Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Perbedaan Status Gizi dan Pola Jajan Anak Sekolah Dasar di Jakarta Berdasarkan Rutinitas Sarapan Nunung Cipta Dainy; Fauza Rizqia; Walliyana Kusumaningati; Wilda Yunieswati
ARKESMAS [Arsip Kesehatan Masyarakat] Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.53 KB) | DOI: 10.22236/arkesmas.v5i1.4980

Abstract

ABSTRAK Sarapan dengan menu bergizi seimbang adalah salah satu pilar gizi seimbang. Namun faktanya masih banyak yang meninggalkan sarapan, termasuk anak sekolah. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan siswa sekolah MI Al-Falah Jakarta terhadap status gizi. Metode yang digunakan cross sectional pada 70 orang siswa sekolah MI Al-Falah yang terdiri dari siswa kelas empat dan lima. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Pengukuran status gizi meliputi berat badan dan tinggi badan dilakukan menggunakan timbangan digital dan mikrotoise. Perhitungan IMT/U dilakukan menggunakan software WHO AnthroPlus. Analisis data menggunakan uji beda independent t-test. Hasil studi menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan status gizi antara anak yang rutin sarapan dengan yang jarang sarapan (p value > 0,05), namun terdapat perbedaan berat badan yang signifikan antara anak yang rutin sarapan dengan yang jarang sarapan (p value = 0,018). Berat badan juga berbeda signifikan berdasarkan kebiasaan sarapan dengan menu hasil memasak dirumah atau membeli (p value = 0,020). Tidak ada perbedaan frekuensi jajan di sekolah antara siswa yang rutin sarapan ataupun jarang sarapan (p value > 0,05). Kesimpulannya sarapan atau tidak, anak-anak tetap melakukan jajan di sekolah dan melewatkan sarapan mungkin menyebabkan kelebihan berat badan. Kata kunci : Anak Sekolah, Berat Badan, Jajan, Sarapan, Status Gizi
Formulasi Cendol Daun Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Minuman Fungsional Azra, Anya Talita; Kusumaningati, Walliyana
Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF) Vol 4, No 2 (2023): Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mjnf.4.2.84-92

Abstract

Latar Belakang: Salah satu manfaat dari vitamin C (yang terdapat pada kelor) bagi tubuh yaitu untuk meningkatkan imunitas. Cendol adalah salah satu contoh minuman yang banyak digemari karena kenikmatannya. Peneliti ingin melakukan penelitian terkait minuman cendol daun kelor yang diharapkan dapat menjadi minuman alternatif untuk imunitas tubuh. Tujuan: Mengetahui formulasi cendol daun kelor terhadap mutu organoleptik, menganalisis vitamin, dan uji kandungan gizi pada cendol daun kelor. Metode: Penelitian yang dilakukan yaitu penelitian eksperimental dengan desain RAL, dilakukan dengan tiga kali perlakuan dan 1 perlakuan produk pembanding dengan tiga kali pengulangan. Dengan uji yang dilakukan yaitu, uji organoleptik, uji vitamin C dan uji proksimat. Analisis SPSS yang digunakan yaitu menggunakan uji normalitas, dilanjutkan dengan uji Kruskall Wallis dan uji Mann- Whitney. Hasil: Uji mutu hedonik adanya perbedaan nyata pada warna, rasa dan tekstur,sementara tidak adanya perbedaan nyata pada aroma. Pada uji hedonik adanya perbedaan nyata pada warna, dan tekstur dan tidak adanya perbedaan nyata pada aroma dan rasa. Kadar vitamin C pada minuman cendol daun kelor tidak terdeteksi, tetapi cendol kelor memiliki kadar abu 0,53%, energi dan lemak 1,89 kcal/100 g, kadar lemak total 0,21%, kadar air 83,1%, energi total 66,51 kcal/100 g, protein 0,91%, karbohidrat 15,24%. Simpulan: Pada uji organoleptik adanya perbedaan nyata pada warna, rasa dan tekstur dalam uji mutu hedonik, sementara pada uji hedonik adanya perbedaan nyata pada warna dan tekstur. Tidak terdeteksinya vitamin C pada cendol daun kelor.
A Case Control in A Sub-Urban Area: Maternal Height and Nutritional Status with the Incidence of Stunting Among Toddlers Dainy, Nunung Cipta; Kusumaningati, Walliyana; Ashari, Chica Riska; Kushargina, Rosyanne
Media Gizi Indonesia Vol. 19 No. 3 (2024): MEDIA GIZI INDONESIA (NATIONAL NUTRITION JOURNAL)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v19i3.259-267

