Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGATURAN PEMBUNGAAN TANAMAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) ‘KRISTAL’ MELALUI APLIKASI WAKTU STRANGULASI YANG BERBEDA RA Diana Widyastuti; Slamet Susanto; Maya Melati; Ani Kurniawati
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 22, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v22n3.2019.p259-266

Abstract

ABSTRACT Arrangement of Guava Flowering (Psidium guajava L.) ‘Krystal’ through the Application of Different Strangulation Times. The seasonal production of guava (Psidium guajava) requires flowering manipulation technique such strangulation in order to be available throughout the years. This study aimed to explain the relationship between strangulation time, the period of flowering and harvesting of guava cv 'Krystal'. The experiment was conducted from February to December 2017, in Cikabayan experimental garden of IPB University, Bogor, Indonesia. The experiment used a completely randomized design with single factor, i.e strangulation times that consisted of control (no strangulation), strangulation in March, in April and in May. The results showed that strangulation treatment was able to accelerate the emergence of flowers and increase the number of generative shoots, the number of flowers per tree and the number of fruits harvested. The increase of flowering response on strangulated trees was supported by a higher leaf C/N compared to control, which is related to the low leaf N content in strangulation treatments. The strangulation treatment could accelerate the time of flower emergence six days earlier than control.  Keywords: guava, C/N, flowering induction, ringing, seasonal production ABSTRAK Produksi buah jambu biji (Psidium guajava) yang bersifat musiman memerlukan teknik pengaturan pembungaan agar dapat tersedia sepanjang tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan keterkaitan antara waktu strangulasi dengan pola pembungaan dan panen buah jambu biji ‘Kristal’. Percobaan dilaksanakan mulai Februari sampai Desember 2017, di Kebun Percobaan Cikabayan IPB Bogor. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yaitu waktu strangulasi yang terdiri dari 4 (empat) taraf, yakni tanpa strangulasi, strangulasi bulan Maret, strangulasi bulan April dan strangulasi bulan Mei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan strangulasi mampu mempercepat munculnya bunga dan meningkatkan jumlah tunas generatif, jumlah bunga per pohon, jumlah bakal buah per pohon dan jumlah buah yang dipanen. Peningkatan respon pembungaan akibat strangulasi didukung oleh C/N daun yang lebih tinggi dibandingkan tanpa stangulasi, yang berhubungan dengan rendahnya kandungan nitrogen daun pada perlakuan strangulasi. Perlakuan strangulasi mampu mempercepat waktu muncul bunga 6 hari lebih cepat dibandingkan tanpa strangulasi.Kata kunci: jambu biji, C/N, induksi pembungaan, pencekikan batang, produksi musiman
Response of Biofertilizer Application and Alkali Supplement Fertilizer on the Growth and Yield of Curly Red Chili (Capsicum annuum L.) Devi Puspita Amartha Yahya; Kus Hendarto; Fitri Yelli; R.A. Diana Widyastuti
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 11, No 1 (2022): March
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v11i1.15-23

Abstract

This research aimed to determine the effect of biofertilizer application and alkali supplement fertilizer on the growth and yield of chili (Capsicum annuum L.) This research is arranged in a randomized block design (RBD) consisting of two factors and three replications. The first factor is biofertilizer with three levels, i.e., H0=without biofertilizer; H1= dose of 4 ml/plant; H2= dose of 8 ml/plant. The second factor is alkali supplement fertilizer with three levels, i.e., P0=without alkali supplement fertilizers; P1= dose of 0,05 gr/plant; P2= dose of 0,1 gr/plant. The results showed that the growth variable did not have a significant interaction effect between biofertilizer and alkali supplement fertilizer. Meanwhile, in production variables, there are interaction effects between the application of biofertilizers and alkali supplement fertilizer in variables of number of flowers, number of fruit consumption, and fruit weight per plant. The biofertilizer application with a dose of 8 ml/plant accompanied by alkali supplement fertilizers dose of 0,1 gr/plant resulted in the highest fruit weight, 436.70 grams/plant. The biofertilizer application of 8 ml/plant produced 402.12 grams/plant3, while the application of alkali supplement fertilizer with a dose of 0,1 gr/plant produces chili production of 400.51 grams/plant.Keywords: alkali supplement fertilizer, biofertilizer, chili 
PENGARUH PEMUPUKAN ORGANIK LIMBAH BAGLOG JAMUR DAN PEMUPUKAN TAKARAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PAKCHOY (Brassica chinensis L.) Intan A Bellapama; Kus Hendarto; RA. Diana Widyastuti
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.766 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i3.1956

