Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Study of the Quality of Biogeotextile Materials as Semi-Organic Mulch on Saline Land Wijayanti, Fitri; Maroeto, Maroeto; Lestari, Safira Riska; fatiha, Chosa zahro; Sholikah, Dinna Hadi; Ramadhani, Winih Sekaringtyas
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol 30, No 2: May 2025
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2025.v30i2.125-135

Abstract

Degraded land affects almost all ecosystems and can harm the progress and quality of human life, so it needs attention. Saline soil is a land degradation with high salt content that causes toxic effects, increases root osmotic pressure, and inhibits plant growth. One solution is using organic mulch processed into biogeotextiles because it can provide solutions for erosion control and soil stabilization while minimizing negative impacts on the ecosystem. This research was conducted from May to August 2023 in the experimental garden of the Faculty of Agriculture UPN ‘Veteran’ East Java. This study used a group randomized design with one factor,  the type of geotextile material consisting of reed grass (RG), straw (ST), pandanus odorifer (PO), and sugarcane bagasse (SB). This research was conducted with a litterbox of 20x20 cm filled with 100 g of biogeotextile material. The results obtained show that pandanus odorifer biogeotextile material is the best biogeotextile material because it can last a long time on the soil surface, but can still be adequately mineralized, according to the results obtained, reducing the C/N ratio and C-Organic but increasing total nitrogen. Decomposition is closely related to the materials’ quality rather than external factors. The quality of the material, namely lignin, organic carbon, C/N ratio, and nitrogen, influences the decomposition process. Furthermore, this technology can be applied to improve soil productivity and to keep soil healthy.
PENERAPAN MOL IN SITU DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK UNTUK MEWUJUDKAN PERTANIAN ORGANIK DI KELURAHAN PINANG JAYA, BANDAR LAMPUNG Ramadhani, Winih sekaringtyas; Aini, Septi Nurul; Afandi, Afandi; Buchari, Henrie; Febriana, Jonah
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v1i2.6273

Abstract

Pinang Jaya adalah Kelurahan di Bandar Lampung yang memproduksi sayur-mayur. Saat ini pemupukan sayur-mayur masing menggunakan pupuk kimia. Selain itu tingginya limbah rumah tangga yaitu nasi basi yang tidak termanfaatkan mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan. Sehingga perlu dilakukan pengomposan limbah organik menjadi Mikroorganisme Lokal (MOL) in situ untuk mengurangi penumpukan limbah organik serta mampu menjadi pupuk organik cair. MOL limbah in situ dijadikan sebagai bahan pembenah tanah untuk mendukung sistem pertanian “Safe and Healthy Farm” dalam mewujudkan pertanian organik. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan ceramah, demonstrasi, demoplot dan evalusi kegiatan. Sasaran dari kegiatan ini yaitu warga di Pinang Jaya dan anggota Safe and Healthy Farm. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman terkait pemanfaatan limbah organik berupa nasi basi in situ menjadi MOL sebesar 75%. Indikator penilaian pemahaman peserta pengabdian dinilai dari hasil pre-test dan post-test. Pada hasil pre-test pemahaman warga terkait MOL sangat rendah yaitu 20%. Setelah dilakukan penjelasan serta demontrasi pembuatan MOL, peserta pengabdian mengalami peningkatan pemahaman, hasil test setelah kegiatan yaitu 95%. Hal ini menunjukkan bahwa  warga Pinang Jaya telah memahami pengelolaan limbah rumah tangga menjadi produk MOL in situ. 
DISEMINASI PEMBUATAN CHARCOAL DIPERKAYA MIKROORGANISME LOKAL INSITU SEBAGAI MEDIA TUMBUH SAYUR ORGANIK UNTUK MENDUKUNG “SAFE AND HEALTHY FARM” DI KELURAHAN PINANG JAYA, BANDAR LAMPUNG Ramadhani, Winih Sekaringtyas; Afandi, Afandi; Buchari, Henrie
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 1, Maret 2024
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i1.8542

