Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Majalah Farmaseutik

Potensi Cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry) di Indonesia Sebagai Sumber Daya Alam dan Bahan Baku Obat Antibakteri dan Antijamur Pradana, Andi; Santosa, Djoko; Sulaiman, Teuku Nanda Saifullah
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.86004

Abstract

Popularitas tanaman sebagai penanganan infeksi mikroba kian meningkat. Cengkeh adalah tanaman dengan kandungan senyawa kimia utama eugenol yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Review ini dibuat menggunakan data sekunder dari database literatur ilmiah PubMed, Scopus, Google Scholar, SINTA, dan Science-Direct yang bertujuan untuk melihat potensi dari ektrak etanol bunga, daun dan batang cengkeh sebagai agen antimikroba. Aktivitas antibakteri E. coli dari daun dan bunga secara berturut-turut 20% (14,6mm); 31,25% (14mm). Daya hambat terhadap bakteri S. aureus dari batang, daun, bunga secara berturut-turut 40% (21,5mm); 50% (14,66mm); 62,50% (5mm). Aktivitas antibakteri terhadap S. mutans dari bunga dan daun secara berturut-turut 40% (18,83mm); 40% (12mm). Aktivitas bunga cengkeh terhadap jamur C. albicans konsentrasi 12,5% (20mm) dan memiliki KHM 1 μL/mL (44mm).
Penggunaan Surfaktan pada Sistem Dispersi Padat Terner: Manfaat dan Risiko Seftian, Muhammad; Laksitorini, Marlyn Dian; Sulaiman, Teuku Nanda Saifullah
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i4.86720

Abstract

Beberapa decade terakhir, kelarutan menjadi tantangan besar dalam pengembangan obat. Diperkirakan lebih dari 90% kandidat obat baru memiliki kelarutan dalam air yang kurang baik. Berbagai inovasi teknologi telah diaplikasikan guna meningkatkan kelarutan obat dalam air, salah satunya dispersi padat. Seiring berkembangnya teknologi, dispersi padat generasi baru menambahkan surfaktan sebagai sistem terner. Penelitian sebelumnya mengungkapkan peningkatan kecepatan disolusi pada sistem terner obat-polimer-surfaktan terjadi lebih tinggi dibandingkan dengan dispersi padat tanpa surfaktan. Akan tetapi penelitian lain juga mengungkapan efek negatif dari surfaktan terhadap stabilitas sistem dispersi padat. Review ini mendiskusikan penggunaan surfaktan sebagai sistem terner dispersi padat. Salah satu tantangan pengembangan sistem dispersi padat adalah drug loading yang terbatas dan adanya rekristalisasi selama proses disolusi. Surfaktan mencegah kristalisasi obat selama proses disolusi melalui efek solubilisasi dengan cara mendispersikan molekul obat dalam bentuk nanodroplet. Di sisi lain, beberapa penelitian lain mengungkapkan hasil yang kontradiktif yang menyatakan surfaktan justru mempercepat nukleasi dan memberikan efek negatif terhadap stabilitas sistem dispersi padat. Efek surfaktan pada sistem dispersi padat akan tergantung pada struktur, afinitas interaksi, dan konsentrasi yang digunakan. Seleksi surfaktan yang kompatibel dengan sistem yang dikembangkan perlu dilakukan karena pada titik tertentu surfaktan dapat menjadi kompetitor yang menekan interaksi obat-polimer dan memicu kristalisasi