Abstract

Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang kualitasnya sangat ditentukan oleh tekstur yang renyah. Salah satu cara untuk mendapatkan kualitas tersebut dapat ditempuh dengan penambahan bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bahan organik berupa limbah baglog jamur dan pemberian takaran NPK serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2014 di kebun percobaan Universitas Lampung. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Teracak Sempurna (RTS) yang disusun secara faktorial dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis limbah baglog jamur (P) dan faktor kedua adalah takaran NPK mutiara 16-16-16 (L). Pertama: p 0 = 0 kg m -2 , p 1 = 10 kg m -2 , dan kedua: l 0 = 0 g m -2 NPK, l 1 = 50 g m -2 NPK, l 2 = 100 g m -2 NPK, l 3 = 150 g m -2 NPK, l 4 = 200 g m -2 NPK. Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali dan setiap satuan percobaan terdiri dari 25 tanaman sehingga didapatkan 30 satuan percobaan dan total tanaman sebanyak 750 tanaman. Perlakuan yang menunjukkan pengaruh nyata dilanjutkan dengan pemisahan nilai tengah menggunakanuji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf α 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bahan organik berupa limbah baglog jamur berpengaruh nyata terhadap variabel bobot kering tanaman. Pemberian pupuk takaran NPK juga berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan dan dosis terbaik terdapat pada 200 g m -2 , sedangkan interaksi antara dua perlakuan tersebut tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua variabel pengamatan.
Pengaruh Dosis Pupuk NPK Phonska Plus dan Trichoderma terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Restua Mahardday Situmorang; Kus Hendarto; Yohannes Cahya Ginting; R.A. Diana Widyastuti
JURNAL AGROTROPIKA Vol 21, No 1 (2022): Jurnal Agrotropika Vol 21 No 1, Mei 2022
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/ja.v21i1.5527

Abstract

This study aims to evaluate the growth and production of melons due to the administration of trichoderma sp and the addition of a dose of NPK fertilizer and the interaction of trichoderma sp. with Phonska NPK fertilizer. This research was conducted in the Integrated Field Laboratory, Faculty of Agriculture, University of Lampung from January to March 2021. The treatments were arranged in a 2x4 factorial with 3 replications in a Randomized Block Design (RAK). The first factor is the first factor is trichoderma (without trichoderma and 20 g/plant), the second factor is Phonska NPK fertilizer dose (without NPK, 30 g/plant, 60 g/plant and 90 g/plant). The results showed (1) Application of trichoderma 20 g/plant increased plant stem length (124.45), melon diameter (104.39 mm) higher than without trichoderma application, plant stem length (122.74cm), melon diameter (100, 13 mm), as well as melon weight per plant increased from 666.10 g (without trichoderma application) to 717.05 g (20 g/plant). (2) Application of NPK phonska fertilizer at a dose of 60 g/plant increased plant stem length (125.10 cm), melon diameter (108.70 mm) higher than without NPK application (123.23 cm) (95.82 mm), Likewise, melon weight per plant increased from 649.83 g (without NPK fertilizer) to 748.18 g. (3) Application of trichoderma sp. 20 g/plant in synergy with the application of NPK phonska fertilizer at a dose of 60 g/plant gave the best results based on the variables of plant stem length (127.30 cm), melon diameter (115.00 mm) and melon weight (795.63 g) compared to without application of trichoderma sp and without application of fertilizer the average length of plant stems (123.17 cm), melon diameter (92.77 mm) and melon weight (663.10 g).Keywords : Melon, fertilizer,yield, trichoderma
PERTUMBUHAN AKAR STEK SINGKONG (Manihot esculenta Crantz) HASIL PENGERATAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PENGERAT BIBIT SINGKONG (RABIKONG) Sandi Asmara; R. A. Diana Widyastuti; Purba Sanjaya
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i2.5969

