Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Aplikasi Kombinasi Pupuk Kiserite dan Pupuk NPK Terhadap Nisbah Dispersi Tanah Pada Pertanaman Jagung (Zea mays L.), Bandar Lampung: Application Combination Of Kieserite and NPK Fertilizers on Soil Dispersion Ratio In Maize (Zea Mays L.), Bandar Lampung Ramadhani, Winih Sekaringtyas; Faqina, Sadila; Afandi; Septiana, Liska Mutiara; Novpriansyah, Hery
Agrocentrum Vol. 3 No. 2 (2025): Agrocentrum
Publisher : Agriculture Faculty - UPN "Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/agrocentrum.v3i2.101

Abstract

Changes in corn production are related to the decline in agricultural land quality. One of the main indicators for assessing soil aggregate stability is the dispersion ratio. The efforts made in this study were the application of Kieserite and NPK fertilizers. This study aimed to determine the effect of the combination of Kieserite and NP K fertilizers on the soil dispersion ratio in corn crops, as well as to determine the best combination dose. The study was conducted in Campang Raya, Bandar Lampung from August 2024–May 2025 using a Randomized Block Design (RAK) with four treatments and six replications, namely A = Control, B = Standard Fertilizer (NPK), C = 1 Kieserite + 1 NPK, and D = 1 Kieserite + ¾ NPK. The main parameter was the soil dispersion ratio, with supporting parameters in the form of microaggregate distribution, soil texture, pseudo sand, soil pH, and corn production. The results showed that all treatments still produced the "highly dispersed" category (65.83–73.42%), with the lowest value in treatment C and the highest in the control. Combination of Kieserite + NPK application did not significantly improve the dispersion ratio or microaggregate distribution, but did affect corn production. Treatment C resulted in dry corn kernel production of 2.37 tons ha⁻¹, higher than the control at 1.47 tons ha⁻¹. This increase in corn production is supported by the role of Mg²⁺ ions from kieserite which can improve photosynthesis efficiency, chlorophyll formation, and transport of photosynthesis products to the cob. Magnesium fertilization in the soil plays an important role in stimulating plant metabolism, improving the quality and quantity of harvests, and the supply of NPK nutrients that stimulate root growth and root exudates to aid aggregation.
PEMANFAATAN MIKROORGANISME LOKAL IN-SITU UNTUK MENDUKUNG PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU DAN SISTEM “SAFE AND HEALTHY FARM” DI DESA SIDODADI, PESAWARAN Ramadhani, Winih sekaringtyas; Arif, M. Ach. Syamsul
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 4 No 2, September
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v4i2.11857

Abstract

Desa Sidodadi, Pesawaran mengalami permasalahan yaitu tingginya limbah organik, tingginya alih fungsi lahan serta rendahnya kesuburan karena intensif aplikasi pupuk kimia. Salah satu upaya dalam meningkatkan kesuburan tanah dan memanfaatan lahan pekarangan adalah pemanfaatan limbah organik in-situ menjadi mikroorganisme lokal (MOL) yang bermanfaat menjadi pupuk organik cair. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan ceramah, demonstrasi peroses pembuatan dan evaluasi kegiatan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di Balai Desa Sidodadi pada bulan Agustus hingga September 2025. Pembuatan MOL berasal dari bahan utama yaitu limbah bonggol pisang dan bahan pendukung diantaranya jamur nasi, air cucian beras, gula merah serta air kelapa. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian terjadi peningkatan pemahaman petani terhadap pemanfaatan limbah organik dan pengelolaan limbah organik menjadi pupuk organik cair dengan limbah yang tersedia di jamur nasi dan bonggol pisang. Peningkatan pemahaman petani sebesar 75% dari sebelum sosialisasi hingga setelah dilakukan sosialisasi. Hal ini juga terlihat dengan antusias petani dalam memperhatikan serta saat tanya jawab antara petani dan narasumber. Sehingga pengabdian mampu memberikan pengetahuan dan kreatifitas petani dalam memanfaatkan limbah serta mendukung pertanian Safe and Healthy Farm. Hasil evaluasi yang dapat dilihat bahwa petani memahami pentingnya pengelolaan limbah organik dan pemanfaatan lahan pekarangan untuk mencetak pertanian organik secara berkelanjutan.