Abstract

Indonesia is a country with a high incidence of stunting. In 2022, the prevalence of stunting in Bogor Regency was 24.9%, which was higher than the national average. The Padasuka subdistrict is recognized as a stunting locus area. Children's health is closely linked to the parenting style employed by their parents, particularly mothers. Therefore, this study aims to analyze the maternal factors contributing to the prevalence of stunting among toddlers. This study used an observational approach with a case-control design, conducted from December 2022 to August 2023 in Padasuka, Bogor Regency. Data collection encompassed anthropometric measurements, including the weight and height of toddlers and mothers, maternal characteristics such as age, education, and occupation, and nutritional status. The data were collected using questionnaires and interviews. The research sample consisted of 41 mothers of stunted toddlers (cases) and 41 mothers of normally developing toddlers (controls), resulting in a total of 82 participants. Bivariate analysis to explore the relationships between variables, as well as the chi-squared test and independent t-test to measure the differences in average height and nutritional status. The results of the analysis revealed that maternal height (p=0.000) and nutritional status (p=0.035) were significantly correlated with the incidence of stunting. In addition, there were notable differences in the average values of maternal height and nutritional status between the stunted group and the normally developing group with p-values of 0.038 and 0.040, respectively. Therefore, it can be concluded that maternal height and nutritional status contribute to the incidence of stunting among toddlers.
Karakteristik Sensori dan Kandungan Gizi Permen Jeli Berbasis Sawo, Kurma dan Jahe sebagai Pangan Fungsional Imunitas Tubuh Yunieswati, Wilda; Suryaalamsah, Inne Indraaryani; Kusumaningati, Walliyana
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2024): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v8i1.1001

Abstract

Setelah masa pandemi Covid-19 berakhir, kalangan masyarakat masih membutuhkan makanan dan minuman yang dapat meningkatkan imunitas tubuh yang berasal dari buah-buahan dan rempah. Kandungan antioksidan digunakan sebagai upaya pencegahan dalam meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah infeksi virus. Tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan formulasi, menganalisis karakteristik sensori dan kandungan gizi dan antioksidan permen berbasis buah sawo dan kurma dengan penambahan sari jahe. Penelitian ini menggunakan desain experimental study dengan rancangan percobaan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini dilakukan sebanyak tiga tahap, yaitu proses formulasi, uji organoleptik dan analisis kandungan gizi serta antioksidan. Komposisi bahan dalam setiap formula terdiri dari buah sawo, kurma, jahe, gelatin, gula pasir, dan asam sitrat. Penelitian ini menggunakan panelis semi-terlatih sebanyak 35 orang yaitu mahasiswa/i Prodi Sarjana Gizi FKK UMJ. Penelitian dilakukan di Laboratorium Sensori, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji mutu hedonik, ada perbedaan nyata pada warna dan aroma pada karakteristik permen jeli. Sedangkan berdasarkan hasil uji hedonik, terdapat perbedaan nyata pada aroma permen jeli, Formula terbaik dari permen jeli dengan menggunakan metode MPE yaitu F3 (40% buah sawo : 60% kurma). Berdasarkan hasil uji kandungan gizi menunjukkan bahwa permen jeli memiliki kandungan energi 259,85 kkal per 100gram. Aktivitas antioksidan permen jeli yaitu 152,6 mg/kg dan kadar abu pada permen jeli 0.86%. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa formula terbaik permen jeli yaitu F3 dengan aktivitas antioksidan permen jeli berada dalam kategori lemah dan kadar abu permen jeli sudah memenuhi standar mutu kembang gula lunak yaitu SNI 3547.2-2008
Hubungan Status Gizi dengan Power Atlet Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Jakarta Saraswati, Nadya; Kusumaningati, Walliyana
Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF) Vol 3, No 2 (2022): Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mjnf.3.2.55-61

