Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Bacterial Pneumonia sebagai Salah Satu Penyebab Kematian Lumba Lumba Hidung Botol Indo-Pasifik (Tursiop aduncus) Indrawati, Agustin; Maharani, Jeni; Fadillah, Nurul; Arum, Diah Sekar; Yenri, Hamdika; Velayati, Risqika Aqla; Fadlilah, Ulfi Nurul; Naldi, Jefri; Nurhasanah, Afifah
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 8 No. 2 (2020): Juli 2020
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.523 KB) | DOI: 10.29244/avi.8.2.37-42

Abstract

Lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik (Tursiops aduncus) merupakan jenis lumba-lumba yang banyak ditemukan di perairan Indonesia. Kelestarian T. aduncus perlu mendapat perhatian karena populasinya yang semakin menurun. Upaya pelestarian yang telah dilakukan adalah melalui konservasi. Gangguan respirasi pada lumba-lumba sering ditemukan dan berakibat fatal, salah satu penyakit yang sering ditemukan adalah pneumonia. Pneumonia jenis bronchopneumonia merupakan salah satu gejala infeksi pada paru yang disebabkan oleh bakteri, virus ataupun jamur. Tujuan penelitian ini adalah melakukan isolasi dan identifikasi bakteri yang berperan dalam kejadian pneumonia. Sampel berasal dari seekor lumba lumba jantan yang ada di Pusat Konservasi Mamalia air. Tahapan penelitian ini antara lain isolasi dan identifikasi bakteri dari organ paru-paru yang menunjukkan gejala patologis. Hasil isolasi dan identifikasi ditemukan 2 spesies Gram positif yaitu Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus serta 4 spesies Gram negatif, yaitu Pseudomonas alcaligenes, Actinobacillus delphinicola, Klebsiella sp. dan Serratia marcesens.
Uji antibakteri gel hand sanitizer ekstrak etanol bunga krisan (Chrysanthemum segetum) terhadap bakteri Staphylococcus aureus Rumanti, Ruth Mayana; Nasution, Rizka Hasmi; Naldi, Jefri
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 5 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v5i1.3595

Abstract

Gel hand sanitizer memiliki kemampuan aktivitas bakteriosida yang baik terhadap bakteri dikulit. Adanya kandungan senyawa flavonoida dalam bunga krisan (Chrysanthemum segetum) berperan sebagai antibakteri aktif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Studi ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri sediaan gel antiseptik tangan (hand sanitizer) ekstrak etanol bunga krisan terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Prosedur meliputi pengumpulan, pembuatan simplisia, karakterisasi simplisia, pembuatan ekstrak dengan metode maserasi, sediaan gel dibuat menjadi konsentrasi 10%, 15% dan 20% dilanjutkan pengujian antibakteri metode difusi agar. Hasil uji zona hambat  bakteri pada konsentrasi 10% dengan nilai rata-rata 3,76 mm, konsentrasi 15% sebesar 4,71 mm dan konsentrasi 20% sebesar 5,31 mm dengan kategori sedang.
Formulasi Dan Evaluasi Sifat Fisik Sediaan Krim Lulur Dari Ekstrak Bunga Rosella Shufyani, Fahma; Naldi, Jefri; Rahmah, Mawaddah
Journal Healthy Purpose Vol. 1 No. 2: November 2022
Publisher : PT. Bangun Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56854/jhp.v1i2.129

Abstract

Krim lulur merupakan sediaan kosmetik yang bertujuan untuk mengangkat sel-sel kulit mati pada kulit. Salah satu bahan alami yang dapat diformulasikan untuk krim lulur adalah bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dengan kandungan antioksidan yang mencegah radikal bebas. Tujuan; untuk mengetahui apakah ekstrak bunga rosella dapat diformulasikan sebagai sediaan krim lulur dengan konsentrasi 3%, 6% dan 9%.. Metode; secara eksperimental. Dengan melakukan evaluasi sifat fisik yaitu uji organoleptik, uji pH, uji iritasi, uji daya sebar, uji stabilitas, uji tipe emulsi dan uji kesukaan. Hasil; Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat memenuhi evaluasi sifat fisik yaitu memiliki tekstur semi padat, warna formula F0 putih, FI ungu muda, FII ungu dan FIII ungu gelap. Setiap sediaan memiliki homogenitas yang baik, pH berkisar antara 4,6- 6,2. Krim lulur tidak mengiritasi kulit, Memenuhi persyaratan uji daya sebar. Stabilitas sediaan yang baik, tipe emulsi miyak dalam air (m/a), sukarelawan hanya kurang suka pada sediaan FII (6%). Kesimpulan; ekstrak bunga rosella (hibiscus sabdariffa L.) dapat diformulasikan sebagai sediaan krim lulur dan tidak mengiritasi kulit.
Analisis Pelaksanaan Manajemen Program Vaksinasi Covid-19 Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Pohan, Hana Dhini Julia; Naldi, Jefri; Harahap, Shandi Fialy
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 9, No 1 (2023): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, Pertama 2023
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29241/jmk.v9i1.1271