Abstract

Umumnya bahan tanam Singkong berasal dari stek batang yang diambil dari sisa panen penanaman sebelumnya. Jumlah akar yang tumbuh pada stek batang dan menjadi umbi adalah salah satu faktor yang menentukan tinggi rendahnya produksi singkong. Beberapa literatur menyatakan bahwa beberapa sistem pelukaan batang atau pengeratan akan mempegaruhi pertumbuhan dan jumlah akar yang tumbuh dari batang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengeratan pada pertumbuhan akar (panjang dan jumlah) dan produksi umbi Singkong. Peneltian ini berlangsung pada bulan Juli sampai November 2020 di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perlakuan pengeratan akan meningkatkan panjang akar, dan jumlah akar singkong hingga umur 8 minggu setelah tanam, tetapi kemudian menurun pada 16 miggu setelah tanam. Pertumbuhan akar singkong optimum yang terjadi pada umur 8 minggu ditandai dengan panjang akar maksimum sepanjang 17.97 cm dan jumlah akar sebanyak 41,42 buah. Dalam aspek produksi, pada minggu ke 16 setelah tanam terjadi penurunan jumlah umbi singkong dari 7,25 buah pada perlakuan kontrol menjadi 4,375 buah pada perlakuan keratan. Hal ini diduga karena penerapan teknik budidaya yang kurang tepat terutama pada kegiatan pemupukan dan pemangkasan.
Farmers’ Adaptability to Climate Change in Lampung Province Helvi Yanfika; Indah Nurmayasari; Indah Listiana; R.A. Diana Widyastuti; Maya Riantini; Puspita Yuliandari; Adia Nugraha
Agriecobis : Journal of Agricultural Socioeconomics and Business Vol. 5 No. 02 (2022): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/agriecobis.v5i02.18843

Abstract

This research aims to analyze the impact of climate change on the productivity of rice farming businesses, know the knowledge, attitudes, and adaptability to climate change, and present a review and criticism analysis for product updates related to climate change. The study respondents numbered 100 rice farmers in Lampung Province. The processed data is analyzed by using descriptive statistics, using Crosstabs analysis to calculate the frequency and percentage of two or more variables at once while to see the influence of farmer behavior is using path analysis. The results of this study showed that the impact of climate change greatly affects rice farming businesses which leads to a decrease in the productivity of farmers' rice farming businesses. The lack of knowledge of farmers about climate change and the attitude of farmers in dealing with climate change are great concern, but in the follow-up to curiosity and problem solving tends to be less, this is due to farmers less enthusiastic in determining the attitude of climate change. The level of adaptation of farmers to climate change only occurs when determining planting time, so it needs to increase the power due to climate change. Recommendations from these results, among others, related to regulations that require renewal. This update obtained two perspectives, namely the legal perspective and the perspective of the development of the climate issue itself.
The growth of 'Crystal' guava seedling in response to pinching and dormancy breaking chemicals Raden Ajeng Diana Widyastuti; Setyo Dwi Utomo; Darwin H. Pangaribuan; Purba Sanjaya; Hayane Adeline Warganegara; Widia Agustin
Kultivasi Vol 21, No 3 (2022): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v21i3.40791