Abstract

Kelurahan di Bandar Lampung yang memproduksi sayur-mayur salah satunya terdapat di Kelurahan Pinang Jaya. Penggunaan pupuk kimia saat ini masih diterapkan dalam budidaya sayur-mayur, hal ini mengakibatkan kualitas dan kuantitas sayur rendah. Selain itu, Kelurahan Pinang Jaya memiliki pabrik penggilingan padi yang limbah sekam padi belum termanfaatkan, sehingga menjadi sarang tikus yang menjadi hama tanaman sayur. Akibatnya terjadi penumpukan limbah sekam padi yang tidak dikelola dengan tepat, sehingga mencemari lingkungan sekitar. Solusi yang dimungkinkan yaitu pemanfaatan limbah sekam padi menjadi charcoal untuk mendukung sistem pertanian “Safe and Healthy Farm” dalam mewujudkan pertanian organik. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan ceramah, demonstrasi, demoplot dan evalusi kegiatan. Sasaran dari kegiatan ini yaitu warga di Pinang Jaya dan anggota Safe and Healthy Farm. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman terkait pemanfaatan limbah sekam padi menjadi charcoal sebesar 75%. Indikator penilaian pemahaman peserta pengabdian dinilai dari hasil pre-test dan post-test. Pada hasil pre-test pemahaman warga terkait MOL sangat rendah yaitu 20%. Setelah dilakukan penjelasan serta demontrasi pembuatan charcoal, peserta pengabdian mengalami peningkatan pemahaman, hasil test setelah kegiatan yaitu 95%. Hal ini menunjukkan bahwa warga Pinang Jaya telah memahami pengelolaan limbah sekam padi  menjadi  charcoal. 
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT UNTUK MEWUJUDKAN PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN DI PESAWARAN Arif, M. Ach. Syamsul; Ramadhani, Winih Sekaringtyas
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 2, September
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i2.9751

Abstract

Masyarakat Desa Hanura memilikimata pencaharian sebagai petani. Namun lahan pertanian di lokasi Desa Hanura memiliki kesuburan tanah yang rendah. Hal ini menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan dan produksi tanaman. Umumnya petani menggunakan pupuk anorganik atau pupuk kimia untuk pertumbuhan tanaman. Namun aplikasi pupuk anorganik yang secara terus menerus dalam jangka panjang Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi pengabdian pelatihan pembuatan pupuk organik pada dalam mewujudkan pertanian ramah lingkungan di Desa Hanura. Kegiatan pengabdian dilakukan pada 6 Agustus 2024 di Kator Desa Hanura yang dihadiri oleh Bapak Rio Remota SP. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 30 warga yang terdiri dari pemangku desa dan juga ibu PKK. Pada kegiatan tersebut warga sangat antusias mendengarkan penjelasan dari pemateri. Berdasarkan hasil pre-tes dan post-tes menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman petani sebesar 75%. Sehingga dengan dilakukan pengabdian, masyarakat di Hanura mampu meningkatkan kesuburan tanah. 
Impact of Super Absorbent Polymer and Polyacrylamide on Water Holding Capacity on Ultisol, Lampung Ramadhani, Winih sekaringtyas; Cahyono, Priyo; Syaifudin, Akhmad; Afandi, Afandi
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol. 29 No. 1: January 2024
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2024.v29i1.33-40

Abstract

Methods of soil and water conservation in tropical wetlands have been carried out is using chemicals to increase the stability of soil aggregates and water-holding capacity. The experiment aims to improve soil stability using Polyacrylamide (PAM) and Super Absorbent Polymer (SAP) materials. Experiment was carried out in R&D Dept. PT. Great Giant Pineapple (PT. GGP), Lampung. The treatment was to mix ingredients into the water with variations the ratio of ingredients (g): water (ml), among others, 1:100, 1:200, 1:300, and 1:400. Next, the SAP/PAM material is mixed into 100 g of soil with a dose of 0 g, 4 g, 8.5 g and 10 g of SAP. After the soil was mixed with the SAP, take as much as 15 g and place it in a pot containing 1 kg of soil. Results experiment show the SAP is a polymer capable of increasing water availability in ultisols and sand used in the experiment and can increase the water content by 18% if compared control. Meanwhile, PAM is a more dominant polymer in its function as an aggregate adhesive instead of a water binder. Super Absorbent Polymer (SAP) and Polyacrylamide (PAM) can chemically function as chemicals for soil conservation.
Study of the Quality of Biogeotextile Materials as Semi-Organic Mulch on Saline Land Wijayanti, Fitri; Maroeto, Maroeto; Lestari, Safira Riska; fatiha, Chosa zahro; Sholikah, Dinna Hadi; Ramadhani, Winih Sekaringtyas
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol. 30 No. 2: May 2025
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2025.v30i2.125-135