Abstract

Latar belakang: Tapak Suci merupakan cabang olahraga yang menjadi warisan budaya Indonesia. Olahraga ini dipertandingkan berdasarkan kelas dengan kategori berat badan. Beberapa atlet mentargetkan lawan yang mempunyai berat badan lebih kecil agar dapat menggunakan power lebih baik dengan memanfaatkan masa otot yang lebih besar. Salah satu keberhasilan olahraga ini adalah power yang diperlukan oleh atlet tapak suci untuk melakukan pukulan, tendangan, tangkisan dan bantingan. Power dikaitkan dengan status yang baik untuk menjaga performance pada proses latihan maupun pertandingan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara status gizi dengan power atlet tapak suci UMJ. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional, Responden penelitian adalah Atlet Tapak Suci UMJ sebesar 58 responden yang dipilih dengan teknik random sampling. Penelitian dilakukan pada bulan April-Juni tahun 2022. Status gizi dinilai dengan pengukuran antropometri dengan Indeks Massa Tubuh (IMT), sedangkan power dinilai menggunakan pengukuran vertical jump. Data dianalisis secara bivariat mengggunakan uji chi-square dengan SPSS. Hasil: Sebagian besar atlet memiliki kategori status gizi normal (69%), dan power berkategori baik (62,1%). Hasil uji chi square menyatakan status gizi secara bermakna (p=0,032) berhubungan dengan power atlet. Simpulan: Terdapat hubungan antara status gizi dan power atlet tapak suci UMJ dengan power atlet tapak suci UMJ. 
Analisis Hubungan Konsumsi Makanan Siap Saji, Jajan dan Kebiasaan Sarapan dengan Gizi Lebih Anak Usia Sekolah Dasar Rizqiya, Fauza; Kusumaningati, Walliyana; Dainy, Nunung Cipta
Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF) Vol 5, No 2 (2024): Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mjnf.5.2.114-120

Abstract

Latar Belakang: Gizi lebih yang terjadi pada masa anak – anak akan berdampak pada risiko terjadinya penyakit degeneratif ketika mereka dewasa, diantaranya yaitu jantung koroner, diabetes mellitus, dan bahkan kematian. Di Indonesia, prevalensi obesitas pada anak sekolah cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Terjadinya obesitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu kebiasaan konsumsi makanan siap saji, jajan, dan juga sarapan. Pada beberapa penelitian terdahulu menyatakan bahwa sebagian besar anak yang memiliki status gizi lebih sering mengonsumsi makanan siap saji dan tidak melakukan sarapan pagi dan menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bermain telepon seluler. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kebiasaan konsumsi makanan siap saji, jajan, dan sarapan dengan gizi lebih anak usia Sekolah Dasar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Cross-Sectional yang dilakukan pada bulan Desember 2022 di SDIT Annuriyah Jakarta. Jumlah sampel penelitian ada sebanyak 75 orang yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data primer, diantaranya yaitu data gizi lebih, kebiasaan konsumsi makanan siap saji, jajan dan sarapan yang didapat dengan menggunakan kuesioner. Analisis yang dilakukan yaitu univariat dan bivariat (chi square). Hasil: Hasil uji statistik tidak menemukan hubungan bermakna antara kebiasaan konsumsi makanan siap saji, jajan, dan sarapan dengan gizi lebih (P-value berturut – turut 1,000; 0,054; dan 0,974 (p0,05)). Simpulan:  Tidak terdapat hubungan bermakna antara penelitian kebiasaan konsumsi makanan siap saji, jajan, dan sarapan dengan gizi lebih anak usia Sekolah Dasar di SDIT Annuriyah Jakarta. Meskipun demikian, terdapat kecenderungan anak yang sering jajan mengalami gizi lebih.
Body Mass Index and Waist Circumferences Related to Uric Acid Level among Adults Pramesti, Arindha Reni; Kusumaningati, Walliyana
Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF) Vol 1, No 1 (2020): Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.044 KB) | DOI: 10.24853/mjnf.1.1.31-34

