktif Fitur Cerita Instagram sementara 1 informan adalah pengguna pasif Instagram Story. Pengumpulan data dalam wawancara mendalam dan studi pustaka serta studi buku referensi terkait dengan masalah penelitian dalam penelitian ini, hasil penelitian ini adalah pengungkapan diri melalui media sosial Instagram di fitur Story pengguna berdasarkan berbagai konsep diri sesuai dengan kebutuhan mereka dalam menggunakan Instagram Cerita sebagai tempat bercerita. Namun, maksud dan tujuan mereka adalah menggunakan Cerita Instagram yang sama, yaitu untuk berbagi tentang kehidupan sehari-hari, kegiatan, atau informasi. Dan seringkali cerita nstagram juga digunakan sebagai tempat untuk mengekspresikan apa yang mereka rasakan dan alami. Studi fenomenologi dalam penelitian ini adalah metode yang digunakan untuk mengeksplorasi fenomena pengguna Instagram Story.
Molecular Characteristics of Geoffroy's Rousette Rousettus amplexicaudatus Based on Cytochrome C Oxidase Subunit I and Cytochrome b Genes Kamilah, Santi Nurul; Jarulis, Jarulis; Sitompul, Aida Fitriani; Mardiah, Mifta; Ervinda, Mira; Khoirillah, Fanni; Lestari, Fitri Dwi; Zulkani, Dinda
BIOEDUSCIENCE Vol 9 No 1 (2025): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jbes/15226

Abstract

Background: Rousettus amplexicaudatus is widely distributed across Indonesia, including the Suruman Cave in South Bengkulu. Due to similarities in morphology within the Rousettus group, identification can be challenging. We conducted a molecular analysis using COI and Cytochrome b genes from mitochondrial DNA to explore its genetic traits. DNA was extracted from the blood tissue of seven individuals from the Suruman Cave population, and gene amplification was performed with 20 bp primers. Sequence data were analyzed using MEGA XI software. Results: As a result, characteristics of the COI gene, which is 897 bp in length, were characterized by a high frequency of base pairs Adenine-Thymine (55.5%) and Guanine-Cytosine (44.5%), with the majority of the DNA sequence exhibiting a high degree of conservation sites (97.8%). The average intrapopulation genetic distance based on the COI gene was 0.77%, with four specific sites for R. amplexicaudatus Suruman Cave. The Cytochrome b gene, which is 635 bp long, is characterized by Adenine-Thymine base pairs of 53.7% and Guanine-Cytosine of 46.3%. Cytochrome b is more conserved than the COI (99.1%). The average intrapopulation genetic distance based on the Cytochrome b gene is 0.3% and has no population-specific sites. Conclusions: Both sequences showed a consistent pattern in phylogenetic tree analysis, which suggests the Suruman population is the group of R. amplexicaudatus. Therefore, these sequences can be proposed as molecular markers for R. amplexicaudatus, particularly when compared to the whole sequences of the COI and cytochrome b.