Abstract

Degraded land affects almost all ecosystems and can harm the progress and quality of human life, so it needs attention. Saline soil is a land degradation with high salt content that causes toxic effects, increases root osmotic pressure, and inhibits plant growth. One solution is using organic mulch processed into biogeotextiles because it can provide solutions for erosion control and soil stabilization while minimizing negative impacts on the ecosystem. This research was conducted from May to August 2023 in the experimental garden of the Faculty of Agriculture UPN ‘Veteran’ East Java. This study used a group randomized design with one factor,  the type of geotextile material consisting of reed grass (RG), straw (ST), pandanus odorifer (PO), and sugarcane bagasse (SB). This research was conducted with a litterbox of 20x20 cm filled with 100 g of biogeotextile material. The results obtained show that pandanus odorifer biogeotextile material is the best biogeotextile material because it can last a long time on the soil surface, but can still be adequately mineralized, according to the results obtained, reducing the C/N ratio and C-Organic but increasing total nitrogen. Decomposition is closely related to the materials’ quality rather than external factors. The quality of the material, namely lignin, organic carbon, C/N ratio, and nitrogen, influences the decomposition process. Furthermore, this technology can be applied to improve soil productivity and to keep soil healthy.
Effect of Premium Compost on Soil Carbon Microbial Biomass in Pineapple Plants on Marginal Land Central Lampung Yusnaini, Sri; Aditya, Dinar; Ramadhani, Winih Sekaringtyas; Novpriansyah, Hery; Dermiyati, Dermiyati; Rivaie, Arivin
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol. 29 No. 3: September 2024
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2024.v29i3.135-141

Abstract

Acidic soil reactions, low nutrient content, low organic carbon levels, and low soil biodiversity characterize marginal land. Adding organic matter, such as compost, is expected to rehabilitate these lands. One key biological indicator of successful land rehabilitation by adding organic matter or compost is soil carbon microbial biomass (SCMB). This study aimed to assess the effect of compost on SCMB in pineapple plants. It was designed using a Randomized Completely Block Design with four treatments: Control (P0) = Without compost (Pineapple Cultivation Standard at GGPC), P1 = Cow dung compost (50 Mg ha-1), P2 = Premium compost A (50 Mg ha-1) and P3 = Premium compost B (50 Mg ha-1). Each treatment was replicated four times. The data were analyzed using ANOVA at the 5% significance level, following testing for homogeneity of variance using the Bartlett test and additivity with the Tukey test. Different treatment means were examined using contrast orthogonal tests, and correlation tests were performed to explore relationships among key variables. Results indicated that cow dung and premium compost (A and B) increased SCMB by 89.31% and 84.06%, respectively, at 15 and 16 MAP observations. At 16 MAP observations, soil organic carbon and soil pH were correlated with SCMB; in contrast, at observations 13, 14, and 15 MAP, soil organic carbon, soil pH, soil moisture, and soil temperature did not correlate with SCMB.
Dinamika Populasi Azotobacter pada Tanah Ultisol Pertanaman Nanas: Pengaruh Kedalaman Bajak dan Jenis Kompos Sumardi, Sumardi; Ramadhani, Winih Sekaringtyas; Handayani, Kusuma; Triyono, Sugeng; Dermiyati, Dermiyati; Yusnaini, Sri; Pamela, Ahmad Bintang
Jurnal Ilmiah Biologi UMA (JIBIOMA) Vol 7, No 2 (2025): November 2025
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jibioma.v7i2.5702

Abstract

The decline in pineapple production in Lampung Tengah regency occurred in 2023, where the decline reached 16.4% of the pineapple production in 2022 (8.6 million quintals). The decline in pineapple production came from PT Great Giant Pineapple (PT GGP), with the problem of accumulation of pineapple plant litter polymers on ultisol land. The solution that emerged was the adding of biochar, vermicompost and Azotobacter (LOB), with various plowing depth. The aim of this research was to determine the dynamics of Azotobacter population (log CFU g-1) in the ultisol soil of PT GGP’s pineapple plantations which were influenced by plowing depth, compost mixture and interaction between them. The supporting variables were the temperature (0C), water content (%), pH and soil organic carbon (%). Data analysis included ANOVA (α 5%), Tukey’s HSD Test (α 5%) and Pearson R Test (α 1%). The results showed that the Azotobacter population in pre-planting (PT) samples differed significantly between plowing depth, compost mixture and the interaction of the two factors. Deep plow treatment (± 40 cm) with finely chopped pineapple litter (L1) and application of premium GGP’s compost + LOB (P3) was the best treatment, with 4,96 log CFU g-1 Azotobacter population. Azotobacter population correlated not significantly with any supporting variables.
KOMBINASI APLIKASI PUPUK KIMIA DAN LIQUID ORGANIC BIOFERTILIZER (LOB) DALAM MENYEDIAKAN HARA Fe, Mn DAN Zn PADA TANAH SAWAH TRIMURJO, LAMPUNG TENGAH Ahmad Rizal Muhaimin; Novpriansyah, Hery; Winih Sekaringtyas Ramadhani
Jurnal Agrotek Tropika Vol. 13 No. 3 (2025): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 13, AGUSTUS 2025
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v13i3.11476