Abstract

Background: the changes in metabolism in the body can trigger the increase of uric acid levels which can lead to a precursor of hyperuricemia and gout disease that can result extreme pain in the joint. Based on the study, it has known that uric acid levels can be caused by obesity, protein intake, lifestyle, and others. The anthropometric method which usually used to measured obesity are body mass index (BMI) and waist circumference (WC). Currently, the most commonly used ratio in this way is the Body Mass Index (BMI). Result: in a Canadian study among 151 adults, it was reported that there was a higher correlation between the area of abdominal visceral fat and WC compared with the correlation with the waist-hip circumference ratio. WC is also more strongly associated with total body fat, measured by densitometry, than by waist-to-hip circumference ratio. High levels of leptin in obese people can cause uric acid disruption through urine, so that uric acid levels in the blood of obese people become high. BMI also shows a positive relationship with leptin concentration, which is a trigger factor to increased uric acid levels. American adults also shown that uricemia related to their BMI value. Conclusion: BMI is one of the indicators of obesity, while obesity often thought to influence the incidence of gout by increasing uric acid levels in the blood. WC also closely related potentially to atherogenic metabolic disorders associated with abdominal obesity that to waist-to-hip circumference ratios.
Pengaruh Edukasi Pembacaan Label Informasi Nilai Gizi dengan Media Slide PowerPoint terhadap Pengetahuan Siswa SMA Kota Depok Illavina, Illavina; Kusumaningati, Walliyana
Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF) Vol 3, No 1 (2022): Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mjnf.3.1.27-35

Abstract

Latar belakang: Di kawasan perkotaan Indonesia, terjadi peningkatan konsumsi makanan dan minuman siap saji dua kali lipat. Hal ini berdampak pada pola makan remaja perkotaan yang tidak sehat. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan pembatasan konsumsi gula, garam, dan lemak dengan mencermati label kemasan. Label informasi nilai gizi merupakan label kemasan yang memuat daftar kandungan zat gizi pangan dan komponen lain seperti takaran saji, jumlah sajian, dan persen angka kecukupan zat gizi masyarakat umum Indonesia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh edukasi pembacaan label informasi nilai gizi dengan media slide PowerPoint terhadap pengetahuan siswa SMA Kota Depok. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Quasi-experimental dengan pre-test dan post-test control group design. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2022 selama 2 minggu dengan sampel sebanyak 18 responden kelompok kontrol dan 18 responden kelompok eksperimen. Pemilihan sampel menggunakan simple random sampling. Analisis data berupa uji wilcoxon sign test. Semua analisis ini menggunakan bantuan aplikasi SPSS Version 23. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan siswa sebelum dan sesudah pemberian intervensi dengan media slide PowerPoint. Uji statistik menunjukkan terdapat pengaruh pemberian edukasi pembacaan label informasi nilai gizi dengan media slide PowerPoint terhadap pengetahuan siswa dengan nilai p = 0.023 (p0.05). Simpulan: Terdapat pengaruh edukasi pembacaan label informasi nilai gizi dengan media slide PowerPoint terhadap pengetahuan siswa.
HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN FAKTOR LAINNYA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS GAMBIR KOTA JAKARTA PUSAT TAHUN 2024 Kusumaningati, Walliyana; Munawwarah, Sukma
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jgipas.2024.8.2.12745

Abstract

The issue examined in this study is the relationship between macronutrient intake, infectious diseases, maternal nutrition knowledge, and feeding patterns in toddlers in the working area of Puskesmas Gambir, Central Jakarta. This research took place in the working area of Puskesmas Kecamatan Gambir, Central Jakarta City, in June 2024. The study used a cross-sectional design with chi-square analysis test using SPSS 25. The subjects of this study were toddlers aged 24–60 months, and the sample consisted of 81 toddlers. Data collection on the nutritional status of toddlers was done using anthropometric measurements (weight & height) with digital scales and stadiometers. Macronutrient intake was assessed using a 2x24 hour food recall sheet, maternal nutrition knowledge was assessed using a maternal nutrition knowledge questionnaire, and feeding patterns were assessed using a child feeding questionnaire. Most toddlers had abnormal nutritional status, and the chi-square test results showed protein intake p=0.477, fat intake p=0.052, carbohydrate intake p=0.678, infectious diseases p=0.448, maternal nutrition knowledge p=0.225, and feeding patterns p=0.279. There was no relationship between macronutrient intake, infectious diseases, maternal nutrition knowledge, and feeding patterns with the nutritional status of toddlers.
Hubungan Pengetahuan Gizi dan Faktor Lainnya dengan Pola Konsumsi Sayur dan Buah pada Remaja SMA Negeri 6 Depok: Relationship Of Nutrition Knowledge And Other Factors With Vegetable And Fruit Consumption Patterns Among Adolescents At SMA Negeri 6 Depok Kusuma Dewi, Dianty Puspita; Kusumaningati, Walliyana
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol. 17 No. 1 (2025): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jgk.v17i1.743