Abstract

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sebagai upaya pengendalian dalam mengatasi pandemi Covid-19, Indonesia menjadikan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 sebagai bagian dari strategi penanggulangan pandemi Covid-19 untuk melindungi masyarakat dari infeksi SARS-CoV-2. Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Pirngadi Medan. Penelitian bertujuan mendeskripsikan pengelolaan sumber daya manajemen program vaksinasi Covid-19, mendeskripsikan penyelenggaraan program vaksinasi Covid-19, mendeskripsikan keluaran hasil pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di RSUD DR. Pirngadi Medan. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Informan penelitian ini Tim Pelaksana Program Vaksinasi Covid-19 dan Tim Manajemen Program Vaksinasi Covid-19 dengan jumlah seluruhnya 8 informan. Instrument penelitian adalah peneliti sendiri dan pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Pengolahan dan analisis data menggunakan metode Content Analysis. Hasil penelitian adalah untuk mendapatkan obat (vaksin Covid-19) menunggu ada stok obat (vaksin Covid-19) tersedia maka baru dapat diambil di Dinas Kesehatan Kota Medan, jika stok obat (vaksin Covid-19) kosong maka menunggu  tersedianya kembali obat (vaksin Covid-19) yang akan dikonfirmasi ke PIC (Person In Charge) RSUD Dr. Pirngadi Medan. Belum dibuatkan perencanaan waktu (time-plans) pada pelaksanaan program vaksinasi covid-19 baik itu jadwal mingguan, bulanan, atau tahunan. Tidak adanya perangkat monitoring dalam memandu program kerja vaksinasi Covid-19 untuk menjamin agar program pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dapat berjalan seperti yang diharapkan, dan membantu tim serta pengawasnya untuk dapat mempertahankan jumlah dan mutu pekerjaan yang diharapkan. Tidak adanya evaluasi pengkajian ulang tahunan pengawas terhadap kinerja tim pelaksana vaksinasi Covid-19. Kata Kunci : Manajemen Program, Pelaksanaan, Vaksinasi Covid-19
Pengenalan dan Penyuluhan Tanaman Obat Tradisional untuk Diabetes Melitus pada Siswa SMK PAB-3 Medan Estate: Introduction and Counseling of Traditional Medicinal Plants for Diabetes Mellitus to SMK PAB-3 Medan Estate Students Simarmata, Yettrie Bess Congencya; Naldi, Jefri; Ardiani, Rani
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 3 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i3.8496

Abstract

Diabetes is a disease that is a problem in the world, and Indonesia had the fifth-highest prevalence of diabetes in the world in 2021 with 19.47 million patients. One of the efforts that can be made to treat diabetes mellitus is with traditional medicine that comes from nature. The purpose of this community service activity is to increase the understanding of knowledge about diabetes mellitus and the use of traditional medicinal plants as therapy for diabetes mellitus. This community service method uses an educational method with the target being students of SMK PAB-3 Medan Estate. In the initial stage, a pretest session was conducted, followed by an education session related to the knowledge of diabetes mellitus and the utilization of traditional medicinal plants. In the final stage, a post-test was conducted. The results of this community service show that there is an increase in community knowledge before education, which is 40%, increasing after education by 60%.
Formulasi Sediaan Lotion Ekstrak Etanol Kulit Buah Delima Merah (Punica granatum L.) Sebagai Pelembab Kulit Naldi, Jefri; Shufyani, Fahma; Ginting, Ovalina Sylvia Br.
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 2 No. 1 (2024): Bulan Juli 2024 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v2i1.3155