Abstract

Pupuk menjadi faktor penting dalam produksi padi. Pemberian pupuk kimia belum cukup memenuhi hara tanaman. Oleh karena itu, aplikasi Liquid Organic Biofertilizer (LOB) diberikan sebagai upaya untuk menambah kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk kimia dan LOB terhadap ketersediaan unsur hara mikro, meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi, serta aplikasi LOB mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia. Penelitian dilakukan di Desa Pujoasri, Trimurjo, Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Kombinasi perlakuan yang diterapkan adalah dosis pupuk. Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan apabila berbeda nyata maka dilakukan uji Duncan pada taraf 5%. Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk kimia dan LOB tidak berpengaruh nyata terhadap ketersediaan unsur hara mikro Fe, Mn, dan Zn. kombinasi pupuk kimia dan LOB berpengaruh nyata terhadap pH tanah pada 100 HST di kedalaman 10-20 cm dan C-organik tanah pada 100 HST, jumlah anakan umur 5 HST, 20 HST, 35 HST serta 100 HST, bobot brangkasan padi, bobot gabah basah, berat kering 1000 butir dan bobot produksi padi. LOB berpengaruh dalam mengurangi penggunaan pupuk kimia dengan bobot produksi padi pada P3 (7,17 t ha-1) berbanding dengan kontrol P0 (2,42 t ha-1).
PENGARUH APLIKASI KOMPOS KOTORAN SAPI DAN PUPUK PREMIUM TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA PERTANAMAN NANAS RATOON DI LAMPUNG TENGAH Intan Maharani Samsi; Dermiyati, Dermiyati; Winih Sekaringtyas Ramadhani; Arif, M.A Syamsul Arif
Jurnal Agrotek Tropika Vol. 13 No. 3 (2025): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 13, AGUSTUS 2025
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v13i3.11484

Abstract

Respirasi tanah merupakan indikator kesuburan tanah. Pupuk premium yaitu pupuk campuran dari bahan organik dan bahan amelioran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompos kotoran sapi dan pupuk premium terhadap respirasi tanah pada pertanaman nanas ratoon. Penelitian dilakukan di PT Great Giant Pineapple, Lampung Tengah dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari P1 = standar budidaya nanas, P2 = kompos kotoran sapi 100% (50 ton ha-1), P3 = pupuk premium A (kompos kotoran sapi 77,6% + batubara muda 9,8% + zeolit 9,8% + liquid organic biofertilizer 1,8% + vermikompos 1%), P4 = pupuk premium B (kompos kotoran sapi 72,7% + batubara muda 14,7% + zeolit 9,8% + liquid organic biofertilizer 1,8% + vermikompos 1%). Data yang didapatkan diuji menggunakan analisis ragam pada taraf 5% yang sudah diuji homogenitas ragam menggunakan Uji Bartlett dan additivitasnya menggunakan Uji Tukey. Kemudian data diuji lanjut menggunakan Uji Ortogonal Kontras. Uji Korelasi digunakan untuk melihat hubungan antara variabel pendukung dengan variabel utama. Hasil penelitian menunjukan bahwa respirasi tanah pada pengamatan 19 BST perlakuan kompos kotoran sapi (P2), pupuk premium A (P3), pupuk premium B (P4) secara nyata lebih tinggi dibandingkan dengan standar budidaya nanas (P1), dan respirasi tanah pada perlakuan pupuk premium B (P4) secara nyata lebih tinggi dibandingkan pupuk premium A (P3). Terdapat korelasi positif antara biomassa C-mik tanah dengan respirasi tanah pada pengamatan 19 BST.