Abstract

AbstractPinching and dormancy breaking chemicals (DBC) application are potentially used to regulate the growth of plant. This study aims to evaluate the growth response of ‘Crystal’ guava (Psidium guajava L.) seedling in response to pinching and DBC application. This experiment was carried out in the Integrated Field Laboratory, Faculty of Agriculture, Universitas Lampung from March to June 2021, with a randomized completely block design (RCBD) with 2 factors (pinching and DBC) and repeated four times. The results showed that pinching could reduce the increase of height of guava seedling. The combination of pinching with DBC could significantly increase the number of new emerging leaves, branches, and shoots as well as the length of new shoots. The leaf area on new emerging leaves was not affected by pinching and DBC factors. The application of DBC to non-pinched plants inhibited vegetative growth and precisely increased generative growth, as indicated by the increase of the number of flowers produced. The most recommended treatment to improve the vegetative growth of guava plant seedlings was a combination of pinching and KNO3 40 g L-1.Keywords: 'Crystal' guava, KNO3, vegetative growth, pinching, dormancy breaking chemicals. AbstrakPinching dan pemberian zat pemecah dormansi berpotensi untuk digunakan sebagai pengatur pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengevalusi respon pertumbuhan bibit tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) 'Kristal' terhadap perlakuan pinching dan pemberian zat pemecah dormansi (ZPD). Percobaan ini dilaksanakan di lahan Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan Maret hingga Juni 2021, dengan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial (pinching dan ZPD) yang diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa teknik pinching dapat menurunkan pertambahan tinggi tanaman jambu. Namun hal ini justru dapat memperbaiki pertumbuhan bibit jambu. Kombinasi pinching dengan ZPD dapat meningkatkan jumlah daun, cabang, dan tunas baru serta panjang tunas baru secara signifikan. Luas daun baru tanaman jambu tidak dipengaruhi oleh faktor pinching dan ZPD. Pemberian ZPD pada tanaman yang tidak dipinching menghambat pertumbuhan vegetatif, sebaliknya meningkatkan pertumbuhaan generatif dengan indikator peningkatan jumlah bunga yang diproduksi. Perlakuan yang paling direkomendasikan untuk memperbaiki pertumbuhan vegetatif bibit tanaman jambu adalah kombinasi antara pinching dan KNO3 40 g L-1.Kata kunci: jambu biji ‘Kristal’, KNO3, pertumbuhan vegetatif, pinching, zat pemecah dormansi
Pelatihan Pembuatan Mikroorganisme Lokal untuk Mendukung Rumah Pangan Lestari di Desa Sidodadi-Wates, Kabupaten Pringsewu Raden Ajeng Diana Widyastuti; Kus Hendarto; Hayane A. Warganegara; Purba Sanjaya; Indah Listiana; Helvi Yanfika
Open Community Service Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Open Community Service Journal
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.708 KB) | DOI: 10.33292/ocsj.v1i1.2

Abstract

Kegiatan Rumah Pangan Lestari merupakan suatu upaya menuju ketahanan pangan yang perlu digalakkan mulai dari rumah tangga. Pemanfaaatan lahan pekarangan yang dilakukan di daerah pedesaan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga serta memberikan pangan bergizi untuk keluarga. Bahan makanan yang diperoleh dari lahan pekarangan juga harus sehat dan bergizi. Pertanian yang sehat dapat diwujudkan dengan penerapan pertanian organik. Sisa tanaman dari lahan pekarangan merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan pertanian organik. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah pembuatan pupuk mikroorganisme lokal sebagai media tanam yang berasal dari bonggol pisang dan rebung bambu. Pembuatan pupuk Mikroorganisme Lokal (MOL) merupakan langkah pengaplikasian teknologi tepat guna yang diharapkan dapat menjadi solusi bagi Kelompok Wanita Tani Berkah Mandiri Desa Sidodadi Wates, Kabupaten Pringsewu. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan tahapan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan hingga tahap akhir dalam pembuatan pupuk Mikroorganisme Lokal. Peserta pelatihan merupakan bagian dari Kelompok Wanita Tani Berkah Mandiri Desa Sidodadi Wates, Kabupaten Pringsewu. Adanya program Rumah Pangan Lestari dan pembuatan pupuk Mikroorganisme Lokal adalah upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mewujudkan pertanian organik dengan bahan yang mudah didapatkan. Masyarakat berharap kegiatan pemberdayaan ini dapat berkelanjutan.
Building the Creativity of Bulurejo Village Community through the TASAPOT Cultivation in the Pandemic Era R A Diana Widyastuti; Hidayat Pujisiswanto; Hayane Adeline Warganegara; Purba Sanjaya; Sri Ramadiana
Indonesian Journal of Community Services Cel Vol. 2 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Community Services Cel
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70110/ijcsc.v2i1.32