Abstract

Fruits and vegetables are foods that contain micronutrients needed for adolescents’s body metabolims. Lack of it can cause several nutrition problems that are influenced by internal factors, including physiological needs and characteristics, preferences, psychosocial development, beliefs, body image, and health status. External factors include family size and characteristics, parental habits, nutrition knowledge, peers, and other factors. To determine the relationship of nutrition knowledge and other factors with vegetable and fruit consumption patterns among adolescents at SMA Negeri 6 Depok. It was an analytical observational research with a cross sectional study design at SMAN 6 Depok in February-May 2024. The sample was 70 adolescents who were taken by Simple Random Sampling. Data on nutrition knowledge, vegetable and fruit preferences were taken using questionnaires. Vegetable and fruit consumption patterns were taken using the Food Frequency Questionnaire form and body image data were taken using a body image questionnaire. The data was analyze using chi-square test with SPSS. Most adolescents rarely consume vegetables and fruits (62,9%). There is no significant relationship between nutrition knowledge (pvalue = 0.912), body image (pvalue = 0.960), vegetable and fruit preferences (pvalue = 1.000) on vegetable and fruit consumption patterns. Nutrition knowledge, body image and vegetable and fruit preferences were not associated with fruit and vegetable consumption patterns among adolescents at SMAN 6 Depok. It needs support from parents and school to increase knowledge and awareness about fruit and vegetable consumption to meet the daily needs.   ABSTRAK Buah dan sayur merupakan bahan pangan yang mengandung zat gizi mikro yang diperlukan untuk proses metabolisme tubuh. Kurangnya konsumsi sayur dan buah pada remaja dapat menyebabkan beberapa masalah gizi yang dipengaruhi oleh faktor internal, diantaranya kebutuhan dan karakteristik fisiologis, preferensi, perkembangan psikososial, kepercayaan,  citra  tubuh,  dan  status  kesehatan. Faktor  eksternal,  diantaranya  besar  dan  karakteristik  keluarga,  kebiasaan  orangtua, pengetahuan  gizi,  teman  sebaya,  dan faktor lainnya. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan faktor lainnya dengan pola konsumsi sayur dan buah pada remaja di SMA Negeri 6 Depok. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain studi cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 6 Depok pada bulan Februari-Mei 2024. Jumlah sampel 70 orang yang diambil secara Simple Random Sampling. Data pengetahuan gizi, preferensi sayur dan buah diambil dengan menggunakan pengisian kuesioner. Data pola konsumsi sayur dan buah diambil menggunakan form FFQ (Food Frequency Questionnaire) dan data citra tubuh diambil menggunakan kuesioner citra tubuh. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan SPSS. Sebagian besar remaja jarang mengonsumsi sayur dan buah (62,9%). Tidak ada hubungan signifikan pengetahuan gizi (pvalue = 0,912 ), citra tubuh (pvalue = 0,960), preferensi sayur dan buah (pvalue = 1,000 ) terhadap pola konsumsi sayur dan buah. Pengetahuan gizi, citra tubuh dan preferensi sayur dan buah tidak berhubungan dengan pola konsumsi sayur dan buah pada remaja di SMAN 6 Depok. Maka, perlu dukungan dari orangtua dan sekolah dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya konsumsi sayur dan buah setiap harinya agar tercukupinya kebutuhan gizi.