Abstract

Latar belakang Kulit Buah delima (Punica granatum L.) memiliki antioksidan yang tinggi sehingga dapat digunakan dalam pembuatan kosmetika antara lain masker, lip balm, lipstik, sunscren dan cream wajah karena mengandung zat aktif seperti ellagitannin, triterpenoid dan alkaloid. Lotion merupakan sediaan kosmetika golongan emolien (pelembut) yang mengandung air lebih banyak. Pelembab adalah salah satu jenis kosmetika yang berfungsi menghidrasi kulit dengan cara mengurangi penguapan air dari kulit dan menarik air dari udara masuk ke dalam stratum corneum yang mengalami dehidrasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui formulasi sediaan lotion ekstrak etanol kulit buah demila merah (Punica granatum L.) sebagai pelembab. Metode penelitian bersifat eksperimental laboratorium. Prosedur penelitian meliputi pembuatan pembuatan simplisia, pembuatan ekstrak, pembuatan sediaan lotion ekstrak etanol kulit buah delima merah (Punica granatum L.) sebagai pelembab alami dan evaluasi sediaan. Hasil penelitian menunjukkan sediaan berbentuk semi padat, warna putih dan coklat serta berbau fruity; tidak terdapat butiran kasar pada sediaan; rata-rata pH berkisar antara 5,6-6,1; sediaan tidak mengiritasi pada kulit sukarelawan; rata-rata peningkatan kelembapan pada sediaan F0 (125%), F1 (110%), F2 (78%), F3 (96%). Kesimpulan penelitian ekstrak kulit buah delima merah (Punica granatum L.) dapat diformulasikan sebagai krim lulur untuk melembabkan kulit
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Mengenai Swamedikasi Demam Flu dan Batuk Melalui Pendidikan Kesehatan Andry, Muhammad; Shufyani, Fahma; Naldi, Jefri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Kesehatan Vol 3, No 2 (2022): Edisi Juli
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/.v3i2.5591

Abstract

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal tersebut maka diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan serta diselenggarakan bersama antara pemerintah dan masyarakat. Upaya masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri dikenal dengan istilah swamedikasi. Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami masyarakat, seperti demam, flu dan batuk. Swamedikasi menjadi alternatif yang diambil masyarakat untuk meningkatkan keterjangkauan pengobatan. Pada pelaksanaannya swamedikasi dapat menjadi sumber terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) karena keterbatasan pengetahuan masyarakat akan obat dan penggunaannya. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Dusun II Randu Alas, Desa Ara Condong, Kec. Stabat mengenai swamedikasi demam, flu dan batuk dan untuk memberikan informasi informasi yang tepat agar  dapat terhindar dari penyalahgunaan obat (drug abuse) dan penggunasalahan obat (drug misuse). Metode yang digunakan yaitu penyuluhan atau pemberian pendidikan kesehatan berupa ceramah dan tanya jawab. Hasil penyuluhan yang telah dilakukan kepada masyarakat menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan yang diberikan dapat dinilai bermanfaat dikarenakan peserta kegiatan mendapatkan ilmu dan wawasan yang bersifat baru tentang swamedikasi.
Formulation of Red Spinach Leaves (Amaranthus tricolor L.) Ethanol Extract Gel Dosage Form on Anti-Aging Activity Simarmata, Yettrie; Syamsul, Darwin; Ardiani, Rani; Naldi, Jefri
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 1b (2024): Special Issue
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i1b.8061

Abstract

Skin is the outermost organ that functions to protect muscles, ligaments and internal organs that can cause premature aging. Aging can be characterized by dry, thin, inelastic skin, wrinkles, death of skin cells, uneven skin tone, hyperpigmentation and hypopigmentation. Thus we need a protection such as anti-aging cosmetics. Antioxidants are often added because they can reduce oxidative damage caused by increased Reactive Oxygen Species (ROS) due to ultraviolet light exposure. The research method used experimental laboratory. This sudy aims to determine ethanol extract of red spinach leaves that can be formulated in gel form as well as whether it can provide anti-aging effects on the skin. Organoleptic, homogeneity, viscosity, pH, and dispersion tests are all used to evaluate the form. Using a skin analyzer, the gel dosage form's efficacy is tested for irritation and anti-aging properties. The findings demonstrated that there were no coarse grains and that the ethanol extract of red spinach leaves at concentrations of 1%, 3%, and 5% did not alter color, odor, or shape. The form has a pH between 4.5 and 6.5, a viscosity between 2000 and 4000 mpa, and it did not irritate the skin. Water content and wrinkles showed a significant difference (p<.05) in the one-way ANOVA test findings, however pores, smoothness, and stains showed no significant difference p>.05. Formula that provides potential results for anti aging activity is a gel with an extract content of 5%.