Abstract

Bulurejo Village is one of the villages in Gadingrejo Subdistrict, Pringsewu Regency, Lampung Province. Bulurejo Village has a quite active Women Farmer Group (Kelompok Wanita Tani/ KWT) known as ‘Ayu Tani’, which was formed in 2014 with 27 members. Bulurejo Village is one of the villages that has the potential to develop the cultivation program of potted vegetable plants (Tanaman Sayur Dalam Pot: TASAPOT). TASAPOT cultivation is conducted to increase the consumption of various food sources in the form of vegetables with the principles of being nutritious, balanced, diverse, and healthy, so that organic farming can be applied during a pandemic era with the aim of increasing body immunity. This community services program aims to equip the community of Bulurejo Village with theoretical and practical knowledges regarding the cultivation techniques of vegetable plants in pots. The method used includes extension, discussion, mentoring, and training or direct practice in the field based on the initial evaluation as a basis for determining the knowledge level of the target partner's regarding the cultivation techniques of TASAPOT. The implementation of this community services program has succeeded to achieve the expected outcomes, namely increased knowledge of the community and members of the 'Ayu Tani' KWT in Bulurejo Village about the importance of Sustainable Food Houses (Rumah Pangan Lestari: RPL) and the cultivation techniques of TASAPOT to improve family’s health the community's standard of living. In addition, there has been an increase in partners’ understanding of the cultivation techniques of TASAPOT, starting from the benefits of utilizing the house yard, the growing media used, planting techniques, and plant maintenance until harvest.
GERAKAN PESISIR SEHAT (GESIT) : SOSIALISASI KESADARAN MENJAGA LINGKUNGAN, PENANAMAN MANGROVE DAN PEMBUATAN KOTAK SAMPAH DARI LIMBAH DI DESA SIDODADI Alfian Mahendra; Claudya Annisa R.S; Saffanah Nur Mufidah; Diva Rosa Nirwana D; Yakobus Kudiai; Muna Fauziah; M. Dzaky Fadhil Athaya; Rina Oktavia; RA. Diana Widyastuti
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 3 (2023): September, 2023
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/buguh.v3n3.2245

Abstract

Sosialisasi merupakan salah satu bentuk upaya yang bisa dilakukan untuk membangun kesadaran melalui peningkatan pengetahuan.Selain itu sosialisasi dapat mendorong membangun kesadaran masyarakat apabila ilmu yang ada di praktikan secara langsung. Artikel ini di tulis menggunakan metode deskriptif – eksplanatif. Artikel ini akan memberikan gambaran terkait pelaksanaan program kerja Gerakan Pesisir Sehat (GESIT) dimana kegiatan ini terdiri atas berbagai kegiatan seperti penanaman mangrove, bersih-bersih pantai, sosialisasi terkait sampah dan pemanfaatan limbah untuk pembuatan kotak sampah. Kegiatan GESIT ini merupakan kegiatan sosialisasi sekaligus mempraktekkan ilmu yang sudah di berikan melalui aksi menjaga lingkungan. Hasil dari kegiatan ini adalah terbangunnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan, memahami cara pengelolaan sampah dan memahami dampak dari membuang sampah sembarangan serta mengetahui cara pembuatan kotak sampah yang murah melalui pemanfaatan limbah yang tentunya jauh lebih murah. Artikel ini merupakan hasil kegiatan lapangan Kuliah Kerja Nyata yang seluruh data di dapatkan melalui pengalaman lapangan dan observasi. Artikel ini juga sebagai bentuk kontribusi mahasiswa KKN dalam menjaga alam.